Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
Ir. Nadia, MT
Dosen Tetap Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta
Email: nd7988@yahoo.co.id
Anwar Fauzi, ST
Alumni Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta
ABSTRAK: Beton umumnya tersusun dari tiga bahan penyusun utama yaitu semen, agregat, dan air. Jika
diperlukan, bahan tambah (admixture) dapat ditambahkan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari beton yang
bersangkutan. Pada umumnya, beton mengandung rongga udara sekitar 1% - 2%, pasta semen (semen dan air)
sekitar 25% - 40%, dan agregat (agregat halus dan agregat kasar) sekitar 60% - 75%. Untuk mendapatkan
kekuatan yang baik, sifat dan karakteristik dari masing-masing bahan penyusun tersebut perlu dipelajari.
Dalam agregat terutama agregat halus memiliki sifat-sifat yang sangat mempengaruhi kuat tekan beton yaitu
keras dan kuat, bersih, tahan lama, massa jenis tinggi, butir bulat, distribusi ukuran butir yang cocok. Selain itu,
di dalam agregat halus terdapat kandungan senyawa SiO2 yang memberikan kontribusi dalam proses
pengerasan maupun peningkatan kuat tekan pada beton. Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk
mengetahui korelasi antara besarnya kandungan senyawa SiO2 dalam agregat halus terhadap peningkatan
kuat tekan beton adalah dengan dilakukannya suatu penelitian beton dengan menggunakan 3 kategori pasir
yang memiliki kandungan senyawa SiO2 yang berbeda. Kategori pasir yang digunakan pada penelitian ini
antara lain : pasir mundu (SiO2 > 40%), pasir cileungsi (SiO2 20% - 40%), pasir cianjur (SiO2 < 20%). Selain itu,
untuk mendapatkan optimalisasi kuat tekan dari beton, diperlukan juga standarisasi kuat tekan karakteristik
yaitu K300 (f’c = 250 kg/cm2). Hasil yang didapatkan pada pengujian kuat tekan beton yang dilakukan dengan
menggunakan 3 kategori pasir yang berbeda pada umur 7, 14, 21, 28 hari menunjukkan adanya hubungan
antara besarnya kandungan senyawa SiO2 dalam pasir terhadap peningkatan kuat tekan beton. Walaupun
demikian, hasil yang didapatkan pada pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan campuran pasir yang
mengandung senyawa SiO2 tidak begitu significant (pengaruhnya sangat kecil).
ABSTRACT: Concrete is generally composed of three main building blocks of cement, aggregates, and water. If
necessary, add ingredients (Admixture) can be added to alter certain properties of the concrete in question. In
general, the concrete containing the air cavity of about 1% -2%, the cement paste (cement and water) about
25% - 40%, and aggregate (fine aggregate and coarse aggregate) approximately 60% - 75%. To get good
power, the nature and characteristics of each of the constituent materials need to be studied. In theaggregate,
especially fine aggregate has properties that greatly affect the compressive strength of concrete is hard and
strong, clean, durable, high density, rounded grains, grainsize distribution that fits. In addition, in the fine
aggregate content contained SiO2 compounds that contribute to the process of hardening and the
increase in concretecompressive strength. An effort will be made to determine the correlation between the
magnitude of the compound SiO2 content in fine aggregate to the increased compressive strength of concrete is
by doing a study using 3 categories of concrete with sand which has a different content of SiO2 compound.
35 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia Volume 3 Nomer 1 Desember 2011
Category of sand used in this study included: mundu sand (SiO2> 40%), Cullinan sand (SiO2 20% -
40%), Cianjur sand (SiO2 <20%). In addition, to obtain the optimization of the compressive strength of
concrete, as well standardize required compressive strength characteristics of the K300 (f'c = 250 kg/cm2). The
results obtained on concrete compressive strength testing performed using three different categories of sand at
the age of 7, 14, 21, 28 days showed no associationbetween the magnitude of the compound SiO2 content in
the sand to the increasedcompressive strength of concrete. Nevertheless, the results obtained on testing the
compressive strength of concrete by using a mixture of sand containing SiO 2 compoundsare not
so significant (the effect is minimized).
36 | K o n s t r u k s i a
Pengaruh Kadar Silika Pada Agregat Halus campuran Beton (Nadia – Anwar Fauzi)
37 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia Volume 3 Nomer 1 Desember 2011
Semen Portland adalah semen hidraulis yang 7. Bangunan atau konstruksi menjadi tahan
dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker lama.
yang terdiri dari silikat-silikat kalsium yang
bersifat hidraulis bersama bahan tambahan Ketika semen Portland dicampur dengan air,
yang biasanya digunakan adalah gypsum. timbullah reaksi kimia antara campuran-
Klinker adalah penamaan untuk gabungan campurannya dengan air. Pada tingkatan
komponen produk semen yang belum awal, sejumlah kecil dari retarder cepat
diberikan tambahan bahan lain untuk terlarut dan dapat berpengaruh terhadap
memperbaiki sifat dari semen. reaksi-reaksi kimia lain yang sedang bereaksi.
Reaksi-reaksi ini menghasilkan bermacam-
PCC (Portland Composite Cement) macam senyawa kimia yang menyebabkan
Portland Composite Cement adalah bahan ikatan dan pengerasan.
pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-
sama terak semen portland dan gips dengan Secara garis besar, ada 4 (empat) senyawa
satu atau lebih bahan anorganik atau hasil kimia utama yang menyusun semen portland
pencampuran antara bubuk semen portland yaitu :
dengan bubuk anorganik lain. Bahan Tricalsium Aluminate (3CaO.Al2O3) yang
anorganik tersebut antara lain terak tanur disingkat menjadi C3A
tinggi (Blast furnace slag), pozzolan, senyawa Senyawa ini mengalami hidrat sangat cepat
silikat, batu kapur, dengan kadar total bahan disertai pelepasan sejumlah besar panas
anorganik 6% - 35% dari massa semen menyebabkan pengerasan awal tetapi kurang
portland komposit. kontribusinya pada kekuatan batas.
Hidrasi C3A :
Portland Composite Cement (PCC) dapat
dipergunakan untuk keperluan konstruksi 3CaO.Al2O3 + 3CaSO4 + 32H2O →
umum seperti rumah, gedung bertingkat, 3CaO.Al2O3. 3CaSO4.32H2O
jembatan, jalan beton, beton precast, beton
prestress. Kekuatan PCC sama dengan Tricalsium Silikat (3CaO.SiO2) yang
Portland Cement tipe I. disingkat menjadi C3S
Senyawa ini mengeras dalam beberapa jam
Keunggulan Portland Composite Cement dengan melepas sejumlah panas. Kualitas
(PCC) adalah : yang terbentuk dalam ikatan menentukan
1. Mudah pengerjaannya. pengaruhnya terhadap kekuatan beton pada
2. Suhu adukan rendah sehingga hasilnya awal umurnya terutama dalam 14 hari
tidak mudah retak. pertama.
3. Menghasilkan permukaan plesteran dan Hidrasi C3S :
beton yang halus. 2 (3CaO.SiO2) + 6H2O →
4. Kedap air. 3CaO.2SiO2.3H2O + 3Ca(OH)2
5. Tahan terhadap serangan sulfat.
6. mempunyai kuat tekan yang tinggi. Dicalsium Silikat (2CaO.SiO2) yang
disingkat menjadi C2S
38 | K o n s t r u k s i a
Pengaruh Kadar Silika Pada Agregat Halus campuran Beton (Nadia – Anwar Fauzi)
39 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia Volume 3 Nomer 1 Desember 2011
Kekuatan tekan beton adalah kemampuan Pasir SiO2 rendah ( SiO2 < 20% )
beton untuk menerima gaya tekan persatuan meliputi : pasir cianjur
luas. Kuat tekan beton dihitung dengan
membagi beban maksimum ( Pmaks ) dengan Pengujian kadar SiO2 dalam pasir dilakukan di
luas penampang. Laboratorium Afiliasi UI Departemen Kimia,
Pmaks FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424.
f 'c
A Sedangkan pelaksanaan pembuatan beton
dilakukan di Laboratorium Sipil Universitas
Sebagaimana yang dijelaskan dalam SNI T-15- Muhammadiyah Jakarta di jalan Cempaka
1990-03 pasal 3.4.3 kuat tekan pada umur 28 Putih Tengah 27 Jakarta Pusat 10510.
hari, data dihitung data kuat tekan pada umur Pengujian kuat tekan beton dilakukan di
lainnya dengan menggunakan angka konversi Laboratorium Sipil Universitas
yang diturunkan dari hasil percobaan Muhammadiyah Jakarta jalan Cempaka Putih
dilaboratorium terhadap benda uji yng Tengah 27 Jakarta Pusat 10510.
dirawat dilaboratorium maupun dilapangan.
Bila percobaan ini tidak dilakukan, alternatif Metode yang digunakan adalah pendekatan
lainnya untuk mendapatkan kuat tekan beton eksperimen untuk mencari tingkat kuat tekan
umur 28 hari adalah dengan menggunakan optimal dari masing-masing beton dengan
nilai konversi yang terdapat dalam tabel menggunakan jenis pasir yang berbeda.
dibawah ini, asalkan beton tersebut Peralatan maupun persyaratan yang
menggunakan campuran tambahan ataupun digunakan mengacu pada peraturan
agregat ringan. konstruksi yaitu Standar SK-SNI-T-15-1990-
03 dalam perencanaan mix design beton.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Jumlah sample beton secara keseluruhan
seberapa besar pengaruh kandungan senyawa untuk setiap kategori pasir yang digunakan
SiO2 dalam pasir terhadap peningkatan kuat dalam penelitian ini adalah 16 sample beton.
tekan beton. Dalam pembuatan beton Dimana jumlah sample beton dari setiap
digunakan jenis pasir dengan kategori yang kategori pasir yang digunakan terbagi atas 4
berbeda dilihat dari segi besarnya persentase kategori sesuai dengan umur uji kuat tekan
kandungan senyawa SiO2 yang terkandung beton yaitu 7, 14, 21, 28 hari. Dalam setiap
dalam pasir. kategori tersebut terdiri dari 4 sample beton
yang akan dianalisa sehingga dalam proses
Kategori pasir yang digunakan dalam pengecekan standar deviasi bahan uji tidak
pembuatan beton yang meliputi : menggunakan standar analisa berdasarkan
kurva normal melainkan menggunakan
Pasir SiO2 tinggi ( SiO2 > 40% ) standar analisa berdasarkan Kurva T (Student
meliputi : pasir mundu T).
Pasir SiO2 sedang ( SiO2 20% -
40% ) meliputi : pasir cileungsi
40 | K o n s t r u k s i a
Pengaruh Kadar Silika Pada Agregat Halus campuran Beton (Nadia – Anwar Fauzi)
231
KUAT TEKAN 230
KADAR KARAKTERIST 229
y = 0.2051x + 218.6
NO KODE R2 = 0.8849
UMUR 7 HARI
KUAT TEKAN KARAKTERISTIK BETON
PADA UMUR 21 HARI
171.00
170.00 y = 0.1716x + 161.76 KADAR KUAT TEKAN
R2 = 0.9389 NO KODE
Kuat tekan (Kg/cm 2)
244.5
KUAT TEKAN KARAKTERISTIK BETON 244
PADA UMUR 14 HARI y = 0.095x + 239.26
Kuat tekan (Kg/cm 2)
243.5
R2 = 0.9823
243
242.5
242
KADAR KUAT TEKAN
NO KODE 241.5
SiO2 KARAKTERISTIK 241
2 240.5
(%) ( kg/cm )
240
1 Cianjur 13.12 221.94 0 10 20 30 40 50 60
Kadar SiO2 (%)
2 Cileungsi 35.09 224.2
3 Mundu 50.4 229.87
41 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia Volume 3 Nomer 1 Desember 2011
KUAT TEKAN
KADA Si dalam satuan
NO KODE KARAKTERISTI
R SiO2 persen (%)
K f’c = 0.2051(Si) +
2 14 f’c dalam satuan
(%) ( kg/cm2 ) 218.6 kg/cm
2
Si dalam satuan
PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON persen (%)
TERHADAP PERSENTASE SiO2 4 28 f’c = 0,2229(Si) + f’c dalam satuan
248,08 kg/cm
2
PADA UMUR 28 HARI
Si dalam satuan
UMUR 28 HARI persen (%)
Keterangan : f’c menyatakan besarnya nilai y
260
259 (kuat tekan beton).
Kuat tekan (Kg/cm 2)
42 | K o n s t r u k s i a
Pengaruh Kadar Silika Pada Agregat Halus campuran Beton (Nadia – Anwar Fauzi)
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Standardisasi Nasional, Standar
Nasional Indonesia Semen Portland
Komposit (SNI 15-7064-2004), 2004
2. Dajan, Anto. Pengantar Metode Statistik.
Jakarta : LP3ES, 1986.
3. Departemen Pekerjaan Umum. LPMB.
Tata Cara Pembuatan Rencana
Campuran Beton Normal. SK SNI T-15-
1990-03. Cetakan Pertama, Bandung : DPU
– Yayasan LPMB, 1991.
4. http://rieko.files.wordpress.com/2007/12/
proses-pembuatan-semen-pada-pt-holcim-
indonesia-tbk.pdf
5. http://wancik.files.wordpress.com/2007/0
6/sni-15-7064-2004_semen-portland-
komposit.pdf
6. http://www.indocementawards.com/down
load/Ed-144-Advertorial-Produk-ITP-
Final.pdf
7. Mulyono, Tri. Teknologi Beton.
Yogyakarta : ANDI, 2004.
8. Murdock, L.J.,K.M.Brook, dan Stephanus
Hendarko. Bahan dan Praktek Beton.
Jakarta, Erlangga, 1991.
43 | K o n s t r u k s i a