Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
AKUNTANSI HOTEL
EKA443 A2 RUANG IA. 1.6
OLEH:
KELOMPOK 6
AKUNTANSI REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2019
RUANG LINGKUP USAHA PERHOTELAN
DAN STRUKTUR ORGANISASI HOTEL
1. PENGERTIAN HOTEL
Bagi wisatawan, hotel sebagai tempat penginapan diharapkan terwujud seperti rumah
ideal atau a home away from home. Hotel Proprietors Act (1956) mengatakan hotel adalah
suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan,
minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan
perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang
diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Grolier Electronic Publishing Inc. (1995)
mengemukakan bahwa hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap,
makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum.
AHMA (American Hotel & Motel Association) hotel adalah suatu tempat yang
menyediakan tempat menginap, makanan dan minuman, dan pelayanan lainnya untuk
disewakan kepada tamu atau orang-orang yang tinggal untuk sementara waktu. Berdasarkan
surat keputusan Menparpostel No.KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan
Penggolongan Hotel menyebutkan hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan,
makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara
komersial.
Pengertian Hotel menurut Keputusan Menparpostel tersebut, membedakan pengertian
penginapan atau losmen, di mana dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa penginapan
atau losmen tidak termasuk dalam pengertian hotel. Penginapan atau losmen adalah suatu
usaha komersial yang menggunakan sebagian atau seluruh dari bangunan yang khusus
disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap.
Dengan demikian bedanya dengan hotel adalah penginapan tidak menyediakan pelayanan
makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya.
Dari seluruh rumusan dari pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan hotel adalah
suatu badan usaha yang bergerak dibidang jasa dan di dalamnya terdapat beberapa unsur
pokok yang terkandung dalam pengertian hotel, yaitu:
a. Suatu jenis akomodasi.
b. Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada.
c. Menyediakan fasilitas pelayanan jasa penginapan,
d. Menyediakan makan dan minuman serta jasa lainnya.
1
e. Fasilitas dan pelayanan tersebut disediakan untuk para tamu dan masyarakat umum
yang menginap.
f. Berfungsi sebagai tempat sementara.
g. Dikelola secara komersial.
Industri hotel terdiri dari beberapa jenis operasi yang berbeda yang menyediakan
produk dan jasa pada klien atau tamu. Ada beberapa karakteristik dari industri hotel (Gray,
1996), yaitu:
a. Usaha musiman (seasonality of business), yang ditunjukkan dengan fluktuasi dalam
volume penjualan pada saat peak season (Agustus, September dan Desember) dan off
season (Maret, April dan Mei).
b. Mempunyai rantai distribusi dan rentang waktu yang pendek, seperti dalam operasi
jasa makanan di mana bahan mentah diolah menjadi produk jadi kemudian dijual dan
menjadi kas dalam waktu yang relatif singkat, sehingga investasi pada persediaan
nilainya minimal (biasanya berkisar antara 5% dari total aktiva). –
c. Merupakan industri yang menggunakan tenaga kerja secara intensif, di mana
mernberikan pelayanan yang cepat, fasilitas pelayanan selama 24 jam, mengutamakan
kepuasan tamu, sehingga dari hal tersebut beban gaji menjadi elemen utama dalam
kos penjualan.
d. Investasi pada industri hotel sebagian besar dalam aktiva tetap, seperti kos konstruksi,
furniture, elektronik dan lain-lainnya (biasanya berkisar 55%-85% dari total aktiva).
2
b) Fasilitas
c) Peralatan yang tersedia
d) Mutu pelayanan
Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke
dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu: bintang satu sampai bintang lima. Tujuan dari klasifikasi
atau penggolongan hotel secara umum adalah:
a) Sebagai pedoman teknis bagi calon investor untuk memilih investasinya dibidang
usaha perhotelan apakah pada hotel berbintang atau melati.
b) Memberikan informasi kepada para tamu yang akan menginap dihotel tentang
standart fasilitas yang dimliki oleh masing-masing jenis dan tipe hotel.
c) Agar tercipta suatu persaingan yang sehat antara pengusaha hotel.
d) Supaya tercipta keseimbangan antara permintaan (supply) dan penawaran
(demand) dalam usaha perhotelan.
United State Lodging Industry membagi hotel menjadi beberapa jenis, yaitu:
a) Transient hotel, hotel yang lokasinya di tengah kota dengan jenis tamu yang
menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.
b) Residential hotel, hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah berbentuk
apartemen dengan kamar-kamarnya, dan disewakan secara bulanan atau tahunan yang
menyediaka kemudahan-kemudahan seperti restoran, layanan makanan yang diantar
ke kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.
c) Resort hotel, hotel yang pada umumnya berlokasi di tempat-tempat wisata, dan
menyediaka tempat-tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas konferensi untuk
tamu-tamunya.
Dilihat dari lokasi hotel, maka hotel dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a) Resort Hotel, hotel yang berlokasi di tempat-tempat wisata dan menyediakkan
tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas konferensi untuk tamu-tamunya
b) City Hotel, hotel ini pada umumnya berlokasi ditengah kota, dan ruang serta fasilitas
konferensi untuk tamu-tamunya
Dilihat dari jaringan pemasaranya, ada 3 kelompok jaringan pengusahaan hotel:
a) jaringan hotel internasional (international hotel chains), adalah jenis hotel yang
pengelolaanya dibawah hotel jaringan internasional sehingga pemasaran dan fasilitas
antara jaringan tersebut akan sama.
3
b) jaringan hotel nasional (national hotel chains), adalah jenis hotel yang
pengelolaanya dibawah hotel jaringan nasional sehingga pemasaran dan fasilitas
antara jaringan tersebut akan sama.
c) hotel yang dikelola secara independen, adalah hotel yang dimiliki secara personal
sehingga dari segi pemasaran dan pengelolaannya tergantung dari pemiliknya.
Dilihat dari tipe harga kamar yaitu penetapan harga kamar yang dikaitkan dengan
penyediaan atau penjualan makanan, maka hotel dikelompokan menjadi:
a) European Plan (EP)
European Plan adalah system satuan harga hanya untuk kamar saja, sedangkan harga
makanan tidak termasuk dalam satuan harga kamar. Jika ada tamu ingin makan,dan
minum maka tamu dapat menggunakan fasilitas restaurant yang ada dihotel, dan harga
makanab dan minuman dikenakan di luar kamar.
b) American Plan (AP)
American Plan adalah sistem satuan harga sewa kamar sudah termasuk harga
makanan yang disajikan kepada tamu, tanpa memperhatikan apakah tamu tersebut
makan atau tidak. Sistem American Plan dapat dibedakan menjadi dua:
(a) Full American Plan adalah hotel sudah memasukan keharga kamar plus tiga kali
makan, yaitu: breakfast, lunch dan dinner.
(b) Modified American Plan adalah hotel sudah memasukan keharga kamar plus
makan dua kali yaitu: breakfast dengan lunch atau breakfast dengan dinner.
c) Continental Plan (CP)
adalah hotel sudah memasukan keharga kamarnya makan satu kali, breakfast dan
jenis makan breakfast adalah makanan continental.
d) Bermuda Plan (BP)
adalah hotel sudah memasukan keharga kamarnya makan satu kali, yaitu breakfast
dan jenis makan breakfast adalah makanan ala American atau English.
Kebanyakan hotel kecil, dikelola secara langsung oleh pemiliknya, tetapi pada hotel
besar terdapat pemisahan antara pengelola dan pemiliknya. Dilihat dari kepemilikan dan
manajemenya, dibagi menjadi tiga, yaitu: Proprietary ownership, Franchise, Management
Contract
Kegiatan utama dari suatu hotel adalah menyewakan kamar kepada tamu. Untuk bisa
memberikan kepuasan kepada tamu keadaan kamar yang disewakan harus ada dalam
keadaan bersih, nyaman, menarik dan aman. Jenis-jenis kamar pada hotel dilihat dari
fasilitas tempat tidur yang ada dikamar pada dasarnya dapat dibedakan menjadi:
4
a. Single Room adalah kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat
tidur berukuran single untuk satu orang.
b. Twin Room ndalah kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah tempat
tidur berukuran single.
c. Double Room adalah karnar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah
tempat tidur berukuran double untuk dua orang.
d. Double-Double room adalah kamar untuk empat orang yang dilengkapi dua kamar
dengan dua buah tempat tidur berukuran double untuk dua orang.
Adapun jenis kamar menurut harga atau tarif dan fasilitas yang ada dikamar dapat
dibedakan menjadi enam yaitu Standart Room, Superior Room, Moderate Room, Suite Room,
Excecutive suite room, Penthouse dan Junior suite room.
5
berkembangnya hotel-hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel
(individu atau suatu perusahaan yang memiliki beberapa hotel).
6
e) Pola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pemasok, komunitas, dan
masyarakat disekitarnya.
Struktur organisasi menunjukan suatu tingkatan hirarkis, di mana dari struktur
organisasi tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang ada dihotel, hubungan antara bagian
dihotel serta hubungan antara atasan dan bawahan. Dasar penyusunan organisasi antara
hotel yang satu dengan hotel yang lain mempunyai kesamaan, karena setiap hotel
mempunyai produk layanan yang sama, yaitu: sewa kamar, makanan dan minuman, sport,
kasino dan produk lainnya. Akan tapi bentuk dan luas organisasi hotel akan berbeda antara
hotel yang satu dengan hotel yang lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya
perbedaan-perbedaan:
a) Type dan jenis hotel
b) Size hotel (besar atau kecil)
c) Fisik bangunan hotel
d) Kemampuan tenaga kerja yang ada di dalamnya
e) Sistem manajemen dan pengelolaan yang diberlakukan.
Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan
lengkap fasilitasnya maka struktur organisasinya juga semakin komplek. Berdasarkan
struktur organisasi ipat ditentukan perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan secara
keseluruhan. Struktur oganisasi pada hotel biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya,
seperti: marketing, accounting, personel, dan produksi. Struktur organisasi merupakan
bagan organisasi dan rantai perintah. Dari struktur organisasi karyawan dan organisasi di
dalamnya mendapatkan informasi:
a) Kedudukan dirinya dalam organisasi, dalam batas dan jalur wewenang serta
tanggung jawabnya sehingga mengurangi kebingungan karyawan untuk
mendiskusikan komplin sesuai rantai komando.
b) Mengetahui jenjang karier yang jelas melalui hirarki yang ada dalam jabatan-jabatan
di struktur organisasi.
c) Memberi informasi tanggung jawab untuk jalur intruksi.
d) Menunjukan jalur koordinasi dan kerjasama antar bagian melalui departemen dan
seksi-seksi yang ada dalam organisasi, juga fungsi serta tugas masing-masing
departemen dan seksi-seksi yang ada sehingga meningkatkan efisiensi.
7
Dari struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri dari:
a) Uraian tugas (Job Description)
b) Standar manual pekerjaan (Standart operational procedure/SOP)
c) Spesifikasi jabatan (Job Specification)
8
Minor Departement:
a) Operator, berfungsi memberikan pelayanan telepon.
b) Laundry, berfungsi memberikan pelayanan laundry
c) Sport, berfungsi memberi pelayanan fasilitas olah raga
d) Sauna dan lain-lain
Fungsi Lain:
a) Purchasing, berfungsi melakukan pembelian barang keperluan hotel.
b) Security, berfungsi menjaga keamanan hotel.
c) Houseman, berfungsi melakukan pembersihan area diluar kamar
9
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, Dodik. M.M Ratna Sari, dan A.A.G.P. Widanaputra. 2018. Akuntansi Perhotelan
Pendekatan Sistem Informasi Berbasis Usali. Pekalongan: PT. Nasya Expanding
Management
10