Você está na página 1de 10

1.

APA PERBEDAAN ANTARA


IDEOLOGI PANCASILA DENGAN
IDEOLOGI LIBERALISME,
IDEOLOGI KAPITALISME,
IDEOLOGI KOMUNISME,
IDEOLOGI SOSIALISME,
IDEOLOGI FASISME ?
2. SEBUTKAN CIRI MASING-
MASING IDEOLOGI DAN NEGARA
YANG MENGANUT IDEOLOGI
TERSEBUT !
Jawaban :

1. Perbedaan masing-masing ideologi dapat


dikelompokan sebagai berikut :
Ditinjau dari Agama

 Pancasila : Masalah agama adalah hak pribadi (berhak memilih kepercayaan


masing-masing).
 Liberalisme : Masalah ketuhanan adalah masalah pribadi, Negara tidak
mencapai urusan agama warga Negaara bebas beragama atau tidak beragama.
 Komunisme : Penganut demokrasi ini tidak percaya kepada Tuhan, kehidupan
manusia berdasarkan suatu evolusi ditentukan oleh hukum-hukum kehidupan
tertentu.
 Fasisme : Menolak konsep persamaan tradisi yahudi kristen (dan juga Islam)
yang berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideologi yang
mengedepankan kekuatan.
 Sosialisme : Warga negara bebas beragama, bebas tidak beragama dan bebas
pula untuk propaganda anti- agama.
 Kapitalisme : Paham kapitalisme ini secara jelas dicela dalam Islam dan Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan suatu deskripsi yang sangat brilian
mengenai kapitalisme ini, secara jelas tergambar dalam QS. Al-Qalam:17-33
Ditinjau dari Hukum

 Pancasila : Warga Negara menganut aturan sesuai dengan UUD 1945.


 Liberalisme : Warga Negara mempunyai kebebasan yang luas untuk bertindak,
asal tidak melanggar hukum.
 Komunisme : Hukum yang berlaku disana kurang ketat, sehingga keadaan
kaum ada batasan-batasan tertentu.
 Fasisme : Hukum untuk melindungi penguasa.
 Sosialisme : Demokrasi kolektivitas diutamakan masyarakat sama dengan
negara.
 Kapitalisme : ideologi dimana kekuasaan ada di tangan kapital atau pemilik
modal.
Ditinjau dari Ekonomi

 Pancasila : Sistem perekonomian melibatkan pemerintah. Para pengusaha


swasta dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun golongan
ekonomi aktif/kuat. Dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa saling
membantu kegiatan ekonomi.
 Liberalisme : Dalam perekonomian membuka persaingan sekuat-kuatnya,
akumulasi modal berada pada beberapa kelompok kecil masyarakat.
 Komunisme : Sistem ekonomi diatur sentralistis atau penguasaan oleh pusat
atau Negara kalau ada ekonomi swasta ia sangat terbatas.
 Fasisme : Peran Negara sangat kecil, Kapitalisme dan Monopolisme.
 Sosialisme : Sistem sosialisme berpandangan kemakmuran individu hanya
mungkin tercapai bila berpondasikan kemakmuran bersama dan merupakan
faktor-faktor produksi yang merupakan kepemilikan sosial.
 Kapitalisme : sistem ekonomi bebas tanpa batas yang didasarkan pada
keuntungan, di mana masyarakat bersaing dalam batasan-batasan ini.
Ditinjau dari pandangan terhadap individu dan masyarakat..
 Pancasila : Individu diakui keberadaannya.
 Liberal : Individu lebih penting daripada masyarakat.
 Komunis : Masyarakat diabaikan untuk individu, individu tidak penting dan
masyarakat tidak penting.
 Fasisme : Masyarakat tidak penting, sosial budaya ditentukan oleh propaganda
penguasa sehingga daya kritis masyarakat menjadi mundur.
 Sosialisme : Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting, masyarakat lebih
penting dari individu, individu tidak penting.
 Kapitalisme : Setiap individu bukanlah bagian dari masyarakat, tetapi
merupakan suatu pihak yang harus berjuang untuk kepentingan sendiri. Dalam
perjuangan ini, faktor penentunya adalah produksi. Produsen unggul akan tetap
bertahan, dan produsen lemah akan tersingkir.

2. Berikut macam-macam ideologi beserta ciri


dan Negara yang menganutnya, yaitu :
Ideologi Pancasila

A. Ciri-ciri ideologi Pancasila, antara lain sebagai berikut :


a. Bidang politik : politik berdasarkan demokrasi Pancasila.
b. Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang bertujuan mewujudkan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
c. Bidang sosial budaya : pola kehidupan sosial adalah kekeluargaan dan
kegotong royongan.

B. Ciri-ciri ideologi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka, yaitu :


a. Merupakan cita-cita yang hidup dalam masyarakat
b. Hasil Musyawarah dan konsensus masyarakat
c. Nilai dan cita-citanya berasal dari orang itu sendiri
d. Bersifat Dinamis dan Reformis

Ideologi Pancasila ini dianut oleh Negara Indonesia


Ideologi Liberalisme
Ciri-ciri Ideologi Liberalisme sebagai berikut :
1). Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.
2). Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh,
termasukkebebasan berbicara
3). Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
Keputusanyang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat
belajar membuatkeputusan untuk diri sendiri.
4). Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal
yang buruk.Olehkarena itu pemerintahan dijalankan sedemikian rupa
sehingga penyalahgunaan kekuasaan dapat dicegah.
5). Suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau
sebagianterbesar individu berbahagia, kalau masyarakat secara
keseluruhan berbahagia, kebahagiaan sebagian besar individu belum tentu
maksimal.
Negara yang menganut ideologi Liberalisme :
a. Benua Amerika :
Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador,
Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay
dan Venezuela.
b. Benua Eropa :
Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik
Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani,
Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia,
Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia
Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan
United Kingdom Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia,
Irlandia dan San Morino.
c. Benua Asia :
India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand, Turki
Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.

d. Benua Afrika :
Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso,
Mantol Verde, Côte D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya,
Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan
Zimbabwe. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara
Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika,
Puerto Rico dan Suriname.

Ideologi Komunisme
Ideologi komunisme menurut Darmodharjo (Afandi,2012:86) memiliki
beberapa ciri khusus, seperti:
a. Ateisme, artinya penganut ini tidak percaya adanya Tuhan dalam arti
bahwakehidupan manusia berdasarkan atas evolusi. Kehidupan ini dibentuk
olehhukum-hukum kehidupan tertentu. Agama dianggap sebagai
penghalangkemajuan. Agama memelihara kekolotan . bahkan penganut
ideologi inidiajurkan untuk bersikap anti agama.
b. Dogmatisme, tidak mempercayai pikiran orang lain, artinya ajaran-
ajaranyang baku berdasarkan atas pikiran Marx-Engel harus diterima begitu
saja.
c. Otoritas, pelaksanaan politik berdasarkan kekerasan.
d. Pengkhianatan terhadap HAM, artinya tidak mengakui adanya hak-hak
asasimanusia.
e. Dictator, kekuasaan pemerintah dipegang oleh partai komunis, dan
golonganlain dilenyapkan.
f. Interprestasi ekonomi, sistem ekonomi diatur secara sentralistik,
artinya pengaturan dan penguasaan ekonomi dipegang oleh pusat.
Negara yang masih menganut ideologi komunisme adalah Tiongkok,Vietnam,
Korea utara, Kuba, dan Laos.

Ideologi Fasisme

Menurut Darmodiharjo (Afandi,2012:88) Fasisme yang berkembang di Jerman


menjadi Nazziesme, memiliki beberapa ciri,antara lain :
a. Rasialisme, pengikut ideologi ini tidak bebas berpikir terhadap ideologi itu
sendiri. Semua orang harus tunduk pada pikiran yang telah diletakkan oleh
ideologi. Dogma yang telah diletakkan oleh pelaksana ideologi harus diikuti
dengan patuh tanpa adanya kritik.
b. Dictator, ajaran ini menganggap bahwa kritik adalah suatu kejahatan.
Perlawanan terhadap ajaran dan kekuasaan pemerintah dimusnahkan
dengan cara kekerasan.
c. Imperialisme, adalah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh
dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya (hak
memerintah).atas dasar tersebut, mereka melakukan penguasaan atas
bangsa lain. Akibatnya iimperialisme adala suatu akibat logis dari paham yang
realistis itu.

Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme adalah Amerika Serikat,


Inggris, Perancis, Italia dan Jerman.
Ideologi Sosialisme

Menurut Michael Newmann (Simamora,1986:120) Sosialisme adalah ideologi


yang di tandai oleh:
a. Komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang egalitarian (sama).
b. Seperangkat kepercayaan bahwa orang biasa membangun sistem
egalitarian alternative yang didasarka pada nilai-nilai solidaritas dan
kerjasama.
c. Pandangan yang optimistic yang memandang manusia dan
kemampuannya dapat bekerja sama antara satu dengan yang lainnya. Dan
d. Keyakinan bahwa adalah mungkin untuk membuat perubahan secara
nayata di dunia ini melalui agen-agen yang terdiri atas mereka-mereka yang
sadar.
Negara yang menganut Ideologi Sosialisme adalah Negara-negara di Eropa
Barat serta Kuba dan Venezuela.

Ideologi Kapitalisme

Ciri-ciri ideologi kapitalisme:


a. Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yg terang-
terangan dilarang negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan
semacamnya.
b. Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya
agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk
meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada yg menjahatinya.
Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan yg cocok utk meningkatkan dan
melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan
ekonomi kecuali dalam batas-batas yg yg sangat diperlukan oleh peraturan
umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
c. Kompetisi sempurna.
d. Kebebasan ekonomi bagi tiap individu di mana ia mempunyai hak untuk
menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemauannya.
Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol,
Australia, Portugis, dan Perancis.
Perbandingan Ideologi Pancasila, Komunis, dan Liberalis
Perbandingan Ideologi Komunis,Liberal,dan Pancasila

1.Ideologi Komunis
IDEOLOGI KOMUNIS
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia.Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem
sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk
kemakmuran rakyat secara merata.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap faham kapitalisme di awal abad ke-19an, dalam
suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih
mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi
internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dengan komunis revolusioner yang masing-masing
mempunyai teori dan cara perjuangannya yang saling berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju
dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.

Secara umum komunisme berlandasan pada teori Dialektika materi oleh karenanya tidak bersandarkan pada
kepercayaan agama dengan demikian pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa “agama dianggap
candu” yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena
dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi).
Komunisme merupakan ideologi yang menghendaki penghapusan pranata kaum kapitalis serta berkeinginan
membentuk masryarakat kolektif agar tanah dan modal (faktor produksi) dimiliki secara sosial dan pertentangan
kelas serta sifat kekuatan menindas dari negara tidak berlangsung lagi. Dalam setiap upaya-upaya untuk
menanamkan ideologinya itu, Paham komunis berusaha mengambil jalan pintas yakni dengan jalan revolusi dengan
metode kekerasan. Hal inilah yang menyebabkan antipati masyarakat dunia terhadap paham ini. Kalau kita
membuka lembaran sejarah berikutnya, Afganistan yang pernah berada di bawah jajahan Unisoviet mengalami
tragedi kemanusiaan yang panjang akibat cara-cara kekerasan yang dilakukan Penganut paham komunis tersebut.

ciri-ciri ideologi komunis :


-Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia
-Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan
-Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.
-Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya
-komunisme juga disebut anti liberalisme.
-komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang
berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.

2.Ideologi Liberal
IDEOLOGI LIBERALISME
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad
pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama
lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar
berubah.
Suatu ideologi dapat digolongkan doktriner apabila ajaran-ajaran yang terkandung dalam ideologi itu dirumuskan
secara sistematis dan terinci dengan jelas, diindoktrinasikan kepada warga masyarakat, dan pelaksanaannya diawasi
secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintah. Biasanya sistem nilai atau ideologi yang diperkenankan hidup
dalam masyarakat seperti ini hanyalah ideologi yang doktriner tersebut. Akan tetapi, apabila ajaran-ajaran yang
terkandung dalam ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, melainkan dirumuskan secara
umum (prinsip-prinsipnya saja) maka ideologi tersebut digolongkan sebagai ideologi pragmatis. Dalam hal ini,
ideologi itu tidak diindoktrinasikan, tetapi disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem
pendidikan, sistem ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik. Atas dasar itu, pelaksanaannya tidak diawasi oleh
aparat partai atau pemerintah, melainkan dengan pengaturan kelembagaan. Maksudnya, siapa saja yang tidak
menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tidak akan hidup secara wajar. Liberalisme
merupakan salah satu contoh ideologi pragmatis. Biasanya tidak satu ideologi saja yang diperkenankan berkembang
dalam masyarakat ini, tetapi ada satu yang dominan.
Liberalisme sebagai suatu ideologi pragmatis muncul pada abad pertengahan di kalangan masyarakat Eropa.
Masyarakat Eropa pada saat itu secara garis besar terbagi atas dua, yakni kaum aristokrat dan para petani. Kaum
aristokrat diperkenankan untuk memiliki tanah, golongan feodal ini pula yang menguasai proses politik dan
ekonomi, sedangkan para petani berkedudukan sebagai penggarap tanah yang dimiliki oleh patronnya, yang harus
membayar pajak dan menyumbangkan tenaga bagi sang patron. Bahkan di beberapa tempat di Eropa, para petani
tidak diperkenankan pindah ke tempat lain yang dikehendaki tanpa persetujuan sang patron (bangsawan). Akibatnya,
mereka tidak lebih sebagai milik pribadi sang patron. Sebaliknya, kesejahteraan para penggarap itu seharusnya
ditanggung oleh sang patron. Industri dikelola dalam bentuk gilde-gilde yang mengatur secara ketat, bagaimana
suatu barang diproduksi, berapa jumlah dan distribusinya. Kegiatan itu dimonopoli oleh kaum aristokrat.
Maksudnya, pemilikan tanah oleh kaum bangsawan, hak-hak istimewa gereja, peranan politik raja dan kaum
bangsawan, dan kekuasaan gilde-gilde dalam ekonomi merupakan bentuk-bentuk dominasi yang melembaga atas
individu. Dalam konteks perkembangan masyarakat itu muncul industri dan perdagangan dalam skala besar, setelah
ditemukan beberapa teknologi baru. Untuk mengelola industri dan perdagangan dalam skala besar-besaran ini jelas
diperlukan buruh yang bebas dan dalam jumlah yang banyak, ruang gerak yang leluasa, mobilitas yang tinggi dan
kebebasan berkreasi. Kebutuhan-kebutuhan baru itu terbentur pada aturan-aturan yang diberlakukan secara
melembaga oleh golongan feodal. Yang membantu golongan ekonomi baru terlepas dari kesukaran itu ialah
munculnya paham liberal.
Liberalisme tidak diciptakan oleh golongan pedagang dan industri, melainkan diciptakan oleh golongan intelektual
yang digerakkan oleh keresahan ilmiah dan artistik umum pada zaman itu. Keresahan intelektual tersebut disambut
oleh golongan pedagang dan industri, bahkan hal itu digunakan untuk membenarkan tuntutan politik yang
membatasi kekuasaan bangsawan, gereja dan gilde-gilde. Mereka tidak bertujuan semata-mata untuk dapat
menjalankan kegiatan ekonomi secara bebas, tetapi juga mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Masyarakat
yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberal adalah yang memungkinkan individu mengembangkan
kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik, semua individu harus dapat
mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab pada
segala tindakannya baik itu merupakan sesuatu untuknya atau seseorang. Seseorang yang bertindak atas tanggung
jawab sendiri dapat mengembangkan kemampuan bertindak. Menurut asumsi liberalisme inilah, John Stuart Mill
mengajukan argumen yang lebih mendukung pemerintahan berdasarkan demokrasi liberal. Dia mengemukakan
tujuan utama politik ialah mendorong setiap anggota masyarakat untuk bertanggung jawab dan menjadi dewasa. Hal
ini hanya dapat terjadi manakalah mereka ikut serta dalam pembuatan keputusan yang menyangkut hidup mereka.
Oleh karena itu, walaupun seorang raja yang bijaksana dan baik hati, mungkin dapat membuat putusan yang lebih
baik atas nama rakyat dari pada rakyat itu sendiri, bagaimana pun juga demokrasi jauh lebih baik karena dalam
demokrasi rakyat membuat sendiri keputusan bagi diri mereka, terlepas dari baik buruknya keputusan tersebut. Jadi,
ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut :
Pertama, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.
Kedua, anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara, kebebasan
beragama dan kebebasan pers.
Ketiga, pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang dibuat hanya sedikit
untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan untuk diri sendiri.
Keempat, kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk. Oleh karena itu, pemerintahan
dijalankan sedemikian rupa sehingga penyalahgunaan kekuasaan dapat dicegah. Pendek kata, kekuasaan dicurigai
sebagai hal yang cenderung disalahgunakan, dan karena itu, sejauh mungkin dibatasi.
Kelima, suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian besar individu berbahagia.
Walau masyarakat secara keseluruhan berbahagia, kebahagian sebagian besar individu belum tentu maksimal.
Dengan demikian, kebaikan suatu masyarakat atau rezim diukur dari seberapa tinggi indivivu berhasil
mengembangkan kemampuan-kemampuan dan bakat-bakatnya. Ideologi liberalisme ini dianut di Inggris dan koloni-
koloninya termasuk Amerika Serikat.
Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang menandai
berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free
from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini
berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi
kehidupan manusia.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para
individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme
menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private
enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan
terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya
kapitalisme.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya
sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: “Hak-hak
dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari
kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar
(enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan
menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.
Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan individu
mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua individu harus
dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab
atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa
yang harus dilakukan.

ciri-ciri ideologi liberal :


- Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
- Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
- Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.
- Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
- Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia.
- Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun.

3.Ideologi Pancasila
IDEOLOGI PANCASILA
Pancasila dianggap sebagai sebuah ideologi karena Pancasila memiliki nilai-nilai filsafat mendasar juga rasional.
Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai sebuah landasan dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain itu juga, Pancasila merupakan wujud dari konsensus nasional, itu semua karena negara bangsa Indonesia ini
adalah sebuah sketsa negara moderen yang telah disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian
nilai-nilai dari kandungan Pancasila itu sendiri dilestarikan dari generasi ke generasi.
ideologi pancasila sendiri adalah suatu pemikiran yang beracuan Pancasila. Pancasila dijadikan ideologi
dikerenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional.

ciri-ciri ideologi pancasila :


- Dalam bidang ekonomi menganut azaz kekeluargaan.
- Dalam bidang sosial menganut azaz kegotongroyongan .
- Dalam bidang politik menganut azaz musyawarah untuk mufakat .
- Dalam bidang agama ,Indonesia adalah Negara yang religius artinya berketuhanan yang maha esa .
- Demokrasi pancasila
- Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat
- Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dll yang merugikan rakyat

Keywords :
Perbandingan Ideologi Komunis, Liberal, dan Pancasila
Perbandingan Ideologi Pancasila, Komunis,dan Liberal
Perbandingan Ideologi Pancasila, Liberal, dan Komunis

Você também pode gostar