Você está na página 1de 9

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM PENGINDERAAN (MATA)

Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Perioperatif 2


yang dibina oleh Bapak Erwinsyah S.

Oleh
Ariq Dhia Faisal R. 1501460029

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-4 KEPERAWATAN MALANG
November 2018
A. Definisi Sistem Penginderaan (Mata)

Sistem Penginderaan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk

menerima jenis ransangan tertentu. Mata adalah organ indra yang kompleks,

berkembang dari bercaak-bercak primitif yang peka cahaya pada permukaan

invertebrate. Dalam wadah pelindungnya, tiap mata mempunyai suatu lapisan

reseptor, suatu system lensa untuk memusatkan cahaya pada reseptor dan system

saraf untuk menghatarkan impuls dari reseptor ke otak. Mata yang lebih kompleks

dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.

B. Struktur Mata

Bagian Organ luar

1. Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.

2. Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.

3. Kelopak mata ( Palebra) berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata.


Palpebra

o Palpebra melindungi mata dari cedera dan cahaya yang berlebihan.

o Terdiri dari : Palpebra superior dan inferior

o Permukaan suferficial ditutupi oleh kulit dan permukaan dalam diliputi oleh

membran mukosa à conjunctiva.

o Conjunctiva membentuk ruang potensial yaitu saccus conjunctivalis.

o sudut lateral fissura palpebra lebih tajam dari medial.

o Sudut medial dan bola mata dipisahkan oleh rongga sempit (lacus lacrimalis)

dan terdapat tonjolan kecil ( caruncula lacrimalis)

Bola mata terdiri dari tiga lapisan:

1. Tinuka fibrosa, merupakan jaringan ikat fibrosa yang tampak putih, bagian

posterior ditembus oleh N. Optikus dan menyatu dengan selubung saraf

durameter. Lamina kribosa adalah daerah sclera yang ditembus oleh serabut

saraf N. Optikus, Kornea tersusun berlapis-lapis dari luar ke dalam:

a) Epitel kornea yang bersambung dengan epitel konjungtiva

b) Substansia propia terdiri dari jaringan ikat transparan

c) Lamina limitan posterior

d) Endotel (epithelium posterius) yang berhubungan dengan akuos humor

2. Lamina vaskulosa. Dari depan ke belakang tersusun oleh:

a. Khoroidea, adalah lapisan luar berpigmen khoroidea mengandung pleksus

vena yang luas dan mengempis setelah kematian. Lapisan koroid terdiri dari:

 Epikoroid, lapisan sebelah luar terdiri dari serabut kolagen dan serabut

elastic yang tersusun longgar


 Lapisan pembuluh kapiler, tempat berakhirnya arteri koroid dan vena

dalam jaringan ikat longgar

 Koroid kapiler, tempat berakhirnya arteri koroid yang memiliki jaringan

elastin halus dan jaringan kolagen

 Lapisan elastika, terdapat saraf siliar yang berakhir pada otot-otot,

pembuluh darah dan berhubungan dengan pleksus-pleksus saraf.

b. Korpus siliare, ke belakang bersambung dengan khoroidea ke depan

terletak di belakang tepi perifer iris, terdiri dari korona siliaris, prosesus

siliaris dan M. Siliaris.

c. Iris, diafragma berpigmen yang tipis terdapat di dalam akuos humor di

antara kornea dan lensa. Tepi iris melekat pada permukaan anterior korpus

siliare, membagi ruang diantara lensa dan kornea menjadi kamera anterior

dan posterior.

Isi bola mata adalah media refraksi yang terdiri dari akuos humor, korpus vitreous

dan lensa .

1. Akuos humor adalah cairan bening yang mengisi kamera anterior dan kamera

posterior bulbi, merupakan secret dari prosesus siliaris. Dari sini cairan

mengalir ke dalam kamera posterior, kemudian ke dalam kamera anterior

melalui pupila dan diangkut melalui celah-celah angulus irido kornealis ke

dalam kanalis schlem

2. Korpus vitreus, mengisi bola mata di belakang lensa merupakan gelombnag

transparan yang dibungkus oleh membrane vitreus. Pada daerah perbatasan

dengan lensa membrane vitreus menebal terdiri dari lapisan posterior menutup

korpus vitreum
3. Lensa, badan bikonveks yang transparan terletak di belakang iris, di dekat

korpus vitreum, dan dikelilingi oleh prosesus siliaris, terdiri dari:

a. Kapsul elastic, yang membungkus struktur lensa, berada dalam

ketegangan yang menyebabkan lensa tetap berbentuk bulat

b. Epitel kuboid, terbatas pada permukaan anterior lensa

c. Serat-serat lensa, dibentuk dari epitel kuboid equator lensa, tarikan serat-

serat ligamentum suspensorum cenderung menggepengkan lensa yang

elastic sehingga mata dapat difokuskan meihat objek yang jauh.

Bagian Organ Dalam

Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari

sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia.

Bagian-bagian tersebut adalah:

1) Kornea, merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari

sumber cahaya.

2) Sklera, merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata-

rata 1 milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.

3) Pupil dan iris. Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil

menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam.

Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan

menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di

sekelilingnya. Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai

bagian yang berwarna pada mata.

4) Lensa mata. Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya

pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga
cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh

(cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat

objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.

5) Retina atau Selaput Jala. Retina adalah bagian mata yang paling peka

terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah

retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.

6) Saraf optic. Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk

menuju ke otak.

C. Otot-otot penggantung bola mata


D. Vaskularisasi bola mata

Ada 2 sistem vaskularisasi bola mata :


1. Sistem arteri siliar, terdiri dari :
 Arteri siliaris anterior (9)
 Arteri siliaris posterior brevis (7)
 Arteri siliaris longus (4)
2. Sistem arteri Sentralis
 Retina (12)

E. Persarafan

Saraf yang bertangung jawab terhadap mata manusia adalah saraf optikus
(Nervus II). Bagian mata yang mengandung saraf optikus adalah retina. Saraf
optikus adalah kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visual dari
retina ke otak.

Sedangkan saraf yang menggerakkan otot bola mata adalah saraf


okulomotoris (Nervus III), saraf ini bertanggungjawab terhadap pergerakan bola
mata, membuka kelopak mata, dan mengatur konstraksi pupil mata.
Saraf lainnya yang mempengaruhi fungsi mata adalah saraf lakrimalis

yang merangsang dalam pembentukan air mata oleh kelenjar air mata. Kelenjar

Lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan menghasilkan

air mata yang encer.

F. Akomodasi Mata

Akomodasi mata berarti memfokuskan bayangan, sedangkan kemampuan

pemfokusan objek pada jarak yang berbeda disebut daya akomodasi. Akomodasi

bertujuan agar bayangan yang terjadi jatuh tepat pada bintik kuning. Apabila

melihat objek yang letaknya jauh, lensa mata menjadi lebih pipih, tetapi jika

melihat objek yan gdekat, lensa mata menjadi lebih cembung. Pengaturan

kecembungan lensa ini diatur oleh otot-otot, lensa yang melingkat (otot siliaris).

Saat melihat objek yang jauh otot lensa berelaksasi, sedangkan saat melihat objek

yang dekat otot lensa berkontraksi.


G. Mekanisme Proses Penglihatan

Sumber cahayaMasuk ke mata melalui korneaMelewati pupil yang lebarnya

diatur oleh iris Dibiaskan oleh lensaTerbentuk bayangan di retina yang

bersifat nyata, terbalik, diperkecil Sel-sel batang dan sel kerucut meneruskan

sinyal cahaya melalui saraf optic Otak membalikkan lagi bayangan yang

terlihat di retina Obyek terlihat sesuai dengan aslinya.

Apabila ada rangsang cahaya masuk ke mata maka rangsang tersebut akan

diteruskan mulai dari kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor dan

terakhir retina. Kemudian akan diteruskan ke bagian saraf penglihat atau saraf

optik yang berlanjut dengan lobus osipital sebagai pusat penglihatan pada otak

besar. Bagian lobus osipital kanan akan menerima rangsang dari mata kiri dan

sebaliknya lobus osipital kiri akan menerima rangsang mata kanan. Di dalam

lobus osipital ini rangsang akan diolah kemudian diinterpretasikan. Sehingga

apabila seseorang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan lobus osipital

ini maka dia akan mengalami buta permanen, walaupun bola matanya sehat.

Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya

tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada

bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf

optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat.

Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari

suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina.

Você também pode gostar