Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH:
Grup 19
Tujuan umum :
Mengetahui upaya mahasiswi dalam deteksi dini kanker payudara dengan SADARI.
Tujuan khusus :
1. Mengetahui pengetahuan mahasiswi terkait Kanker payudara
2. Mengetahui pengetahuan mahasiswi terkait SADARI (Kognitif dan Psikomotor)
Ini jawaban kalau ditanya psikomotor masuk di tujuan khusus yang mana:
Setelah responden mendapatkan informasi tentang SADARI, apakah kemudian responden
dapat mengaplikasikan informasi yang telah di dapatkan
I. Identitas
1. Initial :
2. Umur :
3. Pendidikan terakhir/tahun :
4. Status perkawinan :
5. Riwayat keluarga menderita kanker payudara :
o Ada, sebutkan:
o Tidak ada
6. Riwayat Anda menderita :
o Benjolan / Tumor
o Kanker
o Tidak ada
NOTES:
A. Ini jawaban kalau ditanya tujuan khusus dari tiap nomor:
1. KOGNITIF:
- Pertanyaan 1- 3 merujuk pada tujuan khusus nomor 1
- Pertanyaan 4-11 merujuk pada tujuan khusus nomor 2
2. AFEKTIF/SIKAP: (SS bobotnya 100%, S 75%, TS 25-50%, STS 0-25%)
- Pertanyaan 1-10 merujuk pada tujuan khusus nomor 3
3. PSIKOMOTOR merujuk pada tujuan khusus nomor 2 karena Psikomotor
B. Ini jawaban kalau ditanya bagaimana mengukur bagian psikomotor (YA/TIDAK):
CARA Mengukur psikomotor melalui presentase hasil dari jawaban responden. Jika
jawaban dominan pada salah satu jawaban maka perlu dilakukan tindakan
selanjutnya. Contoh misalnya soal nomer 6 responden lebih banyak memilih jawaban
YA dalam melakukan SADARI ketika menstruasi, maka perlu dilakukan pendidikan
kesehatan karena saat menstruasi seharusnya SADARI tidak dilakukan (Sari, 2015)
dan jawaban tersebut menjadi bukti bahwa pengetahuan responden masih rendah
akan SADARI.
C. Ini jawaban kalau ditanya jenis dari pertanyaan :
- Model pertanyaan KOGNITIF dan PSIKOMOTOR adalah pertanyaan tertutup
(multiple choice)
3. Apakah anda mengetahui bahwa adanya benjolan, perubahan warna kulit di sekitar
payudara, keluarnya cairan atau nanah dari putting susu merupakan tanda dari kanker
payudara?
a. Ya
b. Kurang tahu
c. Tidak tahu
Rasionalnya adalah apakah responden tahu tanda dari kanker payudara karena
Kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Penderita
merasa sehat, tidak merasa nyeri, dan tidak terganggu aktivitas sehari-harinya dan
tanda-tanda berlanjut setelah ada benjolan (Menurut Asther dalam Iman, 2012)
10. Bagi wanita yang telah berhenti haid (menopause) kapan sebaiknya dilakukan
SADARI?
a. Seminggu sekali pada hari yang sama
b. Pada waktu tertentu setiap bulan
c. Setiap bulan namun tidak teratur
Rasionalnya adalah Menurut Sari 2015, wanita menopause dapat melakukan
SADARI pada waktu tertentu setiap bulan. Maksudnya melakukan SADARI
terserah kapan waktunya tapi harus konsisten
11. Pada pilihan di bawah ini, saat kapan dapat dilakukan tindakan SADARI? (Jawaban
bisa lebih dari satu)
a. Saat mandi
b. Saat berbaring
c. Saat sedang berolahraga
Rasionalnya adalah Sari, 2015 langkah-langkah dapat dilakukan SADARI bisa
dalam posisi berbaring dan mandi dengan posisi yang nyaman
III. Sikap
(Berilah tanda (√) pada satu jawaban yang menurut anda paling benar)
Keterangan : Sangat Setuju (SS) , Setuju (S) , Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak
Setuju (STS)
No SS S TS STS
PEMBENARAN:
1. Menurut Iman (2012) SADARI penting dilakukan untuk menurunkan mortalitas kanker
payudara
3. Menurut Iman (2012) SADARI untuk mendeteksi adanya bengkak abnormal agar segera
diberi perhatian medis. Kalau dilakukan SADARI maka Klien akan sadar dengan adanya
benjolan sehingga klien akan melakukan pemeriksaan medis
4. Menurut Sari (2015) SADARI adalah cara termudah, termurah, tercepat, dan efektif untuk
semakin mengenal dan menyadari jika terdapat suatu hal yg tidak normal pada payudara
5 & 6 Menurut Desanti (2010) pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan untuk
menurunkan angka mortalitas kanker payudara dengan penemuan kanker payudara sedini
mungkin dan pengobatan saat ukuran masih kecil sebelum kanker tersebut bermetastasis
7. Menurut Sari (2015) Setiap wanita berusia diatas 20 thn perlu melakukan SADARI setiap
bulan
8. Menurut Sari (2015) Bentuk payudara biasanya berubah-ubah sebelum memasuki masa
menstruasi, biasanya payudara terasa membesar, lunak, atau seperti ada benjolan dan akan
kembali normal ketika masa menstruasi selesai. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi hasil
ketika dilakukan SADARI saat menstruasi
9. Menurut Sari (2015) langkah-langkah tahapan SADARI dapat dilakukan berbagai macam
seperti berdiri di hadapan cermin dan berbaring agar membuat kenyamanan dalam melakukan
SADARI
10. Menurut Sari (2015) jika menemukan benjolan segera konsultasikan dengan dokter yang
tepat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut
IV. Perilaku
No Pertanyaan Ya Tidak
9 Apakah pada saat melakukan SADARI anda melihat ada cairan yang
keluar dari puting susu?
RASIONAL
1. Untuk mengetahui apakah responden sudah mengetahui informasi tentang kanker payudara
2. Untuk mengetahui apakah responden peduli dengan kesehatan payudaranya karena kanker
payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Penderita merasa sehat, tidak
merasa nyeri, dan tidak terganggu aktivitas sehari-harinya dan tanda-tanda berlanjut setelah
ada benjolan (Menurut Asther dalam Iman, 2012)
3. Untuk mengetahui apakah responden pernah mendapat informasi dan melakukan SADARI
4. Untuk mengetahui apakah responden peduli dengan lingkungan sekitar
5. Untuk mengetahui apakah responden melakukan SADARI sesuai dengan prosedur yang
ada karena menurut Sari (2015) pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan pada waktu yang
sama setiap bulannya dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya tidak lebih dari 5
menit.
6. Untuk mengetahui apakah responden rutin setiap bulan melakukan SADARI karena
menurut Sari (2015) pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan pada waktu yang sama
setiap bulannya dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya tidak lebih dari 5 menit.
7. Menurut Sari (2015) Bentuk payudara biasanya berubah-ubah sebelum memasuki masa
menstruasi, biasanya payudara terasa membesar, lunak, atau seperti ada benjolan dan akan
kembali normal ketika masa menstruasi selesai. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi hasil
ketika dilakukan SADARI saat menstruasi
8. Untuk mengetahui apakah responden melakukan SADARI sesuai dengan prosedur yang
ada karena menurut Sari (2015) langkah-langkah melakukan pemeriksaan payudara yaitu
melihat bentuk payudara di depan cermin, periksa payudara dengan diangkat kedua tangan,
berdiri di depan cermin tangan disamping, menegangkan otot bagian dada dengan berkacak
pinggang atau menekan pinggul untuk menegangkan otot di daerah aksila, pemeriksaan
payudara dengan vertical strip, pemeriksaan payudara dengan cara memutar, pemeriksaan
cairan di payudara dengan menekan payudara, memeriksa area ketiak apakah teraba benjolan
abnormal atau tidak
9. Untuk mengetahui apa tindakan selanjutnya yang akan dilakukan oleh responden jika ada
cairan yang keluar dari putting susu. Menurut Kementrian Kesehatan RI tahun 2015
harapannya dengan memeriksa payudara secara rutin, seseorang bisa mengenali kondisi
payudaranya sendiri dan apabila terdapat sesuatu yang tidak biasa seperti benjolan, dan
pengeluaran cairan baik nanah ataupun darah dari putting susu akan segera diketahui dan
mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter (seperti mammografi, biopsi) Jangan
dibaca, mulutnya di rem!!!!!!!!!
10. Penggunaan sabun, lotion, atau minyak sebagai pelican akan mempermudah dalam
melakukan pemeriksaan SADARI
REFERENSI
Globocan. 2012. Estimated Cancer Incidence, Mortality, Prevalence and Disabilityadjusted life
years (DALYs) Worldwide in 2008, IARC Cancer Base No. 11. Dikutip dari
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/InfoDatin%20Bula
n%20Peduli%20Kanker%20Payudara_2016.pdf. Diakses tanggal 24 Oktober 2018
Iman I, D. 2012. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
terhadap Pengetahuan Mahasiswi Keperawatan UIN Alauddin Makassar. Repositori
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Dikutip dari http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/3006/1/Isnani%20Diniyati%20Iman.pdf . Diakses tanggal 24 Oktober 2018
Kementerian kesehatan RI. 2015. Pusat Data dan Informasi (Stop Kanker). Jakarta Selatan. Dikutip
dari https://e-journal.unair.ac.id/IJPH/article/download/7589/4486. Diakses tanggal 24
Oktober 2018
Lestianingrum R, D. 2013. Tingkat Pengetahuan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri pada Remaja
Putri di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Badegan, Kecamatan Badegan, Kabupaten
ponorogo. Dikutip dari http://eprints.umpo.ac.id/2114/1/jkptumpo-gdl-riyadewile-497-1-
abstrak-a.pdf . Diakses tanggal 24 Oktober 2018.
Manuaba.2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Edisi 2 . Jakarta: Buku Kedokteran
Nisman, Wenny Artanty. 2011. Lima Menit Kenali Payudara Anda. Yogjakarta : Andi.
Desanti O, I., Sunarsih & Suryadi. 2010. Persepsi Wanita berisiko Kanker Payudara tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri di Kota Semarang, Jawa Tengah. Berita Kedokteran
Masyarakat, Vol. 26, No. 3, Hal 152. Dikutip dari
https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/3468/2995 . Diakses tanggal 24 Oktober 2018
Pebria S, D. 2015. Kuesioner Penelitian Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Tindakan SADARI
sebagai deteksi dini kanker payudara pada mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara. Repositori Institusi: Universitas Sumatera Utara. Dikutip dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52137/Appendix.pdf?sequence=1&is
Allowed=y . Diakses tanggal 24 Oktober 2018
Purba, Lomirta. 2015. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang SADARI terhadap Pengetahuan dan
Sikap Mahasiswa dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar. Repositori Institusi: Universitas
Sumatera Utara. Dikutip dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/50141/Appendix.pdf?sequence=1&is
Allowed=y . Diakses tanggal 24 Oktober 2018
Sari D, P. 2015. Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini
Kanker Payudara pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015.
Repositori Institusi: Universitas Sumatera Utara. Dikutip dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52137/Chapter%20II.pdf?sequence=4
. Diakses tanggal 24 Oktober 2018