Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang akademisi seperti mahasiswa, guru, dosen dan cendikiawan pasti akrab dengan
penulisan artikel dan penyusunan makalah. Kita tentu sudah cukup akrab dengan penulisan
artikel sejak masa sekolah. Temanya pun beragam, mulai dari artikel ilmiah, artikel penuntun
praktis, artikel politik, artikel budaya, dan lain-lain. Adapun artikel ialah suatu bentuk
karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial yang biasanya berisi alternatif
pemecahan suatu masalah.
Artikel ilmiah dalam hal ini adalah tulisan yang menyajikan analisis pengetahuan umum
dengan tujuan mempersempit jarak anatara akademisi dengan masyarakat umum. Kumpulan
dari artikel ilmiah dengan tema yang sama dikenal juga sebagai Jurnal Ilmiah. Artikel ilmiah
yang dimuat dalam jurnal ilmiah disusun dari laporan penelitian, laporan percobaan, laporan
penemuan atau laporan perenungan akademik seorang peneliti. Kriteria tulisan untuk artikel
ilmiah ialah yang memiliki orisinalitas, menarik, dan up to date. Dalam menulis artikel jurnal
ilmiah, kita juga harus memperhatikan sistematika penyusunannya yang tepat. Untuk itu pada
makalah ini kami akan membahas lebih lengkap mengenai Jurnal Ilmiah.
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
PEMBAHASAN
Jurnal merupakan terbitan berkala dalam bentuk pamflet berseri yang berisi tulisan
atau artikel dengan tema tertentu. Jika ditambahkan kata Ilmiah dibelakang kata Jurnal, dapat
diartikan sebagai terbitan berkala yang berisi kumpulan artikel ilmiah yang diterbitkan untuk
kalangan akademisi secara rutin, baik mingguan, bulanan ataupun tahunan. Jurnal ilmiah
biasanya berisi laporan penelitian, laporan percobaan, laporan penemuan atau laporan
perenungan akademik seorang peneliti. Artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah biasanya
menggunakan bahasa ilmiah. Jurnal diartikan sebagai sarana komunikasi untuk melaporkan
sebuah peristiwa atau gagasan kepada publik secara berkala, biasanya dalam bentuk makalah
(Asep Syamsul, 2008:12). Ada pula yang mengartikan jurnal ialah salah satu bentuk media
massa cetak yang khusus memuat artikel ilmiah suatu bidang ilmu (Wahyu Wibowo,
2008:vii).
1. Artikel konseptual, yaitu artikel yang diangkat dari gagasan atau ide penulis.
2. Artikel penelitian, yaitu artikel yang diangkat dari hasil penelitan.
Perbedaan kedua jenis artikel tersebut terletak pada bagian isinya. Dalam artikel konseptual,
pada bagian pendahuluan dan bagian penutup hanya berisi isi artikel yang terdiri atas
beberapa subbab. Sedangkan dalam artikel penelitian antara bagian pendahuluan dan bagian
penutup terdapat bagian landasan teoretis, metodologi penelitian, dan hasil dan pembahasan.
Artikel ilmiah pada umumnya menggunakan gaya penulisan keilmuan. Bahasa yang
digunakan untuk penulisan artikel ilmiah memiliki aturan tersendiri. Dalam menulis artikel
ilmiah kita harus menguasai kaidah-kaidah penyusunan kalimat. Dalam hal ini kita merujuk
pada:
Komponen pada jurnal ilmiah adalah judul, nama penulis, abstrak, bodi, simpulan, dan daftar
pustaka. Tidak ada peraturan khusus dalam cara penyajian artikel ilmiah. Hanya dibutuhkan
penyesuaian dengan gaya selingkung jurnal yang dimaksud seperti perbedaan gaya penulisan
untuk jurnal filsafat dan gaya penulisan jurnal teknik. Dengan demikian, penyesuaian
pedoman penulisan suatu jurnal seperti sedang melakukan strategi pembingkaian. Strategi
tersebut digunakan untuk mengkonstruksi suatu fakta, realitas, atau peristiwa yang
berdasarkan ideologi, persepsi, abstraksi, dan kategorisasi penulis. Strategi pembingkaian
dilakukan penulis artikel ilmiah untuk bisa menembus jurnal yang sudah terakreditasi.
Penulis artikel ilmiah hendaknya menekankan pada tiga titik fokus untuk menonjolkan fakta
atau objek penelitiannya, yaitu :
1. Perumusan masalah yang berfokus pada objek material penelitian berdasarkan jenis-
jenis pertanyaan ilmiah yang menjadi pilihan penulis artikel ilmiah.
Dalam struktur artikel ilmiah, ketiga poin diatas dapat dimunculkan melalui komponen-
komponen artikel ilmiah sebagai berikut :
1. Judul
Melalui judul, pembaca dapat mengetahui secara cepat ruang lingkup, kajian, objek formal,
objek material, dan masalah yang diangkat dalam penulisan. Oleh karena itu, judul harus
dibatasi dengan ruang lingkup objek penelitiannya. Bahasa yang digunakan untuk penulisan
judul juga harus provokatif dan menarik minat baca.
1. Nama Penulis
Dalam artikel ilmiah, pencantuman nama penulis artikel ilmiah hendaknya tanpa disertai
gelar akademik untuk menghilangkan kesan senioritas pembaca. Jika penulis berjumlah lebih
dari seorang, maka setiap orang yang berperan ditulis nama lengkapnya. Cukup ditambahkan
nama lembaga yang menaunginya sebagai keperluan korespondensi. Di bawah nama lembaga
dapat pula dicantumkan e-mail lembaga tersebut. Nama penulis artikel ilmiah dan
lembaganya dapat dicantumkan di bawah judul artikel dan nama lembaganya dicantumkan
sebagai catatan kaki, tergantung pada pedoman penulisan jurnalnya.
Abstrak merupakan intisari isi artikel yang menginformasikan latar belakang, metode yang
digunakan, dan hasil penelitian. Abstrak dalam artikel ilmiah harus disertai dengan kata
kunci, yaitu istilah-istilah yang mewakili konse-konsep dasar yang terkait dengan ranah
permasalahan yang dibahas dalam artikel ilmiah. Abstrak biasanya disusun dalam 250 kata
dalam satu paragraph.
1. Bodi
Materi inti pada umumnya berisi tentang kupasan, analisis, argumentasi, komparasi,
keputusan, pendirian, atau sikap penulis terhadap masalah yang dibicarakan. Banyaknya sub
bagian tidak ditentukan, tergantung kebutuhan penulis, asalkan dilakukan menurut
sistematika yang runtut dan logis.
Metode
Hasil Penelitian
Artikel ilmiah diakhiri dengan bagian penutup berupa simpulan. Ciri-ciri simpulan
adalah abstraksi, implikasi, pernyataan umum, deduksi, dan interpretasi. Simpulan berisi
jawaban atas hipotesis, dirumuskan secara singkat, dan dinyatakan dengan tegas (tanpa
membubuhi kata “mungkin”, “kiranya”, atau “tampaknya”). Selain itu, artikel ilmiah dapat
disertai dengan saran yang berkaitan dengan penelitian, bersifat logis dan shahih yang
ditujukan kepada lembaga atau pihak yang bersangkutan.
Daftar Pustaka
Merupakan daftar yang berisi identitas buku atau artikel beserta penulisnya yang
menjadi referensi dalam penulisan artikel
ilmiah. Penulisan identitas buku, artikel jurnal, artikel jurnal dari internet, artikel surat kabar
dari internet, dan artikel surat kabar tanpa nama penulis disusun berdasarkan abjad sesuai
dengan kaidah penulisan daftar pustaka yang disepakati.
Materi dalam jurnal ilmiah dapat berbentuk editorial, artikel asli, catatan pendek tentang
penelitian atau metode, ulasan (tinjauan pustaka atau riset), tanggapan atau sanggahan, surat
menyurat, laporan temuan ilmiah, iklan, pedoman penulisan artikel, dan sinopsis makalah
seminar.
Sedangkan ciri-ciri artikel ilmiah untuk jurnal sendiri menggunakan sumber utama
sebagai acuan, mengandung informasi baru, penulisnya dapat dihubungi melalui nomor
telepon atau e-mail yang dicantumkan di bawah nama penulis), pemuatannya
direkomendasikan oleh mitra bestari (peer group) dan mematuhi pedoman penulisan
(pedoman selingkung).
4. Etika Kepenulisan
Etika kepenulisan merujuk pada “menjadi penulis artikel ilmiah yang baik”. Untuk
menjadi seorang penulis ada baiknya mempelajari teknik menyusun abstrak, teknik
membangun alinea, teknik menulis tabel, atau teknik mengawali tulisan dari pelbagai jurnal
terakreditasi. Selain itu, penulis artikel ilmiah juga dituntut untuk jujur dan bisa bertanggung
jawab terhadap pendapat yang dikemukakannya, apakah pendapat itu mengutip dari pendapat
orang lain atau murni pendapatnya sendiri. Tanggung jawab terbesar bagi seorang penulis
artikel ilmiah untuk jurnal terakreditasi adalah perwujudan nyata dari tulisannya kepada
masyarakat. Melalui artikel ilmiah, penulis bertanggung jawab secara etis kepada masyarakat
dalam hal kemajuan bangsa.
Dalam pratiknya, penulisan jurnal imliah memiliki beberapa hal yang harus di
perhatikan, yaitu :
Teknik menulis artikel pada dasarnya sama dengan menulis berita, yaitu memenuhi
konsep 5W+1H. Tetapi karena artikel bersifat pandangan (views), unsur-unsur yang
terkandung pun merupakan pandangan dari penulisannya.
Intro merupakan paragraf pertama dalam menulis artikel. Dalam menulis intro yang
terpenting adalah ditulis dengan kalimat semenarik mungkin, sehingga membangkitkan minat
baca pembaca. Cara mudah untuk membuat intro adalah dengan memperhatikan tiga paragraf
pertama, yaitu kalimat yang ringkas, jelas, resmi, sederhana, dan menarik. Intro yang baik
memiliki beberapa sifat penting, yaitu :
1. Atraktif, artinya intro yang ditulis dapat membangkitkan perhatian dan minat
khalayak.
2. Introduktif, intro pada artikel yang kita tulis dapat mengantarkan pembaca pada pokok
persoalan yang kita sampaikan.
3. Korelatif, kalimat dan paragraf pertama yang kita tulis, dapat membuka jalan bagi
kalimat berikutnya.
4. Kredibilitas, artinya kualitas penulis atau kredibilitas penulis tampak pada penulisan
intro yang dibuatnya.
Berikut adalah tata cara membuat intro yang baik menurut Paryati Sudarman :
Isi adalah uraian pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Isi materi artikel
secara keseluruhan menjelaskan kepada
pembaca tentang latar belakang serta problematika yang ingin disampaikan penulis. Teknis
penulisan artikel junal ilmiah sendiri, yaitu antara 10-20 halaman kuarto berspasi ganda.
Tiga prinsip dasar atas komposisi yang perlu kita perhatian dalam menulis artikel, yaitu:
1. Kesatuan (unity), mencakup sifat, isi, dan tujuan. Artinya masalah yang dikupas tidak
keluar dari kesatuan yang dibahas.
2. Persatuan (coherence), menunjukan adanya pesan yang kita uraikan mengalir dari
kalimat satu ke kalimat yang lain.
3. Titik berat (emphasis), memberikan tekanan pada bagian yang penting. Ini
dimaksudkan agar bahasanya fokus, sehingga pembaca dapat menemukan simpulan.
Penutup atau closing memiliki fungsi sebagai pengembang bahasan untuk menyatakan
uraian serta kesan mendalam kepada pembaca dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Menegaskan kembali topik atau pokok bahasan dalam kalimat yang berbeda secara
ringkas dan tegas dengan tujuan meyakinkan pembaca.
Mengakhiri dengan klimaks, langsung menegaskan kesimpulan yang cukup
menyengat dan dapat dijadikan bahan renungan pembaca.
Persuasif, yaitu dengan mengajak khalayak untuk melakukan sesuatu tindakan
tertentu yang dianggap penting, relevan dan mendesak.
Mengakhiri dengan kutipan.