Você está na página 1de 2

Tema : Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Akreditasi PAUD dan PNF

Anakku dan Generasi Penerusku

Tingginya jurang pemisah pendidikan anak-anak dari kota ke kota di Indonesia, dari
sabang sampai merauke, dari tingkat ekonomi yang beda-beda menjadi salah satu
faktor yang membuat pendidikan anak usia dini menjadi prioritas saya dalam
mengikuti pemilihan asesor ini. Saya pribadi memiliki keinginan untuk
menyamaratakan, meningkatkan, memperbaiki sistem pendidikan anak yang ada.
Latar belakang pendidikan saya yang tidak ada basic untuk memahami dunia
pengetahuan anak tingkat usia dini menjadi salah satu kelemahan saya dalam
mengikuti ajang ini, namun selama saya berkecimpung di dunia mahasiswa yang diisi
oleh remaja kekinian atau yang disebut-sebut generasi Z, saya merasa jauh sekali
perbedaan signifikan yang didasarkan oleh tingkah laku, norma hingga adat
kebiasaan. Beberapa saat saya mengajar mahasiswa dikelas, saya terbesit apabila
seandainya generasi yang mengenal dunia tanpa batas sebelum usianya, dibiarkan
bebas tumbuh tak terkendali, bagaimana bisa saya mendidik anak keturunan saya
kelak, jika lingkungan eksternalnya seperti ini? Terjadinya degredasi budaya, terlihat
dengan anak-anak remaja yang mencintai budaya K-POP, padahal budaya kita tak
kalah lebih indah. Sisi kuliner pun tak ketinggalan, saya perhatikan anak-anak kini
dikepung oleh jajanan western seperti burger, nongkrong di starbuck, jika keadaan
seperti ini dibiarkan terus menerus, maka lama-kelamaan generasi penerus tidak
mengetahui makanan khas atau bisa jadi makanan khas akan punah. Tak kalah sisi
ekstrim lain dikala anak-anak sudah memegang alat komunikasi bernama handphone,
maka arus informasi baik positif maupun negatif akan dengan mudah merasuki,
membuat lupa diri dengan game android, menghapuskan sisi sosial dengan pengaruh
mesinisasi secara tidak sadar.

Seringkali saya tenggelam tentang bagaimana cara, agar saya dapat memperbaiki
karakter, mengembalikan identitas remaja kekinian ini agar tidak bertingkah diluar
nalar seperti membully, melawan guru, pergaulan bebas dll. Saya tersadar akan
pentingnya pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal yang saya pikirkan
dan saya bandingkan ketika saya yang memiliki masa kecil dengan penuh cinta kasih
serta ilmu agama walau dengan keterbatasan sarana dan prasarana, namun
menciptakan karakter yang baik adalah tujuan utama saya. Saya berharap dengan
mengikuti seleksi calon assesor PAUD dan PNF ini, saya bisa membuka kesempatan
untuk mempelajari, memperbaiki, dan terjun langsung ke dunia anak-anak agar saya
dapat memberikan sumbangsih yang terbaik kepada generasi penerus. Melalui wadah
ini saya harapkan saya dapat mengedukasi PAUD dan PNF yang ada, bukan hanya
terpusat di kota namun juga untuk daerah-daerah yang tertinggal, karena anak
merupakan titipan maka sebisa mungkin saya akan berusaha memperbaiki kualitas
PAUD dan PNF yang ada dengan standar yang berlaku.

Você também pode gostar