Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
KELOMPOK 6
TINGKAT III.2
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah tentang Manajemen Keperawatan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Konflik........................................................................................3
B. Sejarah Terjadinya Konflik...........................................................................3
C. Kategori Konflik...........................................................................................4
D. Proses Konflik...............................................................................................5
E. Penyelesaian Konflik....................................................................................6
F. Strategi Penyelesaian Konflik.......................................................................8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konflik
Pada pertengahan abad ke 19, ketika ketidakpuasan staf dan umpan balik
dari atasan tidak ada, maka konflik diterima secara pasif sebagai suatu kejadian
yang normal dalam organisasi. Oleh karena itu, seorang manajer harus belajar
3
banyak tentang bagaimana menyelesaikan konflik tersebut dari pada berusaha
menghindarinya. Meskipun konflik dalam organisasi merupakan suatu unsur
penghambat staf dalam melaksanakan tugasnya, tetapi diakui bahwa konflik dan
kerjasama dapat terjadi secara bersamaan.
C. Kategori Konflik
4
a. Konflik Intrapersonal
Konflik yang terjadi pada individu sendiri. Keadaan ini merupakan
masalah internal untuk mengklarifikasi nilai dan keinginan dari konflik
yang terjadi. Hal ini sering dimanifestasikan sebagai akibat dari kompetisi
peran. Misalnya, manajer mungkin merasa mempunyai konflik
intrapersonal dengan loyalitas terhadap profesi keperawatan, loyalitas
terhadap pekerjaan, dan loyalitas kepada pasien.
b. Konflik Interpersonal
Konflik interpersonal terjadi antara dua orang atau lebih di mana
nilai, tujuan, dan keyakinan berbeda. Konflik ini sering terjadi karena
seseorang secara konstan berinteraksi dengan orang lain, sehingga
ditemukan perbedaan-perbedaan. Manajer sering mengalami konflik
dengan teman sesama manajer, atasan, dan bawahannya.
D. Proses Konflik
1. Konflik laten.
5
Konflik yang terjadi karena adanya sesuatu yang dirasakan sebagai
ancaman, ketakutan, tidak percaya, dan marah. Konflik ini disebut juga
sebagai konflik affectiveness. Hal ini penting bagi seseorang untuk
menerima konflik dan tidak merasakan konflik tersebut sebagai suatu
masalah/ancaman terhadap keberadaannya.
4. Resolusi konflik.
5. Konflik aftermath
E. Penyelesaian Konflik
6
a. Pengkajian.
1) Analisis situasi.
Identifikasi jenis konflik untuk menentukan waktu yang diperlukan,
setelah dilakukan pengumpulan fakta dan memvalidasi semua
perkiraan melalui pengkajian lebih mendalam. Kemudian siapa yang
terlibat dan peran masing-masing. Tentukan jika situasinya dapat
diubah.
2) Analisis dan mematikan isu yang berkembang.
Jelaskan masalah dan prioritas fenomena yang terjadi. Tentukan
masalah utama yang memerlukan suatu penyelesaian yang dimulai dari
masalah tersebut. Hindari penyelesaian semua masalah dalam satu
waktu.
3) Menyusun tujuan.
Jelaskan tujuan spesifik yang akan dicapai.
b. Identifikasi.
1) Mengelola perasaan
Hindari respons emosional : marah, sebab setiap orang mempunyai
respons yang berbeda terhadap kata-kata, ekspresi, dan tindakan.
c. Intervensi.
1) Masuk pada konflik yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik.
Selanjutnya identifikasi hasil yang positif yang akan terjadi.
2) Menyeleksi metode dalam menyelesaikan konflik. Penyelesaian
konflik memerlukan strategi yang berbeda-beda. Seleksi metode yang
paling sesuai untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
7
a. Kompromi atau negosiasi.
Suatu strategi penyelesaian konflik di mana semua yang terlibat
saling menyadari dan sepakat pada keinginan bersama. Penyelesaian
strategi ini sering diartikan sebagai lose-lose situation. Kedua pihak yang
terlibat saling menyerah dan menyepakati hal yang telah dibuat. Di dalam
manajemen keperawatan, strategi ini sering digunakan oleh middle dan top
manajer keperawatan.
b. Kompetisi.
Strategi ini dapat diartikan sebagai win-lose situation. Penyelesaian
ini menekankan hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa
mempertimbangkan yang kalah. Akibat negatif dari strategi ini adalah
kemarahan, putus asa, dan keinginan untuk perbaikan di masa mendatang.
c. Akomodasi.
Istilah lain yang sering digunakan adalah cooperative situation.
Konflik ini berlawanan dengan kompetisi. Pada strategi ini, seseorang
berusaha mengakomodasi permasalahan, dan memberi kesempatan pada
orang lain untuk menang. Pada strategi ini, masalah utama yang terjadi
sebenarnya tidak terselesaikan. Strategi ini biasanya digunakan dalam
politik untuk merebut kekuasaan dengan berbagai konsekuensinya.
d. Smoothing.
Teknik ini merupakan penyelesaian konflik dengan cara
mengurangi komponen emosional dalam konflik. Pada strategi ini,
individu yang terlibat dalam konflik berupaya mencapai kebersamaan
daripada perbedaan dengan penuh kesadaran dan introspeksi diri. Strategi
ini bisa diterapkan pada konflik yang ringan, tetapi tidak dapat
dipergunakan pada konflik yang besar, misalnya persaingan
pelayanan/hasil produksi, tidak dapat dipergunakan.
e. Menghindar.
Semua yang terlibat dalam konflik, pada strategi ini menyadari
tentang masalah yang dihadapi, tetapi memilih untuk menghindar atau
8
tidak menyelesaikan masalah. Strategi ini biasanya dipilih bila
ketidaksepakatan membahayakan kedua pihak, biaya penyelesaian lebih
besar daripada menghindar, atau perlu orang ketiga dalam
menyelesaikannya, atau jika masalah dapat terselesaikan dengan
sendirinya.
f. Kolaborasi.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahsan yang telah dijabarkan diatas, dapat kami simpulkan bahwa :
10
6. Strategi penyelesaian konflik dapat dibedakan menjadi enam macam,
yaitu:
a. Kompromi atau negosiasi.
b. Kompetisi.
c. Akomodasi.
d. Smoothing.
e. Menghindar.
f. Kolaborasi.
B. Saran
Dari penulisan makalah ini, diharapkan agar para pembaca dapat lebih
mengerti dan memahami mengenai pokok bahasan “Konsep Manajemen
Konflik”. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai
sumber referensi. Apabila ada kekurangan dalam makalah ini, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih
baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Bowditch, L.J., dan A.F. Buono. 1994. A Primer on Organizing Behavior. New
York: Wiley
Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Kontoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha
Medika
Marquis, B.L., dan C.J. Huston. 2010. Kepemimpinan dan manajemen
keperawatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta. Edisi 4. EGC.
Nursalam. 2013. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta : Salemba Medika
Siegler, E.L. dan Whitney, F.W. 2000. Kolaborasi perawat-dokter. Jakarta: EGC.
Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta : CV.
Trans Info Media
Swanburg, R.C, 2000. Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan
Untuk Perawat Klinis. Jakarta : EGC
12