Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh:
Tinjauan Pustaka
Organ reproduksi primer yaitu ovarium. Ovarium menghasilkan ova
(sel telur) dan hormon-hormon kelamin betina. Organ reproduksi sekunder
atau saluran reproduksi terdiri dari oviduk, uterus, serviks, vagina, dan
vulva. Fungsi organ-organ reproduksi10 sekunder adalah menerima,
menyalurkan, dan menyatukan sel-sel kelamin jantan dan betina memberi
lingkungan, memberi makan, melahirkan individu baru. Alat alat kelamin
dalam digantung oleh ligamentum.Ligamentum ini terdiri dari mesovarium
(penggantung ovarium), mesosalpink (penggantung oviduk), dan
mesometrium (penggantung uterus) (Idfar, 2017)
Materi dan Metode
Materi
Alat. Alat yang digunakan pada saat praktikum anatomi organ
reproduksi betina adalah pita ukur dan lembar kerja.
Bahan. Bahan yang digunakan pada saat praktikum anatomi organ
reproduksi betina adalah preparet basah organ reproduksi sapi Jawa yang
berumur dua tahun dengan berat sapi 350kg.
Metode
Metode yang digunakan pada praktikum organ reproduksi hewan
betina adalah dengan dilakukan pengamatan, pemahaman fungsi, dan
perbedaan bagian-bagian alat reproduksi betina secara makroskopis.
Preparat yang sudah di amati kemudian diukur pada setiap bagian
organnya dengan pita ukur. Semua hasil pengamatan dicatat pada kertas
kerja.
Hasil dan Pembahasan
. Hasil pengukuran anatomi organ reproduksi betina sapi Simpo
dengan umur 3 tahun bobot badan 250 kg yang dilakukan pada saat
praktikum disajikan pada tabel berikut
Tabel 2. Hasil pengukuran organ reproduksi betina
Panjang Lebar Tinggi Keterangan
Organ reproduksi
(cm) (cm) (cm)
Ovarium 2 2,5 1 -
Oviduk 19 - - -
Corpus uteri 8 - - -
Cornue uteri
Cervix uteri 9 - - Menutup
Vestibulum 25 - - -
Portio vaginales cervices 15 - - -
Vulva 10 - - -
Oviduk 9 - - -
Ovarium
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh ovarium sapi Jawa yang
memiliki panjang 2 cm, lebar 2,5 cm, dan tinggi 1 cm. Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ovarium adalah spesies, umur, masa
reproduksi hewan betina. Jalaludin (2014) menyatakan bahwa panjang dan
lebar ovarium sapi aceh umur 3,5-4,5 tahun adalah 2,37±0,28 cm dan
1,01±0,33 cm. Feradis (2010) menyatakan bahwa ukuran ovarium
berbeda-beda dan dipengaruhi spesies dan fase siklus estrus. Berdasarkan
literatur, hasil yang didapat sudah sesuai.
Ovarium yaitu merupakan organ reproduksi betina yang
menghasilkan ovum dan sebagai organ endokrin yang mengekskresikan
hormon-hormon kelamin betina, estrogen dan progesteron. Ovarium
terletak di dalam cavum abdominalis, menggantung, dan bertaut melalui
mesovarium ke uterus. Mesovarium yang didapat memiliki panjang 19 cm.
Fungsi dari mesovarium adalah untuk mempertahankan posisi ovarium
agar tidak bergeser atau jatuh. Azawi et al., (2008) menyatakan bahwa
ovarium tersusun atas bagian bagian medula yang terletak didalam dan
korteks yang terletak diluarnya. Komposisi bagian medula yaitu jaringan
ikat, fibroelastik, jaringan syaraf, dan pembuluh darah yang berhubungan
dengan ligamentum mesovarium melalui hilus.
Bentuk ovarium pada setiap jenis hewan berbeda-beda,
berdasarkan jumlah keturunan yang dilahirkan, bentuk ovarium dibagi
menjadi dua, yaitu Monotocous dan Polytocous. Monotocous dimiliki oleh
hewan yang melahirkan satu anak dalam 1 kali kelahiran. Ovarium pada
jenis hewan ini yang berbentuk bulat panjang atau oval. Contoh : sapi dan
kerbau. Polytocous dimiliki oleh hewan yang melahirkan anak dengan
jumlah yang banyak dalam satu kali kelahiran. Ovarium pada jenis hewan
ini berbentuk seperti buah murbei. Contoh : tikus dan babi.
Feradis (2010) menyatakan bahwa ovarium dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu monotocous dan polytocous. Monotocous adalah golongan
hewan yang melahirkan satu anak dalam satu periode kebuntingan,
misalnya sapi, kuda, dan kerbau. Polytocous adalah golongan hewan yang
mampu menghasilkan beberapa anak dalam satu periode kebuntingan.
Ovarium
Infundibulum
Isthmus
Ampulla
Corpus uterus
Cornue uterus
cervix
vestibulum
Labia
minora