Você está na página 1de 48

LAPORAN HASIL PRAKTEK

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK LANSIA DENGAN HIPERTENSI

DALAM KONTEKS PELAYANAN KESEHATAN UTAMA

DI RT 7 RW 12 KELURAHAN TAMBAKAJI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

26 NOVEMBER – 08 DESEMBER 2018

DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS PKKT

KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA

OLEH : KELOMPOK 17

Yustika Arum Cahyani ( G0A016114 )


Suci Julia Nahfadhun Niswah ( G0A016115 )
Yusa Primada Rahman ( G0A016116 )
Mery Eko Setyo Budi ( G0A016117 )
Ivanda Dyah Indriani ( G0A016118 )
Chanifatun Naja ( G0A016119 )
Esi Letniana ( G0A016120 )

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN 2018

1
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK HIPERTENSI

DI RT 07 RW 012 KEL.TAMBAKAJI KEC.NGALIYAN KOTA SEMAANG

DISUSUN OLEH :

Yustika Arum Cahyani ( G0A016114 )


Suci Julia Nahfadhun Niswah ( G0A016115 )
Yusa Primada Rahman ( G0A016116 )
Mery Eko Setyo Budi ( G0A016117 )
Ivanda Dyah Indriani ( G0A016118 )
Chanifatun Naja ( G0A016119 )
Esi Letniana ( G0A016120 )

DISAHKAN OLEH :

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING KLINIK

Ns. Dewi Setyawati, MNS Sri Rejeki M.Kep

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan ibu dengan Pre Eklamsi
Berat dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih pada Ibu
Ns. Dewi Setyawati, MNS selaku dosen mata kuliah komunitas dan keluarga dan juga Ibu Sri
Rejeki M.Kep selaku pembimbing klinik di puskesmas Tambakaji Ngaliyan, Kota Semarangyang
telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Asuhan keperawatan pada kelompok lansia dengan Hipertensi.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yamg
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan
makalah ini diwaktu yang akan datang.

Penulis

3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………...2

KATA PENGANTAR............................................................................ .......................3

DAFTAR ISI..................................................................................... .............................4

DAFTAR DIAGRAM……………………………………………………………........5

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………......6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................... ......7

B. Perumusan Masalah ................................................................ ................................8

C. Tujuan................................................................................... ....................................8

BAB II KONSEP DASAR

A. Definisi........................................................................................................................9

B. Tujuan..................................................................................... ..................................10

C. Ruang Lingkup........................................................................... ..............................11

D. Hipertensi Lansia.......................................................................................................11

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian................................................................................................................16

B. Analisis Data.............................................................................................................19

C. Diagnosa Keperawatan...........................................................................................21

D. Intervensi Keperawatan..........................................................................................22

E. Implementasi Keperawatan....................................................................................23

F. Evaluasi Keperawatan............................ ............ ............ ............ ............ ............27

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................................28

B. Saran .........................................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA

4
DAFTAR DIAGRAM

A. Diagram presentase jenis kelamin warga


B. Diagram presentase berat badan warga
C. Diagram presentase pendidikan warga
D. Diagram presentase pekerjaan warga
E. Histogram Tekanan Darah Kelompok

DAFTAR LAMPIRAN

A. Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi dan Penanganannya


B. Satuan Acara Penyuluhan Makanan Alami Penurun Hipertensi

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan Penduduk Lanjut usia (lansia) di Indonesia dari tahun ketahun
jumlahnya cenderung meningkat. Kantor Kementerian KoordinatorKesejahteraan Rakyat
(KESRA) melaporkan, jika tahun 1980 usia harapanhidup (UHH) 52,2 tahun dan jumlah

6
lansia 7.998.543 orang (5,45%) makapada tahun 2006 menjadi 19 juta orang (8,90%) dan
UHH juga meningkat(66,2 tahun). Pada tahun 2010 perkiraan penduduk lansia di
Indonesia akanmencapai 23,9 juta atau 9,77 % dan UHH sekitar 67,4 tahun. Sepuluh
tahunkemudian atau pada 2020 perkiraan penduduk lansia di Indonesia mencapai28,8
juta atau 11,34 % dengan UHH sekitar 71,1 tahun (KEMENSOS, 2010).
Menua merupakan proses yang alami dalam kehidupan manusia yang ditandai
dengan menurunnya kemampuan tubuh dalam menghadapi pengaruhdaridalam maupun
dari luar tubuh. Perubahan tersebut biasanya muncul padasetiap bagian dari tubuh
meliputi fisik, mental, sosial ekonomi dan spiritual.Perubahan terkait usia menyebabkan
timbulnya berbagai masalah yangumumnya terjadi pada lansia. Hal ini meliputi
menurunnya daya fikir,berkurangnya cita rasa, masalah tidur, gemetar, berkurangnya
refleks,berkurangnya penglihatan dan pendengaran, penyerapan yang kurang
(Efendi,2010).
Dalam penelitian Profil Penduduk Usia Lanjut Di Kodya UjungPandang ditemukan
bahwa lanjut usia menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan ketuaan antara
lain diabetes melitus, hipertensi, jantungkoroner, rematik dan asma sehingga
menyebabkan aktifitas bekerja terganggu (Ilyas : 1997). Demikian juga temuan studi
yang dilakukan Lembaga Demografi Universitas Indonesia di Kabupaten Bogor tahun
1998, sekitar 74persen lansia dinyatakan mengidap penyakit kronis. Tekanan darah
tinggiadalah penyakit kronis yang banyak diderita lanjut usia, sehingga mereka tidak
dapat melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari (Efendi, 2010)
Hipertensi merupakan faktor risiko terbesar penyakit
kardiovaskular.Perkembangan angka kejadian hipertensi di negara maju dari tahun
1980hingga 2003 terus menunjukkan peningkatan (Damasceno, 2009). Sebanyak 73,6
juta orang di Amerika Serikat yang berusia 20 tahun ke atas menderitahipertensi
(Smithburger, 2010). Diperkirakan 30% dari penduduk Amerikasekitar 50.000.000 jiwa
menderita tekanan darah tinggi dengan persentasebiaya kesehatan cukup besar setiap
tahunnya (Depkes RI, 2007). Prevalensihipertensi di Indonesia mencapai 15.000.000
penduduk yang mengalamihipertensi (Bustan, 2007) . Rata-rata kasus hipertensi di Jawa
Tengah adalah9.800,54 kasus (Depkes Jawa Tengah, 2004).
Keperawatan komunitas merupakan salah satu bentuk kegiatandibidang kesehatan
yang mencakup beberapa sub bidang, salah satunya adalahkeperawatan komunitas lanjut

7
usia. Keperawatan komunitas lanjut usiamerupakan bentuk pelayanan yang tepat dengan
memberikan pelayanan sesuaidengan kebutuhan para usia lanjut dalam ruang lingkup
komunitas. Semua bentuk pemenuhan kebutuhan usia lanjut dipengaruhi oleh
beberapakarakteristik yang terjadi dalam proses menua termasuk pemenuhan
kebutuhanlansia dengan hipertensi, sehingga penting adanya proses keperawatan untuk
lansia dengan hipertensi.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang dapat di rumuskan adalah bagaimana asuhan keperawatan dan proses
keperawatan komunitas pada lansia dengan hipertensi.

C. Tujuan Penulisan Laporan


1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui proses keperawatan pada kelompok lansia dimasyarakat yang
mempunyai Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengkajian yang harus dilakukan pada kelompok
b. Mampu memahami diagnose yang diambil
c. Mampu memberikan intervensi yang baik dan benar
d. Mampu menjalankan tindakan keperawatan dengan baik
e. Mampu mengevaluasi dan memodifikasi ulang tindakan keperawatan

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagaibagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,psikologi, social dan spiritual secara
komprehensif, ditujukan kepadaindividu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun
sakit mencakupsiklus hidup manusia (Riyadi, 2007). Menurut WHO, lansia adalah orang
yang memiliki usia diatas 60tahun (Nugroho, 2006)
Keperawatan Kesehatan Komunitas lansia adalah pelayanankeperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat khususnyalansia dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upayapencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakitdan peningkatan kesehatan, dengan menjamin agar pelayanan

8
kesehatanyang dibutuhkan dapat terjangkau, dan melibatkan klien sebagai mitradalam
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan/ keperawatan (Efendi, 2010).
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,saling berinteraksi
satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minatdan interest yang sama (WHO).
Komunitas adalah kelompok darimasyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama
dengan dibawahpemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
merekatinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi,2007).
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakandalam perawatan
kesehatan masyarakat adalah :
1. Kesehatan ( Health Promotion)
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yangdilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
ada hubungannya dengankesehatan.Penyuluhan kesehatan adalah gabungan
berbagai kegiatan dankesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar
untuk mencapaisuatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau
masyarakatsecara keseluruhan ingin hidup sehat. Menurut
Notoatmodjopendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan
didalam bidang kesehatan (Mubarak, 2005).
2. Proses Kelompok (Group Process)
tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas darikelompok masyarakat sebagai
klien termasuk sub-sub sistem yangterdapat di dalamnya, yaitu: individu,
keluarga, dan kelompok khusus. Perawat spesialis komunitas dalam melakukan
upayapeningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatanmasyarakat dapat
menggunakan alternatif model pengorganisasianmasyarakat, yaitu: perencanaan
sosial, aksi sosial atau pengembanganmasyarakat. Berkaitan dengan
pengembangan kesehatan masyarakatyang relevan, maka penulis mencoba
menggunakan pendekatan pengorganisasian masyarakat dengan model
pengembanganmasyarakat (community development ) (Palestin, 2007).
3. Kerjasama atau Kemitraan (Partnership)
Kemitraan adalah hubungan atau kerjasama antara dua pihak atau lebih,
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan salingmenguntungkan atau memberikan
manfaat. Partisipasiklien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan

9
inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi padapeningkatan
kesehatan dan kesejahteraan.Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-
pihak terkaitdengan masyarakat digambarkan dalam bentuk garis hubung
antarakomponen-komponen yang ada. Hal ini memberikan pengertianperlunya
upaya kolaborasi dalam mengkombinasikan keahlian masing-masing yang
dibutuhkan untuk mengembangkan strategipeningkatan kesehatan masyarakat.
4. Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhanasebagai proses pemberian
kekuatan atau dorongan sehinggamembentuk interaksi transformatif kepada
masyarakat, antara lain:adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan
kekuatanmandiri untuk membentuk pengetahuan baru.
B. Tujuan
Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkanmasyarakat mampu secara
mandiri menjaga dan meningkatkan statuskesehatan masyarakat (Mubarak,
2005). Namun, secara terperinici berikutadalah tujuan keperawatan komunitas lansia
dengan hipertensi:

1. pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahanpenyakit


dan peningkatan kesehatan,
2. menjamin agar pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dapat terjangkau
3. melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan danevaluasi
pelayanan kesehatan/ keperawatan
4. optimalisasi kualitas hidup lansia dengan hipertensi di suatukomunitas dengan
menekan angka kesakitan dan mengurangigejalanya.
C. Ruang lingkup
Ruang lingkup pelayanan kesehatan komunitas pada lansia adalahindividu, keluarga,
kelompok khusus dan masyarakat baik yang sehatmaupun yang sakit dengan ruang
lingkup kegiatan adalah upaya promotif,preventif, kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif
dengan penekanan padaupaya preventif dan promotif
D. Hipertensi lansia
1. Definisi
Tekanan darah adalah tekanan yang terjadi di dalam pembuluhdarah arteri ketika darah
dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh (ridwan,2009). Tekanan darah biasanya dicatat
sebagai tekanan sistol dan diastol.Tekanan darah maksimum dalam arteri disebut

10
tekanan sistolik yangdisebabkan sistol ventrikular. Tekanan minimum dalam arteri
disebuttekanan diastolik yang disebabkan oleh diastol ventrikular ( Jain,
2011).Hipertensi merupakan penyakit yang berhubungan dengan tekanan
darah(Ridwan, 2009). Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darahpersisten
dengan tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanandiastolik di atas 90 mmHg
(Smeltzer, 2002). Apabila seseorang memilikitekanan darah sistol 140 mmHg dan
tekanan darah diastol 90 mmHg ataulebih yang diukur ketika ia sedang duduk dapat
dikategorikan memilikitekanan darah tinggi (Ridwan, 2009).
2. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, Ridwan (2009) menggolongkanhipertensi ke dalam
tiga golongan yaitu hipertensi esensial, sekunder, danmaligna.

a. Hipertensi esensial (hipertensi primer atau idiopatik)Hipertensi esensial biasanya


dimulai sebagai proses labil(intermiten) pada individu pada akhir 30-an dan awal
50-an yangsecara bertahap akan menetap. Hipertensi esensial secara pastibelum
diketahui penyebabnya. Gangguan emosi, obesitas,konsumsi alkohol yang
berlebih, rangsang kopi yang berlebih,rangsang konsumsi tembakau, obat-obatan,
dan keturunanberpengaruh pada proses terjadinya hipertensi esensial.
Penyakithipertensi esensial lebih banyak terjadi pada wanita dari pada pria (C.
smeltzer, 2002).
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang disebabkankarena gangguan
pembuluh darah atau organ tertentu (grayet al,2009) mengelompokkan penyebab
hipertensi menjadi tigagolongan, yaitu:
1) Penyakit parenkim ginjal
Permasalahan pada ginjal yang menyebabkan kerusakanparenkim akan
menyebabkan hipertensi dan kondisi hipertensiyang ditimbulkan tersebut
akan semakin memperparah kondisikerusakan ginjal.
2) Penyakit Renovaskular
Merupakan penyakit yang menyebabkan gangguandalam vaskularisasi
darah ke ginjal seperti arterosklerosis.Penurunan pasokan ginjal akan
menyebabkan produksi reninipsilateral dan meningkatkan tekanan darah,
sering diatasisecara farmakologis dengan ACE Inhibitor.

11
3) Endokrin
Gangguan aldosteronisme primer akan berpengaruhterhadap hipertensi.
Tingginya kadar aldosteron dan rendahnyakadar renin mengakibatkan
kelebihan natrium dan air sehinggaberdampak pada meningkatnya tekanan
darah.
3. Faktor Risiko
Menurut Harrison (2000), kegemukan (obesitas), gaya hidupyang tidak aktif (malas
berolahraga), stress, alkohol, atau garam yanglebih dalam makanan, bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang yang memiliki kepekaan untuk diturunkan.
Faktor yangmempengaruhi timbulnya hipertensi :

a. StresHubungan antara stres dengan hipertensi, diduga terjadimelalui aktivasi


saraf simpatis (saraf yang bekerja saatberaktivitas). Peningkatan aktivitas saraf
simpatis dapatmeningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu).
Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darahmenetap
tinggi (Shadine, 2010).
b. Rokok Meskipun efek jangka panjang merokok terhadap tekanandarah masih
belum jelas, namun efek sinergis merokok dengantekanan darah yang tinggi
terhadap risiko kardiovaskuler telahdidokumentasikan secara nyata
c. AlkoholPenggunaan alkohol secara berlebihan juga dapatmeningkatkan
tekanan darah, mungkin dengan cara meningkatkankatekolamin plasma.
d. Konsumsi Garam DapurHubungan antara asupan natrium dan hipertensi
masihkontroversial, tetapi jelas bahwa pada beberapa pasien hipertensi,asupan
garam yang banyak menyebabkan peningkatan tekanandarah secara nyata.
Pasien hipertensi hendaknya mengkonsumsigaram tidak lebih dari 100
mmol/hari (2,4 gram natrium, 6 gramnatrium klorida).
e. Aktivitas atau OlahragaOlahraga teratur adalah suatu kebiasaan dan cara yang
baik untuk mengurangi berat badan. Hal itu juga tampak berguna
untuk menurunkan tekanan darah dengan sendirinya (Shadine, 2010).
f. Jenis KelaminLaki-laki cenderung mengalami tekanan darah yang
tinggidibandingkan dengan perempuan. Tekanan darah pria mulaimeningkat
ketika usianya berada pada rentang 35-50 tahu Kecenderungan seorang

12
perempuan terkena hipertensi pada saatmenopause karena penurunan hormone
seks (Ridwan, 2009).
4. Manifestasi Klinis
Hipertensi merupakan penyakit yang banyak tidak menimbulkan gejala khas
sehingga sering tidak terdiagnosis dalamwaktu yang lama. Gejala akan terasa secara
tiba-tiba saat ada kenaikantekanan darah (Jain, 2011).
Manifestasi klinis yang ditimbulkan hipertensi bersifat tidak spesifik. Sakit kepala
merupakan gejala umum yang sering dialamipada pasien hipertensi. Namun, sakit
kepala juga disebabkan olehbeberapa hal sepeti camas, stres, sulit tidur malam, atau
infeksi virusminor sehingga sakit kepala bukan merupakan manifestasi klinis
khashipertensi. Sesak nafas juga terjadi pada pasien hipertensi. Sesak nafaspada
seseorang yang menderita hipertensi biasanya terjadi karenakegemukan. Perdarahan di
beberapa bagian tubuh juga merupakanefek hipertensi. Risiko perdarahan dari arteri ke
otak atau retina matameningkat karena adanya hipertensi terutama pada pasien dengan
usiadi atas 50 tahun. Menstruasi yang berat dan munculnya gejalamenopause sering
dialami wanita dengan hipertensi. Manifestasihipertensi yang lebih serus adalah
perdarahan ke otak yang dapatmembunuh seseorang dalam waktu yang singkat atau
menyebabkankelumpuhan (Jain, 2011).
Hipertensi akan menjadi masalah kesehatan yang serius jikatidak terkendali karena
akan megakibatkan komplikasi yang berbahayadan berakibat fatal seperti stroke,
penyakit jantung koroner, dan gagalginjal (Anies, 2006)
5. Patofisiologi
Tekanan darah dapat meningkat melalui beberapa mekanisme.Pertama, jantung
memompa lebih kuat sehingga darah mengalirdengan kecepatan tinggi setiap detiknya.
Kedua, arteri besarmengalami kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku
sehinggaketika jantung berdenyut darah harus melewati pembuluh darah yangsempit
sehingga menaikkan tekanan darah. Ketiga, kelainan fungsiginjal untuk membuang
sejumlah garam dan cairan sehinggameningkatkan volume darah yang berdampak
pada peningkatantekanan darah (Ridwan, 2009).Menurut Anies (2006) peningkatan
tekanan darah melaluimekanisme:
a. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan darah lebihbanyak cairan
setiap detiknya
b. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku sehinggatidak dapat
mengembang saat jantung memompa darah melaluiarteri tersebut. Karena itu,

13
darah dipaksa untuk melalui pembuluhdarah yang sempit dan menyebabkan
naiknya tekanan darah.Penebalan dan kakunya dinding arteri terjadi karena
adanya arterosklerosis. Tekanan darah juga meningkat saat
terjadivasokonstriksi yang diseabkan rangsangan saraf atau hormon.
c. cairan dalam sirkulasi dapat meningkatkan tekanandarah. Hal ini dapat terjadi
karena kelainan fungsi ginjal sehinggatidak mampu membuang natrium dan air
dalam tubuh sehinggavolume darah dalam tubuh meningkat yang
menyebabkan tekanandarah juga meningkat.
6. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan hipertensi adalah untuk mencegahkomplikasi penyakit
kardiovaskular dan mortalitas serta morbiditasyang berkaitan. Tujuan terapi adalah
mencapai dan mempertahankantekanan sistolik di bawah 140 mmHg dan tekanan
diastolik di bawah90 mmHg dan mengontrol faktor risiko. Hal ini dapat dicapai
melaluimodifikasi gaya hidup atau dengan obat anti hipertensi (Mansjoer,2001).
Pengobatan utama hipertensi dengan diuretika, penyekatreseptor beta-
adrenergik, penyakit saluran kalsium, inhibitor ACE(angiotensin-converting enzyme),
atau penyekat reseptor alfa-adernergik bergantung pada keadaan pasien
termasuk mengenai biaya,karakteristik demografi, penyakit yang terjadi bersamaan,
dan kualitashidup (Pierce dan Wilson, 2005)

14
BAB III

APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN

KOMUNITAS LANSIA DENGAN HIPERTENSI

DI RT 07 RW 012 TAMBAKAJI, NGALIYAN, KOTA SEMARANG

A. Pengkajian
Dikelompok lansia RT 07 RW 12, Tambakaji terdapat 7 kelompok lansia dengan

Hipertensi.
1. Data Inti

N Nama JK B TB Umur Pendi Agama Peker Masalah TD

o B dikan jaan kesehatan


1 Sutati P 65 153 61 SD Islam IRT Hipertensi 140/80
2 Misriah P 70 148 67 SD Islam IRT Hipertensi 170/120
3 Bastiah P 60 145 55 SMP Islam IRT Hipertensi 150/100
4 Pasinah P 55 150 59 SD Islam IRT Hipertensi 160/120
5 Juwariah P 65 148 39 SMP Islam IRT Hipertensi 140/100
6 Sartono L 75 160 60 SD Islam Pengang Hipertensi 160/100

guran
7 Sugiono L 70 165 53 SD Islam Warung Hipertensi 140/100

an
2. Data Subsistem
a. Lingkungan fisik
1) perumahan dan lingkungan : antar rumah berdekatan, tipe

rumah permanen, pembangunan gorong-gorong di sungai,

air dibendungan lancar, selokan di depan rumah, jalan di

depan rumah bersih , sampah berada pada tempatnya.

15
2) Lingkungan terbuka: mayoritas tidak mempunyai halaman

rumah yang luas


3) Kebiasaan: lansia di RT 07 RW 12 mayoritas sering

mengkonsumsi kopi dan makanan yang asin


4) transportasi: kelompok lansia mengatakan apabila pergi ke

suatu tempat yang jauh diantar oleh anak ataupun saudara

naik sepeda motor, ada 2 orang kelompok lansia yang

kemana-mana pergi naik motor sendiri


5) pusat pelayanan: terdapat 1 puskesmas di kelurahan tambak

aji dan terdapat 1 rumah sakit yang dekat dengan kelurahan

tambak aji
6) tempat belanja: di warung, sayur keliling, dan di pasar
7) tempat ibadah: terdapat 1 masjid di RT 7 RW 12 Tambakaji
b. Pelayanan Kesehatan dan Sosial : terdapat 1 puskesmas, dan terdapat 1

posyandu lansia di RT 07 RW 12 Tambakaji


c. Ekonomi : tidak terkaji
d. Keamanan dan Transportasi: bila ada warga yang sakit transportasi dari

warga ke puskesmas ataupun ke rumah sakit mudah tejangkau, mayoritas

warga menggunakan sepeda motor untuk alat transportasi


e. pemerintahaan: di Tambakaji RT 07 RW 12 kelompok lansia memiliki

pusat posyandu lansia yang sering di adakan setiap 1 bulan sekali dan

diadakan pada minggu ke 4


f. politik: pemerintah sudah memberikan pembinaan pada kader lansia,

untuk mengajarkan kelompok lansia cara menjaga kesehatan yang baik

dan rutin melakukan pemeriksaan termasuk pemeriksaan tekanan darah


g. komunikasi: komunikasi kelompok lansia di RT 07 RW 12 baik, kelompok

lanisa saling bertukar pengalaman dan bertukar informasi apabila

mendapatkan informasi yang penting mengenai huipertensi

16
h. tingkat pendidikan kelompok lansia mayoritas pendidikan terakhir sampai

SD
i. rekreasi: kelompok lansia di RT 07 RW 12 mayoritas tidak pernah pergi

liburan, mereka sering menghabiskan waktu dengan cucu dan keluarga di

rumah.
3. Keluhan Utama Kelompok
Kelompok lansia mengatakan memiliki penyakit hipertensi sejak usia sudah lanjut

ada salah satu kelompok lansia yang mengatakan dari keluarga memiliki riwayat

hipertensi, kelompok lansia mengatakan kepala terasa pusing dan berat ketika

mereka kecapean ataupun kurang istirahat, kelompok lansia mengatakan jika

tekanan darah mereka tinggi mereka mengkonsumsi obat darah tinggi. Kelompok

lansia mengatakan belum paham tentang cara pencegahan hipertensi yang baik

dan benar, kelompok lansia juga mengatakan suka minum kopi dan maknan

makanan yang asin termasuk ikan asin. Kelompok lansia mengatakan kurang

paham dengan masalah hipertensi dan cara menjaga tekanan darah nya agar

normal, sebagian kelompok lansia mengatakan suka merokok dan lansia tersebut

kurang begitu paham tentang efek merokok bagi penderita hipertensi.

B. Analisa Data

N DATA SUBJEKTIF (DS) DAN DIAGNOSA


DATA OBJEKTIF (DO)
O
1 DS : Gangguan penyakit
- Kelompok lansia mengatakan memiliki
degenerative (Hipertensi )
penyakit hipertensi sejak usia sudah lanjut
- Kelompok lansia mengatakan kepala terasa

pusing dan berat ketika mereka kecapean

ataupun kurang istirahat

17
DO :

- Sutati :140/80
- Misriah : 170/120
- Bastiah : 150/100
- pasinah : 160/120
- juwariah : 140/100
- sartono : 160/100
- Sugiono : 140/100
2 DS : Kurangnya pengetahuan
- Kelompok lansia mengatakan belum
perawatan Hipertensi
paham tentang cara pencegahan hipertensi

yang baik dan benar.


- Kelompok lansia juga mengatakan suka

minum kopi dan makanan makanan yang

asin termasuk ikan asin

DO :

- Kelompok tampak terlihat binggung ketika

ditanyai.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

18
Prioritas Masalah kesehatan di RW 12 RT 07 kelompok Lansia
1. Gangguan penyakit degenerative (Hipertensi )

2. Kurang pengetahuan perawatan hipertensi

Masalah A B C D E F G H I J K L M N
N Masalah A B C D E F G H I J K L M N
keperawata
O Keperawatan
1 n Gangguan 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 40 Aktual

penyakit

degenerative

(Hipertensi )
N

O
1 Kurangnya 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 Aktua

pengetahua l

n perawatan

Hipertensi

KETERANGAN

A. Resiko terjadi masalah


B. Risiko keparahan masalah
C. Potensi untuk pendidikan kesehatan
D. Minat masyarakat
E. Kemungkinan diatasi
F. Sesuai program pemerintah
G. Ketersedian tempat
H. Ketersediaan waktu
I. Ketersediaan dana

19
J. Adanya fasilitas kesehatan
K. Tersedianya sumber daya
L. Sesuai dengan perawat
M. Skor total
N. Urutan prioritas

Keterangan pembobotan

1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
D. Intervensi Keperawatan

20
No Masalah Tujuan Kriteria Tindakan
Keperawatan

Umum Khusus Kriteria Standar

1 Gangguan Pengetahuan Setelah dilakukan Respon 1.mampu 1. kaji kelompok


penyakit bertambah pendidikan verbal menyebutkan yg terkena
degenerative setelah kesehatan pengertian hipertensi
(hipertensi) dilakuan tindakan hipertensi 2.
tindakan keperawatan mampu
selama 1x 2 selama 1x2 jam menyebutkan 2. kaji tekanan
jam pada diharapkan penyebab darah
kelompok di rt kelompok hipertensi
07 mampu :
3. mampu
menyebutka 3.berikan penkes
tanda & gejala tentang definsi
hipertensi hipertensi

4. berikan penkes
tentang gejala
hipertensi

5.berikan penkes
tentang
penatalaksanaan
hipertensi

6. berikan
reinforcement atas
jawaban, jelaskan
& tanyakan
kembali.

2 Kurang Pengetahuan Setelah dilakukan Respon 1.mampu 1.berikan penkes


Pengetahuan bertambah pendidikan verbal menjelaskan tentang makanan
perawatan menegenai kesehatan makanan yang perlu
hipertensi perawatan tindakan pantangan dihindari dan
hipertensi keperawatan yang dikonsumsi
setelah selama 1x2 jam dianjurkan
dilakuan diharapkan untuk
tindakan kelompok 21 penderita 2. menyebutkan
selama 1x 2 mampu : hipertensi bagaimana cara
jam pada perawatan
kelompok di rt 2. mampu hipertensi yang
E. Implementasi Keperawatan

N TANGGAL TINDAKAN RESPON PARAF


O
D
X
1 5 des 2018 Mengkaji hipertensi S:
Kelompok lansia
14:00 mengatakan mereka
hipertensi
O:
Kelompok lansia
terlihat sebagian ada
yang lesu
Mengukur tekanan darah para lansia S:
Kelompok
mengatakan sedang
sedikit pegel di leher
belakang
O:
-Sutati :140/80
-Misriah : 170/120
-Bastiah : 150/100
-pasinah : 160/120
-juwariah : 140/100
-sartono : 160/100
-Sugiono : 140/100

22
Memberikan pendidikan kesehatan S:
tentang hipertensi Kelompok Lansia
menanyakan gejala
­ Menjelaskan pengertian
yang bahaya seperti
hipertensi
apa
­ Menyebutkan penyebab O:
hipertensi kelompok lansia
Menyebutkan tanda dan gejala mendengarkan
hipertensi dengan baik
2 6 desember Memberikan penkes tentang hipertensi S:
2018 ­ Cara merawat hipertensi kelompok lansia
mengatakan
­ Cara pencegahan hipertensi
10:00 bagaimana cara
­ Cara mencegah hipertensi mencegah hipertensi
O:
Kelompok lansia
mendengarkan
dengan baik
Mendemonstasikan pembuatan jus S:
penurun tekanan darah Kelompok
mengatakan caranya
ternyata gampang
dan sederhana
O:
Kelompok terlihat
antusias

F. Evaluasi Keperawatan

No Waktu/tgl PERKEMBANGAN [SOAP]


TTD
1 05 Des 2018 S: Kelompok lansia mengatakan sudah mengetahui pengertian,
15.30 penyebab dan tanda gejala hipertensi
O: Kelompok lansia terliat sudah memahami pengertian,
penyebab dan tanda gejala hipertensi
A: Masalah teratasi
P: Modifikasi Intervensi

23
2 06 Des 2018 S: Kelompok lansia mengatakan sudah mengerti bagai mencegah
11.30 dan merawat diri ketika menderita hipertensi dengan bahan
alami
O: Klien tampak paham tentang pencegahan dan merawat diri
ketika menderita hipertensi
A: Masalah teratasi
P: Modifikasi Intervensi

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diagnosa keperawatan komunitas yang bias ditegakkan pada asuhan keperawatan

komunitas lansia dengan hipertensi di Rt 07 Rw 012 adalah Gangguan penyakit

degenerative (Hipertensi) dan Kurang pengetahuan tentang perawatan Hipertensi.


B. Saran
Hendaknya dilakukan pengembangan dalam intervensi keperawatan komunitas

lansia dengan hipertensi terutama untuk penyuluhan tentang makanan dan diet yang harus

dijalani. Tanpa pengetahuan yang cukup maka masyarakat tidak akan bias hidup dengan

sehat dan bebas dari kekambuhan Hipertensi. Posyandu lansia hendaknya diberdayakan

dengan optimal karena sangatmembantu dalam meningkatkan derajat kesehatan

komunitas lansia.

24
DAFTAR PUSTAKA
Anies. 2006. Waspada Penyakit Tidak Menular . Jakarta: Elex MediaKomputerindo
Effendi dan Makhfudi. 2010. Keperawtan Kesehatan Komunitas Teori danPraktik dalam

Keperawtan.Jakarta: salemba medika


Harrison. 2000.Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 3(13thed). Jakarta:EGC
.Jain, Ritu. 2011.Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah.

Jakarta:Gramedia Pustaka Utama


Kemensos. 2010.Penduduk Lanjut Usia di Indonesia dan MasalahKesejahteraannya.
Depsos.go.id
Mansjoer. 2001.Kapita Selekta Kedokteran Jilid I . Jakarta: Media Aesculapius
Mubarak, W & dkk. (2006).Ilmu Keperwatan Komunitas. Jakarta: CV. Sagumg
Seto.Nugroho, Wahjudi.2006.Komunikasi dalam Keperawat n Gerontik . Jakarta:penerbit

Buku Kedokteran EGC


Pakkenberg BD. 2003.Aging and The human neocortex Exp.
Gerontology.Pierce dan Wilson. 2005.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses

Penyakit. Jakarta :EGC


Pudjiastututi SS. 2003.Fisioterapi pada Lansia.Jakarta: EGC
Ridwan, Muhamad. 2009.Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer Hipertensi.

Semarang: Pustaka Widyamara Riyadi, sugeng. 2007.


Keperawatan Kesehatan Masyarakat . Jakarta: EGC
Smeltzer and Bare. 2002.Keperawatan Medikal Bedah Volume I . Jakarta: EGC
Tiarney, L. M., McPhee, S. J., and Papadakis, M. A. 2002. Diagnosis dan

TerapiKedokteran : Ilmu Penyakit Dalam


LAMPIRAN :

1. Diagram presentase jenis kelamin warga

25
2. Diagram presentase berat badan warga

3. Diagram presentase pendidikan warga

26
4. Diagram presentase pekerjaan warga

27
5. Histogram Tekanan Darah Kelompok Hipertensi

LAMPIRAN :

SATUAN ACARA PENYULUHAN


HIPERTENSI

A. TOPIK
Pokok Bahasan : Hipertensi dan Penanganannya
Sub Pokok Bahasan : Pentalaksanaan Pasien Hipertensi

28
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu mengenal penyakit
hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita
penyakit hipertensi.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan :
- Menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan penyebab hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi.

C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah kelompok lansia yang menderita hipertensi

D. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Lembar balik
2. Leaflet

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan

29
Menyebutkan materi yang Memperhatikan
akan diberikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang Memperhatikan
pengertian penyakit hipertensi
Menjelaskan tentang hal-hal Memperhatikan
baik penyebab, tanda-tanda dan
gejala penyakit hipertensi
Memberi kesempatan kepada Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
Menjelaskan hal-hal yang Memperhatikan
berhubungan dengan pencegahan
terjadinya hipertensi
Memberi kesempatan kepada Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
3. 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan
4. 5 menit Terminasi :
Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

G. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Kamis, 05 Desember 2018
Waktu : 1 x 40 menit
Tempat : di Balai Pertemuan RT 07 RW 12
Penyuluh :
1. Yustika Arum C
2. Suci Julia Nahfadhun Niswah
3. Yusa primada R

30
4. Mery Eko S B
5. Ivanda Dyah I
6. Chanifatun Naja
7. Esi Letniana

H. MATERI
Hipertensi
I. METODA EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Media : Lembar balik dan alat peraga
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 2 soal
1. Apa yang dinamakan Hipertensi dan gejalanya
2. Apa saja hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dan perawatan hipertensi

J. ALAT EVALUASI
1. Evaluasi struktural
a. Persiapan Media dan Alat
Media dan alat yang digunakan ;
Lembar balik, leaflet,
b. Persiapan Materi
Materi yang akan diinformasikan dalam penyuluhan yang dibuat dalam bentuk flip chart
siap digunakan dengan kriteria padat, lengkap, ringkas dan mudah dimengerti sasaran.
c. Kontrak waktu
Kontrak waktu telah dilakukan 2 hari sebelum dilaksanakan penyuluhan.
2. Evaluasi proses
a. Peserta
1) Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir sehingga mampu
melakukan tindakan yang diharapkan.
2) Pertemuan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang sudah ada.
b. Penyuluh
1) Memfasilitasi segala seuatu yang diperlukan untuk melakukan penyuluhan sehingga
jalannya diskusi menjadi lancar.

31
3. Evaluasi hasil
a. Jangka Pendek
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit sasaran diharapkan mampu mengerti
sekitar 80% dari materi yang diberikan dan mampu menjelaskan ulang tengang
Hipertensi.
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran tentang terapi hipertensi dengan mengkonsumsi jus
buah dan sayur sehingga sasaran dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
Sasaran juga dapat menyebarkan informasi kepada masyarakat sekitar mengenai
hipertensi..

1. Pengertian
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik – diastolik yang tidak normal. Batas sistolik
140 – 190 mmhg dan diastolik 90 – 95 mmhg yang merupakan garis batas hipertensi. ( Silvia A.
price. 2000 )
2. Klasifikasi
Menurut WHO :
Sistolik Diastolik
Normal < 140 mmHg < 90 mmHg
Tahap I 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Tahap II 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
Tahap III 180 – 209 mmHg 110 – 120 mmHg
Tahap IV >210 mmHg > 120 mmHg

3. Penyebab Hipertensi :
a. Tidak diketahui :
Keluarga dengan riwayat hipertensi

32
Pemasukan sodium yang berlebihan
Konsumsi kalori yang berlebihan
Kurangnya aktifitas fisik
Pemasukan alkohol yang berlebihan
Kurangnya potasium
b. Diketahui
Penyakit parenkim dan vaskuler pada ginjal
Primary aldosteron
Chusing sindrome
Tumor otak
Encephalitis
Gangguan psikiatrik
Kehamilan obat – obatan tertentu : misal; estrogen, glukokortikoid.
 Merokok.
4. Tanda Dan Gejala Hipertensi
 Kelelahan
 Confusion
 Mual
 Muntah
 Ansietas
 Keringat berlebihan
 Muscle tremor
 Chest pain
 Pandangan kabur
 Telinga berdengin ( trinitus )
5. Komplikasi / Bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi
Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan kolesterol dapat
mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan mata kabur.

33
Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat menyebabkan
sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan menyebabkan kematian yang
mendadak.
Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun mentbabkan terjadi penumpukan produk
sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada ginjal.
Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa menyebabkan
pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah mengakibatkan pecahnya pembuluh
darah pada otak ( Stroke )
6. Pencegahan Pada Penyakit Hipertensi
 Pola hidup tenang atau santai, dan berfikir sehat ( positif ). Hindari stress serta sedih
berkepanjangan
 Olahraga sesuai kemampuan dan teratur
 Istirahat yang cukup
 Hindari merokok
 Mengurangi makanan yang mengandung banyak lemak dan garam.
 Banyak makan buah dan sayuran
 Berobatlah atau kontrol yang teratur bila sudah lama terjangkit darah tinggi
 Periksalah sedini mungkin darah tinggi
7. Makanan Apakah Yang Diperbolehkan
Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam seperti ;
 Beras, ketan, ubi, mie tawar, maizena, terigu, gula pasir.
 Kacang – kacangan dan hasil olahannya seperti : kacang hijau, kacang merah, kacang tanah,
kacang tolo, tempe, tahu, oncom.
 Minyak goreng, margarin tanpa garam.
 Semua sayuran dan buah – buahan tanpa garam
 Semua bumbu – bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur.
8. Makanan Yang Tidak Diperbolehkan
Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan seperti ;
 Roti, biskuit, kraker, cale dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.

34
 Jerohan, dendeng, abon, corned beaf, daging asap, ikan asin, telur pindang, sarden, ebi, udang
kering, telur asin, telur pindang.
 Keju, keju kacang tanah.
 Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur.
 Garam dapur, vetsin soda kue, kecap maggi, terasi, saos tomat, petis, taoco.
 Coklat.
 Minuman berkafein, kopi the, dan bercarbon atau mengandung soda

DAFTAR PUSTAKA

Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. EGC. Jakarta.


Ignatisius. Donna. 1995. Medical Surgical Nursing Philadephia. Sender Company.
FKUI/ 1996. Buku Ajar Kardiologi. Gaya Baru. Jakarta

35
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TERAPI JUS HIPERTENSI

K. TOPIK
Pokok Bahasan : Terapi Hipertensi Pada Lansia
Sub Pokok Bahasan : Cara Terapi Hipertensi dengan Jus Buah dan Sayur

L. TUJUAN
3. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang terapi hipertensi dengan jus buah dan
sayur diharapkan para lansia maupun keluarga yang memiliki lansia memahami salah satu
cara proses terapi hipertensi dengan jus buah dan sayur yang dapat dilakukan dirumah.
4. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan :
a. Sasaran dapat memahami pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur
b. Sasaran dapat mengetahui manfaat dan kandungan gizi dari jus buah dan sayur penurun
hipertensi
c. Sasaran dapat mengetahui hal – hal yang perlu diperhatikan saat membuat jus buah dan
sayur
d. Sasaran mengetahui bagaimana cara membuat jus buah dan sayur penurun hipertensi

M.SASARAN
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah kelompok lansia yang menderita hipertensi

36
N. METODE PEMBELAJARAN
4. Ceramah
5. Diskusi

O. MEDIA PEMBELAJARAN
3. Lembar balik
4. Leaflet

P. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


No Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu Metode Alat
Bantu
1 Pembukaan 1. Mengucapakan salam 1. Menjawab salam 5 menit Ceramah
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan
3. Apresepsi tentang materi dan memahami
yang akan diberikan 3. Memberikan
respon
2 Inti 1. Menjelaskan materi 1. Menyimak dan 20 menit Ceramah Lembar
penyuluhan tentang: Memperhatikan Balik
Leaflet
a. Pentingnya
mengkonsumsi buah
dan sayur
b. Manfaat dan kandungan
gizi dari jus buah dan
sayur penurun hipertensi
c. Hal – hal yang perlu Diskusi
Tanya
diperhatikan saat
Jawab
membuat jus buah dan
sayur
2. Memberi kesempatan pada 2. Mengajukan
sasaran untuk bertanya Pertanyaan
3. Menjelaskan cara membuat 3. Menyimak dan
jus buah dan sayur memperhatikan

37
3 Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab 15 menit Tanya
pada sasaran tentang materi pertanyaan yang Jawab
yang sudah disampaikan diajukan tentang
2. Meminta sasaran untuk materi yang
mengulangi cara membuat disampaikan
jus 2. Menjelaskan
Membuat jus
buah dan sayur
4 Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Menyimak dan 5 menit Ceramah
2. Mengucapkan salam memperhatikan
2. Menjawab salam

Q. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Desember 2018
Waktu : 1 x 45 menit
Tempat : di Balai Pertemuan RT 07 RW 12
Penyuluh :
8. Yustika Arum C
9. Suci Julia Nahfadhun Niswah
10. Yusa primada R
11. Mery Eko S B
12. Ivanda Dyah I
13. Chanifatun Naja
14. Esi Letniana

R. MATERI
1. Pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur
2. Manfaat dan kandungan gizi dari jus buah dan sayur penurun hipertensi
3. Hal – hal yang perlu diperhatikan saat membuat jus buah dan sayur
4. Langkah - langkah membuat jus buah dan sayur penurun hipertensi

38
S. METODA EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Media : Lembar balik dan alat peraga
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 2 soal
3. Apa saja manfaat dan kandungan gizi yang terdapat pada buah dan sayur penurun
hipertensi
4. Apa saja hal – hal yang perlu diperhatikan saat mempuat jus buah dan sayur

T. ALAT EVALUASI
4. Evaluasi struktural
d. Persiapan Media dan Alat
Media dan alat yang digunakan ;
Lembar balik, leaflet,
e. Persiapan Materi
Materi yang akan diinformasikan dalam penyuluhan yang dibuat dalam bentuk flip chart
siap digunakan dengan kriteria padat, lengkap, ringkas dan mudah dimengerti sasaran.
f. Kontrak waktu
Kontrak waktu telah dilakukan 2 hari sebelum dilaksanakan penyuluhan.
5. Evaluasi proses
c. Peserta
3) Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir sehingga mampu
melakukan tindakan yang diharapkan.
4) Pertemuan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang sudah ada.
d. Penyuluh
2) Memfasilitasi segala seuatu yang diperlukan untuk melakukan penyuluhan sehingga
jalannya diskusi menjadi lancar.
6. Evaluasi hasil
c. Jangka Pendek
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit sasaran diharapkan mampu mengerti
sekitar 80% dari materi yang diberikan dan mampu mendemonstrasikan ulang cara
membuat jus buah dan suyur.
d. Jangka Panjang

39
Meningkatkan pengetahuan sasaran tentang terapi hipertensi dengan mengkonsumsi jus
buah dan sayur sehingga sasaran dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
Sasaran juga dapat menyebarkan informasi kepada masyarakat sekitar mengenai terapi
hipertensi dengan mengkonsumsi jus buah dan sayur.

40
1. Pentingnya buah dan sayur bagi tubuh
Buah dan sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Kandungan mineral, vitamin, karotenoid, dan
komponen lainnya yang terdapat didalam buah dan sayuran diantaranya dapat berkhasiat
sebagai antioksidan untuk mencegah kanker, mengatasi gangguan pencernaan,
menurunkan kolesterol, dan tekanan darah tinggi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya para lansia kurang mendapat
asupan vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E. Umumnya
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang gizi, pembatasan konsumsi makanan
bergizi karena alasan citarasa dan biaya, serta kurangnya konsumsi buah-buahan dan
sayuran.
Kebutuhan vitamin bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme
zat-zat gizi yang lain terutama pada lansia yang sudah menderita penyakit seperti
hipertensi. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber
vitamin, mineral dan serat selain itu juga dapat membantu menurunkan tingginya tekanan
darah pada lansia.
Beberapa jenis buah dan sayuran yang berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah tinggi
karena kandugan potassium didalamnya diantaranya seledri, mentimun, labu siam, selada
air, lobak, tomat, belimbing wuluh, belimbing manis, semangka, wortel, pisang, apel, dan
kiwi.
Potasium atau kalium adalah sejenis mineral yang biasa kita temukan dalam
makanan dan minuman. Berfungsi sebagai bagian dari sistem elektrolit dalam tubuh.
Kehadiran potasium akan berperan besar dalam menjaga keseimbangan elektrik tubuh,
termasuk menjadi sejenis pompa bagi se-sel saraf dan otot untuk tetap bekerja
sebagaimana mestinya. Fungsinya sebagai elektrolit akan membantu mengembalikan
keseimbangan komposisi darah, mengembalikan volume darah, mengembalikan
keseimbangan Ph dan menjaga kekentalan darah dalam kondisi yang normal. Dalam hal
ini juga berperan memacu ginjal mengangkat kelebihan sodium dan natrium dalam darah
yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan komposisi darah. Ketika darah mengalami
kelebihan natrium dan sodium, terjadi aliran air menuju darah sehingga volume darah
meningkat. Ini reaksi normal tubuh karena pada dasarnya natrium adalah garam yang

41
ketika terpapar beberapa senyawa darah akan bekerja menggumpalkan. Inilah yang
memicu hipertensi.
Potasium yang datang sebagai penyeimbang elektrolit darah akan mengembalikan
darah pada komposisi dan keseimbangan Ph yang seharusnya. Sehingga otomatis akan
menyebabkan pelepasan air dari darah sekaligus membuang natrium dan sodium darah
melalui ginjal. Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari potasium untuk tubuh, Anda
harus memastikan dalam satu hari Anda mengonsumsi 4700 miligram sehari. Ini
berdasarkan pendapat dari US Departement of Agriculture. Setidaknya hanya diijinkan
2% kadar potasium dalam darah yang dinyatakan sebagai kadar aman potasium. Potasium
juga dikenal memiliki kaitan dengan penurunan kolesterol karena biasanya makanan yang
kaya akan potasium adalah makanan rendah kalori dan kolesterol.

2. Manfaat dan kandungan gizi buah dan sayur


a. Mentimun
Potasium, magnesium, dan serat yang hadir pada mentimun dapat membantu menjaga
tekanan darah tetap normal.
Dalam setiap 100 gram timun mengandung:
Gula – 1,67 gm, Karbohidrat – 3,63 gm, Serat Diet – 0,5 gm, Lemak – 0,11 gm,
Protein – 0,65 gm, Vitamin C – 2,8 mg, Magnesium – 13 mg, dan Potassium – 147
mg.
Tips :
Mentimun yang baik adalah mentimun yang masih berwarna hijau pekat dan muda.
Karena mentimun yang masih muda banyak mengandung air dan serat.

b. Belimbing
Khasiat buah belimbing sangat mengagumkan bagi kesehatan mulai dari provitamin
A, vitamin C, B1 dan B2 sampai beragam mineral penting seperti fosfor, kalsium, zat
besi, kalium, serat, dan pectin mampu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan
darah tinggi (hipertensi) berkat kandungan serat larut dan antioksidan di dalamnya.
Serat larut dalam belimbing juga berguna untuk mencegah penyakit stroke, obesitas,
dan memelihara kesehatan pencernaan.

42
Kandungan Gizi dalam 100 g Buah Belimbing
Kalori 36 kal, Protein 0,4 g, Lemak 0,4 g, Karbohidrat8,8 g, Serat 4 g, Kalsium 12
mg, Fosfor 1,1 mg, Zat Besi 170 mg, Vitamin A 0,03 IU, Vitamin B1 35 mg, Vitamin
C 90 mg
Tips :
Cari belimbilng yang kulitnya mengkilat, berwarna kuning segar (kecuali belimbing
demak yang warnanya memang putih), dan daging buah pada rusuk-rusuknya tampak
penuh.
c. Seledri
Seledri digunakan untuk mengurangi tekanan darah tinggi sebenarnya telah lama
digunakan dalam pengobatan tradisional China. Penelitian telah membutktikan
bahwa minum jus seledri setiap hari selama satu pekan dapat membantu menurunkan
tekanan darah. Hal ini didukung oleh tingginya kalium, mineral dan antioksidan yang
terdapat dalam selederi. Seledri juga diketahui mengandung senyawa 3-n-butil-
phthalide yang bermanfaat untuk merenggangkan dan melebarkan otot-otot dinding
arteri, sehingga memungkinkan darah untuk mengalir lebih bebas. Pthalides juga
diyakini ahli dapat mengurangi hormon stres, yang bisa menyebabkan pembuluh
darah mengerut.
Tips :
Cara memilih seledri
1. Pilih seledri yang masih segar, berwarna kehijau - hijauan, hijau atau hijau tua
tergantung varietasnya.
2. Pilih seledri yang tangkainya masih segar, renyah dan getas (tangkainya mudah
dipatahkan)
3. Jangan pilih seledri yang warnanya telah berubah keabu - abua atau kecoklatan
atau terdapat lubang pada tangkainya.
Cara menyimpan seledri
1. Jika akan menyimpan seledri ke dalam lemari es, maka jangan dicuci lebih dahulu
dan masukkan ke dalam kantong plastik. Dengan demikian seledri tahan disimpan
selama 2 minggu.

43
2. Bila melihat seledri mulai layu, bisa disegarkan kembali dengan cara
mencelupkan dan merendam tangkai bawah seledri ke dalam air selagi masih di
dalam lemari es.
d. Tomat
Buah tomat juga menjadi salah satu buah yang masuk dalam daftar buah dan sayuran
yang bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Kandungan kalsium,
magenesium, vitamin C, D, dan E yang banyak terdapat dalam buah tomat ini dinilai
cukup efektif untuk memerangi hipertensi. Fakta ini dibuktikan oleh penelitian yang
dilakukan oleh Univeritas Ben Gurion yang melakukkan pengujian menggunakan
buah tomat sebagai salah satu makanan penurun darah tinggi yang bisa menurunkan
tekanan darah dalam waktu 16 hari.
Kandungan gizi dalam 100 g tomat

75 kj
Energi 18
kkal
Lemak 0,2 g
0,046
Lemak Jenuh
g
0,135
Lemak tak Jenuh Ganda
g
Lemak tak Jenuh 0,051
Tunggal g
Kolesterol 0 mg
Protein 0,88 g
Karbohidrat 3,92 g

Tips : Serat 1,2 g


Gula 2,63 g
a. Pilihlah tomat yang belum begitu
Sodium 5 mg
merah agar 237
dapat tahan lama jika
Kalium
disimpan. mg

b. jika anda ingin segera menggunakan tomat tersebut, maka pilihlah tomat dengan
warna merah cerah mengkilap, halus, kencang serta merata pada seluruh bagian
kulit tomat.
c. Untuk mendapatkan tomat yang kaya akan kandungan air maka pilihlah tomat
yang berukuran besar serta beratnya sesuai dengan ukurannya yang besar.

44
d. Jangan memilih buah tomat yang ringan, karena tomat tersebut sudah kehilangan
kadar airnya dan biasanya sudah tidak segar lagi
e. Untuk lebih meyakinkan, genggamlah tomat, jika terasa segar dan padat serta
memiliki kulit yang kencang berarti tomat tersebut masih segar dan dalam kondisi
yang baik.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jus buah dan sayuran.
a. Buah dan sayuran harus segar
Bahan pangan yang segar masih mengandung zat gizi yang lengkap dibandingkan
dengan bahan pangan yang telah dimasak. Bahan yang telah dimasak akan kehilangan
30-80% kandungan gizinya.
b. Buah dan sayur matang optimal
Buah dan sayuran yang digunakan untuk membuat jus hendaknya mempunyai tingkat
kematangan yang optimal, tetapi jangan sampai lewat matang. Banyak zat gizi yang
belum terbentuk sempurna selama buah belum matang.
c. Buah dan sayuran dicuci terlebih dahulu
Buah dan sayuran yang akan digunakan untuk pembuatan jus harus dicuci terlebih
dahulu untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida yang mungkin terdapat
pada buah dan sayuran. Namun, perlu juga diperhatikan agar proses pemotongan
dilakukan setelah pencucian, jangan sebaliknya. Hal ini dimaksudkan agar zat-zat
gizi, terutama vitamin larut air tidak ikut terbuang pada saat pencucian.
d. Jus segera diminum setelah dibuat
Jus yang telah dibuat hendaknya langsung dikonsumsi. Hal ini untuk menghindari
berkurangnya zat gizi yang terdapat dalam buah dan sayuran. Seperti diketahui, buah
dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama vitamin C dan A. Jika
dibiarkan terlalu lama, vitamin-vitamin tersebut akan teroksidasi dan akan berkurang
keefektifannya.
e. Cara efektif dan efisien mengonsumsi jus
Mengonsumsi jus akan terasa efektif dan efisien bila menjadi bagian dari terapi
nutrisi atau diet alami yang murni dan menyeluruh. Hal ini dikarenakan tubuh tidak
akan bertahan hanya dengan mengonsumsi cairan. Oleh karena itu, pengaturan pola

45
makan sehari-hari yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan
tubuh juga perlu diimbangi. Dengan demikian, mengonsumsi jus dapat berperan
dalam pengendalian hipertensi. Konsep menu seimbang hipertensi tetap harus
dijalankan.
f. Waktu yang tepat mengonsumsi jus
Jus sebagai pencegah dan pengendalian berbagai penyakit hendaknya dikombinasikan
dengan diet makanan bergizi. Mengonsumsi jus minimal dua kali sehari, yaitu pada
pagi dan siang hari. Jus hendaknya diminum sebelum makan agar zat-zat gizi dan non
gizi yang terdapat di dalamnya bisa langsung diserap tubuh.

5. Cara pembuatan
a. Jus mentimun lemon
Bahan-bahan:
 200 gram mentimun
 2 sendok makan air jeruk lemon
 4 sendok makan gula pasir halus
 Es batu secukupnya
Cara membuat:
 Potong-potong mentimun
 Masukkan dalam blender
 Tambahkan air jeruk lemon,gula pasir, dan es batu
 Proseslah hingga halus
 Tuang kedalam gelas
 Jus siap dihidangkan

b. Jus Belimbing
Bahan :
 100 gr buah belimbing

46
 3 sendok makan air jeruk nipis

 1/2 gelas air matang

 3/4 gelas es serut

Cara membuat :
 Potong kecil-kecil buah belimbing yang telah dicuci bersih

 Campurkan belimbing tersebut dengan bahan-bahan lainnya, kemudian haluskan


dengan blender

 Hidangkan segera selagi masih dingin

c. Jus Seledri dan Selada

Bahan :
 100 gr seledri jenis kecil

 100 gr selada air

 100 cc air dingin

Cara membuat :
 Seledri dan selada air dicuci hingga bersih

 Masukkan semua bahan kedalam blender kemudian haluskan dan saring airnya

 Jus tersebut untuk diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

d. Jus tomat madu original

Bahan-bahan :

47
 2 buah tomat matang

 1 sdm air jeruk lemon

 1 batang seledri, potong-potong

 Air putih secukupnya

Cara mengolah :
 Cuci tomat sampai bersih.

 Seduh dengan air mendidih, tunggu 2 menit kemudian kupas kulitnya dan potong-
potong kasar.

 Tambahkan air secukupnya lalu proses sampai halus.

 Saring lalu tuang ke dalam gelas saji.

 Tambahkan madu jika ingin rasanya lebih manis.

 Tambahkan es batu jika ingin disajikan segera atau simpan beberapa saat di dalam
kulkas

48

Você também pode gostar