Você está na página 1de 13

PENG

GARUH METODE
E PEMAK
KANAN DARI BE
EBERAPA
A
STRAT
TEGI PEM
MESINAN
N MENG
GGUNAK
KAN
SOF
FTWARE
EAPLIKA ERHADAP NILAI
ASI CAD//CAM TE
KEKA
ASARAN
NPRODUK
K

(Studi Kasus
K Pad
da Pembuatan Mou
ulding Moouse)

RIZKY ZUHRIA
ANDI PUT
TRA
5315077
7638

SAN TEK
JURUS KNIK MESIN

KULTAS TEKNIK
FAK K

UN
NIVERSIT
TAS NEG
GERI JAK
KARTA

2012
2
PENGARUH METODE PEMAKANAN DARI BEBERAPA STRATEGI
PEMESINAN MENGGUNAKAN SOFTWARE APLIKASI CAD/CAM
TERHADAP NILAI KEKASARAN PRODUK
(Studi Kasus Pada Pembuatan Moulding Mouse)

Rizky Zuhriandi Putra

Ahmad Kholil, ST. MT dan Triyono, ST. M.Eng


Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta
Abstrak
Pengaruh metode pemakanan terhadap nilai kekasaran permukaan
moulding produk mouse dari beberapa strategi pemesinan dengan menggunakan
software CAD/CAM pada proses freis menggunakan mesin milling CNC PU – 3A
OKUMA MB46 VAR, Universitas Negeri Jakarta, Januari 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pemakanan


terhadap kekasaran permukaan yang dihasilkan pada proses freis menggunakan
mesin milling CNC PU – 3A OKUMA MB46 VAR.

Penelitian ini merancang dan membuat moulding mouse yang terdiri dari 3
bagian yaitu casing bawah, casing atas, dan casing tombol dengan masing-masing
bagian terdapat cavity dan core. Spesimen yang akan dibuat dan diuji cobakan
adalah cavity dan core pada casing bawah produk mouse.

Data hasil pemeriksaan dianalisis dengan teknik deskriptif. Apakah


terdapat pengaruh metode pemakanan terhadap kekasaran permukaan (Rmax).
Pada specimen cavity yang tertinggi (rata-rata kekasaran 4.476 m) yang terendah
( rata-rata kekasaran 1.382 m) adalah pada penggunaan Metode pemakanan
follow periphery. Sedangkan kekasaran permukaan (Rmax) pada specimen core
yang tertinggi (rata-rata kekasaran 4.619 m) yang terendah ( rata-rata kekasaran
1.382 m) adalah pada penggunaan metode pemakanan follow periphery

Penulis menyarankan agar dalam proses freis menggunakan mesin milling


CNC PU – 3A untuk mendapatkan nilai kekasaran yang rendah disarankan
menggunakan metode pemakanan follow periphery (untuk membentuk spesimen
seperti pada penelitian ini yaitu membuat moulding mouse yang terdiri dari cavity
dan core).

Kata kunci: CNC, Strategi Pemesinan, Kekasaran Permukaan


Abstract
Influence Ingestion method for molding the surface roughness of a few
mouse products machining strategies using the software of CAD / CAM at the
Freis using CNC milling machine PU - 3A Okuma MB46 VAR, State University
of Jakarta, January 2012
This study aims to determine the effect of the method Ingestion of surface
roughness produced on the CNC milling machine Freis using PU-3A Okuma
MB46VAR.
This study design and make molding mouse consisting of three parts :
lower casing, the casing and the casing with each section there is a cavity and
core. Specimens that will be created and piloted the cavity and core to the casing
below them ouse product.
Data were analyzed with the results of descriptive techniques. Is there a
method Ingestion influence of surface roughness (Rmax). At the highest specimen
cavity (average roughness of 4476 P m) is the lowest (average roughness of 1382
P m) is the use of follow Ingestion Method periphery. While the surface
roughness (Rmax) at the highest core specimens (average roughness of 4619 P m)
is the lowest (average roughness of 1382 P m) is the use of methods of follow-
periphery Ingestion
The author suggested that in the process of CNC milling machines Freis
using PU - 3A to obtain a low roughness values using the method suggested
Ingestion follow periphery (to form a specimen as in this study is to make
molding cavity comprising mouse and core).


Keywords: CNC, Machining strategy, Roughness surface


I. PENDAHULUAN Dengan memanfaatkan fasilitas

Mould merupakan cetakan dari yang dimiliki oleh software CAD/CAM

metal yang bisa digunakan untuk dalam membuat cetakan menggunakan

membuat produk. Pembuatan model gambar CAD 2D sebagai media dasar

suatu produk yang berhubungan dengan untuk membentuk model CAD 3D.

cetakan menggunakan mesin freis Setelah gambar CAD 3D telah

manual membutuhkan waktu yang dilakukan maka proses selanjutnya

cukup lama bila model tersebut tidak menentukan CAM. Hasil akhir dari

sederhana atau komplek. Bila ingin pembuatan cetakan model 3D dan

membuat sebuah model yang penentuan CAM adalah pembacaan

menyerupai bentuk aslinya maka akan toolpath, yang akan ditampilkan dalam

diperlukan semakin banyak peralatan bentuk simulasi. Hal ini dapat

yang dipakai untuk mendukung membantu mempercepat dan

terbentuknya model yang menyerupai mempermudah didalam pembuatan

bentuk aslinya. cetakan atau moulding tanpa

Berdasarkan kekurangan – mengenyampingkan kualitas dan

kekurangan yang terdapat dalam kuantitas dari produk tersebut . Salah

pembuatan cetakan secara manual maka satu untuk mencapai kualitas produk

dibutuhkan suatu cara agar pekerjaan yang baik yaitu dengan mengurangi

lebih efisien tanpa mengenyampingkan nilai kekasaran permukaan produk

kualitas dan kuantitas dari produk (halus). Untuk mengurangi nilai

tersebut. Cara yang digunakan adalah kekasaran suatu produk tersebut

dengan menggunakan software dibutuhkan strategi pemesinan yang

CAD/CAM yang diaplikasikan pada optimal. Dalam hal ini metode

mesin CNC milling atau freis. pemakanan termasuk dari beberapa


strategi pemesinan menggunakan Selain itu dengan CAM dapat

software CAD/CAM. merencanakan parameter pemesinan

II. MATERI DAN METODE seperti kecepatan asutan (feeding),

A. CAD kecepatan spindle, menentukan

CAD merupakan alat yang contour toolpaths, drill toolpaths,

sangat diperlukan didalam dunia poket toolpaths,dan surface

industri untuk mempermudah toolpaths. Hasil akhir dari proses

pembuatan gambar, semua gambar CAD dan penentuan CAM adalah

secara manual dapat teratasi oleh pembacaan toolpath, yang akan

CAD. Kesalahan setelah gambar ditampilkan dalam bentuk simulasi.

dicetak dapat diperbaiki karena data C. PROSES PEMESINAN

gambar telah disimpan dalam Proses pembuatan produk

memori komputer. Dan gambar yang yang berbahan logam selalu

dihasilkan lebih baik dibandingkan dilakukan perlakuan pemotongan

dengan gambar manual. Dan dengan untuk mendapatkan bentuk yang

CAD dapat meningkatkan waktu diinginkan.. Pemotongannya bisa

rancang produk yang sangat dilakukan dengan berbagai macam

signifikan cara, salah satunya adalah dengan

B. CAM proses permesinan. “Proses

CAM, komputer membantu permesinan adalah proses

perancang dengan tugas-tugas pemotongan dengan menggunakan

produksi secara otomatisasi dalam pahat potong yang dipasang pada

pembuatan suatu produk. mesin perkakas.

Diantaranya dalam menetukan tools,

dan material yang ingin dipakai.


D. Computer Numerical Control Rumus untuk kecepatan

(CNC) potong adalah

CNC PU (Production Unit)

merupakan mesin perkakas sistem

CNC untuk layanan produksi yang Keterangan :

umum digunakan pada bidang Vs = Kecepatan potong (m/mnt)

manufaktur seperti perindustrian d = Diameter pahat (mm)

suku cadang, peralatan mesin, S = Putaran spindle (put/mnt)

bengkel pengerjaan logam, dan S = 3.14.

sebagainya. CNC PU-2A merupakan Grafik 2.1 Diagram Pemilihan

mesin bubut 2 aksis, dan CNC PU- Kecepatan Potong

3A merupakan mesin milling 3 aksis.

Pada prinsipnya panel kendali 

PU-3A hampir sama dengan PU-2A, 

hanya saja sumbu pada tombol



manual terdiri dari x, y, dan z. 

Sistem persumbuan standar 

koordinat Carthesian (jarum jam), 

kaedah tangan kanan. F. METODE PEMAKANAN

E. STRATEGI PEMESINAN Dalam proses pemesinan

Secara umum proses kerja freis, metode pemotongan akan

pemesinan terdapat rumus untuk menentukan pola alur pahat yang

mendapatkan harga atau nilai dalam digunakan untuk pemakanan pada

kecepatan potong, kecepatan sumbu daerah benda kerja. Metode

utama dan asutan, sebagai berikut : pemakanan yang sering digunakan


dalam proses pemesinan diantaranya penyimpangan rata-rata aritmatik

: Zig zag, Zig, dan Follow Periphery. dari garis rata-rata profil (Ra).

Didalam buku Mill Namun ada juga yang menyatakan

Manufacturing Process dijelaskan dalam sepuluh titik ketinggian dari

bahwa, Metode pemakanan Zig Zag ketidak rataan ( Rz) atau Ketinggian

adalah cara pemakanan pada seri maksimum dari ketidak rataan

parallel yang membentuk alur (Rmax/Ry/Rt).

pemakanan secara garis lurus yang Penyimpangan rata-rata

dilakukan secara berkelanjutan. aritmatik (Ra) ialah harga rata-rata

Metode pemakanan Zig dari ordinat-ordinat profil efektif

adalah cara pemakanan yang garis rata-ratanya. Profil efektif

dilakukan secara satu arah dengan berarti garis bentuk (contour) dari

menggunakan retract (menaikan potongan permukaan efektif oleh

pahat). sebuah bidang yang telah ditentukan

Metode pemakanan Follow secara konvensional, terhadap

Periphery adalah cara pemakanan permukaan geometris ideal.

yang membentuk alur pemakanan Ketidak rataan ketinggian

mengikuti profil dari tepi terluar ke sepuluh titik (Rz) adalah jarak rata-

tepi terdalam atau dari tepi terdalam rata antara lima puncak tertinggi dan

ke tepi terluar. lima lembah terdalam antara panjang

G. KEKASARAN PERMUKAAN contoh, yang diukur dari garis sejajar

Kekasaran permukaan dapat dengan garis rata-rata, dan tidak

dinyatakan dengan berbagai cara. memotong profil tersebut.

Umumnya cara yang digunakan Ketidak rataan ketinggian

adalah dengan menyatakan maksimum adalah jarak antara dua


garis sejajar dari garis rata-rata, dan III. HASIL DAN PEMBAHASAN

menyinggung profil pada titik A. METODE EKSPERIMEN

tertinggi dan terendah antara panjang Eksperimen yang bermula

contoh. dari rancangan moulding model

H. ALUMINIUM mouse, yang terdiri dari beberapa

Bahan benda kerja pada bagian pada model mouse.

penelitian ini menggunakan bahan Rancangan pertama yaitu membuat

aluminium, dalam buku Pengetahuan model tersebut, dan dilanjutkan

Bahan Teknik telah dijelaskan dengan membuat bagian – bagian

bahwa: “aluminium merupakan dari model mouse tersebut, di

logam ringan mempunyai ketahanan antaranya bagian casing bawah

korosi yang baik dan hantaran listrik mouse, casing atas mouse, dan casing

yang baik dan sifat – sifat yang baik tombol mouse. Untuk membuat

lainnya sebagai sifat logam. moulding pada satu bagian mouse

Paduan Al di klasifikasikan tersebut terdapat cavity dan core.

berbagai standar oleh berbagai Negara Perancangan model mouse

didunia. Salah satu paduan aluminium dan bagian – bagianya tersebut

adalah aluminium 5052. Didalam dibuat dalam sistem CAD 2 dimensi

buku Pengetahuan Bahan Teknik untuk dasar perancangan dan diubah

dijelaskan bahwa “aluminium 5052 kedalam bentuk 3 dimensi dengan

adalah paduan yang terdiri dari Al- menggunakan software CAD/CAM.

2.5%Mg-0.25%Cr”. Paduan Al-Mg Setelah rancangan 3 dimensi selesai

mempunyai ketahanan korosi yang maka langkah selanjutnya

sangat baik, sejak lama disebut menetapkan sistem CAM pada

hidronalium. gambar CAD 3 dimensi tersebut.


Sesuai dengan pembatasan pengujian kekasaran permukaan

masalah, spesimen yang akan yang menggunakan roughness tester

dilaksanakan dalam pemesinan Mitutoyo.

adalah bagian casing bawah mouse, B. Perencanaan Perancangan

yaitu 3 cavity dan 3 core pada casing 1. Pada langkah pertama

bawah mouse. Alasan penulis hanya perancangan membuat model

melaksanakan pada spesimen casing mouse secara keseluruhan terlebih

bawah produk mouse karena bentuk dahulu. Berikut adalah rancangan

dari casing bawah mouse tersebut untuk model mouse yang akan

mempunyai bentuk yang komplek, dibuat.

kedalaman kontur dapat dijangkau

oleh pahat. 

Sedangkan pada bagian

casing atas mouse dan casing tombol

mouse mempunyai bentuk yang

komplek tetapi mempunyai 2. Pada langkah kedua membuat

kedalaman kontur tidak dapat bagian – bagian Model Mouse.

dijangkau oleh pahat. Berikut adalah rancangan untuk

Setelah rancangan gambar model masing – masing bagian

CAD 3 dimensi dan penentuan CAM mouse yang akan dibuat.

sudah dibuat maka langkah

selanjutnya mengaplikasikannya

pada mesin CNC PU-3A dan

dilanjutkan dengan menguji

spesimen – spesimen tersebut dengan




 
 
 
 
 
 
 Gambar.4.CavityCasingBawah
Gambar.1.CasingBawah 
    
 
 
 
 
 
 
 Gambar.5.CoreCasingBawah
 
Gambar.2.CasingAtas 
 
 
 
 
 
 
 
Gambar.3.CasingTombol 
 Gambar.6.CavityCasingAtas
3. Pada langkah ketiga membuat   

cavity dan core pada masing – 
masing bagian model mouse.

Berikut adalah rancangan untuk

cavity dan core pada masing –

masing bagian model mouse yang


Gambar.7.CoreCasingAtas
akan dibuat.


 1. Casing bawah

 a. Spesimen 1 (cavity casing


bawah)

 Metode Diameter Bahan Spindle Feeding
pemakanan pahat pahat (mm) (mm/min)

10mm CARBIDE 3500 1700
 10mm CARBIDE 3500 1700
 Zigzag 8mm CARBIDE 5000 1500
6mm CARBIDE 5000 1400
Gambar.6.CavityCasingTombol
3mm CARBIDE 5000 1100


 b. Spesimen 2 (cavity casing

 bawah)

 Metode Diameter Bahan Spindle Feeding
pemakanan pahat pahat (mm) (mm/min)
 10mm CARBIDE 3500 1700
 10mm CARBIDE 3500 1700
 Zig 8mm CARBIDE 5000 1500
6mm CARBIDE 5000 1400
Gambar.7.CoreCasingTombol 3mm CARBIDE 5000 1100

4. Pada langkah keempat membuat
c. Spesimen 3 (cavity casing
strategi pemesinan pada cavity
bawah)
dan core pada masing – masing
Metode Diameter Bahan Spindle Feeding
bagian model mouse. Berikut pemakanan pahat pahat (mm) (mm/min)
10 mm CARBIDE 3500 1700
10mm CARBIDE 3500 1700
adalah rancangan untuk cavity dan FollowPeryphery 8mm CARBIDE 5000 1500
6mm CARBIDE 5000 1400
core pada masing – masing 3mm CARBIDE 5000 1100

bagian model mouse yang akan


d. Spesimen 1 (core casing bawah)
dibuat.
Metode Diameter Bahan Spindle Feeding
C. PENENTUAN STRATEGI pemakanan pahat pahat (mm) (mm/min)
10mm CARBIDE 3500 1700
PEMESINAN PADA 10mm CARBIDE 3500 1700
SOFTWARE CAD/CAM Zigzag 6mm CARBIDE 5000 1400
4mm CARBIDE 5000 1250
4mm CARBIDE 5000 1250
e. Spesimen 2 (core casingbawah) 2. Data Nilai Kekasaran Permukaan
Rmax (satuan μm) Spesimen
Metode Diameter Bahan Spindle Feeding Cavity
pemakanan pahat pahat (mm) (mm/min)
10mm CARBIDE 3500 1700
10mm CARBIDE 3500 1700 Harga Kekasaran
Metode Rata -
Zig 6mm CARBIDE 5000 1400
Pemakanan rata
4mm CARBIDE 5000 1250 TA TB TC
4mm CARBIDE 5000 1250
Zigzag 4.229 3.845 4.619 4.231

Zig 3.181 4.340 4.427 3.982


f. Spesimen 3 (core casing bawah)
Follow
3.369 3.291 3.291 3.317
perphery
Feeding
Metode Diameter Bahan Spindle
(mm/m
pemakanan pahat pahat (mm)
in)
10mm CARBIDE 3500 1700
10mm CARBIDE 3500 1700
Follow
Peryphery
6mm CARBIDE 5000 1400 E. KKESIMPULAN
4mm CARBIDE 5000 1250
4mm CARBIDE 5000 1250
1. Terdapat pengaruh nilai kekasaran
pada setiap metode pemakanaan
D. DATA HASIL KEKASARAN dalam proses pemesinan milling
PERMUKAAN
CNC PU – 3A OKUMA MB46 VAR
1. Data Nilai Kekasaran Permukaan 2. Pada proses pemesinan milling CNC
Rmax (satuan μm) Spesimen Core PU – 3A nilai kekasaran yang
terkecil (halus) adalah metode follow

Metode
Harga Kekasaran
Rata - periphery
Pemakanan rata
TA TB TC 3. Kekasaran permukaan (Rmax) yang
Zigzag 1.563 4.476 2.402 2.813 terendah pada spesimen cavity adalah

Zig 1.420 3.940 1.929 2.428


3.317μm, yang tertinggi 4.231μm.
Dan yang terendah pada spesimen core
Follow perphery 1.382 2.163 3.443 2.329
2.329μm, yang tertinggi pada 2.813μm.
F. DAFTAR PUSTAKA Student Manual. Mill Manufacturing
Process. U.S: Electronic Data System
CorporationEDSInc,2002
Acme. Standard Component for
Dies . Jakarta: Cet.12,  PT. Alindo Coin Subagio Dalmasius Ganjar. Teknik
MasEra,2004 Pemrograman CNC Bubut dan Freis . Jakarta:
LIPI,2008
Bahan Ajar Cad/Cam.
Departemen Pendidikan dan Sudjana.DesainDanAnalisisEksperimen.
Kebudayaan: Jakarta, 1995 Bandung:cet3.Tarsito,1991

FridmannMaierStrabe 9 A5400 Sudjana.MetodeStatistika.Bandung:


Hallein. Petunjuk Pemrograman cet3.Tarsito,2005
PelayananEmco.Austria:EmcoMaier
Surdia,Tata.PengetahuanbahanTeknik.
&Co,1988
Jakarta:cet5.Pertja,2000
Handayani Untari, Ningsih Dewi.
Taufiq, Rochim. Teori dan Teknologi
Computer Aided Design / Computer
Proses Permesinan. Jakarta: Higher Education
Aided Manufactur CAD/CAM. Jurnal
DepelopmentSupportProject,1993
Teknologi Informasi . Semarang :
UniversitasStikubankSemarang,2005 Taufiq, Rochim. Spesifikasi, Metrologi,
dan Kontrol Kualitas Geometri. Bandung:
Hutz, Hermann. Westerman
InstitutTeknologiBandung,2006
tables for metal trade. India: Wiley
EasternLimited,1976 http://www.youngtool.co.kr/product/E_
AL_BYE3000.php?pageNum=5,01Januari
M. L. Amirouche Farid. 2012,pukul14.50WIB
Computer-Aided Design and
Manufacturing. Chicago: prentice- 
Hall. Inc, 1993

Nakazawa Makoto. Mold Basic
Design Textbook. JETRO: Indonesia
Mold & Dies Industry Association, 
2000

Rao P Nageswara. CAD/CAM


principlesandApplications.NewDelhi:
TataMcGrawHillPublishingCompany
Limited,2006

Sato, G. Takeshi. Menggambar


mesin menurut standard ISO . cet11.
Jakarta:PradnyaParamita,2005

Sharma, P.C. A TextBook of


Production Engineering. New Delhi:
Schand&CompanyLTD,2001

Você também pode gostar