Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH
KELOMPOK 6
1
1. Penjualan produk dan jasa: untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian
akuntansi, transaksi harian penjualan produk dan jasa dicatat dalam buku khusus
penjualan, diakhir periode akuntansi baru dibuatkan jurnal khusus penjualan.
2. Penerimaan kas dan pengeluaran kas (cash disbursement): merupakan transaksi dari
penagihan dan penjualan tunai harian dimana hasil penagiahn, penjualan tunai dan
pengeluarankas harian dicatat dalam buku khusus yang disebut dengan buku kas dan
bank.
3. Pembelian produk dan jasa: untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian
akuntansi, transaksi harian pembelian produk dan jasa dicatat buku khusus pebelian,
diakhir periode akuntansi dibuatkan jurnal khusus pembelian.
4. Payroll: karena dihotel terdiri dari beberapa departemen maka bagian personalia
membuat rekapitulasi daftar gaji, upah dan PPh 21 sesuai dengan departemen dimana
karyawan tersebut bekerja.
Gambar 1. Siklus Akuntansi
2
2. General ledger: mencatat pengelompokan secara kolektif dari akun individual.
3. Trial balance: menunjukan daftar saldo akun dalam suatu periode.
4. Financial Statement: menggambarkan posisi keuangan usaha yang biasanya disiapkan
pada akhir periode akuntansi, bisa secara bulanan atau tahunan.
3
6) SFAC No. 7 “Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting
Measurement”, yang memberikan rerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan
yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran.
7) SFAC No. 8 “Conceptual Framework for Financial Reporting Chapter 1, The
Objective of General Purpose Financial Reporting, and Chapter 3, Qualitative
Characteristics of Useful Financial Information”
4
Tingkat Kedua: Konsep-Konsep Fundamental
1. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
Agar berguna dalam pengambilan keputusan (decision usefulness), informasi akuntansi
harus memiliki dua kualitas yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder. Tentu saja terdapat
beberapa kendala untuk mencapai dua kualitas tersebut.
1) Kualitas Primer
Relevansi (relevance), keandalan (reliability), keberdayaujian (verifiability),
kenetralan (neutrality), dan kejujuran penyajian (representational faithfulness).
2) Kualitas Sekunder
Kualitas sekunder yang harus dimiliki informasi akuntansi adalah keberdayabandingan
(comparability) dan konsistensi (consistency).
2. Elemen-elemen Laporan Keuangan
SFAC No. 6 menetapkan sepuluh elemen utama laporan keuangan.Cakupannya bukan
hanya perusahaan yang berorientasi laba, tetapi juga organisasi nirlaba. Elemen-elemen
laporan keuangan bagi organisasi yang berorientasi laba meliputi 10 macam, yaitu : aktiva,
kewajiban, ekuitas, investasi oleh pemilik, distribusi kepada pemilik, laba komprehensif,
pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. Adapun bagi organisasi nirlaba ada 7 macam,
yaitu: aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian.
5
panjang.pengalaman mengindikasikan bahwa, meskipun banyak mengalami kegagalan
bisnis, perusahaan dapat memiliki kelangsungan hidup yang panjang
3) Asumsi unit moneter (monetary unit assumption). Akuntansi menggunakan unit
moneter sebagai alat pengukur suatu obyek atau aktivitas perusahaan dan menganggap
nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu.
4) Asumsi periodisitas (periodicity assumption). Cara yang paling akurat untuk mengukur
hasil operasi perusahaan adalah dengan mengukurnya pada saat perusahaan tersebut di
likuidasi.
2. Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi
1) Biaya historis (historical cost). GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan
kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisisi. Kos (cost)
memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya yaitu dapat
diandalkan.
2) Pengakuan pendapatan. Pendapatan umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau
dapat direalisasikan dan (2) telah dihasilkan.
3) Prinsip Penandingan (matching principle). Beban untuk suatu periode ditentukan
dengan mengaitkannya dengan pendapatan tertentu atau dengan periode tertentu. Beban
diakui:
(1) Jika terdapat hubungan langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau
penyerahan jasa,
(2) Pada periode terjadinya, yakni pada saat kas dikeluarkan jika tidak terdapat hub.
Langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau jasa,
(3) Dengan alokasi yang sistematis dan rasional, jika butir 1 dan 2 tidak terpenuhi.
Contoh: depresiasi.
4) Prinsip Pengungkapan Penuh (full disclosure principle)
Mengakui sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan
mencerminkan trade off penilaian, seperti :
(1) Hal-hal yang harus diungkapkan karena mempengaruhi keputusan pemakai
(2) Kebutuhan untuk menyajikan secara penuh agar informasi dapat dipahami.
3. Bawaan Dasar Akuntansi
Catatan atas laporan keuangan umumnya ditujukan untuk memperkuat atau memperjelas
pos-pos yang disajikan dalam bagian utama laporan keuangan.
6
D. MENERANGKAN DAN MEMBEDAKAN SISTEM DAN PROSEDUR
AKUNTANSI
Sistem dapat dijelaskan dari dua pendekatan, yaitu: pendekatan prosedur dan pendekatan
komponen. Dari pendekatan prosedur, sistem adalah kumpulan dari prosedur-proseduryang
dilengkapi dengan formulir dan catatan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Bisa dikatakan
sistem akuntansi terdiri dari subsistem yang saling berkaitan. Cecil Gillespie (1971)
menyatakan bahwa sistem akuntansi terdiri dari, yakni sebagai berikut.
1. Subsistem akuntansi Utama
2. Subsistem penjualan dan penerimaan uang
3. Subsistem penjualan dan pengeluaran uang
4. Subsistem pencatatan waktu dan penggajian
5. Subsistem produksi dan biaya produksi
Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu:
1. Komponen Input: Input dari sistem informasi berupa data yang akan diolah oleh sistem
informasi.
2. Komponen Model: Model-model yang digunakan dalam sistem informasi dapat berupa
model logika dan model matematika.
3. Komponen Output: Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang
ada di data base dan diproses menggunakan model tertentu.
4. Komponen data base: Data base adalah kumpulan dari data base yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya.
5. Komponen Teknologi: Tekonologi merupakan komponen yang penting dari sistem
informasi.
6. Komponen Kontrol: Komponen kontrol diperlukan untuk menjamin bahwa informasi
yang dihasilkan dari sistem informasi adalah informasi yang akurat.
7
2. Adanya sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang baik untuk melakukan
pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik perusahaan, hutang, pendapatan
dan biaya.
3. Adanya praktik yang sehat didalam menjalankan tugas dan funsi disetiap bagian dalam
organisasi.
4. Tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan funsi, tugas dan tanggungjawabnya.
5. Adanya pengecekan independen.
Struktur pengendalian intern menurut COSO terdiri dari lima komponen yakni:
1. Lingkungan pengendalian (control environment),
2. Penilaian resiko (risk ussessement),
3. Aktivitas pengendalian (control activities),
4. Informasi dan komunikasi (information and communication),
5. Pemantauan (monitoring)
The Canadian Institute of Chartered Accountants Criteria of Control Committee (CoCo)
memfokuskan diri pada empat pertanyaan utama yakni:
1. Apakah perusahaan mempunyai tujuan yang benar?
2. Apakah perusahaan tersebut mempunyai aktivitas pengendalian yang memadai?
3. Apakah perusahaan tersebut mempunyai kapabilitas, komitmen dan lingkungan yang tepat?
4. Apakah perusahaan tersebut melakukan monitoring, pembelajaran dan mengadaptasi?
CoCo mempunyai empat komponen untuk menjawab keempat pertanyaan tersebut yakni: (1)
Purpose, (2) Commitment, (3) Capability, dan (4) Monitoring and Learning.
8
4. Night Audit: merupakan orang yang bertanggungjawab atas kebenaran dan ketelitian
pemasukan data penjualan dalam satu hari dari masing-masing outlet.
5. Credit: merupakan bagian yang mempunyai tanggung jawab atas besarnya kredit yang telah
digunakan oleh tamu, dan menyetujui batas kredit untuk setiap tamu, serta melakukan
analisa atas guest bill.
6. Account Receivable: merupakan bagian yang bertanggung jawab atas penyiapan tagihan
dan penagihan kepada tamu yang melakukan reservasi melalui agen. Account receivable
juga bertanggung jawab atas pencatatan piutang untuk tamu yang masih menginap di hotel
(guest ledger) dan tamu yang sudah keluar dari hotel (city ledger).
7. Account Payable: merupakan bagian yang bertanggung jawab atas hutang hotel pada pihak
luar khususnya supplier.
8. Cost Control: bertanggung jawab atas pengendalian biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
masing-masing departemen, mencek harga barang di pasar, menyetujui pembelian barang
untuk keperluan hotel.
9. Personalia, bertanggung jawab atas penghitungan, pengalokasian, dan pembayaran gaji
karyawan.
10. Electronic data processing (EDP): bertanggungjawab atas sistem informasi yang
digunakan di hotel, khususnya dalam pemrosesan data.
11. Purchasing: bertanggungjawab dalam pembelian barang keperluan hotel.
12. Storeroom: bertanggungjawab dalam menerima barang yang dibeli dan menyimpannya,
melakukan pencatatan atas persediaan di gudang.
13. Accounting atau bookkeeper: bertanggungjawab dalam menyiapkan laporan keuangan.
Gambar 3. Struktur Organisasi Departemen Akuntansi
9
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Citra Violitasari. 2014. Analisis Sistem Dan Prosedur Akuntansi Jasa Penjualan
Kamar Dan Jasa Restoran Hotel Dalam Upaya Peningkatan Pengendalian Intern (Studi
pada UB Hotel Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 12 No. 1.
Dodik Ariyanto, dkk. 2018. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi Berbasis
USALI. Pekalongan: Nasya Expanding Management.
10