Você está na página 1de 17

BAB 3

TINJAUAN KASUS

Dalam laporan kasus ini penulis akan menguraikan tentang asuhan keperawatan
keluarga dengan masalah kesehatan Hipertensi pada Ny.M dalam konteks keperawatan
komunitas yang dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus s/d 26 September 2015, dengan
pendekatan proses asuhan keperawatan pada keluarga.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny.M DENGAN HIPERTENSI


DI DESA KARYA JADI KECAMATAN TABUKAN
KABUPATEN BARITO KUALA
2015

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
a. Data dasar keluarga
Nama Kepala Keluarga : Ny.M
Umur : 50 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Banjar

b. Data anggota keluarga


Keadaan
No Ket.
Nama Umur L/P Agama Pendidikan Pekerjaan Fisik
. (Penyakit)
Sehat Sakit
1. Ny.M 50 th P Islam SD Petani √ Hipertensi

c. Genogram

Keterangan :

= Laki – laki = Perempuan


= Serumah = Klien

= Meninggal

d. Tipe keluarga
Tipe keluarga Ny.M adalah tipe keluarga dengan orang tua tunggal.

e. Status sosial ekonomi keluarga


Pendapatan keluarga Ny. M Rp. 1.000.000 – 2.000.000 per bulan, digunakan
untuk keperluan sehari-hari. Keluarga tidak mempunyai tabungan khusus
untuk kesehatan. Harta benda yang dimiliki keluarga berupa sawah dan
perabot rumah.

f. Aktivitas rekreasi keluarga


Keluarga Ny.M hanya menonton televisi di rumah, berkumpul dengan
keluarga yang tinggal berdekatan dan jarang melakukan rekreasi di luar
rumah.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Tahap perkembangan keluarga Ny.M memasuki tahap VII, orang tua usia
pertengahan. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi adalah menyediakan
lingkungan yang meningkatkan kesehatan.
Riwayat keluarga saat ini adalah Ny.M mengatakan sudah ± 3 tahun menderita
Hipertensi. Riwayat kesehatan sebelumnya Ny.M sering merasakan pusing dan
terasa sakit pada tengkuknya.
Ny.M mengatakan kurang dapat mengenal masalah kesehatan dalam keluarga
karena terbatasnya informasi dan kurangnya pemahaman tentang penyakit
khususnya hipertensi.

III.Lingkungan
Karakteristik rumah keluarga Ny.M adalah bangunan semi permanen dengan
luas 3 x 6 m2, berlantai papan, terdapat 3 jendela/ventilasi dan terbuka pada
siang hari. Memiliki halaman di depan rumah dan pekarangan di belakang
rumah yang dimanfaatkan sebagai kebun. Status kepemilikan rumah adalah
milik sendiri.
Sumber air yang digunakan untuk memasak dan minum adalah sungai, namun
terkadang juga sumur pompa. Sistem pengolahan air minum adalah dimasak.
Sedangkan sumber air untuk mandi dan mencuci adalah sungai. Tempat
penampungan air sementara yang digunakan oleh keluarga adalah gentong/tajau
dan dikuras bila airnya habis.
Sistem pembuangan sampah keluarga adalah dibakar, tidak ada tempat
penampungan sampah sementara.
Kebiasaan keluarga buang air besar/BAB adalah di sungai, jenis WC yang
digunakan cemplung tertutup & berventilasi. Sistem pembuangan air limbah
sembarang tempat dan kondisi saluran limbah tergenang.
Keluarga Ny.M memiliki hewan peliharaan ayam, letak kandang berada di luar
rumah dan kondisinya tidak terawat.

Ket:
Dapur = Pintu

= Jendela

Kamar

Teras
IV. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Ny.M sering mengambil keputusan sendiri, namun terkadang juga berdiskusi
dengan keluarga terdekatnya.
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam aktivitas sehari-hari keluarga terdekat Ny.M merasakan bahwa
mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama.
c. Struktur peran
Ny.M sebagai kepala rumah tangga dan menafkahi dirinya sendiri.
d. Norma keluarga
Keluarga Ny.M mempercayakan perawatan kesehatan kepada tenaga
kesehatan.

V. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif : Ny.M kurang memahami keadaan penyakit yang dideritanya.
b. Fungsi sosial : Ny.M selalu mandiri dan membina hubungan yang baik
dengan lingkungan sekitar.
c. Fungsi perawatan kesehatan : Ny.M belum mampu merawat dirinya sendiri.
d. Fungsi reproduksi : keluarga Ny.M tidak mempunyai anak.
e. Fungsi ekonomi : Ny.M menggunakan penghasilannya untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-hari.

VI. Tugas perawatan keluarga


Ny.M mengatakan kurang dapat mengenal masalah kesehatan dalam keluarga
karena terbatasnya informasi dan kurangnya pemahaman tentang penyakit.
Tempat berobat Ny.M di Puskesmas Pembantu dan terkadan mengunjungi
Posyandu Lansia setiap bulannya.

VII. Stress dan koping keluarga


Stressor jangka panjang yang dirasakan Ny.M adalah dirinya yang belum juga
menikah dalam usia yang sudah lanjut.
Stressor jangka pendek adalah Ny.M takut akan dampak yang timbul dari
penyakit yang dideritanya.
Ny.M sudah dapat beradaptasi dengan stressor yang ada yaitu dengan selalu
berdo’a dan berusaha semaksimal mungkin. Dalam menghadapi stressor
tersebut Ny.M berusaha untuk berobat.

VIII. Pemeriksaan Fisik


Tanggal pemeriksaan : 22 Agustus 2015
Pemeriksaan Ny.M
Keadaan umum:
Composmentis
Kesadaran
Tek.darah : 160/90 mmHg
TTV Nadi : 80 x/m
Respirasi : 18 x/m
Head to toe
Kepala – rambut Kepala simetris, rambut berwarna hitam, tidak
ada luka.
Mata
Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.
Mulut Tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembap.
THT Telinga simetris, bersih.
Hidung tidak ada polip, bersih.
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Thorax
- Inspeksi Pengembangan dada simetris
- Palpasi Taktil fremitus normal
- Perkusi Sonor
- Auskultasi Suara nafas vesikuler
Abdomen
- Inspeksi Tidak ada asites, tidak ada luka
- Palpasi Bising usus 12x/menit
- Perkusi Tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
- Auskultasi Tympani
Muskuloskeletal
- Inspeksi Tidak terdapat lesi, skala kekuatan otot 5
- Auskultasi -
- Palpasi Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi -

B. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Problem
1 DS: Ketidakmampuan Kurang
 Ny. M mengatakan sudah ± 3 keluarga mengenal Pengetahuan
tahun menderita penyakit masalah Hipertensi.
hipertensi.
 Ny.M mengatakan kurang
dapat mengenal masalah
kesehatan dalam keluarga
karena terbatasnya informasi
dan kurangnya pemahaman
tentang penyakit khususnya
hipertensi.
DO:
 Ny.M kurang dapat mengenal
masalah kesehatan dalam
keluarga.
 Pendidikan terakhir Ny.M
adalah SD.
 Ny. M TD: 160/90 mmHg,
Nadi: 80x/m, R: 18x/m.
2 Faktor Risiko: Ketidaktahuan keluarga Resiko
 Ny. M mengatakan sudah ±3 tentang cara merawat. terjadinya
tahun menderita hipertensi. komplikasi
 Ny.M kurang dapat merawat hipertensi
dirinya yang sakit,
dikarenakan kurang
mengetahui cara perawatan
khususnya dengan penyakit
hipertensi.
C. SKALA PRIORITAS
1. Kurang pengetahuan b.d. ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah Hipertensi.

No. Kriteria Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah: aktual 3/3 x 1 = 1 Masalah aktual, harus segera
diatasi
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 Keluarga mau mengikuti saran
dapat diubah: mudah untuk mengikuti penyuluhan.
3 Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah telah terjadi
untuk dicegah: cukup
4 Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 = 1 Keluarga kurang mengetahui
harus segera ditangani kalau penyakit hipertensi bisa
mengakibatkan komplikasi
Total 4 2/3

2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan


ketidaktahuan keluarga tentang cara merawat.

No. Kriteria Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah: 2/3 x 1 = 2/3 Bila tidak ditangani dengan
ancaman keehatan segera dapat menyebabkan
komplikasi yang lebih parah.
2. Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Keluarga kurang mengetahui
dapat diubah: sebagian bagaimana cara mencegah dan
merawat anggota keluarganya
yang menderita hipertensi.
3 Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah telah terjadi
untuk dicegah: cukup
4 Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 = 1 Keluarga harus segera
harus segera ditangani ditangani agar tidak terjadi
komplikasi lanjut seperti stroke
dan penyakit jantung.
Total 3 1/3

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah Hipertensi
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga tentang cara merawat.
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan
No. Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan Umum Khusus
1. Kurang Setelah dilakukan Setelah dilakukan Keluarga mampu 1) Kaji tingkat
pengetahuan minimal 8 kali kunjungan 1x30
secara verbal: pengetahuan
berhubungan kunjungan menit diharapkan  Menjelaskan keluarga tentang
pengertian dan
dengan diharapkan keluarga mampu penyakit hipertensi
penyebab 2) Lakukan pengukuran
ketidakmampuan keluarga mampu menjelaskan:
- Pengertian dan hipertensi tekanan darah
keluarga merawat anggota
 Menjelaskan tanda 3) Jelaskan dan
penyebab
mengenal keluarga dengan
dan gejala diskusikan dengan
hipertensi
masalah hipertensi
- Tanda dan gejala hipertensi keluarga tentang
Hipertensi  Menjelaskan
hipertensi penyakit hipertensi:
- Komplikasi komplikasi pengertian dan
hipertensi hipertensi penyebab hipertensi,
tanda dan gejala
hipertensi dan
komplikasi
hipertensi.
4) Berikan kesempatan
keluarga untuk
bertanya
5) Evaluasi singkat
terhadap topik yang
didiskusikan.

2. Resiko terjadinya Setelah dilakukan setelah dilakukan Keluarga mampu 1) Jelaskan pada
komplikasi minimal 4 kali kunjungan 1x30 menyebutkan keluarga tanda dan
hipertensi kunjungan menit diharapkan komplikasi yang gejala bila tekanan
berhubungan diharapkan risiko keluarga mampu mungkin terjadi jika darah mulai tinggi.
2) Jelaskan pada
dengan stroke dan menjelaskan tidak segera
keluarga komplikasi
ketidaktahuan penyakit jantung kembali dan ditangani
dari hipertensi bila
keluarga tentang tidak terjadi mengerti
tidak mendapatkan
cara merawat komplikasi dan
perawatan yang
akibat dari
tepat.
hipertensi.
3) Anjurkan klien untuk
mengontrol makanan
dan menghindari
makanan yang
berlemak dan berasa
asin.
4) Motivasi keluarga
untuk berobat ke
Puskesmas.

F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO HARI/
IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX TANGGAL
1. Sabtu/22 1. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit S : klien mengatakan tau arti hipertensi
Agustus
hipertensi adalah tekanan darah tinggi tetapi
2015 (klien mengatakan tau arti hipertensi adalah tekanan
klien mengatakan belum tau penyebab
darah tinggi tetapi klien mengatakan belum tau
hipertensi.
penyebab hipertensi) O : TD 160/90 mmHg, Nadi: 80x/m, R:
2. Melakukan pengukuran tekanan darah pada Ny. M
24x/m, klien tampak bingung ketika
ditanya penyebab dari hipertensi.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 1. Menjelaskan pada klien tanda dan gejala bila tekanan S: Klien mengetahui apabila darah tinggi
darah mulai tinggi. pasti merasa sakit kepala dan tengkuk
(Klien mengetahui apabila mengalami darah tinggi
terasa sakit tetapi klien mengatakan
pasti merasa sakit kepala dan tengkuk terasa sakit)
belum mengetahui secara jelas
2. Menjelaskan pada klien komplikasi dari hipertensi bila
dampak dari hipertensi.
tidak mendapatkan perawatan yang tepat.
O: - Klien tampak sedikit mengerti tanda
3. Menganjurkan klien untuk mengontrol makanan dan
dan gejala hipertensi.
menghindari makanan yang berlemak dan berasa asin.
- Klien tampak memperhatikan
4. Memotivasi agar Ny.M berobat ke Puskesmas.
penjelasan
- Klien masih tampak bingung ketika
ditanya komplikasi dari hipertensi.
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan.
1 Kamis/27 1. Mengkaji tingkat pengetahuan tentang penyakit S : klien mengatakan tahu arti hipertensi
Agustus hipertensi. (klien mengatakan tahu arti hipertensi adalah adalah tekanan darah tinggi.
- klien mengatakan sakit kepala dan
2015 tekanan darah tinggi, klien mengatakan sakit kepala dan
tenkuk terasa sakit adalah tanda dari
tengkuk terasa sakit adalah tanda dari hipertensi).
2. Melakukan pengukuran tekanan darah (TD 170/100 hipertensi.
O : TD 170/100 mmHg
mmHg)
- klien dan keluarga tampak
3. Menjelaskan dan mendiskusikan tentang penyakit
mendengarkan penjelasan dari
hipertensi: pengertian dan penyebab hipertensi, tanda
mahasiswa dan ikut berdiskusi
dan gejala hipertensi dan komplikasi hipertensi.
4. Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya dengan mahasiswa tentang
5. Mengevaluasi singkat terhadap topik yang didiskusikan
hipertensi.
dengan keluarga - Klien dapat menyebutkan tanda dan
6. Memberikan pujian terhadap kemampuan yang
gejala darah tinggi yaitu sakit kepala
diungkapkan keluarga setiap kali diskusi.
dan tengkuk terasa sakit.
- klien dan keluarga mulai
memahami dan mengerti tentang
pengertian dan tanda/gejala
hipertensi, dan penyebab hipertensi.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

2 1. Menjelaskan pada keluarga tanda dan gejala bila S: klien mengatakan apabila mengalami
tekanan darah mulai tinggi darah tinggi pasti merasa sakit kepala
2. Menjelaskan komplikasi dari hipertensi bila tidak
dan tengkuk terasa sakit.
mendapatkan perawatan yang tepat. - Klien mengatakan belum tau
3. Menganjurkan klien untuk mengontrol makanan dan
komplikasi dari hipertensi.
menghindari makanan yang berlemak dan berasa asin. - Klien tampak memperhatikan
4. Memotivasi klien berobat ke Puskesmas.
penjelasan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
1 Sabtu/29 1. Mengkaji ulang tingkat pengetahuan kliententang S: klien mengatakan tahu arti hipertensi
Agustus
penyakit hipertensi. (klien mengatakan tahu arti adalah tekanan darah tinggi dan
2015
hipertensi adalah tekanan darah tinggi dan mengetahui mengetahui bahwa tekanan darah
bahwa tekanan darah tinggi bisa karena stress, tinggi bisa karena stress, keturunan
keturunan atau makanan yang berlemak, klien atau makanan yang berlemak.
- Klien mengatakan sakit kepala
mengatakan sakit kepala dan tengkuk terasa sakit
dan tengkuk terasa sakit adalah tanda
adalah tanda dari hipertensi)
2. Melakukan pengukuran tekanan darah (TD 170/110 dari hipertensi.
O: TD 170/110 mmHg
mmHg)
- Klien tampak mendengarkan
3. Menjelaskan dan mendiskusikan kembali dengan klien
penjelasan dan ikut berdiskusi
tentang penyakit hipertensi: pengertian dan penyebab
- Klien mulai mengerti tentan
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi dan komplikasi
pengertian dan tanda/gejala
hipertensi.
hipertensi, dan penyebab hipertensi.
4. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
A: Masalah teratasi sebagian
5. Mengevaluasi singkat terhadap topik yang didiskusikan
P: Intervensi dilanjutkan
6. Memberikan pujian terhadap kemampuan yang
diungkapkan klien setiap kali diskusi.
2 1. Menjelaskan kembali tanda dan gejala bila tekanan S: Klien mengetahui apabila mengalami
darah mulai tinggi. darah tinggi pasti merasa sakit kepala
2. Menjelaskan kembali komplikasi dari hipertensi bila
dan tengkuk terasa sakit, klien
tidak mendapatkan perawatan yang tepat.
mengatakan komplikasi dari
3. Menganjurkan kembali klien untuk mengontrol
hipertensi adalah stroke.
makanan dan menghindari makanan yang berlemak
O: - Klien tampak sedikit mengerti tanda
dan berasa asin.
dan gejala hipertensi dan komplikasi
dari hipertensi.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
1 Selasa/1 1. Melakukan pengukuran tekanan darah (TD 170/100 S: klien mengatakan tahu arti hipertensi
September
mmHg) adalah tekanan darah tinggi dan
2015
2. Mendiskusikan kembali dengan klien tentang penyakit
mengetahui bahwa tekanan darah
hipertensi: pengertian dan penyebab hipertensi, tanda
tinggi bisa karena stress, keturunan
dan gejala hipertensi dan komplikasi hipertensi.
atau makanan yang berlemak
3. Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya
O: TD 170/100 mmHg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2 1. Menganjurkan kembali klien untuk mengontrol S: klien mengatakan akan mengurangi
makanan dan menghindari makanan yang berlemak makanan yang asin
O: Klien menjawab benar ketika ditanya
dan berasa asin.
komplikasi dari hipertensi salah
satunya adalah stroke.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
1 Jum’at /4 1. Melakukan pengukuran tekanan darah (TD 140/100 S: klien mengatakan tidak merasa sakit
September
mmHg) kepala
2015 2. Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya
O: TD 140/100 mmHg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2 1. Menganjurkan kembali klien untuk mengontrol S: klien mengatakan sudah mengurangi
makanan dan menghindari makanan yang berlemak makanan berlemak dan garam.
O: klien tampak sudah mengerti tentang
dan berasa asin.
komplikasi dari hipertensi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
1 Senin/7 1. Melakukan pengukuran tekanan darah (TD 140/90 S: klien mengatakan tidak merasa sakit
September
mmHg) kepala dan mengetahui tentang
2015 2. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
hipertensi
O: TD 140/90 mmHg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
1 Minggu/13 1. Mengevaluasi pengetahuan klien tentang hipertensi S: klien mengatakan tahu arti hipertensi
September 2. Melakukan pengukuran tekanan darah (TD 140/100
adalah tekanan darah tinggi dan
2015
mmHg)
mengetahui bahwa tekanan darah
3. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
tinggi bisa karena stress, keturunan
atau makanan yang berlemak.
O: TD 140/100 mmHg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

1 Rabu/16 1. Melakukan pengukuran tekanan darah (TD 130/90 S: klien mengatakan sudah mengetahui
September
mmHg) tentang pengertian, penyebab,
2015
komplikasi hipertensi dan makanan
yang harus dihindari
O: TD 130/90 mmHg
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
G. EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
Setelah dilakukan 8 kali kunjungan keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian dan penyebab hipertensi, tanda dan gejala
hipertensi juga komplikasi hipertensi, sehingga keluarga mampu merawat anggota keluarga denggan hipertensi.
Setelah dilakukan 8 kali kunjungan keluarga mampu menjelaskan kembali dan mengerti komplikasi dan akibat dari hipertensi
sehingga diharapkan risiko stroke dan penyakit jantung tidak terjadi.

Você também pode gostar