Você está na página 1de 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : TB PARU

Sub Pokok Bahasan : Perawatan kesehatan keluarga yang terserang TBC

Hari/Tanggal/Tahun : 28 Januari 2018

Durasi waktu : 1x30 menit

Pertemuan :1

Tempat : Balai Desa Pulau Ingu

Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien TB Paru di Desa Pulau Ingu

Jumlah peserta : 7 orang

A. Latar Belakang

Di Indonesia salah satu penyakit yang ditakuti pada abad ke-19, TBC adalah penyebab

nomor 8 kematian anak usia 1 hingga 4 tahun pada tahun ’20- Berdasarkan data dari

WHO tahun 1993 didapatkan fakta bahwa sepertiga penduduk Bumi telah diserang oleh

penyakit TBC. Sekitar 8 juta orang dengan kematian 3 juta orang pertahun.

Diperkirakan dalam tahun 2002-2020 akan ada 1 miliar manusia terinfeksi, sekitar 5-10

persen berkembang menjadi penyakit dan 40 persen yang terkena penyakit berakhir

dengan kematianan. Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit lama, namun sampai saat ini

masih belum bisa dimusnahkan. Jika dilihat secara global, TBC membunuh 2 juta

penduduk dunia setiap tahunnya, dimana angka ini melebihi penyakit infeksi lainnya.

Bahkan Indonesia adalah negara terbesar ketiga dengan jumlah pasien TBC terbanyak

di dunia, setelah Cina dan India. Sulitnya memusnahkan penyakit yang disebabkan oleh

bakteri Mycobacterium tuberculosis ini disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya

adalah munculnya bakteri yang resisten terhadap obat yang digunakan. Karena itu,

upaya penemuan obat baru terus dilakukan


B. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai TB Paru selama 30 menit, pasien maupun

keluarga pasien dengan TB Paru mampu memahami tentang TB Paru.

C. Tujuan khusus

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 × 30 menit, pasien maupun

keluarga pasien dengan TB Paru mampu menjelaskan:

(1) Pengertian TB Paru.

(2) Etiologi TB Paru.

(3) Gejala TB Paru

(4) Penularan TB Paru.

(5) Pengobatan TB Paru

(6) Cara Pencegahan TB Paru

D. Sasaran

Pasien dan Keluarga pasien TB Paru di Desa Pulau Ingu

E. Materi (terlampir)

a. Pengertian TB Paru

b. Penyebab TB Paru

c. Gejala TB Paru

d. Cara Penularan TB Paru

e. Pengobatan TB Paru

f. Cara pencegahan TB Paru.

g. Komplikasi TB Paru

F. Metode

ceramah dan Tanya jawab

G. Media : Lembar balik dan Leaflet


H. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi struktur

a) Kesiapan media dan tempat

b) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Interne RSUD Teluk

Kuantan.

c) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat

penyuluhan.

b. Evaluasi Proses :

a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.

b) Peserta mengajukan pertanyaan.

c) Tidak ada peserta yang mrninggalkan tempat penyuluan.

c. Kriteria Hasil :

a) Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik.

b) Peserta yang hadir 75% dari undangan.

c) Peserta mampu menjelaskan kembali tentang:

 Pengertian TB Paru.

 Etiologi TB Paru.

 Gejala TB Paru

 Penularan TB Paru.

 Pengobatan TB Paru

 Cara Pencegahan TB Paru

 Komplikasi TB Paru
I. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 5 Menit Pembukaan:

1. Memperkenalkan diri Menyambut salam

2. Menjelaskan tujuan dari dan mendengarkan

penyuluhan. Mendengarkan

3. Melakukan kontrak waktu. Mendengarkan

4. Menyebutkan materi Mendengarkan

penyuluhan yang akan

diberikan.

5. Menggali pegetahuan Menjawab

tentang TB Paru

2 20 Menit Pelaksanaan :

1. Menjelaskan tentang Mendengarkan dan

pengertian TB Paru memperhatikan

2. Menjelaskan tentang etiologi Bertanya dan

TB Paru Menjawab.

3. Menjelaskan tentang gejala

TB Paru

4. Menjelaskan tentang Cara

Penularan TB Paru

5. Menjelaskan tentang

Pengobatan TB Paru

6. Menjelaskan tentang

pencegahan TB Paru
7. Sesi tanya Jawab

3 5 Menit Penutupan :

1. Menanyakan pada peserta Menjawab &

tentang materi yang menjelaskan

diberikan dan reinforcement pertanyaan.

kepada peserta bila dapat

menjawab & menjelaskan

kembali pertanyaan/ma-teri

2. Mengucapkan terima kasih

kepada peserta. Mendengarkan

3. Mengucapkan salam Menjawab salam

K. Struktur Pengorganisasian

a. Moderator:

Tugas:

1) Membuka acara

2) Memperkenalkan mahasiswa

3) Membuat kontrak waktu

4) Menjelaskan tujuan kegiatan penyuluhan

b. Leader : Febri Asdensi

Tugas: memberikan penyuluhan kesehatan

c. Fasilitator :

Tugas :

1) Memotivasi peserta / masyarakat untuk berperan aktif dalam penyuluhan

2) Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan.


d. Observer :

Tugas : Mengamati proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir

e. Dokumentasi :

Tugas : Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan

L. Setting Tempat

DENAH TEMPAT

Audien Audien Audien

K. Daftar Pustaka

Laban, Yoannes Y. 2007. TBC: Penyakit & Cara Pencegahan. Yogyakarta: Kanisius

Misnadiarly. 2007. Mengenal, Mencegah, Menanggulangi TBC. Semarang: Yayasan

Obor Indonesia

Soedarto. 2009. Penyakit Menular di Indonesia. Jakarta: Sagung Seto

Widiyanto, Sentot. 2009. Mengenal 10 Penyakit Mematikan. Yogyakarta: PT Pustaka

Insan Madani
A. Pengertian

Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri sehingga

menyebabkan gangguan pada paru–paru. TBC ditularkan lewat batuk dan dahak.

B. Penyebab

Tuberkulosis disebabkan oleh basil TB (Mycobacterium tuberculosis humanis) yang

termasuk famili Mycobacteriaceae yang mempunyai beberapa genus, satu diantaranya

adalah Mycobacterium, salah satu spesiesnya adalah Mycobacterium Tuberculosis. Basil

TB mempunyai dinding sel lipoid sehingga tahan asam, sifat ini dimanfaaatkan oleh

Robert Koch untuk mewarnai secara khusus. Oleh karena itu, kuman ini disebut BTA

(Basil Tahan Asam). Basil TB sangat rentan terhadap sinar matahari sehingga dalam

beberapa menit saja akan mati karena gelombang cahaya ultraviolet. Basil TB juga

rentan terhadap panas/basah, sehingga dalam 2 menit Basil TB yang ada di lingkungan

basah akan mati bila terkena air dalam suhu 100°C. Basil TB juga akan terbunuh dalam

beberapa menit bila terkena alkohol 70 % atau lisol 5%.

C. Tanda dan Gejala

1. Gejala sistemik (umum)

a) Demam

Salah satu keluhan utama penderita TB paru adalah demam seperti gejala

influenza. Biasanya demam dirasakan pada malam hari disertai dengan keringat

malam, kadang-kadang suhu badan mencapai 40°- 41°C. Serangan seperti

influenza ini bersifat hilang timbul, dimana ada masa pulih diikuti dengan
serangan berikutnya setelah 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan (dikatakan sebagai

multiplikasi 3 bulan).

b) Gejala yang tidak spesifik

Dapat ditemukan rasa tidak enak bada (malaise), nafsu makan berkurang yang

menyebabkan penurunan berat badan, sakit kepala dan badan pegal-pegal. Pada

wanita kadang-kadang dapat dijumpai gangguan siklus haid.

2. Gejala respiratorik (paru)

a) Batuk

Awal terjadinya penyakit, kuman akan berkembangbiak di jaringan paru, batuk

baru terjadi bila bronkus telah terlibat. Batuk merupakan akibat dari

terangsangnya bronkus, kemudian akibat peradangan batuk menjadi produktif

karena diperlukan untuk membuang produk-produk eksresi dari peradangan.

Sputum dapat bersifat mukoid atau purulen.

b) Batuk Darah

Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah, berat atau ringannya batuk darah

tergantung dari besarnya pembuluh darah yang pecah. Gejala ini tidak selalu

terjadi pada setiap TB paru, kadang-kadang merupakan perluasan proses TB

paru.

c) Sesak Nafas

Terjadi akibat luasnya kerusakan jaringan paru, didapatkan pada penyakit paru

yang sudah lanjut. Sedangkan pada penyakit yang baru tidak akan dijumpai

gejala ini.

d) Nyeri Dada

Biasanya terjadi bila sistem saraf terkena,dapat bersifat lokal atau pleuritik.
e) Malaise

Sering ditemukan berupa tidak ada nafsu makan, badan makin kurus, sakit

kepala, meriang, nyeri otot dan keringat malam.

D. Penularan

Sumber utama penularan penyakit ini adalah sputum (dahak). Batuk dan meludah akan

menyebabkan kuman tuberkulosis menular pada orang lain lewat udara. Penderita TBC

ketika batuk, bersin, atau berbicara, akan memercikkan kuman TBC atau bacilli ke udara.

Seseorang dapat terpapar dengan kuman TBC hanya dengan menghirup sejumlah kecil

kuman TBC (penularan melalui udara). Keluarga yang tinggal dekat penderita memiliki

kemungkinan lebih banyak untuk tertular. Bayi dari ibu yang terinfeksi tuberkulosis

berisiko tinggi untuk terserang, oleh sebab itu penderita harus dilatih untuk menutup

mulutnya dan menghadapkan wajah ke arah lain saat batuk.

E. Pengobatan

Menurut Dep.Kes (2003) tujuan pengobatan TB Paru adalah untuk menyembuhkan

penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat

penularan. Salah satu komponen dalam DOTS adalah pengobatan paduan OAT jangka

pendek dengan pengawasan langsung dan untuk menjamin keteraturan pengobatan

diperlukan seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).

Prinsip pengobatan TB Paru :

a) Obat TB diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis (Isoniasid,

Rifampisin, Pirasinamid, Streptomisin, Etambutol) dalam jumlah cukup dan dosis

tepat selama 6-8 bulan, supaya semua kuman (termasuk kuman persisten) dapat

dibunuh.

b) Dosis tahap intensif dan tahap lanjutan ditelan sebagai dosis tunggal, sebaiknya pada

saat perut kosong.


c) Pada tahap intensif (awal) penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung

untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap semua OAT. Bila pengobatan tahap

intensif tersebut diberikan secara tepat, penderita menular menjadi tidak menular

dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita TB Paru BTA positif

menjadi BTA negatif (konversi) pada akhir pengobatan intensif.

d) Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka

waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten

sehingga mencegah terjadi kekambuhan.

F. Pencegahan

1. Mencegah dengan menjalankan pola hidup sehat dengan cara :

a) Makan bergizi seimbang

b) Istirahat cukup dan jangan tidur larut malam

c) Tidak merokok (pasif atau aktif)

d) Menjemur kasur atau alas tidur teratur agar tidak lembab

e) Membuka jendela rumah waktu pagi hari sampai sore hari

2. Mencegah penularan pada pasien TBC dengan cara :

a) Bila batuk tutup mulut agar keluarga dan orang sekitar tidak tertular

b) Jangan meludah di sembarang tempat

c) Meludah dengan menggunakan tempolong atau kaleng yang tertutup dan diisi air

sabun atau Lysol untuk menampung dahak

d) Membuang tampungan dahak ke lubang WC atau timbun di tempat yang jauh dari

keramaian

3. Mencegah TB pada anak dengan cara :

a) Mencegah kontak antara anak dengan penderita TB yang menular

b) Memberikan gizi yang cukup (terutama protein dan Fe yang cukup)


c) Vaksinasi BCG sebagai perlindungan bagi anak terhadap TB primer serta

komplikasi-komplikasinya dengan syarat bahwa vaksinnya baik, penyimpanan

dan handling-nya baik, teknik penyuntikannya baik dan anak yang bersangkutan

mempunyai respons imun seluler yang baik pula. (WHO, 1980)

G. Komplikasi

Komplikasi pada penderita tuberkulosis stadium lanjut (Depkes RI, 2005) :

1. Hemoptosis berat (perdarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat mengakibatkan

kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan nafas.

2. Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial.

3. Bronkiektasis ( pelebaran bronkus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat

pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru.

4. Pneumotorak (adanya udara di dalam rongga pleura) spontan : kolaps spontan

karena kerusakan jaringan paru.

2. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, ginjal dan sebagainya.

3. insufisiensi Kardio Pulmoner (Cardio Pulmonary Insufficiency)

Você também pode gostar

  • Intoxicasi Ok
    Intoxicasi Ok
    Documento3 páginas
    Intoxicasi Ok
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Sop Vulva Higiene
    Sop Vulva Higiene
    Documento4 páginas
    Sop Vulva Higiene
    yuni ariani
    Ainda não há avaliações
  • Konsep Manusia
    Konsep Manusia
    Documento4 páginas
    Konsep Manusia
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • DM Ok
    DM Ok
    Documento10 páginas
    DM Ok
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Decompensasi Cordis Ok
    Decompensasi Cordis Ok
    Documento11 páginas
    Decompensasi Cordis Ok
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • KULIT
    KULIT
    Documento1 página
    KULIT
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Askep Asma Ok
    Askep Asma Ok
    Documento20 páginas
    Askep Asma Ok
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Woc 2
    Woc 2
    Documento23 páginas
    Woc 2
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • STR Nesty
    STR Nesty
    Documento10 páginas
    STR Nesty
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Askep Pada Anak
    Askep Pada Anak
    Documento3 páginas
    Askep Pada Anak
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Cover Luar
    Cover Luar
    Documento1 página
    Cover Luar
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Askep Bayi Baru Lahir Normal
    Askep Bayi Baru Lahir Normal
    Documento29 páginas
    Askep Bayi Baru Lahir Normal
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Proposal Sap TB Paru
    Proposal Sap TB Paru
    Documento9 páginas
    Proposal Sap TB Paru
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Cedera Kepala2
    Cedera Kepala2
    Documento20 páginas
    Cedera Kepala2
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Format Pengkajian Anak
    Format Pengkajian Anak
    Documento10 páginas
    Format Pengkajian Anak
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Documento30 páginas
    Laporan Pendahuluan
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • DEDEK
    DEDEK
    Documento50 páginas
    DEDEK
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Gerontik Ca Prostat Ida
    Gerontik Ca Prostat Ida
    Documento43 páginas
    Gerontik Ca Prostat Ida
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Kulit Tanpa Bingkai Maharatu
    Kulit Tanpa Bingkai Maharatu
    Documento1 página
    Kulit Tanpa Bingkai Maharatu
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Pico Kelompok C Di Interne
    Pico Kelompok C Di Interne
    Documento3 páginas
    Pico Kelompok C Di Interne
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Gerontik Depresi Vita
    Gerontik Depresi Vita
    Documento24 páginas
    Gerontik Depresi Vita
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Gerontik Fera Servical Pain
    Gerontik Fera Servical Pain
    Documento47 páginas
    Gerontik Fera Servical Pain
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • PP Analisa Jurnal Gadar
    PP Analisa Jurnal Gadar
    Documento13 páginas
    PP Analisa Jurnal Gadar
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Tulis Untuk LP CKR
    Tulis Untuk LP CKR
    Documento3 páginas
    Tulis Untuk LP CKR
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Rencana Kegiatan Harian
    Rencana Kegiatan Harian
    Documento1 página
    Rencana Kegiatan Harian
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Log Book KK Yessi
    Log Book KK Yessi
    Documento4 páginas
    Log Book KK Yessi
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Leaf Leat Cuci Tangan
    Leaf Leat Cuci Tangan
    Documento1 página
    Leaf Leat Cuci Tangan
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Ispa Supervisi Sree
    Leaflet Ispa Supervisi Sree
    Documento2 páginas
    Leaflet Ispa Supervisi Sree
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações
  • Partus Normal 2
    Partus Normal 2
    Documento11 páginas
    Partus Normal 2
    Yuni Ariani Yuni
    Ainda não há avaliações