Você está na página 1de 4

TUGAS AKUNTANSI FORENSIK

INVESTIGASI KASUS PENCUCIAN UANG

DISUSUN OLEH :

TOTO SUGIYARTO 142160159


JEIHAN RAFLIYA JUNOR 142160161
ABU BAKAR B.S 142160167
UMAR DHANI ILYAS 142160168

EA-C
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
2019
KPK Tetapkan Bupati Nonaktif Mojokerto Tersangka Pencucian Uang
(Reka Dwi Novianto, nasional.sindonews.com)
Selasa, 18 Desember 2018 – 20:17 WIB

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati nonaktif


Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP), sebagai tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang
(TPPU). Hal ini hasil dari pengembangan perkara suap dan gratifikasi dengan tersangka
Mustofa.Dalam perkara suap, Mustofa selaku Bupati Mojokerto periode 2010 2015 dan
periode 2016-2021 diduga menerima suap sebesar sekitar Rp2,350 miliar dari Okcyanto
(OKY) selaku Permit and Regulatory Division Head PT Tower Bersama Infrastructure
(Tower Bersama Group) dan sebesar Rp550 juta dari Onggo Wijaya (OW) selaku Direktur
Operasi PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
Hal ini terkait dengan Pengurusan Izin Prinsip Pemanfaatan Ruang (IPPR) dan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) atas Pambangunan Menara Telekomunikasi di Kabupaten
Mojokerto Tahun 2015.Untuk perkara gratifikasi tersangka Mustofa diduga menerima fee
dari rekanan pelaksana proyek proyek di lingkungan Pemkab Mojokerto, Dinas dan
SKPD/OPD, Camat, dan Kepala Sekolah SD, SMA, di Kabupaten Mojokerto. Total
pemberian gratifikasi Rp34 miliar."Mustofa diduga tidak pernah melaporkan penerimaan
gratifikasi tersebut pada KPK sebagaimana diatur di Pasal 16 Undang-Undang (UU) Nomor
30 Tahun 2002 tentang KPK dan Pasal 12 C UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi," ujar Juru bicara KPK Febri Diansyah di Gedung
KPK, Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Dari penerimaan gratifikasi sekitar Rp34 miliar tersebut, KPK menemukan dugaan
tindak pidana pencucian uang dalam hubungannya dengan perbuatan menempatkan,
mentrasfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan,
membawa ke Iuar negeri, mengubah bentuk.Kemudian menukarkan dengan mata uang atau
surat berharga atau perbuatan Iain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya
merupukan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan
asal usul harm kekayaan yang diduga dilakukan oleh tersangka Mustofa.Febri mengatakan
tersangka MKP diduga telah menyimpan secara tunai atau sebagian disetorkan ke rekening
bank yang bersangkutan atau dlduga melalui perusahaan milik keluarga pada Musika Group,
yaitu CV Musika, PT Sirkah Purbantara (SPU-MIX) dan PT Jisoelman Putra Bangsa dengan
modus utang bahan."Mustofa juga diduga menempatkan, menyimpan dan membelanjakan
hasil penerimaan gratifikasi berupa Uang tunai sebesar sekitar Rp4,2 miliar, Kendaraan roda
empat sebanyak 30 unit atas nama pihak lain, Kendaraan roda dua sebanyak 2 unit atas nama
pihak lain dan Jetski sebanyak 5 unit," jelas Febri.Mustofa disangkakan melanggar pasal 3
dan/atau pasal 4 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU.
"Penyidik juga telah melakukan penyitaan sejumlah aset dan dokumen milik Mustofa saat
melakukan penggeledahan di sejumlah tempat beberapa waktu lalu," ungkapnya.Aset tersebut
yaitu berupa, 30 unit mobil, 2 unit sepeda motor, 5 unit jetski, Uang tunai sebesar sekitar
Rp4,2 miliar dan dokumen Musika Group yang terkait dengan tersangka Mustofa.

Investigasi
1. Analisis 5W + 1H
Who : Mustofa Kamal Pasa (Bupati Mojokerto)
What : Menerima suap terkait Pengurusan Izin Prinsip Pemanfaatan Ruang (IPPR)
dan Izin Mendirikan bangunan (IMB) atas pembangunan menara
telekomunikasi.
When : 2015
Where : Kabupaten Mojokarto
Why :?
How : Menyimpan secara tunai atau sebagian disetorkan ke rekening bank yang
bersangkutan atau diduga melalui perusahaan milik keluarga pada Musika
Group, yaitu CV Musika, PT Sirkah Purbantara, dan PT Jisoelman Putra
Bangsa.

2. Teknik atau cara investigasi :


1. Menelusuri proses pemberian Izin Prinsip Pemanfaatan Ruang (IPPR) dan Izin
Mendirikan bangunan (IMB) atas pembangunan menara telekomunikasi dan dapatkan
dokumen yang berkaitan serta identifikasi setiap pelanggaran terhadap ketentuan yang
berlaku.
2. Melakukan observasi lapangan ke kawasan pembangunan menara telekomunikasi dan
dapatkan keterangan ahli yang diperlukan serta hitung perkiraan besarnya kerugian
negara dengan pendekatan Follow The Money.
3. Mengidentifikasi pihak-pihak yang diduga terlibat dan identifikasi kemungkinan
adanya transaksi keuangan diantara mereka.
4. Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang diduga terlibat.
3. Pendukung dan Hambatan teknik diatas :
a. Pendukung :
1. Pendekatan Follow The Money memiliki priorotas untuk mengejar hasil kejahatan,
bukan pelaku kejahatan, sehingga dapat dilakukan dengan “diam-diam”, Iebih mudah,
dan risiko lebih kecil karena tidak berhadapan Iangsung dengan pelaku yang kerap
merniliki potensi melakukan perlawanan.
2. Pendekatan Follow The Money hasil kejahatan yang nanhinya dibawa kc depan
proses hukum dan disita untuk ncgara karena pelaku tidak bcrhak menikmati harta
yang diperoleh dengan cara tidak sah. Dengan disitanya hasil tindak pidana mi,
motivasi seseorang melakukan tindak pidana untuk mencari harta menjadi berkurang
atau hilang.
3. Harta atau uang merupakan tulang punggung organisasi kejahatan. Mengejar dan
menyita harta kekayaan hasil kejahatan akan memperlemah mereka sehingga tidak
membahayakan kepentingan umum.
4. Terdapat pengecualian ketentuan kerahasiaan bank atau rahasia Iainnya sejak
pelaporan transaksi oleh penyedia jasa keuangan (PJK.) sampai pemeriksaan
selanjutnya oleh penegak hukum. Hal mi akan dapat mengungkap oknurn-oknuin atau
pelaku yang menjadi dalang maupun menerirna hasil uang hasil kejahatan money
laundering dengan cara melihat keadaan keuangan dan transaksi keuangannya.

b. Penghambat :
1. Perlunya banyak personel atau sumber daya.
2. Hambatan identifikasi transaksi keuangan yang mencurigakan karena harus
menerobos kerahasiaan bank karena privasi pemilik rekening.
3. Hambatan waktu yang diperlukan untuk melakukan investigasi yang tidak menentu.
Apalagi proses penanganan kasus yang melibatkan lintas negara karena perbedaan
proses hukum apabila tersangka menyimpan uang di luar negeri..

Você também pode gostar