Você está na página 1de 6

Isolasi dan Karakterisasi Morfologi Bakteri di Air Goa Seplawan, Kaligesing, Purowrejo,

Jawa Tengah

Syarah Sabila Rusda, Alviati Nur Indah Sari, Novia Nuryanti

Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam,Universitas


Negeri Yogyakarta,
Karangmalang Yogyakarta 55281

Abstract

Seplawan Cave is one of the cave's natural attractions in Purworejo.The purpose of this research
is to isolate and characterize the morphology of colonies from bacteria in Seplawan cave water
samples. In this study sampling was carried out in 2 places in running water and 3 samples were
repeated. Each water sample was diluted then the bacteria were isolated by pour plate method
and characterized. Based on the results of the study found 6 bacterial isolates with a variety of
morphological features, namely round and irregular shapes, white and yellow, convex and flat
elevation, flat ridged and wavy edges with varying amounts.

Keywords: cave, bacteria, isolation, characterization

Abstrak

Goa Seplawan adalah salah satu obyek wisata alam goa yang berada di Kabupaten
Purworejo.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan isolasi dan karakterisasi morfologi
koloni dari bakteri yang berada di sampel air goa Seplawan. Pada penelitian ini dilakukan
pengambilan sampel pada 2 tempat di air mengalir dan setiap sampel dilakukan 3 pengulangan.
Setiap sampel air dilakukan pengenceran kemudian bakteri diisolasi dengan metode pour plate
dan dikarakterisasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 6 isolat bakteri dengan keberagaman
ciri morfologinya yaitu bentuk bulat dan tak beraturan, warna putih dan kuning, elevasi cembung
dan datar, tepi rata bergerigi dan bergelombang dengan jumlah yang bervariasi.

Kata kunci : goa, bakteri, isolasi, karakterisasi

Pendahuluan Selatan, sampai dengan 7° 54’ Lintang


selatan. Kabupaten ini berbatasan dengan
Goa Seplawan adalah salah satu
Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten
obyek wisata alam goa yang berada di
Magelang di utara, Kabupaten Kulon Progo
Kabupaten Purworejo. Kabupaten Purworejo
(Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di
adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa
timur), Samudra Hindia di selatan, serta
Tengah. Ibukota berada di kota Purworejo.
Kabupaten Kebumen di sebelah barat.
Kabupaten Purworejo secara geografis
Bagian selatan wilayah Kabupaten
berada pada 109° 47’ 28” Bujur timur, 110°
Purworejo merupakan dataran rendah.
08’ 20” Bujur Timur, 7° 32’ Lintang
Bagian utara berupa pegunungan, bagian Peralatan yang digunakan dalam penelitian
dari Pegunungan Serayu. Di perbatasan ini adalah cool box, botol flakon, petridish,
dengan DIY, membujur Pegunungan tabung reaksi, dirgalsky, erlenmeyer, gelas
ukur, mikropipet dan tip pipet, tutup kapas,
Menoreh. Goa ini terletak di gugusan bukit
Autoklaf, dan botol jam.
menoreh perbatasan Kab. Purworejo dan
Kulon Progo tepatnya berada di desa Bahan penelitian
Donorejo, Kecamatan Kaligesing sekitar 40
Bahan yang digunakan adalah aluminium
kilometer ke timur dari pusat kota Purworejo foil, spidol permanen, label, media PDA,
dan berada di sekitar 700 meter dari kapas, akuades, lakban hitam, Alkohol, dan
Permukaan laut. Goa Seplawan terbentuk spiritus.
dari proses evolusi alam selama berjuta-juta
Metode
tahun itu telah membentuk permukaan
pegunungan purba itu sedemikian rupa a. Eksplorasi Kapang Parasit
sehingga menghadirkan keajaiban panorama Plotting : Metode dalam plotting
alam menggunakan carasampling fixedsize plots
dikombinasi dengan opportunistic sampling.
Dalam penelitian ini dilakukan Plot yang dibuat pada dua trek. Air sampel
isolasi dan karakterisasi bakteri air goa. yang dikoleksi dimasukkan dalam botol
Ada berbagai cara untuk mengisolasi flakon yang ditutupi lakban hitam kemudian
bakteri dalam biakan murni yaitu, cara di amankan di dalam cool box.
pengenceran, cara penuangan, cara b. Persiapan Alat dan Media Isolasi Kapang
penggesekan atau penggoresan, cara Mensterilisasi peralatan yang digunakan
penyebaran, cara pengucilan 1 sel, dan cara dalam penelitian menggunakan autoklaf
inokulasi pada hewan. Masing-masing selama 20 menit pada suhu 121oC.
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Mensterilisasi media pertumbuhan dan
Isolasi dan karakterisasi morfologi isolasi bakteri pada suhu 121oC selama 15
dilakukan untuk mengetahui morfologi menit.
bakteri yang terdapat di air goa untuk c.Isolasi Bakteri dari Air Goa
menentukan ada berapa jenis. Mengisolasi sampel air goa dengan
Saat ini belum banyak penelitian membuat satu seri pengenceran yaitu dari
yang mendeskripsikan karakterisasi bakteri 10-1 hingga 10-6. Menanam sampel air goa
air goa di Goa Seplawan, Kaligesing, pada pengenceran 10-5 dan 10-6 pada media
Purworejo, Jawa tengah. Berdasarkan latar Nutrien Agar (NA) dengan menggunakan
belakang tersebut, dilakukan penelitian metode pour plate. Melakukan pengulangan
eksploratif yaitu Isolasi dan Karakterisasi 3 replikasi pada setiap sampel
Morfologi Bakteri di Air Goa Seplawan, o
air.Menginkubasi dalam suhu 37 C selama
Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. 24-48 jam hingga bakteri tumbuh.
Bahan dan Metode d. Karakterisasi Isolat Bakteri
Alat Penelitian Karakterisasi koloni bakteri dilakukan pada
isolat terpilih dan kemudian dikarakterisasi
berdasarkan pengamatan makroskopis.
Pengamatan makroskopis meliputi warna bentuk koloni.
koloni, tepi koloni, elevasi koloni, dan
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Karakterisasi Morfologi Isolat Bakteri Air Goa
Sampel Pengenceran Ulangan Kode Morfologi Yang Diamati
Air Isolat
warna Elevasi Tepi Bentuk Jumlah

10-5 1 A Kuning Cembung Rata Bulat 126


B Putih Cembung Rata Bulat 25
2 A Kuning Cembung Rata Bulat 73
1 B Putih Cembung Rata Bulat 17
3 A Kuning Cembung Rata Bulat >200
B Putih Cembung Rata Bulat >200
10-6 1 A Kuning Cembung Rata Bulat >200
B Putih Cembung Rata Bulat >200
2 A Putih Cembung Rata Bulat 131
C Putih Datar Bergerigi Tak beraturan 34
3 D Putih Cembung Rata Bulat >200
C Putih Datar Bergerigi Tak beraturam >200
2 10-5 1 A Kuning Cembung Rata Bulat 123
B Putih Cembung Rata Bulat 16
2 A Kuning Cembung Rata Bulat 72
B Putih Cembung Rata Bulat 10
E Putih Datar Rata Bulat 6
C Putih Datar Bergerigi Tak beraturam 2
3 A Kuning Cembung Rata Bulat 58
B Putih Cembung Rata Bulat 8
10-6 1 F Putih Datar Bergelo Tak beraturan 5
mbang
B Putih Cembung Rata Bulat 36
2 B Putih Cembung Rata Bulat 40
C Putih Datar Bergerigi Tak beraturan 3
3 A Kuning Cembung Rata Bulat 44
B Putih Cembung Rata Bulat 26
C Putih Datar Bergergi Tak beraturan 20
F Putih Datar Bergelo Tak beraturan 2
mbang
Penelitian ini diawali dengan kedalam botol flakon berukuran 50 mL lalu
melakukan pengambilan sampel di air ditaruh kedalam ice box agar bakteri-bakteri
mengalir di dalam goa sebanyak 2 plot yaitu yang telah diambil tidak terkontaminasi.
air yang berada di pinggir dan air yang Selanjutnya diakan diilakukan isolasi dan
berada ditengah. Selanjutnya dimasukkan karakterisasi terhadap sampel tersebut.
Isolasi suatu mikrobia ialah memisahkan 10-5 dan 10-6. Dalam praktikum isolasi
mikrobia tersebut dari lingkungannya di bakteri, memerlukan lingkungan dan
alam dan menumbuhkannya sebagai biakan medium yang berisi zat hara untuk
murni dalam medium buatan.Media agar pertumbuhan sel, sintesis sel, keperluan
merupakan substrat yang sangat baik untuk energi dalam metabolisme, dan
memisahkan campuran mikroorganisme pergerakan yang sesuai dengan
sehingga masing-masing jenisnya menjadi mikroorganisme. Medium biakan yang
terpisah-pisah. Karakterisasi merupakan digunakan untuk menumbuhkan mikrobia
salah satu kegiatan yang dilakukan untuk dalam bentuk padat, semi padat, dan cair.
mengobservasi bakteri maupun kapang hasil Yang digunakan dalam praktikum adalah
isolasi (isolat). Kegiatan karakterisasi dapat medium padat yaitu agar. Agar digunakan
dilakukan berdasarkan sifat sitologi (bentuk sebagai media karena tidak dapat diuraikan
sel, gerak atau motilitas, sifat Gram dan oleh mikroba. Media yang digunakan
endospora), sifat morfologi, dan sifat dalam praktikum adalah NA karena yang
fisiologi. Uji sifat morfologi mencakup sifat- akan di biakan adalah bakteri.
sifat koloni, seperti ukuran, bentuk, warna
dan tepian, sedangkan uji sifat fisiologi Metode yang digunakan adalah
diantaranya uji hidrolisis pati, hidrolisis Metode tuang (pour plate). Metode tuang
lemak, hidrolisis protein dan uji katalase terdiri dari penginokulasian biakan murni
(Nurjanna 2007). dalam hal ini digunakan Bakteri dari air
goa yang sudah dibuat dengan medium NA
Setelah dilakukan pengambilan dalam cawan petri. Mula diambil 10 mL
sampel dilanjutkan dengan pengenceran dari pengenceran 10-5 dan 10-6 dengan 3
bertingkat menggunakan aquadesh steril. kali pengulangan lalu dituangkan ditengah
Pengenceran ini dilakukan dari 10-1 -10-6. cawan juga. Cawan ini kemudian diputar
Bakteri isolasi air goa dapat diperoleh dari untuk mencampur isinya dan dibiarkan
air-air yang mengalir dipermukaan tanah memadat. Setelah mengental dan setelah
goa, oleh sebab itu pengenceran ini hanya diinkubasi selama 2 hari akan nampaklah
menggunakan air aquades karena fungsi koloni yang tertanam pada agar
aquades sebagai pelarut sesuai dengan tersebut. Inkubasi dilakukan dengan
teori bahwa Aquades tersusun atas kondisi cawan terbalik untuk mencegah air
hydrogen perixida maksimal 49.9%, kondensasi jatuh di atas permukaan
aquades ini berwarna putih bening seperti sehingga dapat terjadi penyebaran koloni
air. Aquades adalah air biasa yang telah (Waluyo, 2004). Tujannya adalah
mengalami penyulingan sehingga tidak memisahkan sel-sel bakteri satu sama lain
memiliki kandungan mineral apapun dan sehingga terbentuk menjadi koloni-koloni
juga ridak ada campuran apapun, berperan yang terpisah dalam medium yang padat.
sebagai pelarut (Fatih,2008). Kemudian dapat diambil sel-sel dari satu
koloni utntuk mendapatkan biakan murni.
Selanjutnya bakteri dari tiap Pada percobaan isolasi bakteri dengan
sampel ditumbuhkan dari pengenceran ke
menggunakan media NA ini didapatkan bakteri pada isolat bakteri yang telah lolos
bentuk koloni menyebar tidak teratur. seleksi. Mikroorganisme yang
ditumbuhkan pada media yang bervariasi
Bakteri yang dihasilkan berbentuk akan menunjukkan penampakan
bulat dan tidak beraturan yang ukurannya makroskopis yang berbeda-beda pada
titik, ada juga yang kecil, dan juga pertumbuhannya. Perbedaan ini disebut
sedang jika dilihat dari atas, dengan dengan karakteristik kultur, yang
elevasi cembung dan datar. digunakan sebagai dasar untuk
Setelah di inkubasi selama 24-48 memisahkan mikroorganisme dalam
jam diperoleh hasil pertumbuhan mikroba. kelompok taksonomik. Isolat bakteri ini
Penggoresan media yang benar dan baik diamati morfologi koloni dengan melihat
akan terlihat hasil biakan bakteri murni bentuk koloni, warna, tepian dan elevasi
pada satu titik koloni pada kuadran empat, dan jumlah koloni.
sedangakn pada percobaan ini media Berdasarkan hasil pengamatan
isolasi bakteri telah mengalami kesalahan morfologi koloni didapatkan berbagai
pengoresan sehingga tidak didapatkan karakteristik yang berbeda dari segi
biakan murni bakteri pada satu titik pada bentuk koloni, tepian, elevasi, warna
kuadran empat, melainkan terdapat banyak dan sifat permukaan. Pada hasil
titik biakan dan bakteri pada alur pengamatan terdapat bentuk bulat dan tak
penggoresan, kesalahan penggoresan ini beraturan. Tepi koloni ada yang rata,
mungkin terjadi pada saat jarum ose tidak bergerigi, dan Bergelombang. Keenam
didinginkan terlebih dahulu, sehingga isolat memiliki elevasi yang datar dan
penggoresan pada setiap kuadaran cembung. Warna atau pigmentasinya ada 2
penggoresan terlalu dalam dan tidak macam, yaitu warna putih dan kuning.
melemah sesuai dengan metode yang ada. Morfologi koloni isolat bakteri yang
Selanjutnya dilakukan karakterisasi ditemukan pada penelitian ini sesuai
pada sampel yang sudah ditanam pada dengan pernyataan Cappucino and
cawan petri tersebut. Bakteri yang Sherman (1987) bahwa pada umumnya
dihasilkan berbentuk bulat dan tidak bentuk koloni bakteri berbentuk circular,
beraturan yang ukurannya titik, ada juga irregular, filamentous, rhizoid. Elevasi
yang kecil, dan juga sedang jika dilihat berbentuk raised, convex, flat, umbonate,
dari atas, dengan elevasi cembung dan crateriform. Tepian yang berbentuk entire,
datar.Isolat yang diperoleh dari air goa undulate, filiform, curled dan lobate.
seplawan terdapat 6 kode isolat bakteri Adanya keanekaragaman dan
dengan morfologi yang berbeda. Kedua jumlah isolat bakteri kemungkinan
isolat murni lalu diamati karakteristik disebabkan oleh media tumbuh yang
morfologinya. Capuccino dan Sherman digunakan sebagai media isolasi bakteri.
(1992) menyebutkan bahwa karakterisasi Kandungan nutrisi yang terdapat dalam
morfologi bertujuan untuk mengamati baik suatu media kultur juga akan
morfologi koloni maupun morfologi sel
mempengaruhi pertumbuhan bakteri Prescott, L. M, J. P. Harley, dan D. A. Klein.
(Cappucino dan Sherman, 2001) 2008. Microbiology. 7th Ed.
Simpulan McGraw-Hill Book Company Inc.

Dari penelitian yang telah dilakukan USA, p: 113-116


dapat diketahui bahwa isolasi bakteri air goa
Pelczar, M.J dan E.C.S Chan, 1986. Dasar-
dapat menggunakan metode pour plate. Dari
hasil isolat bakteri air Goa Seplawan, Dasar Mikrobiologi. Terjemahan R.S.
Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah
Hadioetomo dkk. UI Press. Jakarta,
didapatkan karakterisasi morfologi bakteri
berupa bentuk bulat dan tak beraturan. Tepi hal. 68.
koloni ada yang rata, bergerigi, dan
Schagel, Hans G. 1996. Mikrobiologi
Bergelombang. Keenam isolat memiliki
elevasi yang datar dan cembung. Warna atau Umum. Jogja : gajah mada.
pigmentasinya ada 2 macam, yaitu warna
Trianda. 2011. Inokulasi Mikroba
putih dan kuning. Denga enam kode isolat
yaitu A,B,C,D,E, dan F. Mkrobiologi.
www.Trianda.herisonsurbakti.com.
Daftar Pustaka
Diakses pada tanggal 22 Oktober
Ani Murniati, 2002. Buku Penuntun
2018.
Praktikum Mikrobiologi.Bogor: IPB Press.
Volk, Wesley A. Dan Margaret F. Wheeler.
Barazandeh, N. 2008. Microbiology Titles.
1993. Mikrobiologi Dasar.
Jerman. Springer-Verlag Berlin
Erlangga. Jakarta.
Heidelberg Media , pp 9-11
Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum.
Dwyana Z,. Abdullah. 2012. Penuntun
UMM Press. Malang, p: 61-67
Praktikum Mikrobiologi.
Universitas Hasanuddin.
Makassar

Dwyana Z,. Nurhaedar. 2011. Mikroobiologi


Dasar. Universitas Hasanuddin. Makassar

Gaman, P.M. dan Shernington, K.B. 1994.


Ilmu Pangan dan Pengantar Ilmu
Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi.
Jakarta : UGM-Press

Você também pode gostar