Você está na página 1de 11

TUGAS KOMUNITAS II

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MAHASISWI


TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DALAM
MENDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

DISUSUN OLEH:
Grup 19

1. Maulitio Sitompul 00000026207


2. Melsynia 00000024503
3. Natalia Lintin 00000024324
4. Nikita Falencia 00000026196
5. Novani Panggelo 00000026227
6. Penny Salawane 00000024549
7. Puput Melani 00000025209
8. Restiani Toding 00000025153
9. Riris Hutapea 00000026228
10. Rolima Siburian 00000025192
11. Roma Gultom 00000025193

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2018
LATAR BELAKANG
Berdasarkan data Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun
2012, kanker payudara adalah kanker dengan persentase kasus baru tertinggi (43,3%) dan
persentase kematian tertinggi (12,9%) pada perempuan di dunia. Kanker payudara merupakan
masalah kesehatan baik di negara maju maupun negara berkembang. Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi kanker payudara di Indonesia mencapai 0,5 per 1000
perempuan (Kemenkes RI, 2015). Kanker payudara masih menjadi masalah besar di Indonesia,
karena 68,6% wanita dengan kanker payudara berobat ke dokter pada stadium lanjut lokal (IIIa
dan IIIb), sedangkan stadium dini (stadium I dan II) hanya 22, 4%. (Ophi dkk.,2010) Penderita
keganasan kanker payudara sebagian besar datang saat stadium sudah lanjut, sehingga
pengobatannya tidak dapat tepat (Manuaba, 2009). Angka kejadian kanker payudara yang
cukup tinggi tersebut disebabkan masih kurangnya kesadaran perempuan untuk segera
memeriksakan diri jika terjadi kelainan pada payudara.
Pemeriksaan payudara sendiri adalah pengembangan kepedulian seorang wanita
terhadap kondisi payudaranya sendiri (Nisman, 2011). Pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) dilakukan untuk menurunkan angka mortalitas kanker payudara dengan penemuan
kanker payudara sedini mungkin dan pengobatan saat ukuran masih kecil sebelum kanker
tersebut bermetastasis. Penemuan kanker payudara sedini mungkin yang di diagnosis dan di
obati secara benar akan menambah harapan hidup penderita kanker payudara. Angka harapan
hidup selama 10 tahun untuk penemuan kanker pada stadium I sebesar 70%-80%, stadium II
43%, stadium III kurang dari 11,2%, dan stadium IV 0% (Desanti et al., 2010).
Faktor yang memengaruhi persepsi adalah keyakinan, kebudayaan, dan pengetahuan.
Wanita yang ingin melakukan SADARI merasa bahwa menemukan benjolan oleh diri sendiri
menyebabkan kecemasan yang berlebihan, sehingga mereka memilih untuk tidak melakukan
SADARI. Hambatan-hambatan dalam perilaku SADARI adalah rendahnya kewaspadaan
wanita terhadap kanker payudara dan sedikitnya akses informasi yang mereka dapatkan.
(Desantet al., 2010).

Tujuan umum :
Mengetahui upaya mahasiswi dalam deteksi dini kanker payudara dengan SADARI.

Tujuan khusus :
1. Mengetahui pengetahuan mahasiswi terkait Kanker payudara
2. Mengetahui pengetahuan mahasiswi terkait SADARI (Kognitif dan Psikomotor)
Ini jawaban kalau ditanya psikomotor masuk di tujuan khusus yang mana:
Setelah responden mendapatkan informasi tentang SADARI, apakah kemudian responden
dapat mengaplikasikan informasi yang telah di dapatkan

Pengetahuan tentang SADARI -pengetahuan yang benar - menciptakan perilaku yang


baik

mengukukur pengetahuan tentang sadari, setelah pemahaman tentang sadari seseorang


baik seharusnya melalui pengetahuan yang ada dapat kami ukur perilakunya tentang
pemahamannya/pengetahuannya tentang SADARI.
3. Mengetahui sikap mahasiswi terkait SADARI
4. Mengetahui pengetahuan mahasiswi terkait tindak lanjut setelah SADARI

I. Identitas
1. Initial :
2. Umur :
3. Pendidikan terakhir/tahun :
4. Status perkawinan :
5. Riwayat keluarga menderita kanker payudara :
o Ada, sebutkan:
o Tidak ada
6. Riwayat Anda menderita :
o Benjolan / Tumor
o Kanker
o Tidak ada
NOTES:
A. Ini jawaban kalau ditanya tujuan khusus dari tiap nomor:
1. KOGNITIF:
- Pertanyaan 1- 3 merujuk pada tujuan khusus nomor 1
- Pertanyaan 4-11 merujuk pada tujuan khusus nomor 2
2. AFEKTIF/SIKAP: (SS bobotnya 100%, S 75%, TS 25-50%, STS 0-25%)
- Pertanyaan 1-10 merujuk pada tujuan khusus nomor 3
3. PSIKOMOTOR merujuk pada tujuan khusus nomor 2 karena Psikomotor
B. Ini jawaban kalau ditanya bagaimana mengukur bagian psikomotor (YA/TIDAK):
CARA Mengukur psikomotor melalui presentase hasil dari jawaban responden. Jika
jawaban dominan pada salah satu jawaban maka perlu dilakukan tindakan
selanjutnya. Contoh misalnya soal nomer 6 responden lebih banyak memilih jawaban
YA dalam melakukan SADARI ketika menstruasi, maka perlu dilakukan pendidikan
kesehatan karena saat menstruasi seharusnya SADARI tidak dilakukan (Sari, 2015)
dan jawaban tersebut menjadi bukti bahwa pengetahuan responden masih rendah
akan SADARI.
C. Ini jawaban kalau ditanya jenis dari pertanyaan :
- Model pertanyaan KOGNITIF dan PSIKOMOTOR adalah pertanyaan tertutup
(multiple choice)

- Model pertanyaan AFEKTIF adalah pertanyaan tertutup (SKALA NORMAL)

D. REFERENSI ADA DI TIAP RASIONALNYA!!!!

E. RASIONAL ADA DI TIAP SOAL


II. Pengetahuan
Pertanyaan dijawab dengan memberikan tanda (x) pada pilihan jawaban atau pada
tempat yang telah disediakan

1. Apakah yang dimaksud dengan kanker payudara?


a. Tumor di payudara
b. Penyakit yang disebabkan oleh benturan keras di payudara
c. Kanker yang terjadi pada payudara karena adanya pertumbuhan yang tidak
terkendali dari sel-sel kelenjar dan salurannya
Rasionalnya adalah untuk mengetahui apakah responden tahu tentang kanker
payudara itu sendiri. (Menurut Asther dalam Iman, 2012) Kanker payudara
belum secara luas dimengerti oleh masyarakat

2. Pemicu kanker payudara adalah…. (jawaban bisa lebih dari satu)


a. Pengawet makanan
b. Penyedap rasa makanan
c. Konsumsi air mineral berlebih
d. Konsumsi makanan tinggi protein
Rasionalnya adalah untuk mengetahui apa saja yang bisa menjadi pemicu dari
kanker payudara. (Menurut Asther dalam Iman, 2012) Kanker payudara belum
secara luas dimengerti oleh masyarakat

3. Apakah anda mengetahui bahwa adanya benjolan, perubahan warna kulit di sekitar
payudara, keluarnya cairan atau nanah dari putting susu merupakan tanda dari kanker
payudara?
a. Ya
b. Kurang tahu
c. Tidak tahu
Rasionalnya adalah apakah responden tahu tanda dari kanker payudara karena
Kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Penderita
merasa sehat, tidak merasa nyeri, dan tidak terganggu aktivitas sehari-harinya dan
tanda-tanda berlanjut setelah ada benjolan (Menurut Asther dalam Iman, 2012)

4. Pencegahan pertama kanker payudara adalah……..


a. SADARI
b. Mammografi
c. X-Ray
Rasional adalah apakah mereka mengetahui hal-hal yang bisa dilakukan untuk
mencegah kanker payudara yang cara pencegahan melalui deteksi dini yang bisa
dilakukan oleh diri sendiri (Menurut Asther dalam Iman, 2012)

5. Apa yang anda ketahui tentang SADARI?


a. Upaya untuk mengetahui adanya benjolan di payudara oleh petugas kesehatan
b. Pemeriksaan yang dilakukan para wanita terhadap payudara mereka untuk
mendeteksi adanya bengkak abnormal agar segera diberikan perhatian medis
c. Kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu kosong
Rasionalnya adalah karena SADARI merupakan pengembangan kepedulian seorang
wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri. Jadi, jika responden mengetahui tentang
SADARI maka responden peduli dengan diri sendiri. (Nisman, 2011)

6. Menurut anda siapakah yang harus melakukan SADARI?


a. Wanita usia subur : 7-8 hari setelah menstruasi
b. Wanita yang sedang hamil
c. Wanita yang sedang menstruasi
Rasionalnya adalah (Menurut Nisman 2011) wanita yang dianjurkan melakukan
SADARI atau Breast Self Examination (BSE) untuk mengurangi memicu
kejadian kanker payudara.
Untuk mengetahui apakah responden tahu usia yang dianjurkan untuk untuk
melakukan SADARI

7. Menurut anda pemeriksaan sadari harus dilakukan oleh?


a. Petugas kesehatan
b. Diri sendiri
c. Tokoh masyarakat
Rasionalnya adalah karena jika dia mengetahui SADARI dengan baik maka dia
bisa mengerti bahwa SADARI dilakukan oleh diri sendiri (Iman, 2011)

8. Menurut anda, kapan waktu yang tepat untuk melakukan SADARI?


a. Setiap hari
b. Pada saat menstruasi
c. Seminggu setelah menstruasi
Rasionalnya adalah Menurut Sari 2015, waktu yang tepat adalah setelah
menstruasi karena sebelum memasuki masa menstruasi biasanya payudara terasa
membesar, lunak atau seperti ada benjolan dan akan kembali normal ketika masa
menstruasi selesai (Takutnya hasilnya rancu saat menstruasi)

9. Pada saat kapan seorang wanita penting untuk melakukan SADARI?


a. Sebelum menderita kanker payudara
b. Apabila ada keluarga yang pernah menderita kanker payudara
c. Ketika sudah menderita kanker payudara
Rasionalnya adalah karena SADARI dilakukan untuk mendeteksi dini adanya
kanker payudara jadi sebaiknya dilakukan sebelum menderita kanker payudara

10. Bagi wanita yang telah berhenti haid (menopause) kapan sebaiknya dilakukan
SADARI?
a. Seminggu sekali pada hari yang sama
b. Pada waktu tertentu setiap bulan
c. Setiap bulan namun tidak teratur
Rasionalnya adalah Menurut Sari 2015, wanita menopause dapat melakukan
SADARI pada waktu tertentu setiap bulan. Maksudnya melakukan SADARI
terserah kapan waktunya tapi harus konsisten

11. Pada pilihan di bawah ini, saat kapan dapat dilakukan tindakan SADARI? (Jawaban
bisa lebih dari satu)
a. Saat mandi
b. Saat berbaring
c. Saat sedang berolahraga
Rasionalnya adalah Sari, 2015 langkah-langkah dapat dilakukan SADARI bisa
dalam posisi berbaring dan mandi dengan posisi yang nyaman

III. Sikap
(Berilah tanda (√) pada satu jawaban yang menurut anda paling benar)
Keterangan : Sangat Setuju (SS) , Setuju (S) , Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak
Setuju (STS)
No SS S TS STS

1 Sebagai seorang wanita berusia 20 tahun, penting untuk V


mendeteksi dini kanker payudara dengan melakukan SADARI

2 Sebagai seorang wanita, SADARI adalah bentuk dari V


kepedulian seorang wanita terhadap kondisi payudaranya
sendiri

3 SADARI bertujuan untuk mengenali perubahan yang tidak V


normal pada payudara

4 SADARI memerlukan waktu yang lama, dan biaya yang cukup V


mahal

5 Dilakukannya SADARI adalah untuk mencegah kanker V


payudara

6 Dengan melakukan SADARI kita dapat menangani kanker V


payudara sedini mungkin dan meningkatkan angka harapan
hidup penderita kanker payudara

7 Setiap wanita berusia diatas 20 tahun perlu melakukan V


SADARI setiap hari

8 Waktu yang tepat untuk melakukan SADARI adalah selama V


masa menstruasi
9 Posisi yang baik dalam melakukan SADARI adalah berdiri di V
depan cermin atau berbaring

10 Jika menemukan ketidaknormalan pada payudara, segera V


melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

RASIONAL MENGACU PADA TUJUAN KHUSUS AFEKTIF

PEMBENARAN:

1. Menurut Iman (2012) SADARI penting dilakukan untuk menurunkan mortalitas kanker
payudara

2. Menurut Nisman (2011) pengertian pemeriksaan payudara sendiri adalah pengembangan


kepedulian seorang wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri. (Jadi pengertian sadari
adalah kepeduliannya terhadap dirinya sehingga karna dia peduli makanya dia lakukan)

3. Menurut Iman (2012) SADARI untuk mendeteksi adanya bengkak abnormal agar segera
diberi perhatian medis. Kalau dilakukan SADARI maka Klien akan sadar dengan adanya
benjolan sehingga klien akan melakukan pemeriksaan medis

4. Menurut Sari (2015) SADARI adalah cara termudah, termurah, tercepat, dan efektif untuk
semakin mengenal dan menyadari jika terdapat suatu hal yg tidak normal pada payudara

5 & 6 Menurut Desanti (2010) pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan untuk
menurunkan angka mortalitas kanker payudara dengan penemuan kanker payudara sedini
mungkin dan pengobatan saat ukuran masih kecil sebelum kanker tersebut bermetastasis

7. Menurut Sari (2015) Setiap wanita berusia diatas 20 thn perlu melakukan SADARI setiap
bulan

8. Menurut Sari (2015) Bentuk payudara biasanya berubah-ubah sebelum memasuki masa
menstruasi, biasanya payudara terasa membesar, lunak, atau seperti ada benjolan dan akan
kembali normal ketika masa menstruasi selesai. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi hasil
ketika dilakukan SADARI saat menstruasi
9. Menurut Sari (2015) langkah-langkah tahapan SADARI dapat dilakukan berbagai macam
seperti berdiri di hadapan cermin dan berbaring agar membuat kenyamanan dalam melakukan
SADARI
10. Menurut Sari (2015) jika menemukan benjolan segera konsultasikan dengan dokter yang
tepat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut
IV. Perilaku

(Berilah tanda (√) sesuai dengan jawaban yang anda pilih)

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah anda pernah mengikuti penyuluhan mengenai deteksi dini


kanker payudara?

2 Apakah anda rutin melakukan pemeriksaan kesehatan bagian vital


(payudara) anda?

3 Apakah anda pernah melakukan pemeriksaan SADARI?

4 Jika Ya, apakah anda sudah mengajari tentang SADARI kepada


teman-teman atau keluarga anda?

5 Lama waktu melakukan SADARI adalah kurang lebih 5 menit.


Apakah anda sudah melakukannya sesuai dengan waktu ini?

6 Apakah anda melakukan pemeriksaan SADARI secara rutin setiap


bulan?

7 Apakah pada saat menstruasi anda melakukan SADARI?

8 Tahap pertama pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan cara:


melihat bentuk payudara di depan cermin, meraba payudara dalam
posisi berbaring, memijat payudara dengan kedua tangan dari tepi
hingga ke putting susu. Apakah anda sudah melakukan sesuai
tahapan diatas?

9 Apakah pada saat melakukan SADARI anda melihat ada cairan yang
keluar dari puting susu?

10 Apakah anda menggunakan lotion atau minyak pijat saat anda


melakukan SADARI?

RASIONAL

1. Untuk mengetahui apakah responden sudah mengetahui informasi tentang kanker payudara

2. Untuk mengetahui apakah responden peduli dengan kesehatan payudaranya karena kanker
payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Penderita merasa sehat, tidak
merasa nyeri, dan tidak terganggu aktivitas sehari-harinya dan tanda-tanda berlanjut setelah
ada benjolan (Menurut Asther dalam Iman, 2012)

3. Untuk mengetahui apakah responden pernah mendapat informasi dan melakukan SADARI
4. Untuk mengetahui apakah responden peduli dengan lingkungan sekitar

5. Untuk mengetahui apakah responden melakukan SADARI sesuai dengan prosedur yang
ada karena menurut Sari (2015) pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan pada waktu yang
sama setiap bulannya dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya tidak lebih dari 5
menit.
6. Untuk mengetahui apakah responden rutin setiap bulan melakukan SADARI karena
menurut Sari (2015) pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan pada waktu yang sama
setiap bulannya dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya tidak lebih dari 5 menit.
7. Menurut Sari (2015) Bentuk payudara biasanya berubah-ubah sebelum memasuki masa
menstruasi, biasanya payudara terasa membesar, lunak, atau seperti ada benjolan dan akan
kembali normal ketika masa menstruasi selesai. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi hasil
ketika dilakukan SADARI saat menstruasi
8. Untuk mengetahui apakah responden melakukan SADARI sesuai dengan prosedur yang
ada karena menurut Sari (2015) langkah-langkah melakukan pemeriksaan payudara yaitu
melihat bentuk payudara di depan cermin, periksa payudara dengan diangkat kedua tangan,
berdiri di depan cermin tangan disamping, menegangkan otot bagian dada dengan berkacak
pinggang atau menekan pinggul untuk menegangkan otot di daerah aksila, pemeriksaan
payudara dengan vertical strip, pemeriksaan payudara dengan cara memutar, pemeriksaan
cairan di payudara dengan menekan payudara, memeriksa area ketiak apakah teraba benjolan
abnormal atau tidak
9. Untuk mengetahui apa tindakan selanjutnya yang akan dilakukan oleh responden jika ada
cairan yang keluar dari putting susu. Menurut Kementrian Kesehatan RI tahun 2015
harapannya dengan memeriksa payudara secara rutin, seseorang bisa mengenali kondisi
payudaranya sendiri dan apabila terdapat sesuatu yang tidak biasa seperti benjolan, dan
pengeluaran cairan baik nanah ataupun darah dari putting susu akan segera diketahui dan
mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter (seperti mammografi, biopsi) Jangan
dibaca, mulutnya di rem!!!!!!!!!
10. Penggunaan sabun, lotion, atau minyak sebagai pelican akan mempermudah dalam
melakukan pemeriksaan SADARI
REFERENSI

Globocan. 2012. Estimated Cancer Incidence, Mortality, Prevalence and Disabilityadjusted life
years (DALYs) Worldwide in 2008, IARC Cancer Base No. 11. Dikutip dari
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/InfoDatin%20Bula
n%20Peduli%20Kanker%20Payudara_2016.pdf. Diakses tanggal 24 Oktober 2018
Iman I, D. 2012. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
terhadap Pengetahuan Mahasiswi Keperawatan UIN Alauddin Makassar. Repositori
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Dikutip dari http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/3006/1/Isnani%20Diniyati%20Iman.pdf . Diakses tanggal 24 Oktober 2018
Kementerian kesehatan RI. 2015. Pusat Data dan Informasi (Stop Kanker). Jakarta Selatan. Dikutip
dari https://e-journal.unair.ac.id/IJPH/article/download/7589/4486. Diakses tanggal 24
Oktober 2018
Lestianingrum R, D. 2013. Tingkat Pengetahuan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri pada Remaja
Putri di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Badegan, Kecamatan Badegan, Kabupaten
ponorogo. Dikutip dari http://eprints.umpo.ac.id/2114/1/jkptumpo-gdl-riyadewile-497-1-
abstrak-a.pdf . Diakses tanggal 24 Oktober 2018.
Manuaba.2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Edisi 2 . Jakarta: Buku Kedokteran
Nisman, Wenny Artanty. 2011. Lima Menit Kenali Payudara Anda. Yogjakarta : Andi.
Desanti O, I., Sunarsih & Suryadi. 2010. Persepsi Wanita berisiko Kanker Payudara tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri di Kota Semarang, Jawa Tengah. Berita Kedokteran
Masyarakat, Vol. 26, No. 3, Hal 152. Dikutip dari
https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/3468/2995 . Diakses tanggal 24 Oktober 2018
Pebria S, D. 2015. Kuesioner Penelitian Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Tindakan SADARI
sebagai deteksi dini kanker payudara pada mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara. Repositori Institusi: Universitas Sumatera Utara. Dikutip dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52137/Appendix.pdf?sequence=1&is
Allowed=y . Diakses tanggal 24 Oktober 2018

Purba, Lomirta. 2015. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang SADARI terhadap Pengetahuan dan
Sikap Mahasiswa dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar. Repositori Institusi: Universitas
Sumatera Utara. Dikutip dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/50141/Appendix.pdf?sequence=1&is
Allowed=y . Diakses tanggal 24 Oktober 2018

Sari D, P. 2015. Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini
Kanker Payudara pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015.
Repositori Institusi: Universitas Sumatera Utara. Dikutip dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52137/Chapter%20II.pdf?sequence=4
. Diakses tanggal 24 Oktober 2018

Você também pode gostar