Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Secara umum retinopati diabetik diklasifikasi berdasarkan beratnya perubahan yang terjadi
pada mikrovaskular retina dan ada atau tidaknya pembentukan pembulu darah baru. Treatment
Diabetic Retinopathy Research Study Group (ETDRS) membagi retinopati diabetik atas dua
stadium yaitu nonproliferatif dan proliferatif.
2.H diagnosis
Diagnosis retinopati diabetik didasarkan atas hasil pemeriksaan funduskopi. Pemeriksaan
dengan fundal fluorencein angiography (FFA) merupakan metode pemeriksaan yang paling
dipercaya. Namaun dalam klonik pemeriksaan dengan oftalmoskopi masih dapat digunakan
untuk pemeriksaan penyaring.
Pada RDNP mikroaneurisma yang terjadi pada kapiler retina merupakan tanda awal
yang dapat ditemukan. Dengan oftalmoskopi atau foto warna fundus, mikroaneurisma tampak
berupa bintik merah dan sering kelihatan pada bagian posterior. Selain itu terdapat kelainan
morfologi lain seperti penebalan membran basalis, perdarahan ringan, eksudat keras yang
tampak sebagai bercak warna kuning dan eksudat lunak yang tampak sebagai bercak halus
(cotton wool spot).
Pembentukan pembulu darah baru merupakan tanda dari RDP. Pembuluh darah baru
ini memiliki dinding dengan satu lapis sel endotel saja tanpa ada sel perisit dan membran
basalis sehingga sangat rapuh dan mudah mengalami perdarahan.
Ada beberapa tingkatan retinopati diabetik baik itu RNDP maupun RDP :
1. RDNP minimal: terdapat satu atau lebih tanda berupa dilatasi vena, mikroaneurisma,
perdarahan intraretina yang kecil atau eksudat keras.
2. RDNP ringan sampai sedang : terdapat satu atau lebih tanda berupa dilatasi vena derajat
ringan, perdarahan, eksudat keras, eksudat lunak atau IRMA.
3. RDNP berat : terdapat 1 atau lebin tanda berupa perdarahan dan mikroaneurisma pada
4 kuadran retina, dilatasi vena 2 kuadran, atau IRMA ekstensif minimal pada 1 kuadran.
4. RDNP sangat berat : ditemukan dua atau lebih tanda pada retinopati non-proliferatif
berat.
1. RDP ringan (tanpa resiko tinggi): bila ditemukan minimal adanya neovaskular pada
diskus (NVD) yang mencakup lebih dari satu per empat daerah diskus tanpa disertai
perdarahan preretina atau vitreus; atau neovaskular di mana saja di retina (NVE) tanpa
disertai perdarahan preretina atau vitreus.
2. RDP risiko tinggi : apabila ditemukan 3 atau 4 dari faktor risiko sebagai berikut, a)
ditemukan pembuluh darah baru dimana saja di retina, b) ditemukan pembuluh darah
baru pada atau dekat diskus optikus, c) pembuluh darah baru yang tergolong sedang
atau berat yang mencakup lebih dari satu per empat daerah diskus, d) perdarahan
vitreus. Adanya pembuluh darah baru yang jelas pada diskus optikkus atau setiap
adanya pembuluh darah baru yang disertai perdarahan, merupakan dua gambaran yang
paling sering ditemukan pada retino proliferatif dengan risiko tinggi.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam
jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing, 2014
Katarak adalah suatu penyakit mata dimana terjadi kekeruhan pada lensa mata. Lensa mata
normalnya transparan, jernih dan dilalui cahaya menuju retina. Kekeruhan pada lensa mata
dapat mengakibatkan lensa tidak transparan, sehingga pupil berwarna putih dan abu-abu.
Tingginya kadar gula darah mengakibatkan penyempitan pembuluh darah di mata, yang dapat
mengakibatkan kebocoran atau terjadi pendarahan, dan penimbunan cairan dan materi
berlemak dalam retina, yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi edema makula, yang akan
menyebabkan penglihatan yang kabur.
Putra, Adri Pramana, dkk. Deteksi Penyakit Diabetes Retinopati pada Retina Mata
berdasarkan Pengolahan Citra. Jurnal teknik Informasi dan Sistem
Informasi.2017;3(2):376-390.