Você está na página 1de 3

Stephanie Esperansa / 01071170024

Analisa Teks Bahasa Indonesia

Komentar di bawah ini akan membahas perbandingan mengenai 2 poster yang

berbeda. Poster pertama berjudul “Maaf! Orang Miskin Dilarang sekolah!!!”. Poster

ini dibuat oleh seorang illustrator bernama Sopian. Poster ini dipublikasikan pada

tanggal 25 Oktober 2011 di sebuah jejaring sosial Devianart. Poster ini membahas

mengenai betapa memprihatinkannya pendidikan di Indonesia. Sedangkan, poster

kedua berjudul “ Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar” , poster ini tidak diketahui

pembuat dan tanggal publikasinya. Poster ini membahas mengenai siapapun bisa

belajar dan menimba ilmu tanpa peduli usia. Komentar ini akan menganalisa

bagaimana tipe teks, purpose (tujuan), tema, dan audien pada kedua poster tersebut.

Teks pertama dan teks kedua memiliki persamaan yaitu kedua teks merupakan

poster. Pada poster pertama, gambar dalam poster menjadi tumpuan sedangkan tulisan

hanya sebagai pendukung. Poster pertama merupakan poster formal karena kata-kata

yang terdapat pada poster pertama semua bahasa yang baku “ Maaf! Orang miskin

dilarang sekolah!!!” selain itu kalimat pendukung seperti “ Periksa uang anda pada

saat pendaftaran” juga termasuk dalam kata –kata formal. Sedangkan pada poster

kedua gambar juga merupakan ketertarikan utama dalam poster dan kalimat hanya

sebagai pendukung. Gambar poster dibuat sedemikian rupa detail agar pembaca bisa

melihat dan mengerti maksud dari gambar poster tersebut. Poster kedua merupakan

poster nonformal, contoh kalimat nonformal pada poster ini adalah “ Ga ada kata

terlambat buat belajar” , kata Ga pada kalimat tersebut bukannlah kata baku jadi

poster kedua termasuk dalam poster nonformal.


Poster pertama memiliki tujuan untuk menyadarakan pemerintah dan orang-

orang yang berkuasa bahwa orang yang memiliki perekonomian rendah masih sulit

untuk mengenmyam pendidikan karena masalah biaya. Melalui poster ini diharapkan

pemerintah bisa mengulurkan tangan untuk membantu orang-orang yang kurang

berkecukupan untuk bersekolah. Cara yang dilakukan pemerintah bisa meliputi

mengadakan program beasiswa ataupun sekolah gratis bagi orang-orang yang

berpenghasilan rendah. Sedangkan, poster kedua memiliki tujuan untuk mengajak

orang-orang yang usia nya tidak muda lagi atau terlambat sekolah untuk belajar.

Poster kedua ingin membangun semangat dan menyadarkan masyarakat yang belum

memiliki kesempatan belajar untuk belajar, karena belajar bisa kapan saja, di mana

saja, asalkan pribadi tersebut memiliki kemauan yang tinggi untuk belajar.

Tema poster pertama dan poster kedua memiliki persamaan yaitu bertemakan

pendidikan. Walaupun memiliki tema yang sama tetapi konteks kedua poster sangat

berbeda. Poster pertama lebih mengutamakan pendidikan Indonesia yang

memprihatinkan pada orang miskin, sedangakan pada poster kedua, konteks poster

lebih mengarah pada kesempatan belajar yang selalu ada dan tidak dipengaruhi usia.

Audien pada poster pertama bisa diinterpretasikan untuk orang-orang yang

berkuasa yang duduk di kursi pemerintahan, selain itu bisa juga ditujukan untuk orang

yang memiliki perekonomian yang tinggi agar bisa membantu orang yang kurang

berkecukupan. Hal ini bisa dilihat dari gambar beserta tulisaan yang terdapat pada

poster tersebut. Audien pada poster kedua bisa diinterpretasikan untuk semua

kalangan, dari pembaca yang umurnya muda hingga tua. Poster ini bisa ditujukan

untuk semua orang karena belajar bisa dilakukan oleh siapapun dan umur berapapun

karena dengan kemauan yang tinggi semua orang bisa belajar.


Secara keseluruhan, kedua poster memiliki persamaan dalam tipe teks yaitu

poster dan memiliki persamaan dalam tema yaitu mengangkat tema pendidikan.

Perbedaan pada kedua poster ini adalah tujuan poster pertama untuk menyadarkan

pemerintah bahwa pendidikan orang miskin masi sangat rendah dan tujuan poster

kedua adalah untuk memotivasi semua kalangan untuk belajar karena belajar tidak

dibatasi usia. Perbedaan lain adalah audien, audien poster pertama ditujukan kepada

pemerintah dan orang yang memiliki kuasa, sedangkan audien poster kedua adalah

semua kalangan dan semua usia.

Você também pode gostar