Você está na página 1de 5

Apa itu bullying

Kali ini kita akan


ngebahas soal bullying yang sering terjadi di sekitar kita...
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan bullying? Apa saja bentuk-bentuk bullying itu?
Dimana tempat bullying bisa terjadi? Dan apa saja dampak-dampaknya???

Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku
yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau korban yang
lebih lemah darinya. Victorian Departement of Education and Early Chilhood
Development mendefinisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu
atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun psokologis,
mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta dilakukan secara berulang
dan terus menerus.

Bentuk-bentuk bullying antara lain seperti berikut :

1. Bullying fisik, contohnya memukul, menjegal, mendorong, meninju, menghancurkan


barang orang lain, mengancam secara fisik, memelototi, dan mencuri barang.
2. Bullying psikologis, contohnya menyebarkan gosip, mengancam, gurauan yang
mengolok-olok, secara sengaja mengisolasi seseorang, mendorong orang lain untuk
mengasingkan seseorang secara soial, dan menghancurkan reputasi seseorang.
3. Bullying verbal, contohnya menghina, menyindir, meneriaki dengan kasar, memanggil
dengan julukan, keluarga, kecacatan, dan ketidakmampuan (exampel : "Eh ada sih
pincang lewat").

Bullying bisa terjadi di tempat-tempat berikut ini :

1. Terjadi pada pada situasi di mana pengawasan yang kurang dari orang dewasa, seperti di
kamar mandi sekolah, jalan masuk kelas, dan tempat bermain.
2. sering terjadi di tempat bermain daripada di kelas.
3. Interaksi agresif (baik secara fisik maupun verbal)
4. Tempat bermain yang biasanya tidak diawasi oleh guru atau orang dewasa, juga sulit
dideteksi karena tingginya aktivitas bermain anak-anak di lapangan dan sering dikira sebagai
salah satu bentuk permainan anak-anak misalnya permainan gulat.
5. Di dalam keluarga

Penyebab Anak-Anak Melakukan Tindakan Bullying


1.ingin berkuasa
2.pola asuh dalam keluarga
3. ekspos kekerasan dari media
4.pernah jadi korban kekerasan
5. riwayat berkelahi
6.Faktor pubertas dan kritis indetitas

Apakah bullying di katagorikan prilaku menyimpang ?


Bullying adalah prilaku menyimpang yang berupa tindakan kasar-kejam yang dilakukan oleh satu
orang atau lebih terhadap orang lain. Perlakuan tersebut berupa pengucilan, pemakian, dan
mengabaikan orang lain.

Bagaimana ciri-ciri bullying di sekolah

ciri-ciri bullying di sekolah antara lain : Sering bersikap agresif terhadap orang dewasa bahkan
terhadap orang tua dan guru; menguasai teman-temannya, menekan lainnya dan menunjukkan
dirinya dengan kekuatan dan ancaman; cepat marah, impulsif, sulit diatur, kasar, dan hanya
menunjukkan simpati yang sangat kecil kepada korban bully; pandai beralasan untuk mencari jalan
keluar dari situasi yang sulit; ketika dipergoki, mereka mengatakan hanya iseng atau bercanda

Penyebab bullying dalam kasus anak sekolah dasar


Besarnya pengaruh terjadinya bullying di sekolah adalah

 factor keluarga
 Iklim sekolah
 Teman sebaya
 Media
 Iklim sekolah

Sudut pandang bullying dilihat dari segi sosial


Secara social, anak usia SD berada pada masa transisi antara industry versus inferiority dengan
identity versus identity confusing. Fase ini dijelaskan oleh Erickson Santrock (2007: 15) bahwa
fase industry vs inferiority memiliki karakteristik rajin, tekun, produktif dan sebaliknya inferioty
memiliki karakteristik rendah diri, tidak percaya diri, antisocial, menyendiri dan lain-lain.
sedangkan identity memiliki karakteristik kepemilikan peserta didik anak usia diri pada perannya
masing-masing misalnya peran sebagai laki-laki, perempuan, sebagai ketua kelompok, anggota
kelompok, anak pintar, anak populer, anak diabaikan atau lainnya. Adapun identity confusing
adalah kebingunan peran terjadi apabilah peserta didik tidak dapat memenuhi peran identitas di
atas. (Santrock: 2007)
Pelaku Bullying retan terlibat dalam kasus krminal menginjak usia remaja

1. Memiliki masalah emosi, akademik, dan perilaku


2. aku jangka panjang.
3. Cenderung memiliki harga diri yang rendah, lebih merasa tertekan, suka menyendiri,
cemas, dan tidak aman.
4. Bullying menimbulkan berbagai masalah yang berhubungan dengan sekolah seperti tidak
suka terhadap sekolah seperti membolos dan drop out

Korban bullying akan

1. Mengalami perasaan yang tidak menyenangkan dan mengalami tekanan


psikologis yang berat.
2. Merasa terancam dan ketakutan akan menjadi korban selanjutnya.
3. Dapat mengalami prestasi yang rendah di kelas karena perhatian masih terfokus
pada bagaimana cara menghindari menjadi target bullying dari pada tugas akademik.

Apa saja yang dapat dilakukan oleh para guru untuk menangani kasus bullying di
sekolah?

1. Identifikasi perilaku bullying sejak dini.


2. Fasilitas diskusi kelompok dengan siswa dan orang tua untuk membahas bullying.
3. Capai konsensus bersama mengenai bullying dan waktu yang tepat untuk
mengintervensi.
4. Guru memberikan contoh bagi siswa untuk selalu berperilaku positif.
5. Meningkatkan pengawasan terhadap siswa, terutama di tempat bermain.
6. Memanajemen kelas dengan menciptakan iklim kelas yang bersahabat,
pengaturan tempat duduk siswa, dan penggunaan media relaksasi di kelas.
7. Membuat peratuan anti bullying di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama
dengan siswa dan orang tua. Peraturan anti bullying mengenai perilaku yang pantas untuk
ditunjukkan siswa di sekolah. Jumlah aturan tidak terlalu banyak dan dinyatakan dalam
bentuk kalimat positif, misalnya "Perlakukan semua orang dengan baik dan hormat",
"Usahakan agar semua orang merasa aman dan nyaman", serta "Tolong menolong adalah
hal terpuji untuk dilakuka
Kesimpulan
Diperlukan peran keluarga dan sekolah khususnya guru yang memegang peran penting
terhadap masalah menghentikan dan mencegah prilaku menyimpang siswa

Saran dalam masalah menghentikan dan mencegah terjadinya bullying di sekolah di


perlukan peranan banyak pihak selain guru adalah keluarga yang memegang peranan
penting bagi proses pembentukan karakter dan moral siswa

Apa itu bullying

Kali ini kita akan


ngebahas soal bullying yang sering terjadi di sekitar kita...
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan bullying? Apa saja bentuk-bentuk bullying itu?
Dimana tempat bullying bisa terjadi? Dan apa saja dampak-dampaknya???

Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku
yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau korban yang
lebih lemah darinya. Victorian Departement of Education and Early Chilhood
Development mendefinisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu
atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun psokologis,
mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta dilakukan secara berulang
dan terus menerus.

Bentuk-bentuk bullying antara lain seperti berikut :

1. Bullying fisik, contohnya memukul, menjegal, mendorong, meninju, menghancurkan


barang orang lain, mengancam secara fisik, memelototi, dan mencuri barang.
2. Bullying psikologis, contohnya menyebarkan gosip, mengancam, gurauan yang
mengolok-olok, secara sengaja mengisolasi seseorang, mendorong orang lain untuk
mengasingkan seseorang secara soial, dan menghancurkan reputasi seseorang.
3. Bullying verbal, contohnya menghina, menyindir, meneriaki dengan kasar, memanggil
dengan julukan, keluarga, kecacatan, dan ketidakmampuan (exampel : "Eh ada sih
pincang lewat").

Você também pode gostar