Você está na página 1de 3

AKHLAK ISLAMI

 Definisi Akhlak

Allah adalah Khaliq yang menciptakan segala sesuatu di luar diri-Nya. Sedangkan segala
sesuatu yang diciptakan-Nya disebut makhluk. Manusia dan segala sesuatu yang
menyertainya adalah juga makhluk. Sekarang akhlak. Apakah akhlak itu? Jawabannya
mudah: Akhlak adalah semua tingkah laku dan gerak-gerik makhluk dan yang dimaksud
makhluk disini (telah dipersempit) ialah manusia (hanya menyangkut tingkah laku manusia
saja).

 Sumber Akhlak Islam

Akhlak yang benar akan terbentuk bila sumbernya benar. Sumber akhlak bagi seorang
muslim adalah Al-Quran dan as-Sunnah. Sehingga ukuran baik atau buruk, patut atau tidak
secara diukur dengan Al-Quran dan as-Sunnah. Sedangkan tradisi merupakan pelengkap
selama hal itu tidak bertentangan dengan apa yang telah digariskan oleh Allah dan Rasul-
Nya. Menjadikan Al-Quran dan as-Sunnah sebagai sumber akhlak merupakan suatu
kewajiban bahkan keharusan. Sebab keduanya berasal dari Allah dan oleh-Nya manusia
sistem sebagai makhluk dengan sistem norma yang datang dari Allah SWT.

 Faktor-faktor Pembentuk Akhlak


1. Al-Wiratsiyyah (genetik)
Misalnya: seorang yang bersal dari daerah Sumatera Utara cenderung berbicara
“keras” tetapi hal ini bukan melegitimasi seoarang muslim untuk berbicara keras
atau kasar karena Islam memperhalus dan memperbaikinya.
2. An-Nafsiyyah (Psikologis)
Faktor ini berasal dari nilai-nilai yang ditambah oleh keluarga (misalnya ibu dan
ayah) tempat seseorang tumbuh dan berkembang sejak lahir. Semua anak
dilahirkan dalam keadaan fitrah, orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi,
Nasrani, atau Majusi. Seseorang yang lahir dalam keluarga yang orangtuanya
bercerai akan berbeda dengan keluarga yang orangtuanya lengkap.
3. Syari’ah Ijtima’iyyah (Sosial)
Faktor lingkungan tempay seseorang mengaktualisasi nilai-nilai yang ada pada
dirinya berpengaruh pula dalam pembentukan akhlak seseorang.
4. Al-Qiyam (Nilai Islam)
Nilai Islam akan membentuk akhlak Islami. Akhlak Islami adalah seperangkat
tindakan/ gaya hidup yang terpuji yang merupakan refleksi nilai-nilai Islam yang
diyakini dengan motivasi semata-mata mencari keridhaan Allah.
 Pentingnya Akhlak Islami
Akhlak ialah salah satu faktor yang menentukan derajat keislaman dan keimanan
seseorang. Akhlak yang baik adalah cerminan baiknya aqidah dan syariah yang
diyakini seseorang. Buruknya akhlak merupakan indikasi buruknya pemahaman
seseorang terhadap aqidah dan syariah. “ Paling sempurna orang mukmin
imannya adalah yang paling luhur aqidahnya.” (HR. Tirmizi). “ Sesungguhnya
kekejian dan seseungguhnya sebaik-baik manusia keislamannya adalah yang
paling baik akhlaknya.” (HR. Thabarani, Ahmad dan Abu Ya’lan)
 Akhlak adalah buah ibadah
 “Sesungguhnya shalat itu mencegah orang melakukan perbuatan keji dan munkar”
(QS.29:45)
 Keluhuran akhlak merupakan amal terberat hamba di akhirat.
 “Tidak ada yang lebih berat timbangan seorang hamba pada hari kiamat melebihi
keluhuran akhlaknya” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi)
 Akhlak merupakan lambang kualitas seorang manusia, masyarakat, umat karena
itulah akhlak pulalah yang menentukan eksistensi seorang muslim sebagai makhluk
Allah SWT.
 “Sesungguhnya termasuk insan pilihan di antara kalian adalah yang terbaik
akhlaknya” ( Muttafaq’alaih)

 Cara Mencapai Akhlak Mulia


1. Menjadikan iman sebagai pondasi dan sumber
Melihat artinya percaya yaitu percaya bahwa Allah selalu melihat segala
perbuatan manusia. Bila melakukan perbuatan baik, balasannya akan
menyenangkan, Bila perbuatan jahat maka balasan pedih siap menanti. Hal ini
akan melibatkan iman kepada Hari Akhir. Akhlak yang baik akan dibalas dengan
syurga dan kenikmatan (QS. 55:12-37). Begitu pula dengan Ahklak yang buruk
akan disiksa di neraka (QS.22:19-22).
2. Pendekatan secara langsung
Artuinya melalui al-Qur’an. Sebagai seorang muslim harus menerima al-Qur’an
secara mutlak dan menyeluruh. Jadi, apapun yang tetera didalamnya wajib diikuti.
Misalnya al-Qur’an melarang untuk saling berburuk sangka (QS.49:12),
Menyuruh memenuhi janji (QS.23:8),dsb.
3. Pendekatan tidak langsung
Yaitu dengan upaya mempeelajari pengalaman masa lalu, yakni agar kejadian-
kejadian malapetaka yang telah terjadi tak akan terulang lagi dimasa kini dan
yang akan datang.
Dari hal diatas, intinya adalah latihan dan kesungguhan. Latihan artinya berusaha
mengulang-ulang perbuatan yang akan dijadikan kebiasaan. Kemudian
bersungguh-sungguh berkaitan dengan motivasi. Motivasi yang terbaik dan paling
potensial adalah karena ingin memenuhi perintah Allah dan takut siksa-Nya.

Você também pode gostar