Você está na página 1de 3

ANALISIS DATA KUALITATIF BERDASARKAN MILES DAN HUBERMAN

Miles dan huberman (1992) dalam buku mereka yang berjudul Analisis Data Kualitatif
menjelaska secara mendalam cara data seharusnya dianalisis dalam penelitian kualitatif. Secara garis
besar Miles dan Huberman membagi analisis data dalam penelitian kualitatif kedalam tiga tahap,
yaitu kodifikasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

Tahap pertama yaitu tahap kodifikasi data merupakan tahap pekodingan terhadap data. Hal
yang mereka maksud cengan pekodingan data adalah peneliti memberikan nama atau penamaan
terhadap hasil penelitian. Hasil kegiatan tahap pertama adalah diperolehnya tema-tema atau klasifikasi
dari hasil penelitian. Tema-tema atau klasifikasi itu telah mengalami penamaan oleh peneliti.

Cara melakukannya adalah peneliti menulis ulang catatan-catatan lapangan yang mereka buat.
Apabila wawancara direkam, tentunya pada tahap awal adalah mentranskrip hasil rekaman. Setelah
catatan lapangan ditulis ulang secara rapi dan setelah rekaman ditranskip, peneliti membaca
keseluruhan catatan lapangan atau transkripsi. Setelah itu, peneliti memilih informasi yang penting
dan yang tidak penting dengan cara memberikan tanda-tanda. Setelah ini, kata Miles dan Huberman,
peneliti memberikan perhatian memberikan perhatian khusus pada penggalan bahan tertulis yang
penting, yang sesuai dengan yang dicari. Kemudian, peneliti menginterpretasikan apa yang
disampaikan dalam penggalan itu untuk menemukan apa yang disampaikan oleh informan atau oleh
dokumen dalam penggalan tersebut.

Peneliti memberikan kode interpretasinya terhadap penggalan catatan lapangan atau dokumen
itu. Dalam hal ini, yang dimaksud kode adalah penamaan terhadap interpretasi yang telah dibuat
dengan singkatan-singkatan. Kategori/tema itu terbagi tiga:tema, sebab/penjelasan dan hubungan
antar orang.

Tahap kedua yaitu penyajian data, adalah sebuah tahapan lanjuatan analisis dimana peneliti
menyajikan temuan penelitianberupa kategori atau pengelompokan. Miles dan Huberman
menganjurkan untuk menggunakan matriks dan diagram untuk menyajikan hasil penelitian karena
lebih efektif. Mereka tidak menganjurkan menggunakan cara naratif untuk menyajikan tema.

tahap ketiga yaitu tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah suatu tahap lanjutan
dimana [ada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan data. Setelah kesimpulan diambil,
peneliti kemudian mengecek lagi kesahihan interpretasi dengan cara mengecek ulang proses koding
dan penyajian data untuk memestikan tidak ada kesalahan yang telah dilakukan. Setelah tahap tiga ini
dilakukan, maka peneliti telah memiliki temuan penelitian berdasarkan analisis data yang telah
dilakukan terhadap suatu hasil wawancara mendalam atau sebuah dokumen.

Menurut Miles dan Huberman, ketiga tahap itu harus dilakukan atau diulangi terus setiap
setelah pengumpulan data sampai penelitian berakhir.
Hubungan antara analisis data dengan pengumpulan data menurut Miles dan Huberman

Pengumpulan Penyajian
data data

Reduksi
data Kesimpulan-
kesimpulan:
penarikan/verifikasi

Ketiga tahap yang direkomendasikan oleh Miles dan Huberman tersebut memperlihatkan
bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses kategorisasi data atau dengan kata lain
proses menemukan pola atau tema-tema dan mencari hubungan antara kategori yang telah ditemukan
dari hasil pengumpulan data.

VALIDITAS PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif adalah sebuah aktivitas ilmiah dengan menggunakan prosedur yang
disadari dan terkontrol. Penelitian kualitatif hanya peduli dengan validitas data. Artinya, pada
penelitian kualitatif bukan generalisasi numerik dan populasi yang diutamakan melainkan kualitas
tipologi data.

Validitas data berarti bahwa data yang telah terkumpul menggambarkan realitas yang ingin
diungkapkan oleh peneliti. Sebagai contoh, seorang peneliti ingin mengetahui pengeluaran rumah
tangga seorang kusir bendi. Untuk itu, peneliti melakukan wawancara mendalam kepada kusir bendi
untuk mengetahui berapa pengeluaran rumah tangganya. Terungkaplah angka tertentu setelah
berbagai pertanyaan ditanyakan. Apakah informasi yang telah didapat oleh pewawancara twelah
mengungkapkan berapa sesungguhnya pengeluaran rumah tangganya? Apabila datanya valid, maka
informasi yang diperoleh dari kusir bendi tersebut benar-benar atau sangat mendekati pengeluarannya.

Persoalan validitas data dalam penelitian kualitatif harus ditekankan pula pada validitas
tipologi atau kalasifikasi. Tipologi atau kalsifikasi adalah ketepatan tipologi yang telah dibuat untuk
menggambarkan suatu realitas.

Dalam penelitian kualitatif, bukan sedikit banyaknya informan yang menentukan validitas
data yang terkumpul, melainkan salah satunya adalah ketepatan atau kesesuaian sumber data dengan
data yang diperlukan. Banyak hal memengaruhi perolehan data yang valid seperti ketepatan teknik
pengumpulan data, kesesuaian informan, cara melakukan wawancara dan observasi dan cara membuat
catatan lapangan. Salah satu teknik untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian kualitatif
adalah penggunaan teknik trianggulasi.

Trianggulasi berarti segitiga, tetapi tidak berarti informasi cukup dicari dari tiga sumber saja.
Nenurut teknik trianggulasi, informasi mestilah dikumpulkan atau dicari dari sumber-sumber yang
berbeda agar tidak bias yang berarti adanya informan-informan atau sumber data yang berbeda
mengenai sesuatu. Trianggulasi dilakukan unntuk memperkuat data, untuk membuat peneliti yakin
terhadap kebenaran dan kelengkapan data yang dilakukan secara terus-menerus sampai peneliti puas
dengan datanya.

Você também pode gostar