Você está na página 1de 3

Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Lipid

Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam
air, dapat di ekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan
eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hampir semua lipid, asam
lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang.
Hal ini membuat lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlrmak.
Lipid secara umum dapat di bagi menjadi 2 kelas besar yaitu lipid sederhana dan lipid
kompleks. Yang termasuk lipid sederhana adalah trigliserida dari lemak atau minyak
seperti ester asam lemak dan gliserol, contohnya adalah minyak jagung, minyak biji
kapas dan butter. Lipid yang paling sederhana dan paling banyak mengandung asam
lemak sebagai unit penyusunnya adalah trigliserol, juga sering di sebut lemak, lemak
netral atau trigliserida.

Terdapat berbagai macam uji yang berkaitan dengan lipid yang meliputi analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang berhubungan
dengan identifikasi suatu zat atau campuran yang tidak di ketahui. Analisis kuantitatif
adalah analisis kimia yang menyangkut penentuan jumlah zat tertentu yang ada di
dalam suatu sample.

A. Uji kualitatif Lipid meliputi :

1. Uji kelarutan lipid


Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat lipid terhadap berbagai
macam pelarut. Dalam uji ini, kelarutan lipid di tentukan oleh sifat kepolaran
pelarut.
2. Uji Akrolein
Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam
lemak/minyak menghasilkan aldehid akrilat atau akrolein.
3. Uji ketidakjenuhan lipid
Uji ketidakjenuhan di gunakan untuk mengetahui asam lemak yang di uji apakah
termasuk lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi Iod Hubl
(yang di gunakan sebagai indicator) untuk membedakan antara asam lemak
jenuh dan tidak jenuh dengan cara melihat strukturnya.
4. Uji Ketengikan
Dalam uji ini, di identifikasi lipid mana yang sudah tengik dengan yang belum
tengik yang di sebabkan oleh oksidasi llipid.
B. Uji Kuantitatif Lipid meliputi :

1. Uji Bilangan Reichert Meisel (BRM)


Uji ini banyak di gunakan untuk menganalisis pemalsuan mentega yang di
campur dengan minyak lain. Minyak BRM untuk mentega antara 24 – 34 lebih
tinggi dari minyak lain.
2. Uji Bilangan Polenske
Bilangan ini menentukan kadar asam lemak yang volatile (Mudah menguap)
tetapi tidak larut dalam air, yaitu asam lemak C8-C14.
3. Uji Bilangan Kirschner Baru
Uji BKB ini di gunakan untuk membedakan margarine dan mentega yaitu
untuk mengetahui ada tidaknya pemalsuan.
4. Uji Bilangan Penyabunan
Dalam penetapan uji bilangan penyabunan biasanya larutan alkali yang di
gunakan adalah KOH, yang di ukur dengan hati – hati ke dalam tabung buret
atau pipet. Bilangan penyabunan menunjukan berat molekul lemak dan
minyak secara kasar.pada trigliserida dengan asam lemak rantai C nya
pendek maka akan di dapat BP yang lebih tinggi dari pada asam lemak
dengan rantai C panjang.
5. Uji Bilangan Hebner
Uji Bilangan Hebner di gunakan untuk menentukan jumlah asam lemak yang
tidak larut dalam air. Lemak dengan BM yang tinggi akan mempunyai
bilangan hebner yang rendah.
6. Uji Bilangan Iodin
Uji Bilangan Iodin adalah tergantung pada jumlah asam lemak tidak jenuh
dalam lemak. Lemak yang akan di periksa di larutkan oleh kloroform (CCl4)
kemudian di tambahkan larutan iodine berlebihan (0,1 – 0,5 gram). Sisa
iodine yang tidak bereaksi di titrasi dengan tiosulfat (Na2S2O3). Ada 2 cara
yang di gunakan untuk mengukur bilangan iodine tersebut yaitu dengan cara
Hanus dan cara Wijs. Pada cara Hanus, larutan iodine standarnya di buat
dalam asam asetat pekat (glacial) (CH3COOH). Sedangkan cara Wijs
menggunakan larutan iodine dalam asam asetat pekat (CH3COOH), tetapi
mengandung Iodium Klorida sebagai pemacu reaksi.
7. Uji Kolorimetrk Enzimatik
Uji ini untuk menentukan trigliserida menggunakan metode GPO-PAP
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Lipid

Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam
air, dapat di ekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan
eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hampir semua lipid, asam
lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang.
Hal ini membuat lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlrmak.
Lipid secara umum dapat di bagi menjadi 2 kelas besar yaitu lipid sederhana dan lipid
kompleks. Yang termasuk lipid sederhana adalah trigliserida dari lemak atau minyak
seperti ester asam lemak dan gliserol, contohnya adalah minyak jagung, minyak biji
kapas dan butter. Lipid yang paling sederhana dan paling banyak mengandung asam
lemak sebagai unit penyusunnya adalah trigliserol, juga sering di sebut lemak, lemak
netral atau trigliserida.

Lipid dapat di uji secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif adalah
analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau campuran yang tidak di
ketahui. Analisis kuantitatif adalah analisis kimia yang menyangkut penentuan jumlah
zat tertentu yang ada di dalam suatu sample.

Uji kualitatif meliputi Uji Kelarutan Lipid, Uji Akrolein, Uji Ketidakjenuhan Lipid, Uji
Ketengikan. Sedangkan Uji Kuantitatif meliputi Uji Bilangan Reichert Meisel (BRM), Uji
Bilangan Polenske, Uji Bilangan Kirschner Baru, Uji Bilangan Penyabunan, Uji Bilangan
Hebner, Uji Bilangan Iodin, Uji kolorimetri Enzimatik.

Você também pode gostar