Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
berbeda. Poster pertama berjudul “Maaf! Orang Miskin Dilarang sekolah!!!”. Poster
ini dibuat oleh seorang illustrator bernama Sopian. Poster ini dipublikasikan pada
tanggal 25 Oktober 2011 di sebuah jejaring sosial Devianart. Poster ini membahas
kedua berjudul “ Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar” , poster ini tidak diketahui
pembuat dan tanggal publikasinya. Poster ini membahas mengenai siapapun bisa
belajar dan menimba ilmu tanpa peduli usia. Komentar ini akan menganalisa
bagaimana tipe teks, purpose (tujuan), tema, dan audien pada kedua poster tersebut.
Teks pertama dan teks kedua memiliki persamaan yaitu kedua teks merupakan
poster. Pada poster pertama, gambar dalam poster menjadi tumpuan sedangkan tulisan
hanya sebagai pendukung. Poster pertama merupakan poster formal karena kata-kata
yang terdapat pada poster pertama semua bahasa yang baku “ Maaf! Orang miskin
dilarang sekolah!!!” selain itu kalimat pendukung seperti “ Periksa uang anda pada
saat pendaftaran” juga termasuk dalam kata –kata formal. Sedangkan pada poster
kedua gambar juga merupakan ketertarikan utama dalam poster dan kalimat hanya
sebagai pendukung. Gambar poster dibuat sedemikian rupa detail agar pembaca bisa
melihat dan mengerti maksud dari gambar poster tersebut. Poster kedua merupakan
poster nonformal, contoh kalimat nonformal pada poster ini adalah “ Ga ada kata
terlambat buat belajar” , kata Ga pada kalimat tersebut bukannlah kata baku jadi
orang yang berkuasa bahwa orang yang memiliki perekonomian rendah masih sulit
untuk mengenmyam pendidikan karena masalah biaya. Melalui poster ini diharapkan
orang-orang yang usia nya tidak muda lagi atau terlambat sekolah untuk belajar.
Poster kedua ingin membangun semangat dan menyadarkan masyarakat yang belum
memiliki kesempatan belajar untuk belajar, karena belajar bisa kapan saja, di mana
saja, asalkan pribadi tersebut memiliki kemauan yang tinggi untuk belajar.
Tema poster pertama dan poster kedua memiliki persamaan yaitu bertemakan
pendidikan. Walaupun memiliki tema yang sama tetapi konteks kedua poster sangat
memprihatinkan pada orang miskin, sedangakan pada poster kedua, konteks poster
lebih mengarah pada kesempatan belajar yang selalu ada dan tidak dipengaruhi usia.
berkuasa yang duduk di kursi pemerintahan, selain itu bisa juga ditujukan untuk orang
yang memiliki perekonomian yang tinggi agar bisa membantu orang yang kurang
berkecukupan. Hal ini bisa dilihat dari gambar beserta tulisaan yang terdapat pada
poster tersebut. Audien pada poster kedua bisa diinterpretasikan untuk semua
kalangan, dari pembaca yang umurnya muda hingga tua. Poster ini bisa ditujukan
untuk semua orang karena belajar bisa dilakukan oleh siapapun dan umur berapapun
poster dan memiliki persamaan dalam tema yaitu mengangkat tema pendidikan.
Perbedaan pada kedua poster ini adalah tujuan poster pertama untuk menyadarkan
pemerintah bahwa pendidikan orang miskin masi sangat rendah dan tujuan poster
kedua adalah untuk memotivasi semua kalangan untuk belajar karena belajar tidak
dibatasi usia. Perbedaan lain adalah audien, audien poster pertama ditujukan kepada
pemerintah dan orang yang memiliki kuasa, sedangkan audien poster kedua adalah