Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
ISRAJUDDIN ( 8410543-Z )
Pegawai Tugas Belajar pada Divisi Pengembangan Talenta
Direktorat Human Capital Management
PT PLN (Persero) Kantor Pusat
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 3
3.1. Flowchart................................................................................................................................................. 6
4.2. Konfigurasi flat dengan pentanahan tidak sempurna pada salah satu fasa....................................... 12
4.4. Konfigurasi 3-foil dengan pentanahan tidak sempurna pada salah satu fasa.................................... 16
2|Page
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
Pada bahasan ini, akan disimulasikan dan dianalisa distribusi tegangan dan medan listrik pada kabel
tegangan tinggi berpenghantar tunggal berisolasi XLPE pada kondisi normal dan pada kondisi terjadi
gangguan pentanahan yang tidak sempurna pada salah satu fasa.
Dalam melakukan simulasi distribusi tegangan dan medan listrik 2 dimensi, digunakan software
FEMM 4.2 (Finite Element Method Magnetics versi 4.2) yang dirancang dan dikembangkan pada tahun
2010 oleh David Meeker.
3|Page
BAB 2 DASAR TEORI
(1)
Persamaan Maxwell :
(2)
Dimana, adalah Kerapatan Muatan per unit volume (C/m, C/m2, C/m3)
(3)
Jika ρ = 0, persamaan Poisson dapat dinyatakan dalam persamaan Laplace :
(4)
4|Page
persamaan-persamaan yang diperoleh dari finite element untuk digunakan sebagai pendekatan pada
persamaan yang jauh lebih kompleks pada domain yang lebih besar.
Pembagian finite element fleksibel mengikuti bentuk domain yang akan diselesaikan. Pembagian
ini disebut diskritisasi. Jumlah dan ukuran finite element yang dibentuk tergantung dari kompleksitas
permasalahan yang akan diselesaikan.
(a) (b)
Gambar 2.1 Kontruksi kabel tegangan tinggi berpenghantar tunggal berisolasi XLPE
(a) Lead Sheath, (b) Copper laminated cable
5|Page
BAB 3 FLOWCHART, PEMODELAN DAN SIMULASI
3.1. Flowchart
Alur proses analisa medan listrik dan distribusi tegangan yang digunakan pada bahasan ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 3.1. Alur proses analisa medan listrik dan distribusi tegangan
3.2. Pemodelan
6|Page
Model kabel yang digunakan untuk simulasi menggunakan FEMM 4.2 terdiri atas 4 kondisi, yakni
kabel tegangan tinggi ditanahkan langsung dengan konfigurasi flat kondisi normal dan kondisi
pentanahan salah satu fasa tidak sempurna , serta kabel tegangan tinggi ditanahkan langsung dengan
konfigurasi 3-foil kondisi normal dan kondisi pentanahan salah satu fasa tidak sempurna. Gambar model
yang telah diimport dari CAD ke FEMM 4.2 ditunjukkan oada gambar 3.2
7|Page
Dengan data properti/parameter model yang digunakan sebagai berikut:
3.3. Simulasi
Berikut tahapan pelaksanaan simulasi yang dilakukan di FEMM 4.2.
a. Pembentukan mesh
8|Page
Gambar 3.6. Hasil pembentukan mesh untuk kabel konfigurasi 3-foil
b. Menampilkan hasil simulasi
9|Page
BAB 4 HASIL SIMULASI DAN ANALISA
10 | P a g e
Gambar 4.1.c Grafik potensial Listrik terhadap jarak dari permukaan konduktor pada Kondisi Normal
Gambar 4.1.d Grafik kuat medan Listrik terhadap jarak dari permukaan konduktor pada Kondisi Normal
11 | P a g e
4.2. Konfigurasi flat dengan pentanahan tidak sempurna pada salah satu fasa
Gambar 4.2.b Kuat Medan Listrik pada Kondisi pentanahan tidak sempurna
12 | P a g e
Gambar 4.2.c Grafik potensial Listrik terhadap jarak dari permukaan konduktor pada pentanahan tidak sempurna
Gambar 4.2.d Grafik kuat medan Listrik terhadap jarak dari permukaan konduktor pada pentanahan tidak
sempurna
13 | P a g e
4.3. Konfigurasi 3-foil pada kondisi normal
14 | P a g e
Gambar 4.3.c Grafik potensial Listrik terhadap jarak dari permukaan konduktor pada Kondisi Normal
Gambar 4.3.d Grafik kuat medan Listrik terhadap jarak dari permukaan konduktor pada Kondisi Normal
15 | P a g e
4.4. Konfigurasi 3-foil dengan pentanahan tidak sempurna pada salah satu fasa
Gambar 4.4.b Kuat Medan Listrik pada Kondisi pentanahan tidak sempurna
16 | P a g e
Gambar 4.4.c Grafik potensial Listrik terhadap jarak dari permukaan konduktor pada pentanahan tidak sempurna
Gambar 4.4.d Grafik kuat medan Listrik terhadap jarak dari permukaan konduktor pada pentanahan tidak
sempurna
17 | P a g e
4.5. Analisa
4.5.1 Analisa Distribusi Tegangan
Berdasarkan hasil simulasi dapat dilihat bahwa distribusi tegangan pada kabel kondisi normal,
baik dengan konfigurasi flat maupun 3-foil, terjadi perbedaan warna (contour) dengan degradasi
tegangan dari bagian konduktor ke ground yang terletak pada bagian lead sheath yang diakibatkan oleh
sifat dielektrik bahan dan jarak dari konduktor (Gambar 4.1.a, Gambar 4.1.c, Gambar 4.3.a dan Gambar
4.3.c). Akan tetapi pada saat salah satu fasa tidak tertanahkan dengan baik, maka akan terjadi perubahan
distribusi tegangan pada fasa yang mengalami gangguan, karena selubung pengaman tidak lagi
terhubung dengan tanah.
Dari hasil simulasi juga dapat dilihat bahwa perbedaan konfigurasi saat penanaman kabel tanah
(flat ataupun 3-foil) tidak terlalu berpengaruh terhadap distribusi tegangan, dikarenakan setiap kabel
dari masing-masing fasa sudah memiliki selubung pengaman yang terhubung ke pentanahan system.
Pada kondisi normal dapat dilihat distribusi medan listrik memiliki degradasi serupa dengan
tegangan namun berbeda warna, di mana degradasi ini dipengaruhi oleh konstanta dielektrik material
pada tiap lapisan.
Pada kondisi pentanahan tidak sempurna pada salah satu fasa, perubahan medan listrik pun
terjadi mengikuti perubahan gradient tegangan. Perubahan ini diakibatkan karena tanah memiliki
konstanta dielektrik tertentu (dalam hal ini diambil kondisi tanah dengan soil water content (SWC) 0.1)
Ɛr=5.343 mengakibatkan perubahan distribusi tegangan. Hal ini tentunya berakibat pada perubahan
gradient tegangan yang cukup besar terhadap jarak dari konduktor, yang berarti perubahan besar terjadi
pada medan listrik di sekitar kabel yang mengalami gangguan.
Pada hasil simulasi dapat dilihat titik ektrim terdapat pada lokasi pertemuan antara dua material
yang konstanta dielektriknya jauh berbeda. Hal ini diakibatkan berlakunya syarat batas di mana Dn1=Dn2,
yang berarti dengan kerapatan fluks yang sama pada kedua sisi batas antar material, kuat medan listrik
akan berbeda di mana besarnya berbanding terbalik dengan konstanta dielektrik (Ɛr).
18 | P a g e
BAB 5 KESIMPULAN
Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa :
1. Konstanta dielektrik (Ɛr) bahan dan jarak dari konduktor bertegangan mempengaruhi distribusi tegangan
pada kabel.
2. Kuat medan listrik sebanding dengan perubahan gradient tegangan dan berbanding terbalik dengan
konstanta dielektrik (Ɛr) material yang menjadi mediumnya.
3. Titik atau area ekstrim terjadi pada daerah perbatasan antar material dengan perbedaan konstanta
dielektrik (Ɛr) yang besar.
19 | P a g e
Referensi
[1] Pei-bai Zhou, Numerical Analysis of Electromagnetic Fields. Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 1993.
[2] David Meeker, Finite Element Method Magnetics Version 4.2 User’s Manual, dmeeker@ieee.org, 2015.
[3] P. P. Silvester, Finite elements for electrical engineers, Cambridge University Press, 1990.
20 | P a g e