Você está na página 1de 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, taufik dan hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Analisis Laporan Kinerja Keuangan. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasi makalah
ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.

Tangerang Selatan, 11 Desember 2018

Penyusun

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


1
DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengantar ……………………………………………………………..… 1


Daftar Pustaka ………………………………………………………………... 2
BAB I Pendahuluan ………………………………………………………….. 3
A. Latar Belakang …………………………………………...………..…. 3
B. Rumusan Masalah …………………………………………………… 3
C. Tujuan Masalah ………………………………………………………. 4
BAB II Pembahasan ………………………………………………………….. 5
1. Menghitung Varians …………………………………………..……… 9
2. Variasi Dalam Praktik ………………………..……………...……… 15
3. Keterbatasan Analisis Varians …………………………..………….. 17
BAB III Kesimpulan ……………………………………………….……….. 21
Daftar Pustaka …………………………………………………………...….. 23

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketika suatu laporan keuangan menjalankan fungsinya sebagaimana
mestinya yaitu memberikan informasi yang wajar dan relevan kepada
pengguna, maka evaluasi menjadi suatu hal yang sangat fundamental dalam
pelaporan. Kinerja suatu laporan keuangan meliputi beberapa aspek yang
harus dinilai. Makalah ini mencoba membahas secara lugas dan terfokus
pada analisis atas ukuran-ukuran kinerja keuangan. Bagian pertama
menjelaskan bagaimana varians antara data aktual dan data anggaran
dihitung untuk unit bisnis. Karena anggaran beban dan pendapatan
merupakan anggaran untuk unit bisnis, pembahasan ini dapat diperluas
untuk mencakup pusat beban dan pusat pendapatan. Bagian selanjutnya
menjelaskan bagaimana laporan dari varians-varians ini digunakan oleh
manajemen senior untuk mengevaluasi kinerja unit bisnis.
Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu
di raih oleh perusahaan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang
dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-
data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menghitung varians?
2. Bagaimanakah varians dalam praktik?
3. Apa saja keterbatasan analisis varians?

C. Tujuan Permasalahan

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


3
1. Memahami bagaimana cara menghitung varians
2. Memahami bagaimanaka varians dalam praktik
3. Memahami dan mengetahui apa saja keterbatasan analisis varians

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Menghitung Varians
Walaupun fokus dari bagian ini adalah pada perbandingan antara kinerja
aktual dengan anggaran, manajer operasi yang kompeten juga mengadopsi
mentalitas perbaikan yang kontinu, atau Kaizen. Mereka tidak berasumsi
bahwa kinerja yang optimal adalah yang sesuai dengan anggaran. Hampir
semua perusahaan membuat analisis bulanan atas perbedaan antara
pendapatan dan beban aktual dengan yang dianggarkan untuk setiap unit
bisnis dan untuk organisasi keseluruhan. Analisis variansi dimaksudkan
untuk membandingkan kinerja standar dengan kinerja yang sesungguhnya.
Analisis variansi dapat diterapkan menurut divisi, departemen, program,
produk, wilayah, atau unit pertanggungjawaban lainnya. Jika proses
produksi dilakukan di lebih dari satu departemen, masing-masing
departemen harus memiliki standar sendiri-sendiri guna melekatkan
anggung jawab ke tiap-tiap manajer. Variansi bisa dirinci sesuai kebutuhan
dengan tetap mempertimbangkan kos dan manfaatnya. Evaluasi variansi bisa
dilakukan per tahun, kuartal, bulan, hari, atau jam, tergantung pada sejauh
mana pentingnya mengidentifikasi masalah dengan cepat. Karena angka-
angka sesungguhnya (misalnya, waktu yang dihabiskan) belum dapat
diketahui hingga akhir periode, variansi mungkin baru bisa ditentukan pada
akhir periode.
Variansi yang signifikan harus ditindaklanjuti dengan memberikan
notifikasi/peringatan kepada manajer yang bertanggung jawab atas variansi
tersebut dan diambil tindakan korektif. Variansi yang tidak signifikan tidak
perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut, kecuali jika terjadi berulangulang
dan/atau merefleksikan potensi masalah. Investigasi terhadap variansi
sebaiknya dilakukan jika hasilnya diperkirakan akan mengarah ke tindakan

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


5
korektif sehingga penghematan kos yang diakibatkan oleh tindakan korektif
lebih besar dibandingkan kos investigasinya. Jika siklus produksi cukup
lama, variansi yang dihitung pada saat produksi selesai mungkin terlalu
terlambat untuk memicu diambilnya tindakan korektif.
Analisis yang seksama mengidentifikasikan penyebab dari varians
tersebut dan unit organisasi yang bertanggung jawab untuk itu. Sistem yang
efektif mengidentifikasikan varians yang terjadi ke tingkat manajemen
terendah. Varians bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja unit
bisnis keseluruhan yang dibagi menjadi varians pendapatan dan varians
beban. Varians pendapatan dibagi lebih lanjut menjadi varians volume dan
varians harga untuk unit bisnis keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggung
jawab pemasaran dalam unit tersebut. Varians tersebut dapat dibagi lebih
lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi
menjadi beban beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat
dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu
pabrik. Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasi setiap varians
dengan manajer individual yang bertanggung jawab untuk itu. Analisis ini
adalah alat yang sangat ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan
sangat terbatas.

Materialitas
Materialitas suatu variansi dapat diukur dengan membagi variansi
dengan kos standarnya. Variansi kurang dari 5 – 10 persen mungkin
dianggap tidak signifikan. Materialitas bisa juga ditetapkan dalam satuan
rupiah atau level volume. Sebagai contoh, sebuah perusahaan menetapkan
kebijakan variansi dianggap signifikan jika lebih dari Rp10,000.000 atau
20,000 unit. Materialitas juga tergantung pada dampak elemen tertentu pada
kinerja dan pengambilan keputusan. Sebagai contoh, jika suatu item kos
sangat penting bagi keberlangsungan bisnis di masa depan (misalnya, suku

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


6
cadang utama, promosi, reparasi), limit materialitasnya harus ditetapkan
sedemikian rupa sehingga variansi yang kecil sekalipun segera dilaporkan.
Teknik statistik juga dapat digunakan untuk memastika signifikansi variansi
kos dan pendapatan. Rentang toleransi yang dapat diterima harus ditetapkan
untuk tiap-tiap manajer (misalnya dinyatakan dalam persen). Meskipun
variansi tidak pernah melebihi persentase minimum atau jumlah rupiah
minimum yang diperbolehkan, manajer mungkin saja ingin
menyampaikannya kepada atasan jika variansi itu selalu mendekati limit
yang ditetapkan setiap tahunnya. Situasi itu mengindikasikan standar yang
sudah out-of-date dan harus disesuaikan dengan level yang berlaku saat ini
sehingga perencanaan laba secara keseluruhan menjadi lebih baik.
Standar mungkin ditetapkan berbeda-beda pada berbagai level volume
operasional. Di samping itu, standar juga harus dievaluasi secara periodik,
dan jika standar tidak lagi merefleksikan kondisi secara realistis, modifikasi
harus dilakukan. Standar bisa menjadi tidak realistis karena sebab-sebab
internal (misalnya desain produk) atau kondisi eksternal (misalnya
perubahan manajemen dan peta persaingan). Sebagai contoh, standar harus
direvisi jika harga, spesifikasi bahan, desain produk, tingkat upah minimum,
dan metode produksi berubah sedemikian rupa sehingga standar yang
berlaku saat ini tidak lagi bermanfaat sebagai ukuran kinerja. Berubahnya
metode atau saluran distribusi atau berubahnya struktur dan fungsi
organisasi juga akan mengubah aktivitas-aktivitas penjualan dan
administratif.
Variansi signifikan yang sesuai dengan harapan (favorable) juga harus
diinvestigasi dan ditindaklanjuti. Pihak yang bertanggung jawab terhadap
kinerja yang baik harus diberi imbalan.
Tertanam di dalam anggaran laba adalah perkiraan-perkiraan tertentu
mengenai kondisi dari industri secara keseluruhan dan pangsa pasar
perusahaan, harga jualnya, dan struktur biayanya. Hasil dari perhitungan

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


7
varians lebih “dapat ditindaklanjuti” bila perubahan dalam hasil actual
dianalisis masing-masing perkiraan ini.
Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide
berikut:
 Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba
 Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab
kunci tersebut.
 Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap faktor penyebab
 Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan
dari setiap faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja
sementara faktor-faktor lainnya dianggap konstan
 Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari
tingkat akal sehat yang paling mendasar
 Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di
tingkat yang baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan
mengenai faktor penyebab yang mendasari varians laba keseluruhan.

Manfaat analisis variansi


Standar dan analisis variansi sangat penting dalam analisis keuangan dan
pengambilan keputusan. Keunggulan digunakannya standar dan analisis
variansi di antaranya adalah:
- Membantu dalam penghitungan kos persediaan
- Membantu dalam pengambilan keputusan
- Penentuan harga jual dapat didasarkan pada kos yang seharusnya
- Membantu dalam koordinasi aktivitas dengan menuntut semua
departemen berfokus pada tujuan bersama
- Menetapkan dan mengevaluasi tujuan dan target divisi
- Memungkinkan pengendalian kos (cost control) dan evaluasi kinerja
dengan membandingkan angka-angka sesungguhnya dengan yang

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


8
dianggarkan. Tujuan pengendalian kos adalah untuk menghasilkan
suatu item (barang atau jasa) dengan kos sekecil mungkin menurut
standar kualitas yang ditetapkan terlebih dahulu.
- Membantu dalam menyoroti area-area masalah dengan prinsip
“management by exception”
- Menunjukkan siapa yang bertanggung jawab atas kinerja yang tidak
sesuai dengan harapan sehingga tindakan korektif bisa diambil.
Variansi dalam aktivitas produksi (kos, kualitas, kuantitas) umumnya
merupakan tanggung jawab manajer produksi. Variansi order penjualan
dan pangsa pasar umumnya merupakan tanggung jawab manajer
pemasaran. Variansi harga
- dan metode pengiriman merupakan tanggung jawab manajer
pembelian. Variansi laba umumnya terkait dengan operasi keseluruhan.
Variansi return on investment (ROI) terkait dengan pemanfaatan aset.
- Memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
- Memfasilitasi komunikasi di dalam organisasi, misalnya antara
manajemen puncak dengan supervisor
- Membantu dalam perencanaan melalui peramalan kebutuhan
(misalnya, kebutuhan kas)
- Menetapkan harga penawaran kontrak

A. Varians Pendapatan
Dalam bagian ini, djelaskan mengenai bagaimana menghitung
varians harga, volume dan bauran penjualan. Penghitungan tersebut
dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini produk kemudian
diagresikan untuk menghitung total varians. Varians yang positif adalah
menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba aktual
melebihi laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif adalah tidak
menguntungkan.

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


9
Laporan Kinerja, Januari ($000)

Anggaran untuk Januari ($000)

1) Varians Harga Penjualan


Varians harga penjualan dihitung dengan mengalikan selisih antara
harga aktual dan harga standar dengan volume aktual. Perhitungan

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


10
ini ditunjukkan pada tampilan dibawah ini, bahwa varians harga
tersebut adalah tidak mengguntungkan sebesar $75.000.

Laporan Harga Penjualan, Januari ($000)

2) Varians Bauran dan Volume


Seringkali varians bauran dan varians volume tidak dapat
dipisahkan. Persamaan untuk gabungan dari varians bauran dan
volume adalah:
Varians bauran dan volume = (volume aktual-volume
anggaran) x kontribusi per unit yang dianggarkan
Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit
daripada yang dianggarkan. Sedangkan varians bauran diakibatkan
dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang diasumsikan
dalam anggaran. karena setiap produk memperoleh kontribusi
perunit yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang
berbeda dari yang dianggarkan akan menghasilkan suatu varians

Varians Volume dan Bauran Penjualan, Januari ($000)

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


11
3) Varians Bauran
Varians bauran dari masing-masing produk diperoleh dari
persamaan :
Varians bauran = [(total volume penjualan aktual x anggaran
proporsi) - (volume penjualan aktual)] x kontribusi perunit
yang dianggaran
Varians Bauran, Januari ($000)

4) Varians Volume
Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians
bauran dari gabungan antara varians bauran dan varians volume.
Varians volume = [(total volume penjualan aktual) x
(persentase anggaran) - [(anggaran penjualan) x kontribusi
anggaran per unit)]
Varians Volume Penjualan, Januari ($000)

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


12
5) Penetrasi Pasar dan Volume Industri
Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan
varians bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh
perbedaan dalam volume industri. Prinsipnya adalah bahwa manajer
unit bisnis bertanggung jawab atas pangsa pasar, tetapi mereka tidak
bertanggung jawab atas volume industri karena hal tersebut sangat
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Untuk membuat perhitungan ini,
data penjualan industry harus tersedia. Perhitungan ini ditunjukkan
dalam Tampilan dibawah ini.

Varians Volume Industri dan Pangsa Pasar, Januari ($000)

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


13
Bagian A dalam tampilan diatas menyediakan asumsi-asumsi
yang dibuat dalam anggaran awal yang terdapat pada tampilan
Anggaran untuk Januari, dan bagian B menyediakan rincian dari
volume industry dan pangsa pasar aktual untuk bulan Januari.
Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak
penetrasi pasar dan volume industri untuk varians bauran dan
volume :
Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) - (volume industri)]
x penetrasi pasar yang dianggarkan x kontribusi anggaran per
unit

Varians pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara


terpisah, dan varians total adalah jumlah perhitungan secara
aljabar. Perhitungan tersebut ditunjukkan dalam Bagian C. bagian
tersebut menunjukkan bahwa $104.000 dari varians bauran dan
volume yang mengguntungkan sebesar $150.000 disebabkan karena
penetrasi pasar ternyata lebih baik dari anggaran. Sisanya sebesar

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


14
$46.000 disebabkan karena volume dolar industri actual ternyata
lebih tinggi dari jumlah yang diasumsikan dalam anggaran.
Varians volume industri bisa dihitung dengan cara sebagai
berikut:
Varians volume industri = (volume industri aktual) – (volume
industri dianggarkan) x penetrasi pasar dianggarkan x
kontribusi per unit dianggarkan
Perhitungan varians karena volume industry ini ditunjukkan pada
Bagian D.

B. Varians Beban
1) Biaya Tetap
Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan
didapat dari pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak
dipengaruhi baik oleh volume penjualan maupun volume
produksi.
Varians Biaya Tetap, Januari ($000)

2) Biaya Variabel
Biaya variable adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan
proporsional dengan volume. Biaya produksi yang dianggarkan
harus disesuaikan dengan volume produksi aktual. Volume yang
digunakan untuk menyesuaikan beban produksi variable yang
dianggarkan adalah volume produksi, bukan volume penjualan,
yang digunakan dalam menentukan varians pendapatan. Dalam

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


15
contoh sederhana yang diberikan di sini, diasumsikan bahwa
kedua volume tersebut adalah sama yaitu, kuantitas dari setiap
produk yang dihasilkan pada bulan januari adalah sama dengan
kuantitas yang terjual pada bulan tersebut. Apabila volume
produksi berbeda dengan volume penjualan, maka perbedaan
biaya akan terlihat dalam perubahan di persediaan.
Varians Beban Manufaktur Variabel, Januari ($000)

C. Rangkuman Varians
Ada beberapa cara dengan mana varians dapat dirangkum dalam
suatu laporan bagi manajemen. Ini digunakan karena jumlahnya
dapat ditelusuri dengan mudah. Bentuk penyajian lainnya adalah
dengan menunjukkan jumlah aktual beserta dengan variansnya. Hal
ini memberikan indikasi mengenai relatif pentingnya setiap varians
sebagai bagian dari total pos pendapatan atau beban yang terkait.

2. Varians Dalam Praktik


a. Periode Waktu dari Perbandingan
Perbandingan untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu tidak
terlalu dipengaruhi oleh penyimpangan temporer yang mungkin terlihat
aneh untuk bulan sekarang, dan oleh karena itu , tidak perlu terlalu
diperhatikan oleh manajemen. Di pihak lain, hal tersebut mungkin
menyembunyikan timbulnya faktor penting yang tidak bersifat temporer.
Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan
kinerja aktual untuk satu tahun penuh menunjukkan seberapa dekat

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


16
manajer unit bisnis memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan.
Bila kinerja untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu lebih
buruk dibandingkan dengan anggaran untuk tahun tersebut sampai
tanggal itu, adalah mungkin bahwa deficit yang terjadi akan dapat diatasi
di bulan-bulan yang tersisa.

b. Fokus pada Margin Kotor


Di banyak perusahaan, perubahan dalam biaya atau faktor-faktor lainnya
diperkirakan akan mengarah kepada perubahan dalam harga jual, dan
tugas dari manajer pemasaran adalah untuk memperoleh margin kotor
yang dianggarkan yaitu penyebaran yang konstan antara biaya dan harga
jual. Kebijakan semacam itu terutama penting dalam periode inflasi.
Suatu analisis varians dalam sistem semacam itu tidak akan memiliki
varians harga jual. Melainkan, akan ada varians margi kotor. Margin
kotor per unit adalah selisih antara harga jual dengan biaya produksi.
Analisis varians dilakukan dengan mensubstitusi “margin kotor” untuk
“harga jual” dalam persamaan pendapatan. Margin kotor adalah selisih
antara harga jual aktual dengan biaya produksi standar.

c. Standar Evaluasi
Dalam sistem pengendalian manajemen, standar formal digunakan
dalam evaluasi laporan atas aktuvitas aktual dan terdiri atas tiga jenis:
1) Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya
Bila dipersiapkan dan dikoordinasikan secara hati-hati, maka
merupakan standar yang unggul. Standar ini merupakan dasar
terhadap mana kinerja aktual diperbandingkan di banyak
perusahaan. Seandainya angka-angka anggaran didaptkan secara
acak, maka tentu saja angka-angka tersebut tidak akan
menghasilkan dasar yang andal untuk perbandingan.

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


17
2) Standar Historis
Ini merupakan catatan kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari
bulan berjalan dapat dibandingkan dengan hasil bulan sebelumnya.
Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius: (1) kondisi
mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut sedemikian
rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi; dan (2) kinerja
periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.
Standar jenis ini memiliki dua kelemahan, yaitu:
 Kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut
sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid
lagi
 Kinerja periode sebelumnya mugnkin saja tidak dapat
diterima
3) Standar Eksternal
Ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung
jawab lain atau perusahaan-perusahaan lain dengan industri yang
sama. Kinerja dari satu kantor cabang penjualan dapat
dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan
lainnya. Bila kondisi-kondisi dari kedua pusat tanggung jawab
tersebut adalah serupa, maka perbandingan semacam itu dapat
menghasilkan dasar yang bisa diterima untuk mengevaluasi
kerja. Keterbatasan standar Standar adalah ukuran yang andal
mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya. Langkah pertama
yang penting dalam analisi varians adalah pengujian terhadap
validitas dari standar tersebut
4) Keterbatasan Standar

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


18
Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya
jika diturunkan dari standar yang valid. Walaupun sangat mudah
untuk mengacu pada varians yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan, kata-kata ini mengimplikasikan bahwa standar
adakah ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang
seharusnya. Bahkan biaya standar mungkin bukan merupakan
estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang seharusnya
dalam situasi tersebut. Situasi ini dapat karena salah satu atau
kedua alasan:
 Standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya, atau
 Walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam
kondisi yang ada pada waktu itu

d. Sistem Biaya Penuh


Jika perusahaan memiliki sistem biaya penuh (full-cost system), baik
biaya overhead variabel maupun tetap dimasukkan dalam persediaan
pada biaya standar per unit. Jika Persediaan akhir lebih tinggi
dibandingkan dengan persediaan awal, sebagian dari biaya Overhead
tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal di persediaan dan
Bukannya mengalir ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika saldo
persediaan turun Selama periode tersebut, lebih banyak biaya overhead
tetap yang dilepaskan ke harga Pokok penjualan dibandingkan dengan
jumlah aktual yang terjadi dalam periode tersebut. Hal yang penting
adalah bahwa varians produksi seharusnya dikaitkan dengan volume
produksi, bukan dengan volume penjualan.

e. Jumlah Rincian
Varians pendapatan dianalisis pada beberapa tingkatan pertama, secara
total; kemudian berdasarkan volume, bauran, dan harga; lalu

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


19
menganalisis varians volume dan bauran berdasarkan volume industri
dan pangsa pasar. Pada setiap tingkatan ini, varians tersebut dianalisis
berdasarkan produk individual. Proses dari satu tingkat ke tingkat yang
lainnya ini sering disebut dengan “mengupas bawang” yaitu lapisan demi
lapisan dikupas, dan proses tersebut akan terus berlanjut selama rincian
tambahan masih dianggap berharga.

f. Biaya Teknik dan Biaya Diskresioner


Varians yang “menguntungkan” dalam biaya teknik biasanya merupakan
indikasi dari kinerja yang baik: yaitu semakin rendah biayanya maka
semakin baik kinerjanya. Hal ini tergantung pada kualifikasi bahwa
kualitas pengantaran tepat waktu dinilai memuaskan. Sebaliknya kinerja
dari pusat beban kebijakan biasanya dinilai memuaskan apabila beban
aktual hamper setara dengan jumlah yang dianggarkan, tidak lebih tinggi
maupun lebih rendah. Hal ini disebabkan karena varians yang
menguntungkandapat mengindikasikan bahwa pusat tanggung jawab
tersebut tidak melaksanakan dengan mencukupi fungsi-fungsi yang
disetujui akan dilaksanakan olehnya. Karena beberapa elemen dalam
pusat beban kebijakan secara fakta merupakan beban teknik (misalnya;
fungsi pembukuan dalam organisasi kontroler), varians yang
menguntungkan adalah benar-benar menguntungkan elemen-elemen ini.

3. Keterbatasan Analisis Varians


Walaupun analisis varians adalah alat yang ampuh, alat tersebut
memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang paling penting adalah
bahwa walaupun analisis ini mengidentifikasikan di mana varians terjadi,
tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini terjadi atau apa yang dilakukan

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


20
mengenainya. Misalnya, laporan tersebut mungkin saja menunjukkan
adanya varians signifikanyang tidak menguntungkan dalam beban
pemasaran, dan mungkin saja mengidentifikasikan varians ini dengan beban
promosi penjualan yang tinggi. Tetapi, laporan tersebut tidak menjelaskan
mengapa beban promosi penjualan tinggi dan apa, jika ada, tindakan yang
sedang dilakukan. Penjelasan naratif, yang melengkapi laporan kinerja,
seharusnya memberikan penjelasan semacam itu. Masalah kedua dalam
analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu varians adalah
signifikan. Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada
perbedaan yang signifikan anatara kinerja aktual dan standar untuk beberapa
proses tertentu; teknik-teknik ini umumnya disebut sebagai pengendalian
mutu secara statistik.
Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika laporan
kinerja menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat
menyesatkan pembacanya. Misalnya, seorang manajer melihat kinerja biaya
produksi unit bisnis mungkin memerhatikan bahwa biaya tersebut sesuai
dengan anggaran. Demikian pula, ketika varians menjadi semakin
teragregasi, para manajer menjadi semakin bergantung pada penjelasan-
penjelasan dan prediks yang menyertainya. Para manajer pabrik mengetahui
apa yang terjadi di pabrik mereka dan dengan mudah menjelaskan penyebab
varians. Akhirnya, laporan itu hanya menunjukkan apa yang telah terjadi.
Laporan tersebut tidak menunjukkan dampak masa depan dari tindakan-
tindakan yang telah diambil oleh manajer.

Tindakan Manajemen
Ada satu prinsip utama dalam menganalisis laporan keuangan formal:
Laporan laba bulanan sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga.
Informasi yang signiifikan harus dikomunikasikan secepatnya melalui
telepon, faks, e-mail, atau pertemuan pribadi segera setelah itu diketahui.

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


21
Laporan formal menginformasikan kesan umum bahwa manajer senior telah
mengetahui dari sumber-sumber tersebut. Berdasarkan informasi ini, ia
dapat bertindak sebelum menerima laporan formal.
Laporan formal tersebut adalah tetap penting. Salah satu manfaat utama
dari laporan formal adalah bahwa laporan tersebut memberikan tekanan
yang diinginkan pada manajer di tingkat yang lebih rendah untuk mengambil
tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri. Laporan laba adalah tidak
berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada tindakan. Tindakan tersebut
mungkin terdiri dari pujian atas kerja yang telah dilakukan dengan baik,
saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses” atau
tindakan ketenagakerjaan yang lebih drastic lagi. Tetapi, tindakan –tindakan
ini tidak dilakukan untuk setiap unit bisnis setiap bulan. Selama bisnis
berjalan baik, pujian adalah paling diperlukan, dan kebanyakan orang tidak
mengharapkan untuk memperoleh pujian secara rutin.

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


22
BAB III
KESIMPULAN

Para manajer unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada


manajemen senior secara teratur, biasanya perbulan. Laporan formal terdiri
dari perbandingan antara pendapatan dan biaya actual dengan jumlah yang
dianggarkan. Selisihnya, atau varians, antara kedua jumlah ini dapat
dianalisis pada beberapa tingkatan yang rinci. Analisis ini
mengidentifikasikan penyebab varians antara laba yang dianggarkan dan
jumlah yang berkaitan dengan masing-masing penyebab.

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


23
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N, dan Vijay Govindarajan. Manajemen Control System

(Sistem Pengendalian Manajemen) Book 2. 2012. Jakarta: Salembat Empat.

http://keepcopying.blogspot.com/2014/01/analisis-laporan-kinerja-
keuangan.html

http://mimiakuntansi.blogspot.com/2014/03/analisis-laporan-kinerja-
keuangan.html
https://www.warsidi.com/2011/07/evaluasi-kinerja-dengan-
menggunakan.html

Analisa Laporan Kinerja Keuangan


24

Você também pode gostar