Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
Di zaman teknologi seperti saat ini, listrik menjadi kebutuhan nomor satu bagi
masyarakat dunia, tak terkecuali di Indonesia. Tanpa ada listrik, manusia tidak
mereka. Ada beberapa contoh Pusat listrik di Indonesia, yaitu PLTU, PLTP,
PLTS, PLTB, PLTG, PLTGU, PLTD dan PLTA. Semua Pusat tersebut
pusat listrik tenaga diesel (PLTD), di zaman sekarang PLTD sendiri hanya
lagi betapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan oleh Pusat ini. Apalagi
Namun tidak demikian dengan PLTA. Pusat ini tidak menggunakan bahan
bakar, tidak merusakan lapisan ozon, namun tetap menghasilkan listrik baik
skala besar maupun kecil. Kita dapat memanfaatkan energi air dari ombak, arus
sungai atau pun energi potensial yang belum termanfaatkan secara optimal.
mempunyai jumlah air permukaan terbanyak. Betapa kayanya negeri kita ini.
Ada beberapa lokasi di daerah Bogor, Jawa Barat salah satunya yang belum
merdeka dari segi kelistrikan. Daerah tersebut memiliki beberapa aliran sungai
yang menurut pengamatan secara kasat mata, head dan debit aliran airnya
Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini akan dilakukan suatu kajian
tentang potensi energi air yang dimiliki oleh saluran air di Pondok cikoneng
Bogor, Jawa Barat yang dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu pusat listrik
tenaga air. Hasil kajian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk
tenaga air.
saluran air di Pondok cikoneng yang dapat dimanfaatkan sebagai Pusat listrik
tenaga hydro. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi
pengetahuan dari kuliah, praktikum dan lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan suatu referensi bagi mahasiswa yang sedang maupun yang
akan mengambil tugas akhir tentang perencanaan atau analisa suatu Pusat.
3
Untuk mencapai tujuan dan manfaat penulisan penelitian ini, maka muncul
berpotensi sebagai Pusat listrik, bagaimana cara menghitung debit air dengan
atau tanpa alat, tipe Pusat apakah yang sesuai dengan data yang didapatkan?
pada masalah analisa potensi Pusat listrik tenaga air di Pondok cikoneng, yang
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari penulisan penelitian ini, maka
Bab I Pendahuluan
BAB II
TEORI DASAR
Siklus air atau siklus hydrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti
evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan
kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air
gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat
Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah air yang mengalir pada suatu
kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air
hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut. Guna dari DAS adalah
menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh diatasnya melalui
sungai.
Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan masuk
(terserap) ke dalam tanah (infiltrasi), sedangkan air yang tidak terserap ke dalam
tempat yang lebih rendah (run off), untuk selanjutnya masuk ke sungai. Air
infiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya kapiler yang selanjutnya akan
cukup jenuh maka air hujan yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak
secara horizontal untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi ke
Tenaga air atau hydro power adalah daya listrik yang dihasilkan dari
pemanfaatan aliran air. Energi potensial air dari bendungan atau air terjun
diubah menjadi energy kinetic melalui turbin. Energy kinetic kemudian diubah
menjadi energy listrik dengan menggunakan generator. Tinggi jatuh air (head)
sangat menentukan daya yang akan dihasilkan karena semakin tinggi jatuh air,
maka semakin tinggi energy potensial yang dimiliki oleh air tersebut.
8
mengubah energi potensial (air yang mengalir dari DAM atau air terjun)
menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air), kemudian dari energi
generator).
1. PLTA jenis terusan air (water way) adalah pusat listrik yang
tersebut.
9
alamiah.
10 MW.
kW – 1000 kW.
dalam pembangunannya.
2. Waduk (Reservoir)
6. Turbin
9. Generator
yang berfungsi untuk merubah energi fluida (energi potensial dan energi
kinetis air) menjadi energi mekanis atau sebaliknya. Mesin ini berfungsi untuk
yang paling utama adalah klasifikasi turbin air berdasarkan cara turbin air
1. Turbin Impuls
Turbin Impuls adalah turbin air yang cara kerjanya dengan merubah
seluruh energy air yang tersedia menjadi energy kinetis untuk memutar
turbin, sehingga menghasilkan energy mekanis. Pada jenis turbin ini tidak
ada perubahan tekanan sepanjang runner saat air masuk dan keluar dari
a. Turbin Pelton
(1819-1908). Cara kerja dari turbin ini yaitu nozel mengeluarkan air,
roda putar (runner), sehingga runner dapat berputar. Turbin ini juga
b. Turbin Crossflow
Turbin ini ditemukan oleh Michell-Banki. Prinsip kerja turbin ini yaitu
aliran air mengalir pada lintasan kemudian diatur ileh guide vane
2. Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin air yang cara kerjanya dengan merubah
seluruh energy air yang tersedia menjadi energy punter (mekanis). Pada
berlangsung pada guide dan sisanya roda putar (runner), sehingga terjadi
a. Turbin Francis
diatur sudutnya.
satuan daya tiap satu satuan head. Perhitungan tepat ini menghasilkan
Pemilihan jenis turbin dapat ditinjau dari tinggi tekan (head) yang
tersedia dan debit air maksimal. Dalam Pemilihan turbin ini dapat dilakukan
Debit atau Quantity adalah suatu koefesien yang menyatakan banyaknya air
yang mengalir dari suatu sumber persatuan waktu, biasanya diukur dalam
satuan liter per/detik. Head ialah suatu ketinggian kolom cairan pada pipa
vertical yang merupakan tekanan pada bidang horizontal dibagian bawah pipa
atau kolom cairan tersebut, yang dinyatakan dalam satuan meter atau feet.
Hnett Hb H f
Keterangan :
L C2
Hf f
D 2g
Q V A
Keterangan:
3
Q = debit aliran ( m /detik )
beberapa segment yang lebar masing masing segement lebih akurat, berikut
A bh
Keterangan:
b = Lebar segment ( m )
h = Kedalaman segment ( m )
P H Q g t
Keterangan:
P = Daya Turbin ( kW )
t = Efisiensi Turbin ( % )
18
2.6 Generator
porosnya, yaitu poros datar ( horizontal ) dan poros tegak ( vertical ). Untuk
poros horizontal cocok untuk daya keluarn kecil dan dengan mesin putaran
tinggi, sedangkan poros vertical kebalikan dari poros horizontal. Namun dalam
luas.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
data yang dibutuhkan dalam proses penelitian ini. Selain itu, dalam penelitian
setempat.
Pengamatan Data dari buku dan internet, data yang sudh ada
tidak langsung
Penggabungan
informasi dan
keterangan
Selesai
menggunakan roda dua atau mobil dari Jakarta (Kampus STT-PLN) menuju
Untuk mendapatkan tujuan yang maksimal dari penulisan seminar ini, maka
diperlukan teori berupa informasi dan keterangan data data akurat sebagai
landasan penulisan dan penyusunannya. Data untuk dasar penelitian ini penulis
penelitian ini.
pengolahan data yang didapat oleh penulis sebagai bahan untuk mengerjakan
Hydro.
langsung.
Dalam teknik analisa data ini, penulis memaparkan dan menjabarkan jenis -
jenis Pusat Listrik yang sesuai dengan data yang didapatkan, jenis turbin serta
BAB IV
Dalam melakukan suatu studi analisa potensi pusat listrik tenaga hydro,
b. Jarak : Panjang jaringan distribusi dari titik lokasi pusat listrik terhadap
tidak menimbulkan konfik social, min 1 ampere atau 200 watt/ KK.
d. Debit air : Fluktuasi debit sumber air tidak terlampau besar dan maksimal
tidak lebih dari 2 meter, dan Head desain kurang dari 50 meter.
Hal yang pertama yang dilakukan yaitu survey lapangan, dimana berupa
pengumpulan peta kerja daerah Pondok Cikoneng yang didapatkan dari Google
Earth. Untuk perlengkapan survey berupa alat tulis, alat ukur, Stopwatch, GPS
Potensi sungai di Pondok Cikoneng ini memiliki arus air sungai yang cukup
deras. Untuk pengukuran luas DAS, penulis mendapatkan data dari Google
Earth dan serta ACME Planimeter untuk menentukan garis batas dari titik
ketinggian sampai lokasi bendung. Sehingga Luas Daerah Aliran Sungai (DAS)
Pengukuran Debit dengan Cara Apung (Float Area Methode). Metoda ini
dilakukan untuk pengukuran sumber mata air yang tidak menyebar dan bisa
2. Stop watch atau alat ukur waktu yang lain (arloji/handphone) yang
adalah:
akurat.
4. Tentukan jarak yang akan ditempuh benda apung (botol yang telah
pencatatan.
26
Dari Pengolahan data diatas diambil pada saat musim kemarau. Debit yang
Berdasarkan tabel diatas, sehingga faktor koreksi debit sebesar 0.65 dan
diperoleh debit :
Q c Qtot
0.65 0.280
= 0.18 m3/s
c. Lokasi Power House & Tail Race pada elevation : 1464 mdpl
Keterangan :
= 44 m
Hbrutto = 44 m
Q = 0.18 m3/s
yaitu:
P Hbrutto Q g
m3 m
44m 0.18 9.81 2 0.65
s s
= 50.5 kW
= 50.5
0.736
= 68.61 Hp
29
air dalam pipa penstock (v), sedangkan kecepatan air bergantung pada diameter
kecepatan aliran. Penulis mengambil asumsi kecepatan aliran air (v) 2 m/s.
Contoh perhitungan :
2
Q .D .v
4
Sehingga,
4.Q
D
.v
4 0.18 m 3 / s
0.33 m
2m / s
v.D
Re , dimana U = 1.13 x 10-6 m2/s
U
2 m / s 0.33 m 0.599106
Re
1.13 10 6 m 2 / s
4.6 105 m
D 0.33 m
0.0001358
Berdasarkan dari diagram moody untuk Re 0.599 10 6 dan 0.0001358 ,
D
L v2
Hf f
D 2g
25 m 22 m / s
Hf 0.0137
0.33 m 2 9.81 m / s 2
H f 0.206 m
10
9
8
7
6
Hf (m)
5
4
3
2
1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Diameter (m)
Dari grafik diatas dapat diambil diameter optimum yaitu sebesar 0,25 m,
sehingga :
= .
, ³/
= . ,
= 3,6 /
.
= ∪
, / . ,
= = 0,796 10
,
,
= ,
= 0,000184
,
= 0,0138 , ,
= 0,911
33
Dalam hal ini, penulis memperkirakan ada 2 belokan pada penstock saat
v2
H e Kb
2g
Dimana :
3.6 2 m / s
H e 0.14
2 9.81 m / s 2
H Hb (H f He )
= 15 m – (0.911 + 0.1849 m)
= 13.903 m
34
yaitu: P H Q g
= 15.95 kW
= 15.95
0.736
= 21.68 Hp
Kecepatan Spesifik :
. √
=
=
.
. .
→ dimana diasumsikan 750 rpm
= 130
35
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
meter, serta tidak didapatkannya dapat debit rata-rata sungai ini dalam
kurun waktu 10 tahun kebelakang dari daerah setempat, Debit ini bisa
lebih besar dan daya yang dihasilkan akan jauh lebih besar dari pada
5.2 Saran
yang terlampir diatas agar pembaca dapat melanjutkan penelitian ini dengan
DAFTAR PUSTAKA
Czechoslovakia, 1957
Yogyakarta
7. http://www.alpensteel.com/article/117-104-energi-sungai-pltmh--micro-hydro-
power/166--analisa-perhitungan-mikrohidro
38
LAMPIRAN