Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH:
MARDALIL
STB. E1C111039
i
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui
Ketua Jurusan S1 Teknin mesin
iv
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Disusun Oleh:
MARDALIL
E1C1 11 039
Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Dan Dinyatakan Lulus Pada Ujian
Skripsi Program Studi S-1 Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Halu Oleo
Pada Tanggal,
Tim Penguji
Mengetahui
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
berkat limpahan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir yang berjudul “Analisa Alat Pengerol pelat Pada Laboratorium
Teknologi Mekanik Jurusan Teknik Mesin Uho”. Dalam proses penyusunan dan
penyelesaian tugas akhir ini, penulis tidak terlepas dari berbagai tantangan, tetapi
secara keseluruhan itu dapat terlewati dengan baik. Hal ini tentu saja berkat
petunjuk dari Sang Maha Kuasa, bimbingan dari dosen dan berkat bantuan dari
berbagai pihak baik bantuan moril maupun materil.
Penulis juga ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Muh. Hasbi, ST., MT. selaku Ketua Jurusan S1 Teknik Mesin, Program
Studi S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Halu oleo.
2. Bapak Ir. Kadir, MT. Selaku Ketua Jurusan D-III Teknik Mesin, Progaran
Studi D-III Teknik mesin, Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo.
vi
3. Bapak/Ibu Dosen Program Studi S1 Teknik Mesin atas ilmu dan bimbingan
selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Teknik dan seluruh staf
administrasi dilingkup Fakultas Teknik.
4. Teman-teman senior, seleting saya, yaitu: Kamaludin, ST., Budi Irwanto, ST.,
Edriyanto, La Ode Irfan, LM. Abdul Arafat, dan lain-lainya yang Saya tidak
bisa sebutkan satu persatu lagi, dimana selama kebersamaan kami selalu saling
memberikan dukungan, bantuan dan masukan demi tercapainya Tugas Akhir
ini dan tujuan Kami kedepannya, beserta junior yang telah memberikan
dukungan yang sangat berarti kepada Saya.
5. Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) S1, Program Studi S1 Teknik Mesin
yang merupakan wadah bagi penulis dalam berorganisasi dan mendapatkan
banyak ilmu serta pengalaman berharga selama penulis menjadi pengurus.
Penulis menyadari, tugas akhir ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
peulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
tugas akhir ini. Akhir kata, semoga Allah SWT meridhoi jalan kita semua. Amin
Ya’robil Allamin.
MARDALIL
E1C1 11 039
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................ 3
1.5 Batasan Masalah .......................................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Literatul Terdahulu ...................................................................... 6
2.2 Teori Dasar................................................................................... 11
2.2.1 Pengerolan Pelat.................................................................. 11
2.2.2 Motor Listrik ....................................................................... 11
2.2.3 Reduser (Gear Box)............................................................. 12
2.2.4 Roda Gigi (Gears)............................................................... 14
2.2.5 Perhitungan Roda Gigi ........................................................ 16
2.2.6 Poros.................................................................................... 19
2.2.7 Pelat Dudukan Rol .............................................................. 20
2.2.8 Perhitungan Gaya Tekan Pengerolan .................................. 21
viii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu & Tempat......................................................................... 26
3.2 Alat & Bahan .............................................................................. 26
A. Alat......................................................................................... 26
B. Bahan...................................................................................... 29
3.3 Bagan Alir Penelitian.................................................................. 30
3.4 Gambar Alat................................................................................ 31
3.5 Photo alat .................................................................................... 34
BAB IV PERHITUNGAN & PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan Gaya Tekan Pengerolan........................................... 35
4.2 Perhitungan Kekuatan Motor Listrik ........................................... 37
4.3 Perhitungan kekuatan Poros Transmisi........................................ 39
4.4 Perhitungan Kekuatan Roda Gigi ................................................ 43
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 53
5.2 Saran ............................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR SIMBOL
P : tekanan (N)
P : daya (kW)
Pd : daya desain (kW)
: tegangan geser yang diizinkan bahan (kg/mm2)
: tegangan tarik maksimum (kg/mm2)
: tegangan lentur maksimum (kg/mm2)
Nd : daya dorong (kW)
n : putaran (RPM)
h : ketebalan (m)
hk : tinggi kepala roda gigi (mm)
hf : tinggi kaki roda gigi (mm)
d : diameter (mm)
dk : diameter kepala (mm)
F : gaya (N)
Ft : gaya tangensial (N)
fc : factor koreksi
fv : factor dinamis
T : torsi (kg.mm)
t : tebal gigi (mm)
L : panjang (m)
M : modul gigi (mm)
M : momen putar (Nm)
ds : diameter poros (mm)
b : lebar (m)
R : jari-jari (m)
z : jumlah gigi
I : momen inersia (m4)
: koefisien gesek
v : kecepatan(m/s)
Y : factor bentuk lewis
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
telah dikenal pula alat atau mesin pengerol pelat yang telah banyak
lengkung dan atau profil lingkaran sesuai dengan aplikasi produk yang
memutar batang rol penekan untuk member efek lengkung pada pelat yang
Untuk memperbaiki kinerja mesin pengerol pelat ini, Koten & Fuji
(2015), telah memodifikasi sistem kerja manual alat ini menjadi sistem
elektrik yang mana sumber tenaga penggerak rol penekan telah dapat
digerakkan secara elektrik oleh motor listrik yang kemudian direduksi dan
1
ditransmisikan putarannya dengan menambah alat-alat penunjang seperti
untuk mengerol pelat sesuai bentuk yang diinginkan dapat dipercepat empat
material dari alat atau mesin yang telah dimodifikasi ini untuk memastikan
bahwa mesin ini memiliki batas kekuatan yang dapat diterima dan aman
Sehingga dalam hal ini, penulis memilih judul:” Analisa Alat Pengerol
UHO”.
2
1.3 Tujuan Peulisan
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai pada tugas akhir ini
besar gaya tekan pengerolan yang terjadi pada mesin modifikasi pengerol
pelat.
dimensi pada modifikasi mesin pengerol pelat ini adalah aman untuk
digunakan.
Manfaat yang dapat diperoleh melalui tulisan tugas akhir ini adalah:
pelat ini.
yang sesungguhnya.
3
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
listrik yang sesuai, perhitungan perubahan putaran dan torsi, serta analisa
3. Diasumsikan tidak terjadi cacat pabrik atau cacat bawaan (defects) pada
sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini, berisi tentang latar belakang lahirnya analisa
ini, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah atau
mengenai mesin pengerol pelat, teori dasar tentang sistem kerja mesin
4
BAB III. METODE PENULISAN
Bab Metode Penulisan ini berisi tentang waktu & tempat pelaksanaan
tugas akhir ini, alat & bahan yang digunakan, bagan alir langkah-langkah
Pada bab ini, berisi tentang analisa bagian per bagian dari komponen
mesin modifikasi pengerol pelat ini yang meliputi tegangan lentur, tegangan
geser, dan tegangan puntir yang terjadi pada ukuran dimensi bahan yang
dipilih, dan analisa daya motor yang dibutuhkan untuk mengerol pelat
tersebut.
Bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan yang didapatkan dari analisa
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
sifat mekanis bahan, gambar alat, spesifikasi alat pengerol, dan lain-lain.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam berbagai jurnal teknik mesin dan juga oleh beberapa pabrikan yang
oleh Wibowo (2011), yang mendesain pembuatan rangka pada mesin rol
pelat penggerak elektrik. Tujuan dari pembuatan rangka mesin rol ini
adalah untuk membuat sebuah rangka yang kuat yang mampu menahan
proses kerja dari mesin rol tersebut. Memiliki empat komponen dasar
utama, yaitu: 1) rangka atas yang memiliki fungsi sebagai penopang roll, 2)
6
Gambar 1. Rangka Mesin Pengerol Pelat
1. Rangka atas 3. Kaki rangka
2. Rangka bawah 4. Dudukan reduser
Hasil pada proyek akhir tersebut, bahwa mesin pengerol pelat telah
bergeser pada saat mesin beroperasi, dan rangka mampu menahan gaya-
penelitian tentang proses pembuatan dudukan rol pada mesin rol pelat
penggerak elektrik. Dalam proyek akhir ini, tujuan yang ingin dicapai
adalah membuat dudukan pada mesin rol penggerak elektrik yang mampu
penggerak elektrik yang berfungsi sebagai tempat poros rol pembentuk dan
poros rol landasan. Dudukan rol ini memiliki ukuran yang berbentuk
trapezium dengan ukuran sisi yang sejajar (310 x 230) mm2 dan tinggi 305
mm serta lebar 45 mm. Dalam hal ini bahan yang digunakan adalah baja
7
karbon dengan tebal 5 mm. Bentuk dari dudukan rol ini dapat dilihat pada
gambar berikut.
Dudukan rol ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri
pelat dudukan rol yang memiliki bentuk dan ukuran yang identik. Hasil
yang diperoleh pada penelitian tersebut adalah pembuatan dudukan rol yang
memiliki ukuran tinggi 305 mm dan lebar 45 mm dan pada saat dilakukan
uji kerja dengan putaran motor listrik 1500 rpm, dudukan rol ini awalnya
bagian bawah kurang kuat dan setelah sambungan las tersebut diperkuat,
Selain itu, Rohim & Yunus (2015) membuat rancang bangun mesin
cetakan roti dan juga sebagai pisau untuk pengiris acar yang juga
8
pengerol dengan panjang 850 mm dan lebar 600 mm serta tinggi 104 mm.
yang dapat di rol dengan alat ini adalah dengan ketebalan 0.5 mm dan lebar
plat 300 mm serta panjang plat yang dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan.
poros penghubung, 9) rol penekuk, 10) tombol ON/OFF, 11) speed reducer.
9
Selain itu, Harsono & Yunus (2015) meneliti tentang kinerja mesin
pengerol plat bergelombang yang dibuat untuk penunjang efisiensi kerja
usaha kecil dan menengah dengan ukuran dimensi panjang 550 mm, lebar
400 mm, dan tinggi 1200 mm. Menggunakan motor listrik dengan putaran
1400 RPM dan gear box dengan rasio reduksi 50:1. Pada penelitian ini
dilakukan variasi terhadap diameter pengerol plat untuk mengamati kinerja
mesin ini.
Pengujian pertama pada mesin ini, menggunakan ukuran sprocket
waktu 10 detik. Bentuk gelombang yang dihasilkan masih kurang baik dan
kurang lurus serta tinggi gelombang belum seragam. Pada pengujian kedua
sama, 5 lembar plat dapat dibuat dalam 12 detik dan bentuk gelombang
pada pengerol plat. Untuk mengerol plat sebanyak 5 lembar dengan ukuran
10
2.2 Teori Dasar
11
(a) (b) (c)
Dimana:
penurun kecepatan putaran poros yang mana putaran tinggi yang keluar
dari poros motor listrik diturunkan hingga nilai tertentu pada putaran
poros dua roda gigi yang berpasangan. Selanjutnya putaran dari roda
12
Reducer memiliki beberapa perbandingan transmisi seperti 5:1,
putaran poros dan menaikkan nilai torsi (momen puntir) pada poros
= = ………………………………………. (Pers.2)
= jari-jari pinion
= jari-jari gear
Sementara itu, kecepatan sudut pinion dan roda gigi (gear), dapat
pula dituliskan:
= ......................................................................... (Pers.3)
roda gigi (n), jumlah gigi (N), diameter pitch (d), serta kecepatan sudut
( ) dapat dituliskan:
= = = = ..............................................(Pers.4)
13
2.2.4 Roda Gigi (Gears)
atau putaran yang diinginkan dari satu poros ke poros yang lainnya.
dan rantai. Roda gigi memiliki berbagai macam jenis atau bentuk, yaitu:
roda gigi lurus, roda gigi heliks, roda gigi kerucut, dan roda gigi cacing.
14
Adapun istilah-istilah yang umum dipahami mengenai profil gigi
Modul
Dedendum
Adendum
referensi.
Tinggi Gigi
Lingkaran Dasar
involut.
Lingkaran Pitch
15
Pitch
yang berurutan.
Tebal Gigi
Adalah panjang busur pada lingkaran referensi diantara dua buah sisi
Lebar Gigi
Adalah jarak antara kedua tepi roda gigi yang diukur pada
permukaan referensi.
Rasio Gigi
pinionnya.
16
C. Adendum atau Tinggi Kepala (hk) :
ℎ = 0.8 ~ 1 ……………………………………… (Pers. 7)
. .
= .( )
(m/s) ……………………………………(Pers. 12)
17
Tegangan Permukaan yang diizinkan dinyatakan dengan
′ (kg/mm)
′ = . . . ..............................……………..(Pers. 14)
Dimana :
fv = factor dinamis
= (untuk kecepatan rendah) .................……………. (Pers. 15)
Lalu dicek harga Ft/b, jika Ft/b ≤ F’ H maka ukuran roda gigi tersebut
K. Tegangan Lentur ( ):
= . . .
………………………………………………(Pers. 16)
Dimana:
Tegangan Lentur yang diizinkan dinyatakan dengan dan untuk
= 52
= 30
maka ukuran dan bahan roda gigi aman terhadap tegangan lentur
yang terjadi.
18
2.2.6 Poros
Poros pada alat atau mesin pengerol pelat ini adalah sangat
putaran.
daya dari satu bagian ke bagian yang lain dimana daya yang
yaitu seperti puli (pulley), pasak (spie), roal gigi (gears), dan lain-lain.
akibat momen torsi atau momen putar saja yaitu yang berasal dari
proses pelengkungan pelat, maka data inputnya diperoleh dari nilai daya
Jika daya diberikan dalam daya kuda (PS), maka harus ikalikan
maka:
( )
= ..........................................……………..(Pers. 17)
19
Sehingga,
Sehingga,
. /
= ..........................................……………..(Pers. 20)
poros (d) yang telah digunakan, jika ds ≤ d maka poros aman untuk
lain seperti: bantalan pengerol plat dan pengerol plat itu sendiri,
pasangan roda gigi lurus yang ada pada pengerol plat, dan bantalan roda
reducer. Secara umum, plat dudukan rol ini haruslah cukup kokoh dan
20
efek dari proses penekanan plat. Bentuk umum dari plat dudukan rol
diinginkan oleh desainer dan salah satu diantaranya dapat dilihat seperti
(a) (b)
persamaan tegangan lentur pada profil dan bahan pelat yang digunakan
21
Dimana:
M = momen lentur
I/c = modulus penampang (Z)
menggunakan persamaan:
.
= ........................................................ ……... (Pers. 22)
Dimana:
Dimana:
penampang (m) =
. .
= .................................................. …….. (Pers. 22)
22
Adapun besarnya gaya penekanan pada pelat dapat diperoleh
sebagai berikut:
Keterangan gambar :
3. Pelat aluminium
penekanan (P) pada pelat, maka kedua roll pada mesin mengalami
23
pembebanan sehingga menjepit pelat. Sehingga untuk menjalankan /
mengeluarkan pelat dari roll tersebut maka diperlukan gaya dorong (F)
pada pelat yang mampu melawan gaya gesekan ( Fg). Besarnya gaya
Dimana:
Besarnya momen putar pada pelat pengerol yang terjadi aga dapat
mengerol pelat adalah :
= . …………………………………………(Pers. 25)
Dimana:
sehingga agar dapat diperoleh besar gaya penekanan pelat yang dan
24
(penggerak) yang memiliki daya lebih besar dari daya dorong pelat
(Nd).
25
BAB III
METODE PENELITIAN
Mesin Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo di Kendari. Selain itu, tempat
Fakultas Teknik UHO dan ruangan kerja lain yang bersifat fleksibel.
A. Alat
1. Mistar Baja
Merupakan alat ukur panjang yang terbuat dari baja tahan karat
yang memiliki dua permukaan sisi yang lurus. Pada satu sisinya
terdapat satuan ukuran sistim S.I yaitu centi meter dan mili meter dan
sisi yang lain memiliki ukuran sistim metric yaitu inchi. Selain itu,
kedua sisi mistar ini dapat pula digunakan sebagai alat bantu
26
Gambar 8. Mistar Baja
2. Roll Meter
Alat ini berguna pula sebagai alat untuk mengukur dimensi batang
atau profil baja dan alat ini dapat menjangkau dimensi-dimensi yang
ukuran kecil yang sangat presisi sifatnya. Yang umum digunakan pada
3 meter.
27
3. Kamera Mobile Phone
Kamera ini berguna untuk merekam proses kerja alat atau mesin
4. Jangka sorong
untuk mengukur dimensi benda bagian dalam dan luar, ditinjau dari
28
3. Locking Screw (baut pengunci) : bagian yang berfungsi untuk
pengunci rahang.
B. Bahan
Bahan pada penelitian ini adalah alat atau mesin modifikasi pengerol
29
3.3 Bagan Alir Penelitian
MULAI
STUDI/KAJIAN LITERATUL
KESIMPULAN
SELESAI
30
3.4 Gambar Alat
Berikut adalah gambar alat atau mesin modifikasi pegerol pelat yang
Tampak Depan
31
32
33
3.5 Photo Alat
Berikut adalah photo alat atau mesin modifikasi pengerol pelat yang
34
BAB IV.
Besarnya gaya penekanan pada pelat dapat diperoleh dari persamaan berikut :
=
.
Dimana:
I=
( )
=
= 6.67 x 10-10 m4
L = 0.2 meter
ℎ = 2 mm = 2 x 10-3 meter
35
Sehingga diperoleh :
( ) .
= ( . )( )
= 3214.94 Newton
Gaya dorong (F) yang dibutuhkan untuk mengeluarkan pelat dari roll
diperoleh :
≥ .
Dimana:
P = 3214.94 N
≥ (0.6)(3214.94)
≥ 1928.96 N
= 1928.96 Newton.
= .
Dimana:
36
F = 1928.96 N
= ( ) (m/s)
= 23.33 RPM
( )
= , dimana: R = 60 mm = 0.06 m
( )( . )( . )
=
= 0.146 m/s
= 1928.96 x (0.146)
= (0.281/0.735) HP
= 0.382 HP
Karena daya motor listrik yang dipilih adalah ¾ HP atau 0.75 HP dan
daya motor lebih besar dari 0,382 HP, maka pemilihan motor listrik tersebut
dapat menggerakkan pemutar roll dengan baik dan bisa digunakan pada alat
37
Berdasarkan data penelitian bahwa mesin pelengkung pelat ini
mesin konstan sebesar 1400 RPM. Sehingga berdasarkan hal tersebut dapat
dikatakan bahwa daya maksimum dari motor listrik ini adalah 3 / 4 HP.
= 1.2 (ipilih)
= (1.2)(0.280)
= 0.337 kW
disediakan oleh motor listrik agar mesin ini dapat bekerja dengan baik. Pada
penelitian ini, kapasitas motor listrik yang digunakan adalah ¾ HP atau 0.551
kW sehingga daya motor listrik ini mampu untuk menggerakkan mesin rol
38
4.3 Perhitungan Kekuatan Poros Transmisi
maka data inputnya diperoleh dari nilai daya desain yang dibutuhkan untuk
torsi maksimum (T) yang dapat dihasilkan oleh motor listrik tersebut.
Dimana:
= 0.337 kW
= 1400 RPM
Sehingga diperoleh :
.
= 9.74 (10 )
= 234.45 kg.mm
Maka agar mesin pelengkung ini dapat bekerja dengan baik, maka torsi
dibutuhkan agar poros ini aman dan dengan mengasumsi bahwa beban yang
terjadi pada poros transmisi ini hanya dominan beban puntiran, maka dapat
. /
=
39
Dimana:
T = 234.45 kg.mm
= Tegangan Geser yang diizinkan bahan (kg/mm2)
diketahui jenis bahan poros transmisi yang digunakan dan mencari nilai
mesin pelengkung pelat ini adalah diasumsikan dari baja karbon yang
memiliki kekuatan terendah yaitu dari jenis S30C maka nilai tegangan geser
Dimana :
= 55 kg/mm2
= faktor keamanan
Sehingga, =
= 6.87 kg/mm2
= 3.43 kg/mm2
40
A. Untuk Poros I :
. ( . ) /
= .
= 7.03 mm
dan bahan poros yang diasumsikan dari baja karbon yang paling
terendah, yaitu S30C pada mesin pengerol pelat ini adalah aman terhadap
B. Untuk Poros II :
efisiensi sambungan universal ini adalah 0.95, maka torsi pada poros II
= ( )
S30C maka nilai tegangan geser yang diizinkan bahan adalah = 3.43
kg/mm2.
41
Sehingga diperoleh besar diameter poros II minimum sebesar:
. ( . ) /
= .
= 6.91 mm
yang diasumsikan dari baja karbon yang paling terendah, yaitu S30C dan
diameter poros II adalah aman terhadap beban torsi yang terjadi dan bisa
untuk digunakan.
= = 46.67 RPM
42
Sehingga besar torsi pada poros III menjadi :
.
= 9.74 10 .
= 7033.16 kg.mm
dengan kekuatan geser yang diizinkan bahan sebesar 3.43 kg/mm2. Maka
/
5.1 (7033.16)
=
3.43
= 21.86 mm
yang diasumsikan, yaitu baja karbon S30C yang sama dengan poros I dan
poros II, maka diameter 21.86 mm ini sudah cukup kuat untuk menahan
D. Poros IV :
= ( )
= 0.95 (7033.16 kg.mm)
= 6681.50 kg.mm
43
Dengan mengasumsikan jenis bahan poros IV adalah baja carbon
S30C dengan kekuatan geser yang diizinkan bahan sebesar = 3.43
kg/mm2. Maka besar diameter minimum poros IV yang dibutuhkan
adalah:
. ( . ) /
= = 21.49 mm
.
mm, dan diameter minimum yang dibutuhkan sebesar 21.49 mm dan jika
poros ini menggunakan bahan yang sama dengan poros I, II dan III maka,
d=22mm.
Roda gigi yang akan dianalisa pada bagian ini adalah jenis roda gigi
lurus, dimana pasangan roda gigi ini terdapat pada ujung poros IV. Pada
mesin ini roda gigi penggerak yang terdapat pada ujung poros IV memiliki
jumlah gigi 18 buah dan menggerakkan dua buah gear yang masing-masing
44
Dari data roda gigi yang digunakan, maka diperoleh spesifikasi roda
tersebut.
a. Untuk Pinion
60 mm = (18+2) M1
= 3 mm
b. Untuk Gear
120 mm = (36+2) M2
45
Sehingga diperoleh : M2 = 120 mm/ 38
= 3.157 mm
a. Untuk Pinion
Sehingga d1 = 18 . 3 mm
= 54 mm
b. Untuk Gear
Sehingga, d2 = 36 . 3mm
= 108 mm
Demikian pula, d3 = Z3 . M3
= 36 . (3 mm) = 108 mm
Kisaran untuk harga addendum ini adalah : hk = (0.8 M ∼ 1M) dan tinggi
a. Untuk Pinion
= 0.9 (3mm)
= 2.7 mm
46
b. Untuk Gear
Untuk gear ini terdiri dari dua buah roda gigi yang sama besar
= 2.7 mm
Kisaran untuk harga dedendum ini adalah : hf = (1M ∼ 1.25M) dan tinggi
a. Untuk Pinion
b. Untuk Gear
Untuk gear ini terdiri dari dua buah roda gigi yang sama bahan dan
= 1.1 (3mm)
= 3.3 mm
Hf3 = 1.1 M
= 3.3 mm
47
Kecepatan Keliling Roda Gigi, v
. .
= .( )
,
= 46.67 Rpm
d1 = 54 mm
.
Sehingga: V1 = ( )
= 0.13188 m/s
. .
= .( )
,
= (46.67)
= 23.33 Rpm
d2 = diameter lingkaran jarak bagi roda gigi 2
= 108 mm
.
Sehingga: V2 = ( )
= 0.13186 m/s
. .
= .( )
, dimana: n3 = 23.33 rpm & d3 = 108 mm
.
Sehingga: V3 = ( )
= 0.13186 m/s
Gaya Tangensial, Ft
48
- Gaya Tangensial Roda Gigi 1,
Pd = fc . P = (1.2)(0.280)
= 0.337 kW
.
= .
= 1311.95 N
= 7.21 kg/mm
′ = . . .
Dimana :
= .
= 0.958
49
d01 = diameter lingkaran jarak bagi roda gigi 1 = 54 mm
Brinnel (HB)
Cek harga Ft/b, karena Ft/b ≤ F’H maka ukuran roda gigi tersebut
aman.
= 7.21 kg/mm
= 8.96 kg/mm
Cek harga Ft/b, karena Ft/b ≤ F 1H maka ukuran dan bahan roda gigi
Tegangan Lentur, σb
Tegangan lentur yang terjadi menurut persamaan Lewis pada roda gigi
= . . .
= . . .
50
Dimana:
Ft = 131.195 Kg
fv = 0.958
b = 18.19 mm
m=3
= 8.147 kg/mm2
= 26
= . . .
Dimana:
Ft = 131.195 Kg
fv = 0.958
b = 18.19 mm
m=3
51
.
Sehingga diperoleh , = . . .
= 6.484 kg/mm2
= . . .
Dimana:
Ft = 131.195 Kg
fv = 0.958
b = 18.19 mm
m=3
Y = factor bentuk Lewis (Sularso, 1991: 240)
= 0.378 (interpolasi untuk Z = 36 gigi)
.
Sehingga diperoleh , = . . .
= 6.484 kg/mm2
= 21
52
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh pada tugas akhir ini adalah sebaga
berikut:
pada poros penekan yang diteruskan ke pelat yang akan dirol dimana
untuk mengerol pelat setebal 2mm, momen putar yang bekerja adalah
84.87 Nm. dan gaya tekan yang terjadi adalah 3214.94 Newton.
kg/mm2, 0.368 kg/mm2 , dan 5.65 kg/mm2. Sedangkan pada roda gigi
masing untuk roda gigi 1, roda gigi 2, dan roda gigi 3 adalah berturut-
sudah aman terhadap beban torsi dan baik untuk digunakan, akan tetapi
53
untuk roda gigi yaitu pinion dan gear sudah aman terhadap lenturan dan
4.2 Saran
III.
54
DAFTAR PUSTAKA
Rohim .M. & Yunus, 2015, “Rancang Bangun Mesin Pengerol Plat
Bergelombang”, JRM, Volume 02 Nomor 02, p.52-56.
55
LAMPIRAN 1 Faktor Bentuk Gigi & Faktor Dinamis
Faktor Dinamis, fv
56
LAMPIRAN 2. Tegangan Lentur yang Diizinkan pada Bahan Roda Gigi
57
LAMPIRAN 3. Faktor Tegangan Kontak pada Bahan Roda Gigi
58
LAMPIRAN 4. Tabel Hasil Pengambilan Data
Perbandingan
Daya motor POROS putaran RODA GIGI Putaran
Listrik (HP) motor listrik Motor,n
dan reduser (RPM)
59
LAMPIRAN 5. Pengambilan data
60
LAMPIRAN 6. Pengoperasian Alat
61