Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PEMBAHASAN
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung di Indonesia yang masih aktif dan
memiliki siklus erupsi yang cukup teratur yakni 2-5 tahun untuk siklus pendek dan 5-7 tahun
untuk siklus erupsi yang panjang. Karena seringkali mengalami aktifitas vulcanik dan sering
meletus, menyebabkan gunung Merapi mendapat julukan sebagai gunung teraktif di dunia.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa gunung Merapi setidaknya pernah mengalami erupsi
sebanyak 100 x. Gunung Merapi memang menjadi salah satu gunung di Indonesia yang masih
aktif dan sering mengalami letusan yang cukup dahsyat, namun letusan gunung Merapi
merupakan letusan yang berada di tingkat sedang saja, bukan letusan yang bersifat katastrofik
( letusan yang dapat menghanjurkan dirinya sendiri ) seperti yang dialami oleh gunung
Krakatau di selat sunda.
Gunung Merapi kembali bererupsi pada Jumat (11/5/2018). Tinggi letusannya
mencapai 5.500 meter dari puncak kawah disertai suara gemuruh. Letusan kali ini melontarkan
abu vulkanik, pasir, dan material piroklatik. Status Gunung Merapi masih tetap normal dengan
radius berbahaya adalah 3 km dari puncak kawah.
Status Gunung Merapi, Jawa Tengah ditingkatkan dari normal (level 1) menjadi
waspada (level 2) sejak 21 Mei 2018, pukul 23.00 WIB. Kenaikan status Gunung Merapi
itu berdasarkan surat dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan
Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Nomor 271/45/BGV.kg/2018 tanggal 21 Mei 2018.
Keberadaan anak Gunung Krakatau tidak lepas dari sejarah Gunung Krakatau Purba
yang tercatat pernah meletus dengan tipe letusan katastrofik pada tahun 1883 dan
mengakibatkan tsunami, serta menewaskan setidaknya 36.000 jiwa. Bahkan suara letusan
gunung ini sampai terdengar di Alice Spring Australia serta pulau Rodrigues Afrika 4.653 km
dari lokasi letusan. Krakatau mencetak sejarah sebagai gunung aktif di Indonesia yang
letusannya bardampak pada perubahan iklim dunia. Bumi ini pernah mengalami kegelapan
selama setidaknya dua hari karena material dan debu vulcanik dari letusan krakatau menutupi
atmosfer bumi pada masa itu. Kini gunung Krakatau purba telah tergantikan dengan anak
gunung Krakatau yang muncul 40 tahun setelah letusan dahsyat. Anak gunung Krakatau
muncul sebagai sebuah gunung muda yang aktif mengeluarkan material dan memiliki
pertumbuhan ketinggian setidaknya 0,5 meter dalam satu bulan. Menurut beberapa riset yang
dilakukan oleh beberapa ilmuwan dari negera Jepang, gunung Krakatau memungkinkan akan
mengalami erupsi yang besar pada rentang tahun 2030-2050.
5. Gunung Galunggung di Jawa Barat
Gunung Galunggung merupakan salah satu gunung yang masih aktif dan terletak di
Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Gunung yang memiliki ketinggian 2.176 meter ini tercatat
pernah mengalami letusan hebat yakni di tahun 1822. Setelah itu gunung ini seringkali
mengalami erupsi yang menyebabkan hujan pasir panas serta meluncurkan awan panas yang
mengakibatkan setidaknya 4.011 jiwa melayang dan menyebabkan setidaknya 122 desa harus
hancur. Tidak hanya awan panas dan hujan abu vulkanik saja, ancaman banjir lahar dingin
juga mengakibatkan terputusnya jaringan jalan dan aliran sungai serta areal perkampungan
akibat melimpahnya aliran lava dingin berupa material batuan-kerikil-pasir.
Siapa yang tidak kenal dengan gunung Bromo di Jawa Timur. Keindahan kawasan
gunung ini tidak hanya terkenal di Indonesia saja melainkan juga di mancanegara. Hal itu
dibuktikan dengan banyaknya kunjungan turis mancanegara ke gunung yang memiliki
ketinggian 2.329 MDPL ini. Gunung Bromo secara administratif masuk dalam kawasan Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru dan wilayahnya masuk ke dalam empat wilayah Kabupaten
sekaligus yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan
Kabupaten Malang. Gunung Bromo menjadi sangat menarik karena gunung ini termasuk
gunung yang masih aktif serta pengunjung dapat melihat dengan jelas lembah serta kalderanya
yang seringkali mengeluarkan asap putih. Dalam catatannya gunung ini pernah mengalami
setidaknya 4 x erupsi dengan interval yang cukup teratur yakni 30 tahun. Letusan gunung
Bromo yang terbesar tercatat pada tahun 1974 sedangkan letusan terakhir tercatat pada tahun
2015.
Siapa yang menyangka gunung yang hanya memiliki ketinggian 1.580 MDPL ini
masuk dalam 15 gunung di Indonesia yang masih aktif. Gunung yang lebih rendah
dibandingkan dengan gunung Andong di Kabupaten Magelang Jawa Tengah ini tercatat
mengalami letusan sebanyak 5 x terhitung sejak tahun 1941. Letusan terbesar tercatat pada
tahun 1991 yang berakibat menimbulkan kerugian hingga milyaran rupiah serta menewaskan
korban jiwa karena longsoran material vulcanik.
Gunung Kerinci selain terkenal dengan alamnya yang masih perawan, juga terkenal
sebagai salah satu gunung yang masih aktif mengalami aktifitas vulcanik. Gunung yang
memiliki puncak tertinggi di Pulau Sumatera ini memiliki sebuah kawah aktif selebar 400 x
120 meter di bagian puncaknya dan berisi air berwarna hijau. Gunung Kerinci tercatat
mengalami erupsi terakhir pada tahun 2009. Gunung Kerinci seakan menjadi magnet tersendiri
bagi kalangan pendaki gunung karena alamnya yang masih sangat alami. Kawasan lereng
gunung menjadi habitat alami harimau Sumatera, Gajah, Babi hutan serta hewan liar lainnya.
Mungkin belum banyak yang mendengar gunung aktif yang satu ini. Gunung Egon
merupakan gunung berapi dan masih aktif yang terletak di Pulau Flores. Gunung Egon sendiri
berada di wilayah timur dari Maumere atau sekitar tiga puluh kilometer dari ibu kota Kabupaten
Sikka. Gunung yang memiliki ketinggian 1703 ini pernah mengalami erupsi dahsyat pada tahun
1925. Setelah vakum sekian puluh tahun, pada tahun 2006 lalu status gunung ini dinaikkan
menjadi siaga. akibat dari aktivitas vulkanik yang meningkat pada saat itu. Gunung Egon
layaknya gunung yang cantik untuk di jawamah terutama di kalangan pendaki, pasalnya
kawasan ini menawarkan panorama yang eksotis. Pendaki dapat melihat kawah yang seringkali
menyemburkan asap putih sebagai tanda bahwa gunung ini masih memiliki aktifitas vulcanik
di dalamnya.
Tiada yang bisa menyangkal keindahan gunung Semeru yang berada di Jawa Timur.
Mendaki Gunung Semeru bagi sebagian pendaki merupakan suatu impian. Gunung yang
terkenal dengan adanya danau alaminya ini juga termasuk gunung yang aktif mengeluarkan
meterial dan gas beracun dari kawah Jonggring Saloka. Gunung Semeru seolah menjadi magnet
bagi sebagian pendaki baik itu di wilayah Jawa maupun bagi pendaki yang berasal dari luar
Pulau Jawa. Beberapa kali gunung ini mengalami buka tutup jalur pendakian dikarenakan
aktifitas vulcanik gunung ini dirasa cukup membahayakan para pendaki yang nekad mendaki
sampai wilayah Kalimati.
Gunung yang memiliki ketinggian 2.957 mdpl ini berjarak 40 km dari kota Padang.
Gunung ini menjadi surganya pendaki di Sumatera Barat berkat adanya hamparan kebun teh di
awal pendakian, serta terdapat hutan Mati yang eksotis, Di bagian puncak gunung, pendaki
akan menyaksikan indahnya 3 danau dari ketinggian 2.597 mdpl. Danau yang ada sebenarnya
merupakan bekas dari kawah gunung Talang.
Itulah tadi gunung di Indonesia yang masih aktif. Erupsi ataupun kegiatan vulcanik memang
seringkali mengakibatkan korban jiwa maupun korban materi. Namun kita dapat mengambil
sisi positif dari fenomena tersebut. Hutan yang tumbuh dengan lebat, jutaan material yang dapat
dimanfaatkan manusia serta tanah yang subur di daerah lereng gunung merupakan berkah
tersendiri.
Status Gunung Api 2018
Gunung Api Status Waspada (Level II)
1) Merapi Jawa Tengah
2) Ili Lewotolok NTT
3) Banda Api Maluku
4) Dempo Sumsel
5) Bromo Jatim
6) Rinjani Lombok
7) Lokon Sulsel
8) Soputan Sulut
9) Karangetang Sulut
10) Gamalama Maluku Utara
11) Sangeangapi NTB
12) Rokatenda NTT
13) Ibu Maluku Utara
14) Gamkonora Maluku Utara
15) Semeru Jatim
16) Anak Krakatau Lampung
17) Marapi Sumbar
18) Dukono Maluku Utara
19) Kerinci Sumbar
Alat transportasi: truk dan mobil siaga disediakan untuk mengevakuasi korban. Serta tidak lupa
menyiapkan alat-alat medis, dan obat-obatan.
Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, masih menunjukkan
aktivitasnya. Gunung tersebut kembali meletus hebat pada sekitar pukul 09.00 WIB.
"Gunung Sinabung meletus pagi ini dengan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 5.000
meter," tulis Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam akun twitternya,
@Sutopo_PN, Senin (19/2/2018).
Dia menambahkan, dalam letusan tersebut terdengar suara yang bergemuruh. Selain itu, juga
disertai awan panas dengan jangkauan ke arah timur laut.
"Sejauh 3,5-4,9 km dan ke arah selatan sejauh 4.900 m. Tidak ada korban jiwa," lanjut dia.
Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra sebelumnya mengatakan, dalam
waktu lebih kurang satu jam setengah, Sinabung enam kali menyemburkan abu vulkanik pada
Sabtu 20 Januari 2018.
Semburan paling tinggi terjadi sejauh 3.000 meter atau 3 kilometer (km). Erupsi Gunung
Sinabung terjadi sejak pukul 07.27 WIB hingga 08.41 WIB.
"Gunung Sinabung erupsi sebanyak enam kali pagi tadi. Rentang waktunya sangat berdekatan," kata
Armen.
Dijelaskan, erupsi Gunung Sinabung pertama terjadi pukul 07.27 WIB dengan tinggi kolom
abu 1.000 meter, amp 20 mm dan lama gempa 130 detik, angin lemah ke arah barat-barat
daya. Erupsi kedua terjadi pukul 07.37 WIB dengan tinggi kolom abu 3.000 meter, amp 34
mm dan lama gempa 545 detik, angin lemah ke arah barat daya.
Erupsi ketiga, terjadi pukul 08.03 WIB dengan tinggi kolom abu 700 meter, amp 21 mm dan
lama gempa 137 detik, angin lemah ke arah barat daya. Semburan keempat terjadi sekitar
pukul 08.34 WIB dengan tinggi kolom abu 1.000 meter, amp 23 mm dan lama gempa 141
detik, angin lemah ke arah barat daya.
Kelima terjadi sekitar pukul 08.37 WIB dengan tinggi kolom abu 700 meter disertai guguran
lava sejauh 500 meter ke arah sektor timur tenggara, amp 25 mm dan lama gempa 131 detik,
angin lemah ke arah barat daya.
"Erupsi keenam, terjadi sekitar pukul 08.41 WIB dengan tinggi kolom abu 1.000 meter, amp
25 mm dan lama gempa 125 detik, angin lemah ke arah barat daya," sebut Armen.
No Aspek Peran
Pencarian dan
1 penyelamatan Melokalisasi korban.
Memindahkan korban dari daerah berbahaya ke tempat
pengumpulan/penampungan.
Memeriksa status kesehatan korban (triase di tempat
kejadian).
Memberi pertolongan pertama jika diperlukan.
Memindahkan korban ke pos medis lapangan jika
diperlukan.
Perawatan di rumah
5 sakit Mengukur kapasitas perawatan rumah sakit.
Lokasi perawatan di rumah sakit
Hubungan dengan perawatan di lapangan.
2. Pemberian bantuan
Perawatan dapat melakukan aksi galang dana bagi korban bencana, dengan menghimpun
dana dari berbagai kalangan dalam berbagai bentuk, seperti makanan, obat obatan, keperluan
sandang dan lain sebagainya. Pemberian bantuan tersebut bisa dilakukan langsung oleh perawat
secara langsung di lokasi bencana dengan memdirikan posko bantuan. Selain itu, Hal yang harus
difokuskan dalam kegiatan ini adalah pemerataan bantuan di tempat bencana sesuai kebutuhan
yang di butuhkan oleh para korban saat itu, sehinnga tidak akan ada lagi para korban yang tidak
mendapatkan bantuan tersebut dikarenakan bantuan yang menumpuk ataupun tidak tepat sasaran.
4. Pemberdayaan masyarakat
Kondisi masyarakat di sekitar daerah yang terkena musibah pasca bencana biasanya akan
menjadi terkatung katung tidak jelas akibat memburuknya keaadaan pasca bencana., akibat
kehilangan harta benda yang mereka miliki. sehinnga banyak diantara mereka yang patah arah
dalam menentukan hidup selanjutnya. Hal yang bisa menolong membangkitkan keadaan tersebut
adalah melakukan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat perlu mendapatkan fasilitas dan skill
yang dapat menjadi bekal bagi mereka kelak. Perawat dapat melakukan pelatihan pelatihan
keterampilan yang difasilitasi dan berkolaborasi dengan instansi ataupun LSM yang bergerak
dalam bidang itu. Sehinnga diharapkan masyarakat di sekitar daerah bencana akan mampu
membangun kehidupannya kedepan lewat kemampuan yang ia miliki.
Kemenkumham. 2014. Berita Negara Republik Indonesia. (daring),
(ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1089-2014.pd), diakses 8 Agustus 2018
Ucnews. 2018. Gunung Berapi Berstatus Waspada, (daring) (https://www.ucnews.id/news/19-
Gunung-Berapi-Berstatus-Waspada/3170570687160129.html), diakses 8 Agustus 2018.
kepmenkes nomor 066/menkes/SKII/2006.PEDOMAN MANAGEMEN SUMBERDAYA
MANUSIA (SDM) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA.(online) https://bencana-
kesehatan.net/images/referensi/undang2/Kepmenkes_No.066_2006_%20Buku%20Pedoman%20
SDM%20Bencana.pdf