Você está na página 1de 16

Aplikasi Biologi Molekular Dalam Bidang Farmasi sebagai suatu protein baik dalam bentuk

reseptor, enzim, ataupun DNA yang dapat


Pembuatan Produk Farmasi
ditentukan menggunakan perangkat
1. Berbasis DNA rekombinan bioinformatik atau aktivitas farmakologinya.
2. In conjunction with ilmu bioteknologi
Contoh Protein Terapeutik
3. Menyediakan metode untuk produk farmasi
yang memiliki banyak keunggulan  Hormone adenococorticotropic → reumatik
4. Biaya produksi lebih murah  Alfa dan gamma interferon → Terapi kanker
5. Mengurangi resiko penggunaan produk dan infeksi virus
akhir  Sel ẞ factor pertumbuhan → kelainan imun
6. Menghilangkan ketergantungan terhadap  Erythropoietin → anemia
penggunaan bahan baku organ binatang  Hormone pertumbuhn manusia → Terapi
7. Memanfaatkan mikroorganisme sebagai defisiensi pertumbuhan pada anak
host untuk produksi  Lympotoxin → Anti tumor
8. Umumnya digunakan untuk membuat  Vaksin hepatitis B → hepatitis B
produk-produk protein terapeutik  Interleukin-2 → kanker, merangsang system
imun
PCR (Polymerase Chain Reaction)
 Antibody monoclonal → Terapi kanker dan
rejeksi transplantasi
 Nerve growth factor → Memperbaiki saraf
yang rusak
 Praurokinase Antikoagulan → terapi
serangan jantung
 Platelet derivate growth factor →
Denaturation-annealing-elongation artherosclerosis

Visualisasi Hasil PCR Terapi Genetik


Terapi gen
 Tenyiapan gen ke dalam sel individu dan
jaringan untuk mengobati penyakit
penyakit keturunan dimana gen yang
mengalami kerusakan (mutan) diganti
dengan gen yang fungsional.
 Teknik untuk mengoreksi gen-gen yang
cacat yang bertanggungjawab terhadap
Percepatan Penemuan Obat Baru
suatu penyakit.
 biologi molekular juga diyakini dapat
Metode Terapi Genetik
mempercepat dengan menelusuri proses
perkembangan penyakit pada tingkat  Menambahkan gen-gen normal ke dalam
molekular dan genetika → dapat ditentukan sel yang mengalami ketidaknormalan
cara apa yang akan dipilih  Melenyapkan gen abnormal dengan gen
 pendekatan struktur molekular suatu obat normal melalui rekombinasi homolog
yang disesuaikan dengan struktur target →  Mereparasi gen abnormal dengan cara
Struktur target ini dapat diasumsikan mutasi balik selektif
 Mengendalikan regulasi ekspresi gen Terapi siRNA pada penderita HIV/ AIDS
abnormal
 Salah satu strategi dalam menyembuhkan
penderita HIV/AIDS dengan terapi antisense
(short interfering RNA (siRNA))
 Prinsip terapi → menggunakan small RNA
yang dapat menghambat ekspresi beberapa
gen spesifik virus HIV/AIDS, dapat
menghentikan sintesis protein yang
digunakan virus untuk bertahan hidup.
(protein yang terlibat dalam replikasi)
 menghambat ekspresi gen spesifik pada
Terapi Gen Ex Vivo sintesis protein yang mendukung infeksi
virus HIV/AIDS ke dalam sel host.
 Sel dari sejumlah organ diambil dari pasien
dan dibiakkan dalam laboratorium. Smal-interfering RNA (siRNA)
 Selama pembiakan, sel tersebut dimasuki  siRNA adalah RNA double stranded yang
suatu gen tertentu untuk terapi penyakit, terdiri dari 21 -23 pasangan basa yang
diikuti dengan reinfusi atau reimplementasi mampu membentuk komplement dengan
dari sel tertransduksi ke pasien. target sekuen spesifik mRNA.
 Terapi gen ex vivo banyak digunakan pada  SiRNA berasosiasi dengan molekul helikase
uji klinis dengan menggunakan vektor dan nuclease membentuk kompleks dengan
retrovirus untuk memasukkan suatu gen ke RISC (RNAinducing silencing complex)
dalam sel penerima. melepaskan komplemen siRNA membentuk
Contoh: ss-siRNA kemudian berkomplement dengan
mRNA target → memotong mRNA target.
terapi gen p53 untuk kondisi karsinoma  Potongan mRNA akan didegradasi oleh
squamus kepala dan leher, sedangkan sel enzim RNase
targetnya adalah sel tumor.
Terapi Gen In Vivo
 Organ seperti paru-paru, otak, jantung tidak
cocok untuk terapi gen ex vivo, sebab
pembiakan sel target dan retransplantasi
tidak mungkin dilakukan.
 Terapi gen somatik dilakukan dengan
pemindahan gen in vivo.
 Sistem penghantar gen in vivo yang ideal
adalah efisiensi tinggi masuknya gen
terapeutik dalam sel target.
 Gen tersebut dapat masuk kedalam inti sel
dengan sedikit mungkin terdegradasi, dan Target Terapi HIV / AIDS
tetap terekspresi walaupun ada perubahan  Penghancuran mRNA virus HIV/AIDS yang
kondisi. dimediasi oleh siRNA, menghentikan
sintesis protein yang essensial bagi virus
untuk melakukan replikasi di dalam sel host
dan atau tidak dapat keluar dari sel host,  Metode ini bertujuan untuk
sehingga akan membatasi infeksi pada sel- mengidentifikasi perbedaan materi genetic.
sel sehat lainnya. Metode yang digunakan adalah PCR, RFLP,
 Terapi pasien yang terinfeksi virus HIV/AIDS elektroforesis dan hibridisasi.
saat ini didasari pada ekspresi beberapa
Aplikasi Dalam Diagnosis Penyakit
protein penting dalam virus HIV/AIDS yang
mendukung infeksi virus ke dalam sel host,  Penggunaan teknik DNA rekombinan untuk
replikasi dan pembentukan lapisan kapsid, diagnosis penyakit dengan memanfaatkan
serta protein-protein yang terlibat pada sifat polimorfisme DNA.
tahap akhir replikasi dan protein yang  Polimorfisme dalam genom berfungsi
dibutuhkan untuk proses lisis (keluar dari sebagai dasar bagi penggunaan teknik DNA
sel). rekombinan dalam diagnostik penyakit.
 Polimorfisme adalah variasi dalam urutan
Aplikasi dalam Bidang Forensik
DNA.
Pengujian DNA (DNA testing), juga dikenal sebagai  Yang pertama kali diidentifikasi adalah
profiling DNA (DNA profiling), penyidikan mutasi titik, substitusi (penggantian) satu
genetik/DNA, atau penyidikjarian genetik/DNA basa oleh basa lain.
(genetic/DNA fingerprinting) → suatu pengujian  Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa
forensik melibatkan teknik biologi molekuler untuk delesi (penghilangan) dan insersi
mendapatkan profil DNA sejumlah materi uji yang (penyisipan) juga bertanggung jawab atas
merupakan bahan biologis. variasi dalam urutan DNA.
 Sebagian polimorfisme terjadi di dalam
 Profil DNA ini biasa disebut sebagai sidik jari
daerah pengkode gen.
DNA (DNA fingerprint).
 Untuk mendeteksi adanya polimorfisme
Teknik DNA Fingerprinting menggunakan polimorfisme panjang
fragmen restriksi (RFLP : restriction
fragment length polymorphism).
cara diagnosa penyakit menggunakan teknologi
DNA rekombinan :
(1) melibatkan penggunaan antibody
(2) Berdasarkan teknik hibridisasi DNA

Tujuan DNA Fingerprinting


 Berdasarkan pada aplikasi RFLP (Restriction
Fragmen Length Polymorphism) setiap
individu yang walaupun memiliki gen yang
sama, tetapi mempunyai perbedaan pada
materi genetiknya (DNA).
Mutasi dan mutagenesis
Mutan : organisme yang mengalami mutasi
Wild type : individu yang tidak mengalami
perubahan sifat
Varian/galur : yang ada di wild type (?)
Fenotipe : perubahan yang terlihat
Genotipe : dilihat dari gennya
Fenotipe Pada Genetika Bakteri
1. Auxotrophic Mutants
mutan yang kehilangan kemampuan
mensintesis protein terentu.
Contoh :
E.coli yang tidak dapat mensintesis triptopan
Contoh lain : Jenis Mutasi
1. Perubahan pasangan basa
- mutasi missense
- mutasi nonsense
2. Perubahan kerangka baca
*prolin → asam amino yang paling unik
 Terbentuk dilekukan
 Kalau di protein disebut residu
 Tersambung ke N (lihat gambar di ppt)
2. Resistant Mutants Tipe Mutasi Dan Pengaruhnya Terhadap Aktivitas
Memiliki gen resisten antibiotic Protein
1. Perubahan pasangan basa
A. Mutasi misens :
 perubahan asam amino (aa) dengan aa sama
atau sejenis (aktivitas biasanya tdk berubah)
------ ACT------ menjadi ------ACC------
------ ACG------ menjadi ------ACA------
threonin threonin
menjadi asam amino yang sama
tidak berpengaruh “silent mutation”
Mutasi misens :
------GAT------ menjadi ------GAA------
------GAC------ menjadi ------GAG ------
aspartat glutamat
polar negatif polar negatif
perubahannya sedikit aja
delesi
Mutasi misens : (sickle-cell anemia)  Mengilangkan satu basa atau lebih
 perubahan aa dengan aa sifat berlainan - Delesi kecil : menghilangkan
(aktivitas protein biasanya berubah) beberapa basa di gen
- Delesi besar : menghilangkan
------ GTG ------ ------ GAG ------ seluruh gen
valin glutamat
non polar X bermuatan polar bermuatan negative
perubahan drastis, terjadi perubahan bentuk sel
darah merah
B. Mutasi non-sens :
 kodon sens berubah menjadi kodon stop
Protein yang dihasilkannya menjadi lebih
pendek dan tidak aktif
--- TAT CAG--- --- TAA CAG--- Frameshift Mutation

--- tyr gln--- --- stop  Membenarkan akibat delesi


 Terjadi saat basa yang hilang merubah
2. Perubahan kerangka baca (Frameshift) reading frame
 Delesi atau insersi bukan kelipatan tiga
 Frameshift menggeser grup basa dan
mengakibatkan perubahan kerangka baca merubah kode asam amino
Protein tidak aktif Hasilnya protein tidak befungsi

--- CAA TTG CTT GAA ATT GGG GCA GAG--


Gln Leu Leu Glu Ile Gly Ala Glu
--- CAT TGC TTG AAA TTG GGG CAG AG—
His Cys Leu Lys Leu Gly Gln
Insertion
 Menambahkan satu basa atau lebih →
protein tidak bekerja
Repeat Expansion A. Zat Kimia
* Analog basa : bromourasil (BU); aminopurin
 Pengulangan nucleotide adalah susunan
* Senyawa yang dapat merubah struktur dan sifat
DNA pendek terulang beberapa kali
basa asam nitrat, nitrosoguanidin, metil
Contoh : trinucletide membuat susunan 3
metansulfonat, etil metansulfonat
pasang basa dan tetranucleotide membuat
* Senyawa yg dpt berinterkalasi dgn DNA : akridin
4 pasang basa
orange, proflavin, EtBr
Menghasilkan protein yang berfungsi tidak sesuai * Senyawa yg dpt merubah struktur DNA :
psoralen, peroksida
Tipe Mutasi Dan Pengaruhnya Terhadap Aktivitas
Protein
B. Radiasi
Mutasi delesi Ultraviolet (UV)
Radiasi Ion : X-Ray dan radioaktif
 Mutasi delesi fragmen DNA yang panjang
meniadakan aktivitas protein
TIPE MUTASI
 Mutasi delesi dapat mengakibatkan hilangnya
 Substitusi pasangan basa
satu atau beberapa gen
Transisi : purin menjadi purin atau pirimidin
menjadi pirimidin A-G ; C-T
Transversi : purin menjadi pirimidin vice versa
A-C atau T; G-C atau T; C-A atau G; T-A atau G
Frameshift mutasi : mutasi yang menyebabkan
perubahan kerangka baca

Sistem Perbaikan DNA


Mekanisme :
Umum (mengenali distorsi pada struktur DNA)
1. Methyl-directed mismatch Repair System
Analog basa : DNA rusak akibat basa
terinkoporasi pada DNA : bromo urasil dan
amino purin
mutagen frameshift : inkorporasi acridine dye

DNA Repair (Perbaikan Dna)


 Sel mengalami ribuan lesion

Lesion : kerusakan kimia pada DNA


Kerusakan DNA ini dapat terjadi secara spontan
maupun terinduksi oleh faktor lingkungan
Mutagen
 Bahan alami atau buatan manusia (fisik/kimia)
yang dapat merubah struktur atau
sekuen/urutan DNA Mut S berikatan pada mismatch, dilibatkan
enzim lain (H,L) dibentuk folding. Mut H
memotong DNA mismatch
Mekanisme :
2. Nucleotide Excision Repair System Spesifik : mengenali basa yang rusak
 Mengenali lesion yang menyebabkan major 1. Glikosilasi –Alkaline Phosphatase (AP)
distorsi dari DNA helix Endonuklease
 Gen : Uvr ABC endonuclease/Uvr ABC  Kerusakan DNA akibat terjadi deaminasi
exinuclease (uvrA, uvrB,uvrC) dan uvrD; basa
polA; lig  Deaminating agent : hidroksilamin, Bisulfit,
 termasuk din gen (damage inducible genes); asam nitrat
bagian dari SOS regulon
2. Very Short Patch (VSP) (Repair of
TRCF (transcription repair coupling factor)
Deaminated 5-Methylcytosine)
mengarahkan kompleks protein UvrA dan UvrB
Basa : 5-metilsitosin
berikatan daerah DNA yang rusak
3. Post Replicative Recombination :
Interstrand Crosslink Metilasi oleh metil transferase :
Rec A
Dcm (DNA cytosine methylase) Vsr (endonuklease)
 Mentoleransi kerusakan tanpa berikatan dgn mismatch TG Pemotongan setelah T
memperbaikinya pada urutan 5’CmCAGG3’/3’GGTTC5
 Mencegah interferensi terhadap proses
Deaminasi 5-methylcytosine
replikasi
 Mutasi menghasilkan timin
4. SOS Repair
 Timin tidak dikenali oleh urasil N-glikosilase
 Pada E. coli biasanya terjadi pada
 direpress oleh represor LexA
5’CCWGG3’/ 3’GGWCC5’ (W =AT atau TA)
 Saat terjadi kerusakan DNA, DNA untai
 GT mismatch
tunggal terakumulasi dlm sel akan berikatan
 Repair : vsr endonuclease
dgn protein RecA sehingga aktif sebagai
protease
 RecA aktif akan berikatan dengan LexA yg
menyebabkan LexA memotong dirinya
sendiri (dimer)
 LexA tidak dapat mengikat daerah operator
gen din

3. 8-oxo dG (GO) Repair


 Kerusakan DNA akibat reaktif oksigen
mutM, mutT, dan mutY
mutM : DNA glycosylase (remove 8 –oxo G)
AP endonuclease
mutY : DNA glycosylase (remove A)
mutT : mencegah 8-oxoG masuk ke DNA

OKSIGEN REAKTIF
1. Bentuk : radikal superoksida, hidrogen  Bagian N ada untuk mengambil alkil dari
peroksida, radikal hidroksil basa nukleotida dan berfungsi sebagai
2. Pada bakteri : superoksida dismutase, regulator gen → protein perbaikan lebih
katalase, peroksida reduktase cepat terjadi
3. 8-oxoG (GO) : mutagenic agent, oxdized  Kalau bagian C yang ambil alkil →
7,8_dihydro-8-oxoguanine protein ada tapi tidak berfungsi,
4. Repair untuk 8-oxoG (GO) : gen mut menyelamatkan basa
5. Photolyase
 DNA rusak akibat radiasi sinar UV
(paparan sinar matahari)
Major lethal/mutagenic fraction of sunlight
UV-B (290-320) less mutagenic UV-A (320 nm-
visible)

4. Respon Adaptive Dimer Pirimidin


 DNA rusak akibat terjadi alkilasi oleh UV irradiation
senyawa pengalkilasi Repair :
 Oleh zat kimia ethyl methanasulfonate  Photoreactivation : pholyase
(EMS), methyl methanesulfonate  N-glikosilase
(MMS), nitrosoguanidine
Repair :
 N-glikosilase spesifik, Ap
endonuklease
 Metiltransferase (repair alkilasi pada
karbon 06 (guanin) dan karbon 04
(timin) )
 Adaptive respoonse
gen alkA pada E.coli (3-metiladenin dan 3-
metilguanin)
Metiltransferase : mengambil gugus alkil
dari DNA (O6-metilguanin/O4-metiltimin

Mekanisme perbaikan DNA photolyase :


 menggunakan energi matahari untuk
mengembalikan formasi dari cyclobutyl
ring in Pyrimidine dimers
 The enzyme responsible for the repair is
called photolyase (Photolyase absorb
light 350-500 nm)
Homeostasis and Cell Death  Sel berspesialisasi menjadi bermacam
fungsi dan berkomunikasi satu sama lain
Sel Sebagai Organisme
untuk tetap homeostatis
Homeostatis
 Sel dipertahankan dan tidak mengalami
perubahan. Akan kembali pada keadaan
seimbang.
Contoh :

Biasanya protein
Paracrine
- Sinyal paracrine
 Sinyal tidak jauh, disekitar sel

- Sinyal synaptic (sel saraf)


 Jarak sangat dekat, karena antara sel ada
synapse (synapse semakin cepat jika suatu
*infus 0.9% NaCl harus! Kalau hipo bisa meninggal:( hal sering terjadi. contoh : kalau baru
snorkeling telinga sakit, kalau udah biasa ga
*sel harus melakukan homeostatis sakit)
 Untuk mempertahankan homeostatis, Endocrine
unicellular → tumbuh, peka terhadap
lingkungan, mengubah energi, bereproduksi  Sinyal berjalan-jalan di seluruh tubuh.
Contoh : hormone
Unicellular organismse
Levels of Organization
1. Prokariot
 Contoh : bakteri, mudah beradaptasi di sel → jaringan → organ → makhluk hidup
hamper semua tempat bahkan di tubuh Etiology of cell death
manusia
2. Eukariot Necrosis
 Contoh yang sel tunggal : alga, yang  adanya penyebab dari luar
mengandung krolopas dan ditemukan di contoh : terantuk
laut, danau atau sungai
Apoptosis

Unicellular harus mencari :  kematian sel yang di program

 Sumber energi/makanan
 Menjaga konsentrasi air dan mineral di level
tertentu
 Respon cepat saat lingkungan berubah
Multicellular Life
Distinct between Necrosis and Apoptosis Introduction of apoptosis
 The word ‘‘apoptosis’’ comes from the
Ancient Greek, meaning the:
‘‘falling of petals from a flower’’ or
4. Blebs ‘‘of leaves from a tree in autumn’’
1. Blebs
2. Membesar 5. Nukleus Pertama di pakai 1972
3. Membran hancur,
sel hancur DNA Apoptosis definition
dan isi hancur
6. Beberapa
 Kematian sel dalam keadaan normal dan di
keluar.
tubuh program mati
apotic. Contoh :
Organel Terjadi saat dalam emrbrio
masih - Program kematian selaput jari-jari.
berfungsi (syndactyly : kalau tidak terjadi apoptosis
selaput)
The road to necrosis - Kematian sel saraf untuk menyocokkan
jumlah dengan akson
Homeostatic ‘steady state’ → Cellular adaptations
→ Reversible cell injury → Irreversible cell injury → Terjadi saat dewasa
Cell death → Necrosis
- Apotosis yang berlebih dapat
menyebabkan alzaimer
Necrosis: - Apoptosis tidak bekerja menyebabkan
consequences of irreversible cell injury kanker
Mekanisme Apoptosis

 DISC akan mengaktifkan pro-cascape →


caspase-8 → caspase-3 → caspase-6 →
caspase-7 → menginduksi apoptosis
 Jalur mitokondria
Caspase-8 → mengaktifkan Bid →
mitokondria → sitokrom C → caspase-9

P53 menekan pertumbuhan sensor


Metabolisme Karbohidrat  Sub-unit dasar penyusun molekul
karbohidrat yang berukuran lebih besar
Pengertian Karbohidrat (sakarida/glycan)
 Terdapat pada buah-buahan, sayuran, dan
 senyawa organik yang paling melimpah di bumi madu
dan struktur utamanya tersusun dari karbon
(C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).
 CnH2nOn
 Sakarida = suatu golongan senyawa kimia yang
didalamnya termasuk gula (sugars), pati
(starches), dan selulosa (cellulose). Fructose / Fruktosa
 Kata sakarida diambil dari bahasa yunani  Merupakan gula yang paling manis
“σάκχαρον” (sákkharon), yang memiliki arti  Dikenal juga sebagai gula buah
"sugar“  Di alam terdapat pada buah dan madu
 Jika berikatan secara kovalen dengan
Karbohidrat : suatu makro molekul (polimer) glukosa akan membentuk sukrosa
 Monomer
1. Monosakarida O
2. Disakarida O-O
3. Oligosakarida O-O-O (3-10)
Galaktosa
4. Polisakarida O-O-O-O-O…. (10-1000)
 Berikatan dengan glukosa membentuk
Struktur Dasar laktosa (gula susu)
 polihidroksi aldehid atau keton (banyak OH)

2. Disakarida
Sucrose (table sugar)
 glucose + fructose
Sumber Karbohidrat  gula yg umum digunakan untuk
1. roti memasak
2. buah
3. sayur
4. biji-bijian
Lactose (milk sugar)
Klasifikasi Karbohidrat
 glucose + galactose
 Simple carbohydrate:
1. Monosakarida
Glukosa
 Merupakan bentuk karbohidrat yang Laktaseintolerace
digunakan oleh tubuh sebagai sumber 1. tidak dapat mencerna gula susu
energi 2. enzim tidak sensintif dengan substrat
 Secara umum juga dikenal sebagai “gula 3. bahaya untuk anak-anak
darah” (blood sugar)
Maltose (malt sugar)
 glucose + glucose Gula yang terdapat
pada gandum

2. Polisakarida (glikogen, starches, fibers)


 Rantai panjang karbohidrat, yang tersusun
dari monomer berupa monosakarida yang
Pembentukan : saling dihubungkan melalui ikatan glikosidik
 Terdapat dua jenis ikatan glikosidik
- prinsip kondensasi
 Ikatan glikosidik alpha (a) (terdapat pada pati
satu donor H satu donor OH
/ starch)
- ikatan gula : glikosidik (monosakarida +
 Ikatan glikosidik beta (b) (terdapat pada
monosakarida)
serat / fiber)
- menghasilkan air

Pelepasan :
Starch
- prinsip hidrolisis
 Dari tumbuhan membentuk karbohidrat,
- ambil air untuk ambil H dan OH nya
glukosa panjang bercabang atau tidak
 contoh: amylose, amylopectin
Glikogen
 Highly branched chains of glucose units
 Dari hewan ditemukan di hati dan otot
 Cadangan manusia ~ 100g in liver; ~ 400g
in muscle
 Dalam daging bisa diabaikan

 Complex carbohydrate:
1. Oligosakarida
 Rantai karbohidrat pendek yang
tersusun dari 3 - 10 monosakarida
 kacang-kacangan dan biji-bijian
 Contoh: raffinose, stachyose
 Tidak dapat dipecah enzim tubuh
enzim yang dihasilkan bakteri yang
ada dalam saluran cerna bisa
Metabolisme Karbohidrat Metabolisme Protein dan Lemak
1. Mulut Metabolisme Protein dalam Tubuh Manusia
 Kelenjar saliva → enzim amylase →
Definisi Protein
kompleks → simple
 Reaksi hidrolisis  Kata protein berasal dari bahasa Yunani
 Selulosa paling susah di pecah, Cuma “protos” yang berarti "yang paling utama“
bisa dipecah sama enzim selulose yg di  Senyawa organik kompleks dengan BM
hewan herbivore tinggi, polimer yang tersusun dari
2. Lambung monomer-monomer berupa asam amino
 Asam lambung → memengaruhi  asam amino dengan asam amino
amylase → menghentikan amylase dihubungkan ikatan peptida.
3. Usus (duodenum)  Molekul protein mengandung karbon (C),
 Kembali metabolism → amylase nya dari hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N),
prankreas sulfur (S), dan fosfor (P).
 Amilase pankreas (pancreatic amylase)
memecah oligosakarida menjadi
disakarida
 Sel-sel saluran cerna (intestinal cells)
mensekresikan enzim maltase, lactase,
sucrase
 Penyerapan (absorpsi) monosakarida
mulai terjadi di duodenum Asam Amino
 Glukosa dan galaktosa diserap melalui  Alifatik: rantai lurus
mekanisme transpor aktif
 Aromatik: mengandung rantai siklik
 Fruktosa melalui difusi terfasilitasi
 Acidic: bersifat asam
Mekanisme Transpor Aktif  Basic: bersifat basa
 Hydroxylic: mengandung dua atau lebih
 Dibutuhkan ATP untuk melawan gradien
gugus hidroksi (OH)
konsentrasi (hipo → hiper)
 Sulfur containing: mengandung gugus sulfur
 Butuh protein pembawa
pada strukturnya
 Target utama di hati
 Amidic: mengandung dua atau lebih gugus
Proses Pasca-Absorpsi amina (NH2)

 Setelah dipecah ditransfer ke organ hati


melalui pembuluh darah (portal vein).
 Di organ hati:
1. Diubah menjadi glukosa
2. Ditranspor kembali melalui aliran darah
(blood stream)
3. Disimpan dalam bentuk glikogen

Yang --- gabisa disintesis dalam tubuh


Rantai dasar As. Amino Fungsi Protein
 Struktural: berfungsi sebagai “building
blocks” / material utama yang menyusun
berbagai jaringan pada tubuh
 Mekanis: berperan sebagai sistem kendali
dan menjaga homeostatis tubuh, misal:
enzim yang bertindak katalisator berbagai
Pembentukan : kondensasi
reaksi dalam tubuh
Pemecahan : hidrolisis  Hormon (bertindak sebagai pembawa
pesan/perintah antar sel), protein reseptor,
antibodi (menjaga kekebalan tubuh), dan
sel darah adalah sebagian contoh molekul
dalam tubuh yang tersusun dari komponen
utama berupa protein.
Sumber Protein
 Daging-dagingan (sapi, ayam, ikan)
 Susu, Keju, Telur
 Kacang-kacangan
 Brokoli, Oat, Bayam
Struktur Protein
Metabolisme Protein dalam Tubuh
1. Primer
2. Sekunder  Lambung: pemecahan protein oleh Pepsin
3. Tersier dgn bantuan asam klorida
4. Kuartener  Pankreas: trypsin, natrium bikarbonat,
kemotripsin, dan elastate dilepaskan ke
usus halus untuk membantu proses
pemecahan protein (proteolysis)
Kalau protein disimpan, maka simpan di hati
 Sel Usus Halus: sekretin, kolesistokinin
Kalau protein akan digunakan, maka di edarkan
*protein harus di folding untuk spesialisasi, dalam darah. Ditransfer oleh sodium amino
protein tergantung struktur. → protein salah acid transporter
lipa disebut badan inklusi *Untuk menghindari degradasi protein
Faktor denaturasi protein penyusun pankreas dan usus halus, enzim dari
pankreas dilepaskan dalam bentuk proenzim
1. Suhu tinggi, protein putus (enzim inaktif), yang hanya akan aktif saat telah
2. Tingkat pH berada dalam usus halus.
3. Frekuensi tumbukan antar molekul
*Di dalam pankreas, terdapat vesikel yang
menyimpan trypsin dan chymotrypsin sebagai
trypsinogen dan chymotrypsinogen.
*Segera setelah dilepakskan ke usus halus, Struktur Dasar Lemak
enzim enterokinase yang berada pada
 Molekul lemak terdiri dari satu molekul
permukaan dinding usus halus, terikat pada
gliserol dan tiga molekul asam lemak.
trypsinogen dan mengubahnya menjadi bentuk
 Molekul gliserol memiliki tiga gugus
aktif (trypsin).
Hidroksil (OH) dan tiap gugus hidroksil
*Trypsin tersebut kemudian akan terikat pada berinteraksi dengan gugus karboksil asam
chymotrypsinogen untuk mengubahnya lemak
menjadi chymotrypsin (bentuk aktif)  Asam lemak terdiri dari rantai
Hidrokarbon(CH) dan gugus Karboksil
*Trypsin dan chymotrypsin bertugas untuk
(COOH)
memecah protein berukuran besar menjadi
rantai peptida pendek, proses ini dikenal
sebagai proteolysis.
*Untai peptida pendek ini kemudian lebih
lanjut dipecah menjadi asam amino, untuk
kemudian ditranspor ke berbagai jaringan
permukaan melewati mukosa usus in dalam
suatu proses yang diperantarai oleh sodium- Rantai Dasar Lipid
amino acid transporters.
*“Transporters” mengikat Natrium dan
kemudian mengikat asam amino yang ada di
permukaan untuk kemudian ditranspor ke
berbagai tujuan.
*Di bagian dasar (basal) sel mukosa, ikatan
antara natrium dan asam amino akan kembali
Asam Lemak Jenuh & Tak Jenuh
dipecah.
*Natrium digunakan kembali untuk proses
transpor asam amino lainnya, sementara asam
amino akan ditransfer melalui pembuluh darah
menuju ke organ hati (storage)
Metabolisme Lemak dalam Tubuh Manusia
Definisi Lemak Klasifikasi Lipid
 Lemak / lipid merupakan senyawa non-
polar (hidrofobik), larut dalam pelarut
organik (alkohol, eter, kloroform).
 Unsur penyusun lemak Karbon(C),
Hidrogen(H), Oksigen (O), dan kadang-
kadang Fosforus(P), serta
 Nitrogen(N) Rantai utama penyusunnya
tersusun dari molekul-molekul berupa
gliserol dan as.lemak
Fungsi Lemak Metabolisme Lemak
 salah satu komponen utama yang  Lipase: enzim utama yang memecah lipid
menyusun membran sel makhluk hidup. melalui reaksi hidrolisis
Bersama dengan protein, as.lemak  Lingual lipase: berperan membuat lemak dapat
membentuk struktur lipoprotein. terlarut dalam lingkungan yang cenderung
 cadangan energi (umumnya tersimpan tinggi kandungan airnya (aqueous)
dalam jaringan adiposa) 1 gram asam lemak  gastrointestinal tract
setara dengan 9 kkal energi.  Pancreatic lipase: enzim utama yang
 Penyekat panas dalam jaringan subkutan / mendegradasi triglyceride melalui mekanisme
menjaga suhu tubuh. hydrolysis
 Berperan sebagai lapisan pelindung organ  Colipase: protein yang berperan pada proses
tubuh pengikatan lipase ke struktur lipid
 Beberapa hormon juga tersusun dari  Lipid esterase: disekresikan oleh pankreas,
as.lemak (steroid) merupakan enzim utama yang memecah
 Berperan dalam proses metabolisme kolesterol golongan ester
(koenzim)  Phospholipases: memecah phospholipids,
aktivasi oleh trypsin
Lipoprotein

Komponen Penyusun Membran

Sumber Lemak
 lemak nabati : kelapa, kemiri, zaitun, kacang
tanah, almond, cokelat, buah alpukat, dan
kedelai.
 lemak hewani : daging, keju, susu, ikan
segar, dan telur.

Você também pode gostar