Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH : KELOMPOK 17
TAHUN 2018
1
LEMBAR PENGESAHAN
DISUSUN OLEH :
DISAHKAN OLEH :
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan ibu dengan Pre Eklamsi
Berat dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih pada Ibu
Ns. Dewi Setyawati, MNS selaku dosen mata kuliah komunitas dan keluarga dan juga Ibu Sri
Rejeki M.Kep selaku pembimbing klinik di puskesmas Tambakaji Ngaliyan, Kota Semarangyang
telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Asuhan keperawatan pada kelompok lansia dengan Hipertensi.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yamg
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan
makalah ini diwaktu yang akan datang.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………...2
DAFTAR DIAGRAM……………………………………………………………........5
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………......6
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan................................................................................... ....................................8
A. Definisi........................................................................................................................9
B. Tujuan..................................................................................... ..................................10
D. Hipertensi Lansia.......................................................................................................11
A. Pengkajian................................................................................................................16
B. Analisis Data.............................................................................................................19
C. Diagnosa Keperawatan...........................................................................................21
D. Intervensi Keperawatan..........................................................................................22
E. Implementasi Keperawatan....................................................................................23
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................................28
B. Saran .........................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
4
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Penduduk Lanjut usia (lansia) di Indonesia dari tahun ketahun
jumlahnya cenderung meningkat. Kantor Kementerian KoordinatorKesejahteraan Rakyat
(KESRA) melaporkan, jika tahun 1980 usia harapanhidup (UHH) 52,2 tahun dan jumlah
6
lansia 7.998.543 orang (5,45%) makapada tahun 2006 menjadi 19 juta orang (8,90%) dan
UHH juga meningkat(66,2 tahun). Pada tahun 2010 perkiraan penduduk lansia di
Indonesia akanmencapai 23,9 juta atau 9,77 % dan UHH sekitar 67,4 tahun. Sepuluh
tahunkemudian atau pada 2020 perkiraan penduduk lansia di Indonesia mencapai28,8
juta atau 11,34 % dengan UHH sekitar 71,1 tahun (KEMENSOS, 2010).
Menua merupakan proses yang alami dalam kehidupan manusia yang ditandai
dengan menurunnya kemampuan tubuh dalam menghadapi pengaruhdaridalam maupun
dari luar tubuh. Perubahan tersebut biasanya muncul padasetiap bagian dari tubuh
meliputi fisik, mental, sosial ekonomi dan spiritual.Perubahan terkait usia menyebabkan
timbulnya berbagai masalah yangumumnya terjadi pada lansia. Hal ini meliputi
menurunnya daya fikir,berkurangnya cita rasa, masalah tidur, gemetar, berkurangnya
refleks,berkurangnya penglihatan dan pendengaran, penyerapan yang kurang
(Efendi,2010).
Dalam penelitian Profil Penduduk Usia Lanjut Di Kodya UjungPandang ditemukan
bahwa lanjut usia menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan ketuaan antara
lain diabetes melitus, hipertensi, jantungkoroner, rematik dan asma sehingga
menyebabkan aktifitas bekerja terganggu (Ilyas : 1997). Demikian juga temuan studi
yang dilakukan Lembaga Demografi Universitas Indonesia di Kabupaten Bogor tahun
1998, sekitar 74persen lansia dinyatakan mengidap penyakit kronis. Tekanan darah
tinggiadalah penyakit kronis yang banyak diderita lanjut usia, sehingga mereka tidak
dapat melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari (Efendi, 2010)
Hipertensi merupakan faktor risiko terbesar penyakit
kardiovaskular.Perkembangan angka kejadian hipertensi di negara maju dari tahun
1980hingga 2003 terus menunjukkan peningkatan (Damasceno, 2009). Sebanyak 73,6
juta orang di Amerika Serikat yang berusia 20 tahun ke atas menderitahipertensi
(Smithburger, 2010). Diperkirakan 30% dari penduduk Amerikasekitar 50.000.000 jiwa
menderita tekanan darah tinggi dengan persentasebiaya kesehatan cukup besar setiap
tahunnya (Depkes RI, 2007). Prevalensihipertensi di Indonesia mencapai 15.000.000
penduduk yang mengalamihipertensi (Bustan, 2007) . Rata-rata kasus hipertensi di Jawa
Tengah adalah9.800,54 kasus (Depkes Jawa Tengah, 2004).
Keperawatan komunitas merupakan salah satu bentuk kegiatandibidang kesehatan
yang mencakup beberapa sub bidang, salah satunya adalahkeperawatan komunitas lanjut
7
usia. Keperawatan komunitas lanjut usiamerupakan bentuk pelayanan yang tepat dengan
memberikan pelayanan sesuaidengan kebutuhan para usia lanjut dalam ruang lingkup
komunitas. Semua bentuk pemenuhan kebutuhan usia lanjut dipengaruhi oleh
beberapakarakteristik yang terjadi dalam proses menua termasuk pemenuhan
kebutuhanlansia dengan hipertensi, sehingga penting adanya proses keperawatan untuk
lansia dengan hipertensi.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dapat di rumuskan adalah bagaimana asuhan keperawatan dan proses
keperawatan komunitas pada lansia dengan hipertensi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagaibagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,psikologi, social dan spiritual secara
komprehensif, ditujukan kepadaindividu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun
sakit mencakupsiklus hidup manusia (Riyadi, 2007). Menurut WHO, lansia adalah orang
yang memiliki usia diatas 60tahun (Nugroho, 2006)
Keperawatan Kesehatan Komunitas lansia adalah pelayanankeperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat khususnyalansia dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upayapencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakitdan peningkatan kesehatan, dengan menjamin agar pelayanan
8
kesehatanyang dibutuhkan dapat terjangkau, dan melibatkan klien sebagai mitradalam
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan/ keperawatan (Efendi, 2010).
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,saling berinteraksi
satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minatdan interest yang sama (WHO).
Komunitas adalah kelompok darimasyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama
dengan dibawahpemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
merekatinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi,2007).
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakandalam perawatan
kesehatan masyarakat adalah :
1. Kesehatan ( Health Promotion)
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yangdilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
ada hubungannya dengankesehatan.Penyuluhan kesehatan adalah gabungan
berbagai kegiatan dankesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar
untuk mencapaisuatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau
masyarakatsecara keseluruhan ingin hidup sehat. Menurut
Notoatmodjopendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan
didalam bidang kesehatan (Mubarak, 2005).
2. Proses Kelompok (Group Process)
tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas darikelompok masyarakat sebagai
klien termasuk sub-sub sistem yangterdapat di dalamnya, yaitu: individu,
keluarga, dan kelompok khusus. Perawat spesialis komunitas dalam melakukan
upayapeningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatanmasyarakat dapat
menggunakan alternatif model pengorganisasianmasyarakat, yaitu: perencanaan
sosial, aksi sosial atau pengembanganmasyarakat. Berkaitan dengan
pengembangan kesehatan masyarakatyang relevan, maka penulis mencoba
menggunakan pendekatan pengorganisasian masyarakat dengan model
pengembanganmasyarakat (community development ) (Palestin, 2007).
3. Kerjasama atau Kemitraan (Partnership)
Kemitraan adalah hubungan atau kerjasama antara dua pihak atau lebih,
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan salingmenguntungkan atau memberikan
manfaat. Partisipasiklien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan
9
inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi padapeningkatan
kesehatan dan kesejahteraan.Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-
pihak terkaitdengan masyarakat digambarkan dalam bentuk garis hubung
antarakomponen-komponen yang ada. Hal ini memberikan pengertianperlunya
upaya kolaborasi dalam mengkombinasikan keahlian masing-masing yang
dibutuhkan untuk mengembangkan strategipeningkatan kesehatan masyarakat.
4. Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhanasebagai proses pemberian
kekuatan atau dorongan sehinggamembentuk interaksi transformatif kepada
masyarakat, antara lain:adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan
kekuatanmandiri untuk membentuk pengetahuan baru.
B. Tujuan
Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkanmasyarakat mampu secara
mandiri menjaga dan meningkatkan statuskesehatan masyarakat (Mubarak,
2005). Namun, secara terperinici berikutadalah tujuan keperawatan komunitas lansia
dengan hipertensi:
10
tekanan sistolik yangdisebabkan sistol ventrikular. Tekanan minimum dalam arteri
disebuttekanan diastolik yang disebabkan oleh diastol ventrikular ( Jain,
2011).Hipertensi merupakan penyakit yang berhubungan dengan tekanan
darah(Ridwan, 2009). Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darahpersisten
dengan tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanandiastolik di atas 90 mmHg
(Smeltzer, 2002). Apabila seseorang memilikitekanan darah sistol 140 mmHg dan
tekanan darah diastol 90 mmHg ataulebih yang diukur ketika ia sedang duduk dapat
dikategorikan memilikitekanan darah tinggi (Ridwan, 2009).
2. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, Ridwan (2009) menggolongkanhipertensi ke dalam
tiga golongan yaitu hipertensi esensial, sekunder, danmaligna.
11
3) Endokrin
Gangguan aldosteronisme primer akan berpengaruhterhadap hipertensi.
Tingginya kadar aldosteron dan rendahnyakadar renin mengakibatkan
kelebihan natrium dan air sehinggaberdampak pada meningkatnya tekanan
darah.
3. Faktor Risiko
Menurut Harrison (2000), kegemukan (obesitas), gaya hidupyang tidak aktif (malas
berolahraga), stress, alkohol, atau garam yanglebih dalam makanan, bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang yang memiliki kepekaan untuk diturunkan.
Faktor yangmempengaruhi timbulnya hipertensi :
12
perempuan terkena hipertensi pada saatmenopause karena penurunan hormone
seks (Ridwan, 2009).
4. Manifestasi Klinis
Hipertensi merupakan penyakit yang banyak tidak menimbulkan gejala khas
sehingga sering tidak terdiagnosis dalamwaktu yang lama. Gejala akan terasa secara
tiba-tiba saat ada kenaikantekanan darah (Jain, 2011).
Manifestasi klinis yang ditimbulkan hipertensi bersifat tidak spesifik. Sakit kepala
merupakan gejala umum yang sering dialamipada pasien hipertensi. Namun, sakit
kepala juga disebabkan olehbeberapa hal sepeti camas, stres, sulit tidur malam, atau
infeksi virusminor sehingga sakit kepala bukan merupakan manifestasi klinis
khashipertensi. Sesak nafas juga terjadi pada pasien hipertensi. Sesak nafaspada
seseorang yang menderita hipertensi biasanya terjadi karenakegemukan. Perdarahan di
beberapa bagian tubuh juga merupakanefek hipertensi. Risiko perdarahan dari arteri ke
otak atau retina matameningkat karena adanya hipertensi terutama pada pasien dengan
usiadi atas 50 tahun. Menstruasi yang berat dan munculnya gejalamenopause sering
dialami wanita dengan hipertensi. Manifestasihipertensi yang lebih serus adalah
perdarahan ke otak yang dapatmembunuh seseorang dalam waktu yang singkat atau
menyebabkankelumpuhan (Jain, 2011).
Hipertensi akan menjadi masalah kesehatan yang serius jikatidak terkendali karena
akan megakibatkan komplikasi yang berbahayadan berakibat fatal seperti stroke,
penyakit jantung koroner, dan gagalginjal (Anies, 2006)
5. Patofisiologi
Tekanan darah dapat meningkat melalui beberapa mekanisme.Pertama, jantung
memompa lebih kuat sehingga darah mengalirdengan kecepatan tinggi setiap detiknya.
Kedua, arteri besarmengalami kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku
sehinggaketika jantung berdenyut darah harus melewati pembuluh darah yangsempit
sehingga menaikkan tekanan darah. Ketiga, kelainan fungsiginjal untuk membuang
sejumlah garam dan cairan sehinggameningkatkan volume darah yang berdampak
pada peningkatantekanan darah (Ridwan, 2009).Menurut Anies (2006) peningkatan
tekanan darah melaluimekanisme:
a. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan darah lebihbanyak cairan
setiap detiknya
b. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku sehinggatidak dapat
mengembang saat jantung memompa darah melaluiarteri tersebut. Karena itu,
13
darah dipaksa untuk melalui pembuluhdarah yang sempit dan menyebabkan
naiknya tekanan darah.Penebalan dan kakunya dinding arteri terjadi karena
adanya arterosklerosis. Tekanan darah juga meningkat saat
terjadivasokonstriksi yang diseabkan rangsangan saraf atau hormon.
c. cairan dalam sirkulasi dapat meningkatkan tekanandarah. Hal ini dapat terjadi
karena kelainan fungsi ginjal sehinggatidak mampu membuang natrium dan air
dalam tubuh sehinggavolume darah dalam tubuh meningkat yang
menyebabkan tekanandarah juga meningkat.
6. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan hipertensi adalah untuk mencegahkomplikasi penyakit
kardiovaskular dan mortalitas serta morbiditasyang berkaitan. Tujuan terapi adalah
mencapai dan mempertahankantekanan sistolik di bawah 140 mmHg dan tekanan
diastolik di bawah90 mmHg dan mengontrol faktor risiko. Hal ini dapat dicapai
melaluimodifikasi gaya hidup atau dengan obat anti hipertensi (Mansjoer,2001).
Pengobatan utama hipertensi dengan diuretika, penyekatreseptor beta-
adrenergik, penyakit saluran kalsium, inhibitor ACE(angiotensin-converting enzyme),
atau penyekat reseptor alfa-adernergik bergantung pada keadaan pasien
termasuk mengenai biaya,karakteristik demografi, penyakit yang terjadi bersamaan,
dan kualitashidup (Pierce dan Wilson, 2005)
14
BAB III
A. Pengkajian
Dikelompok lansia RT 07 RW 12, Tambakaji terdapat 7 kelompok lansia dengan
Hipertensi.
1. Data Inti
guran
7 Sugiono L 70 165 53 SD Islam Warung Hipertensi 140/100
an
2. Data Subsistem
a. Lingkungan fisik
1) perumahan dan lingkungan : antar rumah berdekatan, tipe
15
2) Lingkungan terbuka: mayoritas tidak mempunyai halaman
tambak aji
6) tempat belanja: di warung, sayur keliling, dan di pasar
7) tempat ibadah: terdapat 1 masjid di RT 7 RW 12 Tambakaji
b. Pelayanan Kesehatan dan Sosial : terdapat 1 puskesmas, dan terdapat 1
pusat posyandu lansia yang sering di adakan setiap 1 bulan sekali dan
16
h. tingkat pendidikan kelompok lansia mayoritas pendidikan terakhir sampai
SD
i. rekreasi: kelompok lansia di RT 07 RW 12 mayoritas tidak pernah pergi
rumah.
3. Keluhan Utama Kelompok
Kelompok lansia mengatakan memiliki penyakit hipertensi sejak usia sudah lanjut
ada salah satu kelompok lansia yang mengatakan dari keluarga memiliki riwayat
hipertensi, kelompok lansia mengatakan kepala terasa pusing dan berat ketika
tekanan darah mereka tinggi mereka mengkonsumsi obat darah tinggi. Kelompok
lansia mengatakan belum paham tentang cara pencegahan hipertensi yang baik
dan benar, kelompok lansia juga mengatakan suka minum kopi dan maknan
makanan yang asin termasuk ikan asin. Kelompok lansia mengatakan kurang
paham dengan masalah hipertensi dan cara menjaga tekanan darah nya agar
normal, sebagian kelompok lansia mengatakan suka merokok dan lansia tersebut
B. Analisa Data
17
DO :
- Sutati :140/80
- Misriah : 170/120
- Bastiah : 150/100
- pasinah : 160/120
- juwariah : 140/100
- sartono : 160/100
- Sugiono : 140/100
2 DS : Kurangnya pengetahuan
- Kelompok lansia mengatakan belum
perawatan Hipertensi
paham tentang cara pencegahan hipertensi
DO :
ditanyai.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
18
Prioritas Masalah kesehatan di RW 12 RT 07 kelompok Lansia
1. Gangguan penyakit degenerative (Hipertensi )
Masalah A B C D E F G H I J K L M N
N Masalah A B C D E F G H I J K L M N
keperawata
O Keperawatan
1 n Gangguan 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 40 Aktual
penyakit
degenerative
(Hipertensi )
N
O
1 Kurangnya 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 Aktua
pengetahua l
n perawatan
Hipertensi
KETERANGAN
19
J. Adanya fasilitas kesehatan
K. Tersedianya sumber daya
L. Sesuai dengan perawat
M. Skor total
N. Urutan prioritas
Keterangan pembobotan
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
D. Intervensi Keperawatan
20
No Masalah Tujuan Kriteria Tindakan
Keperawatan
4. berikan penkes
tentang gejala
hipertensi
5.berikan penkes
tentang
penatalaksanaan
hipertensi
6. berikan
reinforcement atas
jawaban, jelaskan
& tanyakan
kembali.
22
Memberikan pendidikan kesehatan S:
tentang hipertensi Kelompok Lansia
menanyakan gejala
Menjelaskan pengertian
yang bahaya seperti
hipertensi
apa
Menyebutkan penyebab O:
hipertensi kelompok lansia
Menyebutkan tanda dan gejala mendengarkan
hipertensi dengan baik
2 6 desember Memberikan penkes tentang hipertensi S:
2018 Cara merawat hipertensi kelompok lansia
mengatakan
Cara pencegahan hipertensi
10:00 bagaimana cara
Cara mencegah hipertensi mencegah hipertensi
O:
Kelompok lansia
mendengarkan
dengan baik
Mendemonstasikan pembuatan jus S:
penurun tekanan darah Kelompok
mengatakan caranya
ternyata gampang
dan sederhana
O:
Kelompok terlihat
antusias
F. Evaluasi Keperawatan
23
2 06 Des 2018 S: Kelompok lansia mengatakan sudah mengerti bagai mencegah
11.30 dan merawat diri ketika menderita hipertensi dengan bahan
alami
O: Klien tampak paham tentang pencegahan dan merawat diri
ketika menderita hipertensi
A: Masalah teratasi
P: Modifikasi Intervensi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diagnosa keperawatan komunitas yang bias ditegakkan pada asuhan keperawatan
lansia dengan hipertensi terutama untuk penyuluhan tentang makanan dan diet yang harus
dijalani. Tanpa pengetahuan yang cukup maka masyarakat tidak akan bias hidup dengan
sehat dan bebas dari kekambuhan Hipertensi. Posyandu lansia hendaknya diberdayakan
komunitas lansia.
24
DAFTAR PUSTAKA
Anies. 2006. Waspada Penyakit Tidak Menular . Jakarta: Elex MediaKomputerindo
Effendi dan Makhfudi. 2010. Keperawtan Kesehatan Komunitas Teori danPraktik dalam
25
2. Diagram presentase berat badan warga
26
4. Diagram presentase pekerjaan warga
27
5. Histogram Tekanan Darah Kelompok Hipertensi
LAMPIRAN :
A. TOPIK
Pokok Bahasan : Hipertensi dan Penanganannya
Sub Pokok Bahasan : Pentalaksanaan Pasien Hipertensi
28
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu mengenal penyakit
hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita
penyakit hipertensi.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan :
- Menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan penyebab hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi.
C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah kelompok lansia yang menderita hipertensi
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3.
E. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Lembar balik
2. Leaflet
1. 5 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
29
Menyebutkan materi yang Memperhatikan
akan diberikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang Memperhatikan
pengertian penyakit hipertensi
Menjelaskan tentang hal-hal Memperhatikan
baik penyebab, tanda-tanda dan
gejala penyakit hipertensi
Memberi kesempatan kepada Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
Menjelaskan hal-hal yang Memperhatikan
berhubungan dengan pencegahan
terjadinya hipertensi
Memberi kesempatan kepada Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
3. 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan
4. 5 menit Terminasi :
Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
G. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Kamis, 05 Desember 2018
Waktu : 1 x 40 menit
Tempat : di Balai Pertemuan RT 07 RW 12
Penyuluh :
1. Yustika Arum C
2. Suci Julia Nahfadhun Niswah
3. Yusa primada R
30
4. Mery Eko S B
5. Ivanda Dyah I
6. Chanifatun Naja
7. Esi Letniana
H. MATERI
Hipertensi
I. METODA EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Media : Lembar balik dan alat peraga
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 2 soal
1. Apa yang dinamakan Hipertensi dan gejalanya
2. Apa saja hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dan perawatan hipertensi
J. ALAT EVALUASI
1. Evaluasi struktural
a. Persiapan Media dan Alat
Media dan alat yang digunakan ;
Lembar balik, leaflet,
b. Persiapan Materi
Materi yang akan diinformasikan dalam penyuluhan yang dibuat dalam bentuk flip chart
siap digunakan dengan kriteria padat, lengkap, ringkas dan mudah dimengerti sasaran.
c. Kontrak waktu
Kontrak waktu telah dilakukan 2 hari sebelum dilaksanakan penyuluhan.
2. Evaluasi proses
a. Peserta
1) Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir sehingga mampu
melakukan tindakan yang diharapkan.
2) Pertemuan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang sudah ada.
b. Penyuluh
1) Memfasilitasi segala seuatu yang diperlukan untuk melakukan penyuluhan sehingga
jalannya diskusi menjadi lancar.
31
3. Evaluasi hasil
a. Jangka Pendek
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit sasaran diharapkan mampu mengerti
sekitar 80% dari materi yang diberikan dan mampu menjelaskan ulang tengang
Hipertensi.
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran tentang terapi hipertensi dengan mengkonsumsi jus
buah dan sayur sehingga sasaran dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
Sasaran juga dapat menyebarkan informasi kepada masyarakat sekitar mengenai
hipertensi..
1. Pengertian
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik – diastolik yang tidak normal. Batas sistolik
140 – 190 mmhg dan diastolik 90 – 95 mmhg yang merupakan garis batas hipertensi. ( Silvia A.
price. 2000 )
2. Klasifikasi
Menurut WHO :
Sistolik Diastolik
Normal < 140 mmHg < 90 mmHg
Tahap I 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Tahap II 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
Tahap III 180 – 209 mmHg 110 – 120 mmHg
Tahap IV >210 mmHg > 120 mmHg
3. Penyebab Hipertensi :
a. Tidak diketahui :
Keluarga dengan riwayat hipertensi
32
Pemasukan sodium yang berlebihan
Konsumsi kalori yang berlebihan
Kurangnya aktifitas fisik
Pemasukan alkohol yang berlebihan
Kurangnya potasium
b. Diketahui
Penyakit parenkim dan vaskuler pada ginjal
Primary aldosteron
Chusing sindrome
Tumor otak
Encephalitis
Gangguan psikiatrik
Kehamilan obat – obatan tertentu : misal; estrogen, glukokortikoid.
Merokok.
4. Tanda Dan Gejala Hipertensi
Kelelahan
Confusion
Mual
Muntah
Ansietas
Keringat berlebihan
Muscle tremor
Chest pain
Pandangan kabur
Telinga berdengin ( trinitus )
5. Komplikasi / Bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi
Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan kolesterol dapat
mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan mata kabur.
33
Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat menyebabkan
sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan menyebabkan kematian yang
mendadak.
Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun mentbabkan terjadi penumpukan produk
sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada ginjal.
Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa menyebabkan
pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah mengakibatkan pecahnya pembuluh
darah pada otak ( Stroke )
6. Pencegahan Pada Penyakit Hipertensi
Pola hidup tenang atau santai, dan berfikir sehat ( positif ). Hindari stress serta sedih
berkepanjangan
Olahraga sesuai kemampuan dan teratur
Istirahat yang cukup
Hindari merokok
Mengurangi makanan yang mengandung banyak lemak dan garam.
Banyak makan buah dan sayuran
Berobatlah atau kontrol yang teratur bila sudah lama terjangkit darah tinggi
Periksalah sedini mungkin darah tinggi
7. Makanan Apakah Yang Diperbolehkan
Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam seperti ;
Beras, ketan, ubi, mie tawar, maizena, terigu, gula pasir.
Kacang – kacangan dan hasil olahannya seperti : kacang hijau, kacang merah, kacang tanah,
kacang tolo, tempe, tahu, oncom.
Minyak goreng, margarin tanpa garam.
Semua sayuran dan buah – buahan tanpa garam
Semua bumbu – bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur.
8. Makanan Yang Tidak Diperbolehkan
Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan seperti ;
Roti, biskuit, kraker, cale dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.
34
Jerohan, dendeng, abon, corned beaf, daging asap, ikan asin, telur pindang, sarden, ebi, udang
kering, telur asin, telur pindang.
Keju, keju kacang tanah.
Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur.
Garam dapur, vetsin soda kue, kecap maggi, terasi, saos tomat, petis, taoco.
Coklat.
Minuman berkafein, kopi the, dan bercarbon atau mengandung soda
DAFTAR PUSTAKA
35
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TERAPI JUS HIPERTENSI
K. TOPIK
Pokok Bahasan : Terapi Hipertensi Pada Lansia
Sub Pokok Bahasan : Cara Terapi Hipertensi dengan Jus Buah dan Sayur
L. TUJUAN
3. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang terapi hipertensi dengan jus buah dan
sayur diharapkan para lansia maupun keluarga yang memiliki lansia memahami salah satu
cara proses terapi hipertensi dengan jus buah dan sayur yang dapat dilakukan dirumah.
4. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan :
a. Sasaran dapat memahami pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur
b. Sasaran dapat mengetahui manfaat dan kandungan gizi dari jus buah dan sayur penurun
hipertensi
c. Sasaran dapat mengetahui hal – hal yang perlu diperhatikan saat membuat jus buah dan
sayur
d. Sasaran mengetahui bagaimana cara membuat jus buah dan sayur penurun hipertensi
M.SASARAN
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah kelompok lansia yang menderita hipertensi
36
N. METODE PEMBELAJARAN
4. Ceramah
5. Diskusi
O. MEDIA PEMBELAJARAN
3. Lembar balik
4. Leaflet
37
3 Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab 15 menit Tanya
pada sasaran tentang materi pertanyaan yang Jawab
yang sudah disampaikan diajukan tentang
2. Meminta sasaran untuk materi yang
mengulangi cara membuat disampaikan
jus 2. Menjelaskan
Membuat jus
buah dan sayur
4 Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Menyimak dan 5 menit Ceramah
2. Mengucapkan salam memperhatikan
2. Menjawab salam
Q. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Desember 2018
Waktu : 1 x 45 menit
Tempat : di Balai Pertemuan RT 07 RW 12
Penyuluh :
8. Yustika Arum C
9. Suci Julia Nahfadhun Niswah
10. Yusa primada R
11. Mery Eko S B
12. Ivanda Dyah I
13. Chanifatun Naja
14. Esi Letniana
R. MATERI
1. Pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur
2. Manfaat dan kandungan gizi dari jus buah dan sayur penurun hipertensi
3. Hal – hal yang perlu diperhatikan saat membuat jus buah dan sayur
4. Langkah - langkah membuat jus buah dan sayur penurun hipertensi
38
S. METODA EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Media : Lembar balik dan alat peraga
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 2 soal
3. Apa saja manfaat dan kandungan gizi yang terdapat pada buah dan sayur penurun
hipertensi
4. Apa saja hal – hal yang perlu diperhatikan saat mempuat jus buah dan sayur
T. ALAT EVALUASI
4. Evaluasi struktural
d. Persiapan Media dan Alat
Media dan alat yang digunakan ;
Lembar balik, leaflet,
e. Persiapan Materi
Materi yang akan diinformasikan dalam penyuluhan yang dibuat dalam bentuk flip chart
siap digunakan dengan kriteria padat, lengkap, ringkas dan mudah dimengerti sasaran.
f. Kontrak waktu
Kontrak waktu telah dilakukan 2 hari sebelum dilaksanakan penyuluhan.
5. Evaluasi proses
c. Peserta
3) Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir sehingga mampu
melakukan tindakan yang diharapkan.
4) Pertemuan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang sudah ada.
d. Penyuluh
2) Memfasilitasi segala seuatu yang diperlukan untuk melakukan penyuluhan sehingga
jalannya diskusi menjadi lancar.
6. Evaluasi hasil
c. Jangka Pendek
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit sasaran diharapkan mampu mengerti
sekitar 80% dari materi yang diberikan dan mampu mendemonstrasikan ulang cara
membuat jus buah dan suyur.
d. Jangka Panjang
39
Meningkatkan pengetahuan sasaran tentang terapi hipertensi dengan mengkonsumsi jus
buah dan sayur sehingga sasaran dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
Sasaran juga dapat menyebarkan informasi kepada masyarakat sekitar mengenai terapi
hipertensi dengan mengkonsumsi jus buah dan sayur.
40
1. Pentingnya buah dan sayur bagi tubuh
Buah dan sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Kandungan mineral, vitamin, karotenoid, dan
komponen lainnya yang terdapat didalam buah dan sayuran diantaranya dapat berkhasiat
sebagai antioksidan untuk mencegah kanker, mengatasi gangguan pencernaan,
menurunkan kolesterol, dan tekanan darah tinggi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya para lansia kurang mendapat
asupan vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E. Umumnya
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang gizi, pembatasan konsumsi makanan
bergizi karena alasan citarasa dan biaya, serta kurangnya konsumsi buah-buahan dan
sayuran.
Kebutuhan vitamin bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme
zat-zat gizi yang lain terutama pada lansia yang sudah menderita penyakit seperti
hipertensi. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber
vitamin, mineral dan serat selain itu juga dapat membantu menurunkan tingginya tekanan
darah pada lansia.
Beberapa jenis buah dan sayuran yang berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah tinggi
karena kandugan potassium didalamnya diantaranya seledri, mentimun, labu siam, selada
air, lobak, tomat, belimbing wuluh, belimbing manis, semangka, wortel, pisang, apel, dan
kiwi.
Potasium atau kalium adalah sejenis mineral yang biasa kita temukan dalam
makanan dan minuman. Berfungsi sebagai bagian dari sistem elektrolit dalam tubuh.
Kehadiran potasium akan berperan besar dalam menjaga keseimbangan elektrik tubuh,
termasuk menjadi sejenis pompa bagi se-sel saraf dan otot untuk tetap bekerja
sebagaimana mestinya. Fungsinya sebagai elektrolit akan membantu mengembalikan
keseimbangan komposisi darah, mengembalikan volume darah, mengembalikan
keseimbangan Ph dan menjaga kekentalan darah dalam kondisi yang normal. Dalam hal
ini juga berperan memacu ginjal mengangkat kelebihan sodium dan natrium dalam darah
yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan komposisi darah. Ketika darah mengalami
kelebihan natrium dan sodium, terjadi aliran air menuju darah sehingga volume darah
meningkat. Ini reaksi normal tubuh karena pada dasarnya natrium adalah garam yang
41
ketika terpapar beberapa senyawa darah akan bekerja menggumpalkan. Inilah yang
memicu hipertensi.
Potasium yang datang sebagai penyeimbang elektrolit darah akan mengembalikan
darah pada komposisi dan keseimbangan Ph yang seharusnya. Sehingga otomatis akan
menyebabkan pelepasan air dari darah sekaligus membuang natrium dan sodium darah
melalui ginjal. Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari potasium untuk tubuh, Anda
harus memastikan dalam satu hari Anda mengonsumsi 4700 miligram sehari. Ini
berdasarkan pendapat dari US Departement of Agriculture. Setidaknya hanya diijinkan
2% kadar potasium dalam darah yang dinyatakan sebagai kadar aman potasium. Potasium
juga dikenal memiliki kaitan dengan penurunan kolesterol karena biasanya makanan yang
kaya akan potasium adalah makanan rendah kalori dan kolesterol.
b. Belimbing
Khasiat buah belimbing sangat mengagumkan bagi kesehatan mulai dari provitamin
A, vitamin C, B1 dan B2 sampai beragam mineral penting seperti fosfor, kalsium, zat
besi, kalium, serat, dan pectin mampu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan
darah tinggi (hipertensi) berkat kandungan serat larut dan antioksidan di dalamnya.
Serat larut dalam belimbing juga berguna untuk mencegah penyakit stroke, obesitas,
dan memelihara kesehatan pencernaan.
42
Kandungan Gizi dalam 100 g Buah Belimbing
Kalori 36 kal, Protein 0,4 g, Lemak 0,4 g, Karbohidrat8,8 g, Serat 4 g, Kalsium 12
mg, Fosfor 1,1 mg, Zat Besi 170 mg, Vitamin A 0,03 IU, Vitamin B1 35 mg, Vitamin
C 90 mg
Tips :
Cari belimbilng yang kulitnya mengkilat, berwarna kuning segar (kecuali belimbing
demak yang warnanya memang putih), dan daging buah pada rusuk-rusuknya tampak
penuh.
c. Seledri
Seledri digunakan untuk mengurangi tekanan darah tinggi sebenarnya telah lama
digunakan dalam pengobatan tradisional China. Penelitian telah membutktikan
bahwa minum jus seledri setiap hari selama satu pekan dapat membantu menurunkan
tekanan darah. Hal ini didukung oleh tingginya kalium, mineral dan antioksidan yang
terdapat dalam selederi. Seledri juga diketahui mengandung senyawa 3-n-butil-
phthalide yang bermanfaat untuk merenggangkan dan melebarkan otot-otot dinding
arteri, sehingga memungkinkan darah untuk mengalir lebih bebas. Pthalides juga
diyakini ahli dapat mengurangi hormon stres, yang bisa menyebabkan pembuluh
darah mengerut.
Tips :
Cara memilih seledri
1. Pilih seledri yang masih segar, berwarna kehijau - hijauan, hijau atau hijau tua
tergantung varietasnya.
2. Pilih seledri yang tangkainya masih segar, renyah dan getas (tangkainya mudah
dipatahkan)
3. Jangan pilih seledri yang warnanya telah berubah keabu - abua atau kecoklatan
atau terdapat lubang pada tangkainya.
Cara menyimpan seledri
1. Jika akan menyimpan seledri ke dalam lemari es, maka jangan dicuci lebih dahulu
dan masukkan ke dalam kantong plastik. Dengan demikian seledri tahan disimpan
selama 2 minggu.
43
2. Bila melihat seledri mulai layu, bisa disegarkan kembali dengan cara
mencelupkan dan merendam tangkai bawah seledri ke dalam air selagi masih di
dalam lemari es.
d. Tomat
Buah tomat juga menjadi salah satu buah yang masuk dalam daftar buah dan sayuran
yang bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Kandungan kalsium,
magenesium, vitamin C, D, dan E yang banyak terdapat dalam buah tomat ini dinilai
cukup efektif untuk memerangi hipertensi. Fakta ini dibuktikan oleh penelitian yang
dilakukan oleh Univeritas Ben Gurion yang melakukkan pengujian menggunakan
buah tomat sebagai salah satu makanan penurun darah tinggi yang bisa menurunkan
tekanan darah dalam waktu 16 hari.
Kandungan gizi dalam 100 g tomat
75 kj
Energi 18
kkal
Lemak 0,2 g
0,046
Lemak Jenuh
g
0,135
Lemak tak Jenuh Ganda
g
Lemak tak Jenuh 0,051
Tunggal g
Kolesterol 0 mg
Protein 0,88 g
Karbohidrat 3,92 g
b. jika anda ingin segera menggunakan tomat tersebut, maka pilihlah tomat dengan
warna merah cerah mengkilap, halus, kencang serta merata pada seluruh bagian
kulit tomat.
c. Untuk mendapatkan tomat yang kaya akan kandungan air maka pilihlah tomat
yang berukuran besar serta beratnya sesuai dengan ukurannya yang besar.
44
d. Jangan memilih buah tomat yang ringan, karena tomat tersebut sudah kehilangan
kadar airnya dan biasanya sudah tidak segar lagi
e. Untuk lebih meyakinkan, genggamlah tomat, jika terasa segar dan padat serta
memiliki kulit yang kencang berarti tomat tersebut masih segar dan dalam kondisi
yang baik.
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jus buah dan sayuran.
a. Buah dan sayuran harus segar
Bahan pangan yang segar masih mengandung zat gizi yang lengkap dibandingkan
dengan bahan pangan yang telah dimasak. Bahan yang telah dimasak akan kehilangan
30-80% kandungan gizinya.
b. Buah dan sayur matang optimal
Buah dan sayuran yang digunakan untuk membuat jus hendaknya mempunyai tingkat
kematangan yang optimal, tetapi jangan sampai lewat matang. Banyak zat gizi yang
belum terbentuk sempurna selama buah belum matang.
c. Buah dan sayuran dicuci terlebih dahulu
Buah dan sayuran yang akan digunakan untuk pembuatan jus harus dicuci terlebih
dahulu untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida yang mungkin terdapat
pada buah dan sayuran. Namun, perlu juga diperhatikan agar proses pemotongan
dilakukan setelah pencucian, jangan sebaliknya. Hal ini dimaksudkan agar zat-zat
gizi, terutama vitamin larut air tidak ikut terbuang pada saat pencucian.
d. Jus segera diminum setelah dibuat
Jus yang telah dibuat hendaknya langsung dikonsumsi. Hal ini untuk menghindari
berkurangnya zat gizi yang terdapat dalam buah dan sayuran. Seperti diketahui, buah
dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama vitamin C dan A. Jika
dibiarkan terlalu lama, vitamin-vitamin tersebut akan teroksidasi dan akan berkurang
keefektifannya.
e. Cara efektif dan efisien mengonsumsi jus
Mengonsumsi jus akan terasa efektif dan efisien bila menjadi bagian dari terapi
nutrisi atau diet alami yang murni dan menyeluruh. Hal ini dikarenakan tubuh tidak
akan bertahan hanya dengan mengonsumsi cairan. Oleh karena itu, pengaturan pola
45
makan sehari-hari yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan
tubuh juga perlu diimbangi. Dengan demikian, mengonsumsi jus dapat berperan
dalam pengendalian hipertensi. Konsep menu seimbang hipertensi tetap harus
dijalankan.
f. Waktu yang tepat mengonsumsi jus
Jus sebagai pencegah dan pengendalian berbagai penyakit hendaknya dikombinasikan
dengan diet makanan bergizi. Mengonsumsi jus minimal dua kali sehari, yaitu pada
pagi dan siang hari. Jus hendaknya diminum sebelum makan agar zat-zat gizi dan non
gizi yang terdapat di dalamnya bisa langsung diserap tubuh.
5. Cara pembuatan
a. Jus mentimun lemon
Bahan-bahan:
200 gram mentimun
2 sendok makan air jeruk lemon
4 sendok makan gula pasir halus
Es batu secukupnya
Cara membuat:
Potong-potong mentimun
Masukkan dalam blender
Tambahkan air jeruk lemon,gula pasir, dan es batu
Proseslah hingga halus
Tuang kedalam gelas
Jus siap dihidangkan
b. Jus Belimbing
Bahan :
100 gr buah belimbing
46
3 sendok makan air jeruk nipis
Cara membuat :
Potong kecil-kecil buah belimbing yang telah dicuci bersih
Bahan :
100 gr seledri jenis kecil
Cara membuat :
Seledri dan selada air dicuci hingga bersih
Masukkan semua bahan kedalam blender kemudian haluskan dan saring airnya
Bahan-bahan :
47
2 buah tomat matang
Cara mengolah :
Cuci tomat sampai bersih.
Seduh dengan air mendidih, tunggu 2 menit kemudian kupas kulitnya dan potong-
potong kasar.
Tambahkan es batu jika ingin disajikan segera atau simpan beberapa saat di dalam
kulkas
48