Você está na página 1de 3

AGROFORESTRI : Konsep Pembangunan Pertanian Berwawasan

Lingkungan
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya
Alam Dan Lingkungan

Disusun oleh
SINTIA ARUM
NPM. 165009061

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2019
BAB I
PEMBAHASAN
A. Sistem Agroforestry
Indonesia yang beriklim tropika basah dengan wilayah yang mempunyai
kondisi topografi berbukit sampai bergunung banyak menghadapi masalah
lingkungan. Ekosistem wilayah ini bersifat kompleks dan rapuh, serta adanya
pengaruh manusia yang cukup tinggi menyebabkan keseimbangan ekologi menjadi
rusak. Karena kondisi ekosistem bersifat tidak mantap, maka sumber daya alam
yang tersedia cepat mengalami kemunduran dan kerusakan yang terjadi bersifat
tidak bisa balik.
Konsep dasar agroforestry atau wanatani dimulai dari usaha pengawetan
tanah dan air serta adanya komponen pohon dalam sistem tersebut. Agroforestry
adalah suatu bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan
pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau
tanaman jangka pendek seperti tanaman pertanian. Asosiasi tersebut meliputi
dimensi waktu dan ruang, dimana komponen-komponen ini tumbuh bersama-sama
pada lahan yang sama. Dalam sistem ini akan mempertimbangkan nilai-nilai
ekologi dan ekonomi dalam interaksi antar pohon dan komponen lainnya.
Sistem agroforestry merupakan suatu teknik pemanfaatan lahan yang
berkembang mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi baru (Hairah dkk. dalam
Sulaksana, dkk. 2016). Pemanfaatan sistem agroforestry dengan penanaman
rumput-rumputan dengan semak dan pepohonan diterapkan untuk mengurangi erosi
dan aliran permukaan serta memelihara kesuburan tanah (Santoso, dkk. 2004)
Menurut Santoso dkk. (dalam Sulaksana, dkk. 2016), agroforestry memiliki
beberapa ciri khas dibandingkan dengan sistem penggunaan lahan lain, yaitu :
1. adanya interaksi kuat antara komponen pepohonan dan bukan pepohonan.
2. interaksi dua atau lebih jenis tanaman (salah satunya tanaman berkayu).
3. memberikan dua atau lebih hasil dari penggunaan sisten agroforestry.
4. siklusnya lebih dari satu tahun.
5. dapat digunakan pada lahan berlereng curam, berbatu, berrawa, ataupun tanah
marginal dimana sistem penggunaan lahan lain kurang cocok.
Pertanian berwawasan lingkungan dalam hal ini didekati berdasarkan
prinsip hutan tani (agroforestry) atau pertanaman campuran, dan tinjauan khusus
pada perubahan bahan organik sebagai indikator.

Você também pode gostar