Você está na página 1de 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang akademisi seperti mahasiswa, guru, dosen dan cendikiawan pasti akrab dengan
penulisan artikel dan penyusunan makalah. Kita tentu sudah cukup akrab dengan penulisan
artikel sejak masa sekolah. Temanya pun beragam, mulai dari artikel ilmiah, artikel penuntun
praktis, artikel politik, artikel budaya, dan lain-lain. Adapun artikel ialah suatu bentuk
karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial yang biasanya berisi alternatif
pemecahan suatu masalah.

Artikel ilmiah dalam hal ini adalah tulisan yang menyajikan analisis pengetahuan umum
dengan tujuan mempersempit jarak anatara akademisi dengan masyarakat umum. Kumpulan
dari artikel ilmiah dengan tema yang sama dikenal juga sebagai Jurnal Ilmiah. Artikel ilmiah
yang dimuat dalam jurnal ilmiah disusun dari laporan penelitian, laporan percobaan, laporan
penemuan atau laporan perenungan akademik seorang peneliti. Kriteria tulisan untuk artikel
ilmiah ialah yang memiliki orisinalitas, menarik, dan up to date. Dalam menulis artikel jurnal
ilmiah, kita juga harus memperhatikan sistematika penyusunannya yang tepat. Untuk itu pada
makalah ini kami akan membahas lebih lengkap mengenai Jurnal Ilmiah.

B. Tujuan Penulisan

1. Apa itu Jurnal Ilmiah?


2. Bagaimana teknik penulisan Jurnal Ilmiah?
3. Seperti apa praktik penuisan Jurnal Ilmiah?

C. Manfaat Penulisan

1. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang Junrnal Ilmiah.


2. Memberikan pemahaman tentang teknik penulisan Jurnal Ilmiah kepada pembaca.
3. Memberikan panduan tentang praktik penulisan Jurnal Ilmiah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jurnal Ilmiah

Jurnal merupakan terbitan berkala dalam bentuk pamflet berseri yang berisi tulisan
atau artikel dengan tema tertentu. Jika ditambahkan kata Ilmiah dibelakang kata Jurnal, dapat
diartikan sebagai terbitan berkala yang berisi kumpulan artikel ilmiah yang diterbitkan untuk
kalangan akademisi secara rutin, baik mingguan, bulanan ataupun tahunan. Jurnal ilmiah
biasanya berisi laporan penelitian, laporan percobaan, laporan penemuan atau laporan
perenungan akademik seorang peneliti. Artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah biasanya
menggunakan bahasa ilmiah. Jurnal diartikan sebagai sarana komunikasi untuk melaporkan
sebuah peristiwa atau gagasan kepada publik secara berkala, biasanya dalam bentuk makalah
(Asep Syamsul, 2008:12). Ada pula yang mengartikan jurnal ialah salah satu bentuk media
massa cetak yang khusus memuat artikel ilmiah suatu bidang ilmu (Wahyu Wibowo,
2008:vii).

Jurnal ilmiah memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Memiliki International Standard Serial Number (ISSN).


2. Memiliki mitra bestari paling sedikit 4 (empat) orang.
3. Diterbitkan secara rutin dan berkala.
4. Bertiras tiap kali penerbitan paling sedikit berjumlah 300 eksemplar.
5. Memuat artikel utama tiap kali penerbitan yang berjumlah paling sedikit 5 (lima)
buah.

Seperti disebutkan diatas, jurnal ilmiah merupakan kumpulan dari artikel-artikel


ilmiah. Artikel ilmiah sendiri merupakan jenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis
suatu topik secara ilmiah. Disamping dari topik yang diangkat, keilmiahan suatu tulisan
dapan dilihat pula dari ragam bahasa yang digunakan. Ragam bahasa yang digunakan pada
penulisan artikel ilmiah adalah ragam baku (standar) karena situasi penulisan yang menuntut
keresmian. Menurut Paryati Sudarman, Artikel merupakan karya tulis yang bersifat
pandangan (views) dari penulisnya (Paryati Sudarman, 2008:139).

Berdasarkan jenisnya, artikel Ilmiah memiliki dua jenis yaitu :

1. Artikel konseptual, yaitu artikel yang diangkat dari gagasan atau ide penulis.
2. Artikel penelitian, yaitu artikel yang diangkat dari hasil penelitan.

Perbedaan kedua jenis artikel tersebut terletak pada bagian isinya. Dalam artikel konseptual,
pada bagian pendahuluan dan bagian penutup hanya berisi isi artikel yang terdiri atas
beberapa subbab. Sedangkan dalam artikel penelitian antara bagian pendahuluan dan bagian
penutup terdapat bagian landasan teoretis, metodologi penelitian, dan hasil dan pembahasan.

Artikel ilmiah sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Berdasarkan pandangan dari penulis (views).


2. Artikel berisi ungkapan masalah dan memberikan problem solving.
3. Isinya singkat, padat, dan tuntas. Artinya, penulisan artikel tak bertele-tele, dan ada
solusi permasalahan.
4. Artikel harus merupakan gagasan baru atau belum pernah dibahas atau dipublikasi
sembelumnya.
5. Menggunakan bahasa jurnalistik yang sederhana, jelas, hidup, menarik, populer dan
komunikatif.
6. Merupakan buah pikiran yang orisinil alias asli, bukan jiplakan.
7. Menyangkut kepentingan publik seperti pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya,
hukum dan sebagainya.
8. Penulisan nama penulis pada artikel opini ditulis dicantumkan di bawah judul.
Sedangkan non-opini dicantumkan dengan cara disimpan di akhir tulisan artikel
tersebut.

B. Teknik penulisan Jurnal

Dalam penyusunannya, jurnal ilmiah memiliki beberapa teknik yang perlu


diperhatikan, yaitu :

1. Gaya Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah

Artikel ilmiah pada umumnya menggunakan gaya penulisan keilmuan. Bahasa yang
digunakan untuk penulisan artikel ilmiah memiliki aturan tersendiri. Dalam menulis artikel
ilmiah kita harus menguasai kaidah-kaidah penyusunan kalimat. Dalam hal ini kita merujuk
pada:

1. Kelengkapan unsur kalimat, yaitu subjek, predikat, dan objek.


2. Pararelisme, artinya kalimat itu harus selaras.
3. Menghindari ambiguitas yang dapat membingungkan pembaca..
4. Menghindari bahasa kiasan
5. Menghindari kalimat yang terlalu kompleks, lebih baik menggunakan kalimat
bermakna lugas.
6. Menghindari kalimat penunjuk diri.
7. Memperhatikan kesatuan (kohesi) pada paragraf yaitu membahas satu topik atau
permasalahan yang sama. Selain itu perhatikan juga unsur kepaduan (koherensi) yaitu
aliran kalimat satu dan lainnya berjalan lancar, gunakan kata ganti, kata sambung, dan
frase penghubun.
8. Dalam penulisan artikel ilmiah, masalah ejaan harus diperhatikan sungguh-sungguh.
9. Dari ciri-ciri yang diutarakan di atas, maka kita dapat menarik suatu kesimpulan
bahwa penulisan artikel jurnal ilmiah itu tak boleh sembarangan, karena ada aturan
yang harus dipatuhi kaidahnya.

2. Komponen Artikel Jurnal Ilmiah

Komponen pada jurnal ilmiah adalah judul, nama penulis, abstrak, bodi, simpulan, dan daftar
pustaka. Tidak ada peraturan khusus dalam cara penyajian artikel ilmiah. Hanya dibutuhkan
penyesuaian dengan gaya selingkung jurnal yang dimaksud seperti perbedaan gaya penulisan
untuk jurnal filsafat dan gaya penulisan jurnal teknik. Dengan demikian, penyesuaian
pedoman penulisan suatu jurnal seperti sedang melakukan strategi pembingkaian. Strategi
tersebut digunakan untuk mengkonstruksi suatu fakta, realitas, atau peristiwa yang
berdasarkan ideologi, persepsi, abstraksi, dan kategorisasi penulis. Strategi pembingkaian
dilakukan penulis artikel ilmiah untuk bisa menembus jurnal yang sudah terakreditasi.

Penulis artikel ilmiah hendaknya menekankan pada tiga titik fokus untuk menonjolkan fakta
atau objek penelitiannya, yaitu :

1. Perumusan masalah yang berfokus pada objek material penelitian berdasarkan jenis-
jenis pertanyaan ilmiah yang menjadi pilihan penulis artikel ilmiah.

1. Mengevaluasi nilai-nilai moral atau penilaian atas perumusan masalah.


2. Menggarisbawahi solusi dengan tujuan mengatasi masalah.

Dalam struktur artikel ilmiah, ketiga poin diatas dapat dimunculkan melalui komponen-
komponen artikel ilmiah sebagai berikut :

1. Judul

Melalui judul, pembaca dapat mengetahui secara cepat ruang lingkup, kajian, objek formal,
objek material, dan masalah yang diangkat dalam penulisan. Oleh karena itu, judul harus
dibatasi dengan ruang lingkup objek penelitiannya. Bahasa yang digunakan untuk penulisan
judul juga harus provokatif dan menarik minat baca.

1. Nama Penulis

Dalam artikel ilmiah, pencantuman nama penulis artikel ilmiah hendaknya tanpa disertai
gelar akademik untuk menghilangkan kesan senioritas pembaca. Jika penulis berjumlah lebih
dari seorang, maka setiap orang yang berperan ditulis nama lengkapnya. Cukup ditambahkan
nama lembaga yang menaunginya sebagai keperluan korespondensi. Di bawah nama lembaga
dapat pula dicantumkan e-mail lembaga tersebut. Nama penulis artikel ilmiah dan
lembaganya dapat dicantumkan di bawah judul artikel dan nama lembaganya dicantumkan
sebagai catatan kaki, tergantung pada pedoman penulisan jurnalnya.

1. Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak merupakan intisari isi artikel yang menginformasikan latar belakang, metode yang
digunakan, dan hasil penelitian. Abstrak dalam artikel ilmiah harus disertai dengan kata
kunci, yaitu istilah-istilah yang mewakili konse-konsep dasar yang terkait dengan ranah
permasalahan yang dibahas dalam artikel ilmiah. Abstrak biasanya disusun dalam 250 kata
dalam satu paragraph.

1. Bodi

Tubuh artikel ilmiah tersusun dari:

Pendahuluan merupakan argumentasi penulis tentang suatu masalah yang “harus”


diselesaikan. Bagian ini menguraikan permasalahan yang berhubungan dengan penelitian dan
parameter yang digunakan. Pendahuluan boleh saja menonjolkan aspek kontroversial agar
menarik. Oleh karena itu, pendahuluan selain bisa berupa kritik, bisa pula berupa penjabaran
lebih lanjut dari judul artikel ilmiah yang kita tulis.
 Materi Inti

Materi inti pada umumnya berisi tentang kupasan, analisis, argumentasi, komparasi,
keputusan, pendirian, atau sikap penulis terhadap masalah yang dibicarakan. Banyaknya sub
bagian tidak ditentukan, tergantung kebutuhan penulis, asalkan dilakukan menurut
sistematika yang runtut dan logis.

 Metode

Metode adalah petunjuk praktis suatu penelitian dilakukan. Pemaparan metode


hendaknya ditulis dalam bentuk uraian.

 Hasil Penelitian

Hasil penelitian adalah uraian argumentatif berdasarkan teori–teori yang digunakan


dalam pengujian hipotesis, asumsi, atau pengkajian yang diterakan dalam perumusan
masalah. Hasil penelitian disajikan di dalam bagian materi inti.

 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan


menunjukkan bagaimana temuan-temuan tersebut diperoleh, lalu diinterpretasikan dengan
struktur pengetahuan yang mapan, sehingga dapat memunculkan teori atau paradigma baru.

 Penutup, Simpulan, Saran

Artikel ilmiah diakhiri dengan bagian penutup berupa simpulan. Ciri-ciri simpulan
adalah abstraksi, implikasi, pernyataan umum, deduksi, dan interpretasi. Simpulan berisi
jawaban atas hipotesis, dirumuskan secara singkat, dan dinyatakan dengan tegas (tanpa
membubuhi kata “mungkin”, “kiranya”, atau “tampaknya”). Selain itu, artikel ilmiah dapat
disertai dengan saran yang berkaitan dengan penelitian, bersifat logis dan shahih yang
ditujukan kepada lembaga atau pihak yang bersangkutan.

 Daftar Pustaka

Merupakan daftar yang berisi identitas buku atau artikel beserta penulisnya yang
menjadi referensi dalam penulisan artikel

ilmiah. Penulisan identitas buku, artikel jurnal, artikel jurnal dari internet, artikel surat kabar
dari internet, dan artikel surat kabar tanpa nama penulis disusun berdasarkan abjad sesuai
dengan kaidah penulisan daftar pustaka yang disepakati.

3. Materi dan Ciri Umum Artikel Jurnal Ilmiah

Materi dalam jurnal ilmiah dapat berbentuk editorial, artikel asli, catatan pendek tentang
penelitian atau metode, ulasan (tinjauan pustaka atau riset), tanggapan atau sanggahan, surat
menyurat, laporan temuan ilmiah, iklan, pedoman penulisan artikel, dan sinopsis makalah
seminar.
Sedangkan ciri-ciri artikel ilmiah untuk jurnal sendiri menggunakan sumber utama
sebagai acuan, mengandung informasi baru, penulisnya dapat dihubungi melalui nomor
telepon atau e-mail yang dicantumkan di bawah nama penulis), pemuatannya
direkomendasikan oleh mitra bestari (peer group) dan mematuhi pedoman penulisan
(pedoman selingkung).

4. Etika Kepenulisan

Etika kepenulisan merujuk pada “menjadi penulis artikel ilmiah yang baik”. Untuk
menjadi seorang penulis ada baiknya mempelajari teknik menyusun abstrak, teknik
membangun alinea, teknik menulis tabel, atau teknik mengawali tulisan dari pelbagai jurnal
terakreditasi. Selain itu, penulis artikel ilmiah juga dituntut untuk jujur dan bisa bertanggung
jawab terhadap pendapat yang dikemukakannya, apakah pendapat itu mengutip dari pendapat
orang lain atau murni pendapatnya sendiri. Tanggung jawab terbesar bagi seorang penulis
artikel ilmiah untuk jurnal terakreditasi adalah perwujudan nyata dari tulisannya kepada
masyarakat. Melalui artikel ilmiah, penulis bertanggung jawab secara etis kepada masyarakat
dalam hal kemajuan bangsa.

C. Praktik penulisan jurnal ilmiah

Dalam pratiknya, penulisan jurnal imliah memiliki beberapa hal yang harus di
perhatikan, yaitu :

1. Syarat Penulisan Artikel

1. Teknikal, artinya seorang penulis artikel harus mampu mengoperasikan peralatan


kerja. Seperti menggunakan mesin ketik, komputer, laptop, dan dapat mengirimkan
lewat e-mail.
2. Mental, artinya ketika menulis artikel, penulis harus memiliki mental yang kuat, jiwa
yang tegar, tekad yang bulat, kemauan yang kuat, tak bosan untuk terus belajar dan
pantang menyerah.
3. Senang membaca (Reading habit), sebelum menjadi penulis yang baik, hendaknya
menjadi pembaca yang baik pula.
4. Intelektual, memiliki kemampuan berpikir kritis, logis, cermat, bervisi akademis,
sistematis serta analitis, didukung oleh referensi yang relevan, aktual dan
representatif.
5. Sosiokultur, penulis mampu bersosialisasi dan beradaptasi terhadap lingkungan
sosialnya, baik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung, supel dalam
pergaulan dan senantiasa memiliki sikap tenggang rasa dalam upaya menambah ilmu
pengetahuan dan memperluas wawasannya.

2. Teknik menulis artikel

Teknik menulis artikel pada dasarnya sama dengan menulis berita, yaitu memenuhi
konsep 5W+1H. Tetapi karena artikel bersifat pandangan (views), unsur-unsur yang
terkandung pun merupakan pandangan dari penulisannya.

3. Teknik menulis judul


Dalam pembuatan judul untuk artikel pada dasarnya sama dengan membuat judul untuk
berita. Teknik untuk membuat judul yang baik, yaitu : provokatif, singkat, padat relevan,
fungsional, representatif, dan merujuk pada bahasa yang baku.

4. Teknik menulis intro

Intro merupakan paragraf pertama dalam menulis artikel. Dalam menulis intro yang
terpenting adalah ditulis dengan kalimat semenarik mungkin, sehingga membangkitkan minat
baca pembaca. Cara mudah untuk membuat intro adalah dengan memperhatikan tiga paragraf
pertama, yaitu kalimat yang ringkas, jelas, resmi, sederhana, dan menarik. Intro yang baik
memiliki beberapa sifat penting, yaitu :

1. Atraktif, artinya intro yang ditulis dapat membangkitkan perhatian dan minat
khalayak.
2. Introduktif, intro pada artikel yang kita tulis dapat mengantarkan pembaca pada pokok
persoalan yang kita sampaikan.
3. Korelatif, kalimat dan paragraf pertama yang kita tulis, dapat membuka jalan bagi
kalimat berikutnya.
4. Kredibilitas, artinya kualitas penulis atau kredibilitas penulis tampak pada penulisan
intro yang dibuatnya.

Berikut adalah tata cara membuat intro yang baik menurut Paryati Sudarman :

1. Langsung menyebutkan pokok persoalan.


2. Mendeskripsikan latar belakang permasalahan yang terjadi.
3. Menghubungkan dengan kejadian yang sedang menjadi pusat perhatian masyarakat
luas.
4. Menghubungkan dengan suatu peristiwa yang sedang diperingati.
5. Menghubungkan dengan tempat penulis ketika melakukan aktifitasnya.
6. Menghubungkan dengan suasana emosi yang pernah melingkupi khalayak.
7. Menghubungkan dengan peristiwa sejarah yang pernah terjadi di masa lalu.
8. Menghubungkan dengan kepentingan vital strategis khalayak.
9. Memberikan pujian kepada khalayak atas prestasi yang pernah dicapainya.
10. Memulai dengan pernyataan yang dapat mengejutkan.
11. Dengan mengajukan pertanyaan provokatif atau renteten pertanyaan.
12. Menyatakan kutipan.
13. Menceritakan pengalaman pribadi.
14. Mengisahkan kisah faktual.
15. Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya.
16. Dengan anekdot atau humor.

5. Teknik menuliskan isi

Isi adalah uraian pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Isi materi artikel
secara keseluruhan menjelaskan kepada

pembaca tentang latar belakang serta problematika yang ingin disampaikan penulis. Teknis
penulisan artikel junal ilmiah sendiri, yaitu antara 10-20 halaman kuarto berspasi ganda.

Tiga prinsip dasar atas komposisi yang perlu kita perhatian dalam menulis artikel, yaitu:
1. Kesatuan (unity), mencakup sifat, isi, dan tujuan. Artinya masalah yang dikupas tidak
keluar dari kesatuan yang dibahas.
2. Persatuan (coherence), menunjukan adanya pesan yang kita uraikan mengalir dari
kalimat satu ke kalimat yang lain.
3. Titik berat (emphasis), memberikan tekanan pada bagian yang penting. Ini
dimaksudkan agar bahasanya fokus, sehingga pembaca dapat menemukan simpulan.

6. Teknik menulis penutup

Penutup atau closing memiliki fungsi sebagai pengembang bahasan untuk menyatakan
uraian serta kesan mendalam kepada pembaca dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Menegaskan kembali topik atau pokok bahasan dalam kalimat yang berbeda secara
ringkas dan tegas dengan tujuan meyakinkan pembaca.
 Mengakhiri dengan klimaks, langsung menegaskan kesimpulan yang cukup
menyengat dan dapat dijadikan bahan renungan pembaca.
 Persuasif, yaitu dengan mengajak khalayak untuk melakukan sesuatu tindakan
tertentu yang dianggap penting, relevan dan mendesak.
 Mengakhiri dengan kutipan.

Você também pode gostar