Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Cavum Nasi
Fossa nasalis (cavum nasi) dibagi 2 oleh septum nasi pada garis medial, terdapat konka
(superior, media, inferior) pada masing-masing dinding lateralnya.
~ Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi.
~ Konka superior ditutupi oleh epitel olfaktotius yang khusus untuk fungsi menghidu /
membaui.
~ Epitel olfaktorius terdiri atas sel penyokons / sel surtentakuler, sel olfaktorius (neuran
bipolar dengan dendrite yang melebar dipermukaan epitel olfaktorius dan bersilia).
Berfungsi sebagai → reseptor yang memiliki akson yang bersinaps dengan neuron
olfaktorius otak.
~ Sel basal (berbentuk piramid) dan kelenjer bawman pada lamina propria.
~ Kelenjer bowman → menghasilkan secret yang membersihkan silia sel olfaktorius
sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat.
~ Adanya vibrissa, konka dan vascularisasi yang khas pada rongga hidung membuat
setiap udara yang masuk mengalami pembersihan, pelembapan dan penghangatan
sebelum masuk lebih jauh.
Terdiri atas:
~ Sinus frontalis, sinus maksilaris
~ Sinus ethmoidalis dan sinus sphenoid.
Sinus – sinus tersebut dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel
goblet yang lebih sedikit serta lamina propria yang mengandung sedikit kelenjer kecil
penghasil mucus yang mengatur dengan periosteum. Aktifitas silia mendorong mucus
kerongga hidung.
Permukaan trachea dilapisi oleh epitel respirasi. Terdapat kelenjar serora pada
tamina propria dan tulang rawan hialin berbentuk “C” (tapal kuda). Yang mana ujung
bebasnya berada dibagian posterior trachea.
~ Cairan mulora yang dihasilkan oleh sel goblet dan kelenjar membentuk lapisan yang
memungkinkan pergeseran silia untuk mendorong partikel asing.
~ Tulang rawan hialin berfungsi untuk menjaga tumen trakea tetap terbuka, pada
ujungnya terbentuk tapal kuda, yang terdapat ligamentum fibroelastis dan berkas otot
polos yang memungkinkan lumen dan mencegah distensi berlebihan.
→ referensi: www.google.com “histology”
Trakea dan Bronkus Ekstrapulmoner
→ trakea bercabang pada loifurkasio menjadi dua bronkus, yang kemudian membelah
lagi menjadi bronkus ekstra-pulmoner dan bronkus intra-pulmoner.
Dindingnya terdiri atas 4 lapisan:
~ Lapisan mukosa
~ Lapisan submukosa
~ Lapisan tulang rawan dan tulang
~ Lapisan fibrosa atau adventisia
Larynx
a). Tunika mukosa
→ epitel yang membatasi dinding larynx terdiri atas 2 jenis epitel:
1. Epitel berlapis gepeng
~ seluruh permukaan anterior dan belahan atas permukaan posterior epistatis
~ bagian atas lipatan ari-epislotis dan
~ lipatan vocal
Mukosa yang melapisi lipatan vocal sangat tipis dan melekat dengan eratnya pada
pita suara dan tidak terdapat kelenjar.
Hal ini perlu untuk mencegah edema, yang dapat mengganggu (menutup) saluran
atau jatan pernapasan.
2. Epitel bertingkat silindris bersilia
~ terdapat mukosa taring bagian lain
~ lamina propria mengandung banyak serat elastis dan limfonodulos
~ terdapat kelenjar campur, kecuali pada lipat vocal, dan lipat vinkikuler.
Farynx
Dinding terdiri atas empat lapis, dari dalam keluar.:
~ Tunika mukosa
~ Tunika Fibrosa
~ Tunika Muskularis
~ Tunika bukofarinseal.