Você está na página 1de 13

Apa itu Diet Ketogenik?

Diet ketogenik adalah suatu pola diet dengan prinsip rendah karbohidrat, rendah protein dan tinggi lemak,
dimana menggunakan lemak (dari nabati dan hewani) sebagai sumber energi. Pada keadaan normal,
karbohidrat yang terkandung dalam makanan semuanya akan diubah menjadi glukosa, yang kemudian
akan dibawa ke seluruh tubuh dan menjadi sumber energi yang penting untuk fungsi otak.
Prinsip dasar dari diet ketogenik adalah membatasi asupan karbohidrat, sehingga tingkat gula darah dalam
tubuh cenderung turun dan rendah. Dengan menurunnya kadar gula dalam tubuh, trigliserida mulai dipecah
menjadi Free Fatty Acid (FFA) dan gliserol dengan bantuan hormon. Free Fatty Acid kemudian memasuki
aliran darah di mana mereka dapat digunakan oleh jaringan tubuh sebagai sumber energi, dan akan
diproses oleh hati untuk menghasilkan keton. Proses ini disebut “ketogenesis”. Kemudian keton akan
masuk ke otak dan menjadi sumbar energi menggantikan glukosa. Peningkatan kadar kadar keton dalam
darah dikenal sebagai “Ketosis”.

Sejarah Diet Ketogenik


Pola makan Ketogenik sama dengan terapi yang membatasi kalori, terapi seperti ini sudah ada sejak jaman
Hippocrates, semua berangkat dari pengobatan untuk penderita Epilepsi. Pemberian nama Ketogenik itu
baru dimulai sekitar tahun 1920 oleh duo Dokter Prancis. Namanya Ketogenik, tapi rasio makannya tinggi
lemak, tinggi protein dan pembatasan Karbo. Kemudian dijadikan guidelines diet untuk penderita Diabetes
sebelum ditemukannya Suntik Insulin. Tapi setelah ditemukannya suntik insulin, panduan pola makan itu
hilang. Kemudian pola makan jenis ini (pembatasan kalori) dilanjutkan oleh Dr.Atkins untuk menurunkan
berat badan, kemudian muncul juga Diet Mayo. Pola makan ini sempat tenggelam akibat fitnah yang
menyebutkan Saturated Fat adalah penyebab penyakit Jantung. Namun seiring berjalan waktu, hal itu
terbukti tidak benar. Ketogenic muncul kembali ke permukaan setelah tidak sengaja NBC tahun 90-an
menayangkan kisah tentang kesembuhan Charlie, seorang anak penderita Epilepsi yang bisa kejang ribuan
kali setiap harinya. Charlie sembuh setelah dibawa ke John Hopkins Hospital yang memang terus
melakukan research untuk penyembuhan Epilepsi dengan Ketogenic Diet. Ayah Charlie geram, kenapa ia
baru tahu tentang Ketogenic Diet. Hal itulah yang mendorongnya mendirikan The Charlie Foundation
untuk anak-anak penderita Epilepsi.
Kenapa harus ada pembatasan karbohidrat dalam Diet Ketogenik?
Ketika makanan yang mengandung karbohidrat (segala bentuk gula, dan pati) dicerna, mereka akan diubah
menjadi GULA DARAH di dalam tubuh. Makin banyak karbohidrat yang kita makan, makin besar nilai
gula darah. Gula darah yang tinggi dalam tubuh adalah RACUN untuk tubuh. Memang gula darah yang
telah di proses dalam liver di gunakan atau dipecah sebagai sumber energi atau “bahan bakar” oleh
kebanyakan orang di jaman ini.

Mengurangi karbohidrat akan mengurangi level GULA DARAH yang akan menyebabkan berpindahnya
jalur biokimia dari tubuh menggunakan glucose (gula darah) menjadi menggunakan metabolisme
LEMAK. Saat itulah tubuh akan menjadi Ketosis. Dan saat tubuh sudah berhasil menggunakam lemak
sebagai sumber energi, akan banyak efek positip yang didapat. Diet Keto baik untuk metabolisme tubuh,
efisien energi, penurunan berat badan/weight loss, dan mengatasi bahkan mengurangi asam lambung naik,
sendi pegal, juga untuk penyakit metabolisme lainnya terutama diabetes, epilepsi dan kanker.

Profesor Dr Jeff Volek telah mempelajari selama 15 tahun tentang bagaimana dampak dari pembatasan
karbohidrat pada manusia. Beliau menjelaskan tentang diet ketogenik seperti yang dikupas di bawah ini.

Karbohidrat vs Cadangan Lemak

KARBOHIDRAT (lebih dari sekedar bahan bakar, ini merupakan regulator ampuh) :

 Tangki penyimpanan (storage) di dalam tubuh terbatas, sehingga ketika kita mencerna karbohidrat
& menyerap gula, tubuh dipaksa untuk memprioritaskan membakar gula yang sekaligus merusak
akses ke penggunaan lemak.
 Mengunci orang ke dalam “storage mode”. Efeknya jadi mengantuk, malas bergerak, dsb.
 Besarnya komsumsi karbohidrat mempengaruhi kesehatan.
LEMAK :

 Kalori dari lemak bisa disimpan lebih banyak dari tangki karbohidrat, kapasitas tangkinya puluhan
kali atau bahkan ratusan kali lipat lebih banyak (bagi mereka yang kelebihan berat badan).
 Mengunci orang ke dalam “safe mode”. Efeknya energi yang tersimpan lebih banyak sehingga lebih
segar dan bertenaga.

Metabolisme Glukosa

Semua karbohidrat yang kita makan akan diubah


menjadi glukosa dalam darah. Glukosa yang dihasilkan dari karbohidrat adalah puluhan kali lipat
dibandingkan dengan gula dalam darah yang hanya 1-2 sendok makan dalam 5-6 liter darah.

Peningkatan gula darah berbahaya, karena tubuh akan mengerahkan hormon insulin untuk
menurunkannya.
Efek Kelebihan Karbohidrat / Glukosa

Insulin mengarahkan karbohidrat yang telah menjadi


glukosa ke dalam tangki penampungan yang disebut glycogen dalam otot dan hati.

Tapi bagi mereka yang makan karbohidrat / gula berlebihabn setiap hari selama bertahun-tahun, maka akan
metabolismenya akan terganggu, karena tangki glikogen di hati dapat menampung glukosa hanya 100g
saja, sehingga sisa glukosa diubah menjadi lemak jenuh / trigliserida (lipogenesis) dan diarahkan ke tangki
penyimpanan lemak dalam tubuh.

Lipogenesis adalah pembuatan lemak jenuh atau trigliserida dari glukosa. Kemudian lemak jenuh dikemas
dengan VLDL kolesterol dan ditransportasi ke dalam aliran darah.

Unjung dari metabolisme yang tidak optimal akan menyebabkan penyakit peredaran darah atau jantung,
kelebihan berat badan atau obesitas, dan diabetes tipe 2.

Jika Anda terus menerus makan karbohidrat dalam jumlah tinggi saat hormon insulin sudah bermasalah
(hiperinsulinemia dan resistant), maka lemaka akan menumpuk dalam tangki, tubuh menjadi gemuk atau
kurus tapi gula darah tinggi dan fatty liver. Maka akan berisiko obesitas, diabetes, dan serangan jantung.
Ketika kita makan karbohidrat, gula darah akan meningkat & akan berusaha diturunkan oleh insulin.
Setelah aksi insulin, gula darah akan turun bahkan cenderung rendah. Itu membuat orang jadi lemah dan
ingin kembali makan atau mengemil yang manis-manis. Insulin mendistribusikan glukosa dari hasil
pencernaan karbohidrat untuk sel-sel tubuh seperti otak dan otot untuk segera dibakar atau disimpan. Lebih
buruk lagi, selama tingkat insulin yang tinggi dalam tubuh, lemak tidak digunakan. Pembakaran lemak
akan berhenti dan oksidasi lemak akan terganggu. Lemak akan disimpan, dan makin lama akan makin
menumpuk.

Metabolisme Lemak – Cara Yang Paling Optimal

“Metabolisme lemak” akan menghasilkan keton


bukan glukosa dan menyebabkan penurunan ROS dalam proses pembakaran energi dalam mitokondria
dalam sel. Menjadi pembakar lemak berarti mengurangi risiko terganggunya metabolism, kelebihan berat
badan an menghindari diabetes. Tubuh menjadi lebih fit dan aktif!

Dewasa ini, dunia atlet performa tinggi juga mengambil keuntungan dari diet ketogenik dengan lemak dan
keton untuk pencapaian prestasi yang maksimal. Atlet yang masih memakai bahan bakar karbohidrat
(karbohidrat-loading) tenaganya akan cepat habis karena kapasitas tangki gula kecil dibandingkan tangki
lemak. Jadi untuk menjadi pembakar lemak kita harus mengurangi konsumsi karbohidrat, termasuk gula.

Asal Muasal Keton


Keton berasal dari lemak jenuh yang akan
teroksidasi di hati dalam bentuk asam lemak (fatty acid), dan hasil dari lemak yang tidak teroksidasi akan
dikonversi menjadi keton, dalam bentuk AcAC atau asetoasetat dan β-hidroksibutirat, dimana Keton ini
adalah sumber energi pengganti glukosa. Dalam otak manusia yang telah dibatasi asupan karbohidratnya,
maka keton akan menggantikan glukosa sebagai sumber energi atau bahan bakar. Keton yang membuat
manusia bisa bertahan hidup kepunahan.

Jaman dahulu jika manusia dalam masalah misal kelaparan, sulit untuk mendapatkan buruan atau
makanan, otaknya bisa tetap aktif dengan menggunakan keton yang berasal dari lemak, meskipun tidak ada
makanan atau asupan karbohidrat / gula.

Manfaat Diet Ketogenik


Dalam banyak penelitian, diet ketogenik terbukti mampu membuat orang yang menderita diabetes kembali
ke gula darah yang normal tanpa obat atau ketergantungan ketika menjauhkan diri dari makan karbohidrat /
gula selama setahun. Diet ketogenik juga menurunkan trigliserida atau lemak darah, bahkan setelah makan
makanan berlemak kadar trigliserida turun lebih dari 50 persen!

Diet ketogenik juga baik untuk kesehatan jantung dan


pembuluh darah karena trigliserida bisa turun 51 persen (dibandingkan dengan diet rendah lemak hanya
dapat mengurangi lemak darah ke 19 persen dan meningkatkan profil kolesterol secara keseluruhan).
Bahkan, ada perbaikan dalam ukuran kolesterol LDL sehingga tidak menjadi kolesterol “buruk” dan
kolesterol HDL yang dianggap baik meningkat secara signifikan pada diet ketogenik sangat rendah
karbohidrat dibandingkan dengan diet rendah lemak (13% vs 1 % saja).
Disamping sebagai sumber energy, Keton juga memberikan banyak keuntungan untuk metabolism seperti :

 Mempercepat peluruhan lemak sehingga menurunkan berat badan.


 Memberikan energi/stamina yang lebih tahan lama dengan otot yang lebih kuat.
 Otak menjadi lebih fokus.
 Kesehatan saluran pencernaan meningkat.
 Dan sedang dipelajari, peran keton dalam memperpanjang umur dengan menghambat penuaan yang
diakibatkan oleh stres oksidatif, inflamasi dan radikal bebas.
Dengan semua keuntungan di atas, akan sangat baik jika tubuh kita bisa menghasilkan keton secara
optimal atau dalam keadaan ketosis.

Anda dapat membaca hasil rangkuman saya tentang ketogic diet (dalam bahasa Inggris) dengan
medownload pada link berikut diet ketogenik pdf.

Cara Memulai Diet Keto – Fase Awal KF


menudietketogenik.com November 19, 2016
11120112341
Banyak yang bingung bagaimana atau darimana cara memulai diet Keto atau KF ini. Saran saya, terlebih
dahulu persiapkan mental dan bahan-bahan yang wajib ada. Kenapa persiapan mental? Karena prinsip KF
masih asing dan bertentangan dengan prinsip atau pola makan yang sudah ada dan kebanyakan orang
lakukan selama ini. Mungkin anda harus berhadapan dengan kritik dari keluarga atau sahabat yang tidak
mendukung pola makan yang anda pilih. Untuk itu kesiapan mental benar-benar dibutuhkan. Ikutilah
group atau berkumpul dengan teman-teman yang terlebih dahulu menjalani KF sehingga anda akan
mendapatkan support dan kekuatan.
Sedangkan bahan-bahan yang wajib anda persiapkan adalah Virgin Coconut Oil (VCO), teh hijau
danImmunator Honey (IH) yang berguna untuk mempermudah masa transisi ketosis dan juga agar anda
bisa lebih siap dalam menghadapi HC yang timbul. Lebih bagus lagi, siapkan bahan-bahan pendukung lain
yang juga dibutuhkan seperti air kaldu, Magnesium Oil (MO), Himalaya Salt, dsb. Klik disini untuk info
lebih lanjut tentang daftar makanan diet ketogenik & bahan-bahan pendukung KF.

Dan yang paling penting ikutilah semua aturan yang tercantum dalam Protokol Ketofastosis yang
ditetapkan. Dalam protokol KF ditetapkan 3 tahapan atau fase yang harus dilalui, yaitu fase induksi, fase
konsolidasi dan fase maintenance. Pertama kali menjalani KF, tentunya anda harus melewati fase induksi
terlebih dahulu. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan pada fase induksi dapat disimak dari
sharing Eva Badru berikut :

Langkah-langkah Fase Induksi


1) Persiapkan Immunator Honey (IH), Virgin Coconut Oil (VCO) dan Teh Hijau

2) Stop makan jam 8 malam, dan buka puasa jam 12 siang esoknya.

3) selama jendela puasa sejak jam 8 malam hingga jam 12 siang esoknya, hanya boleh masuk : IH, VCO,
Air putih, Kopi/teh (Tanpa gula/pakai diabetasol), air kaldu (wajib u/ underweight)

4) sejak jam 12 siang saat buka hingga jam 8 malam, itu adalah jendela makannya

5) Apa yang dimakan harus berasal dari sumber hewani (ikan, ayam, telur, daging, seafood dsb), dengan
syarat tdk ada Tepung, Gula, Kecap diproses masakannya/olahannya

* Tepung = semua jenis tepung spt terigu, sagu, maizena dsb (perhatikan dan teliti terhadap olahan tepung
spt bakso, sosis, kornet, somay, nugget dsb)

* Gula = semua jenis gula spt gula pasir, gula batu, gula jawa, gula aren dsb

* Kecap = Kecap manis

6) Bumbu masakan lain boleh, dan tidak berlebihan (bawang, jahe, kunyit, dsb)

7) Buah yang diperbolehkan hanya Alpukat dan Zaitun

sumber serat di induksi : Alpukat, Cincau Hijau, Rumput laut, Psyllium Husk

9) Teh Hijau wajib diminum setiap selesai makan apapun di jendela makan

10) Makan bisa berkali-kali di jendela makan, dan bila sudah kenyang, berhenti makan.

11) Immunator Honey (IH) diminum 4 – 6 x 1/2 sdk teh (dewasa) atau 4 – 6 x 1/4 sdk teh (anak-anak)

12) Virgin Coconut Oil (VCO) diminum 4 – 6 x 1 atau 2 sdk makan (dewasa) atau 4 – 6 x 1/2 atau 1 sdk
makan (anak-anak)

13) Selalu berusaha memperpanjang jam Puasa dengan menunda buka puasa ke jam yang lebih sore.
contohnya stop makan jam 8 malam, lalu buka puasa jam 1 atau 2 siang. Sehingga jendela makan makin
pendek dan membatasi kemampuan makan di jendela makannya

14) Setelah minimal 7 hari di Fase induksi, dan telah mendapatkan Gula Darah Puasa (GDP) < 80mg/dL,
maka bisa lanjut ke Fase Konsolidasi.

Bila belum mencapai target GDP tersebut tetap lanjutkan di fase induksi selama 3 hari – 7 hari lagi, hingga
memperoleh GDP sesuai target.

15) Kontrol Gula Darah Puasa (GDP) per 3 hari atau per 7 hari, selama di fase induksi, agar bisa
digunakan sebagai acuan pindah ke fase berikutnya, yaitu fase konsolidasi.

Puasa dalam kondisi Ketosis (protokol untuk adapatasi terhadap kondisi puasa dengan metode
diet ketogenic) * Dapat digunakan untuk pengobatan

FASE INDUKSI (INDUCTION PHASE) – 3 S/D 4 HARI


 Semua makanan bersumber dari HEWANI, terutama bagian yang berlemak dan juga dari lemak
nabati (contohnya minyak kelapa, minyak zaitun, santan, dsb).

 Rasio Makronutrisi yang digunakan adalah 4 : 1 (80% Lemak : 20% Protein + Karbohidrat dari
total kalori per hari dengan 30% defisit kalori), “Net Karbohidrat” selalu di bawah 10g per hari.

 Timbang semua makanan di atas piring (<500g ; perkiraan kasar untuk diet dibawah 1600 kalori)
atau 30% defisit kalori dari total kebutuhan kalori per hari.
* Berhenti makan saat sudah terasa kenyang tanpa berusaha mengejar total kalori (makanan
yang ditimbang) yang telah diperhitungkan sebelumnya.

 VCO atau MCT oil 1 sdm dicampur dengan 1/4 – 1/2 sdt Immunator Honey® x 4 – 6 per hari
* Jika merasa mampu berpuasa tanpa menggunakan tambahan kalori, tidak perlu menggunakan
VCO atau MCT oil dan sebaiknya melakukan olahraga yang dapat memicu penggunaan lemak
cadangan ditubuh lebih maksimal.

 Puasa hanya minum air dan minuman bebas kalori lainnya, selama 16 jam hingga 18 jam.
* Perpanjang jam puasa tersebut jika belum terasa lapar saat jam puasa yang ditetapkan
sebelumnya telah selesai (misalnya menambahkan 1 – 2 jam puasa lagi)

 Olahraga pagi selama 30 – 45 menit.

 Periksa gula puasa pada hari ke 3 – 4 (2 jam sebelum berbuka), jika gula puasa dibawah
80mg/dL, maka lanjutkan ke fase konsolidasi. Dan jika belum maka lanjutkan kembali fase
induksi selama 3 – 4 hari lagi sebelum pengetesan gula puasa berikutnya.
FASE KONSOLIDASI (CONSOLIDATION PHASE) – 6 S/D 7 HARI
 Makanan dari sumber Hewani yang berlemak dan sumber Nabati yang berupa sayuran yang
memiliki unsur daun, batang dan bunga saja (Rasio Hewani : Nabati = 3 : 1 dari total berat
makanan).

 Rasio Makronutrisi yang digunakan adalah 4 : 1 (80% Lemak : 20% Protein + Karbohidrat dari
total kalori per hari dengan 20% defisit kalori), “Net Karbohidrat” selalu di bawah 15g per hari.

 Timbang semua makanan diatas piring (< 600g ; dengan komposisi 400g Hewani & 200g Nabati,
perkiraan kasar untuk diet dibawah 1800 kalori) atau 30% defisit kalori dari total kebutuhan kalori
per hari.
* Berhenti makan saat sudah terasa kenyang tanpa berusaha mengejar total kalori (makanan
yang ditimbang) yang telah diperhitungkan sebelumnya.

 VCO atau MCT oil 1 sdm dicampur dengan 1/4 – 1/2 sdt Immunator Honey® x 4 – 6 per hari.
* Jika merasa mampu berpuasa tanpa menggunakan tambahan kalori, tidak perlu menggunakan
VCO atau MCT oil dan sebaiknya melakukan olahraga yang dapat memicu penggunaan lemak
cadangan ditubuh lebih maksimal.

 Puasa hanya minum air dan minuman bebas kalori lainnya, selama 18 jam hingga 20 jam.
* Perpanjang jam puasa tersebut jika belum terasa lapar saat jam puasa yang ditetapkan
sebelumnya telah selesai (misalnya menambahkan 1 – 2 jam puasa lagi).

 Olahraga pagi selama 30 – 45 menit dan ditambah dengan olahraga fitness selama 4 hari per
minggu jika mampu.

 Periksa gula puasa pada hari ke 6 – 7 (2 jam sebelum berbuka), jika gula puasa masih dibawah
80mg/dL, maka lanjutkan ke fase pemeliharaan. Dan jika ternyata naik diatas 80mg/dL namun
masih dibawah 90mg/dL maka lanjutkan kembali fase konsolidasi ini selama 6 – 7 hari lagi
sebelum pengetesan gula puasa berikutnya. Namun jika gula puasa naik diatas 90mg/dL maka
gunakan kembali fase induksi selama 3 – 4 hari untuk mengembalikan gula puasa kebawah
80mg/dL

FASE PEMELIHARAAN (MAINTENANCE PHASE)


 Senin hingga rabu menggunakan menu fase induksi (sumber Hewani berlemak dan lemak
Nabati), Kamis hingga sabtu menggunakan menu fase konsolidasi (sumber Hewani berlemak,
lemak Nabati dan sayuran dengan unsur daun, batang, bunga), dan hari minggu menggunakan
menu fase induksi ditambah unsur buah ketogenic (buah ketogenic dibawah 100g per hari &
dimakan dengan 50g sumber lemak, such as seperti santan, whip cream, cream cheese dsb).

 Rasio Makronutrisi yang digunakan adalah 3 : 1 (75% Lemak : 25% Protein + Karbohidrat dari
total kalori per hari dengan 10% defisit kalori), “Net Karbohidrat” selalu di bawah 20g per hari.

 Timbang semua makanan diatas piring sesuai dengan anjuran disetiap fase yang ditentukan
pada hari tersebut (untuk perhitungan kasar kebutuhan kalori per hari) atau gunakan perhitungan
makronutrisi sesuai fasenya. Untuk hari minggu, timbang makanan dengan menu induksi dengan
jumlah tidak lebih dari 500g dan tambahkan 100g buah ketogenic dan 50g sumber lemak seperti
santan, whip cream, cream cheese sebagai topping buah ketogenic tersebut.
* Berhenti makan saat sudah terasa kenyang tanpa berusaha mengejar total kalori (makanan
yang ditimbang) yang telah diperhitungkan sebelumnya.

 VCO atau MCT oil 1 sdm dicampur dengan 1/4 – 1/2 sdt Immunator Honey® x 4 – 6 per hari.
* Jika merasa mampu berpuasa tanpa menggunakan tambahan kalori, tidak perlu menggunakan
VCO atau MCT oil dan sebaiknya melakukan olahraga yang dapat memicu penggunaan lemak
cadangan ditubuh lebih maksimal.

 Puasa hanya minum air dan minuman bebas kalori lainnya, selama 20 jam hingga 23 jam.
* Perpanjang jam puasa tersebut jika belum terasa lapar saat jam puasa yang ditetapkan
sebelumnya telah selesai (misalnya menambahkan 1 – 2 jam puasa lagi).

 Olahraga pagi selama 30 – 45 menit dan ditambah dengan olahraga fitness selama 5 hari per
minggu jika mampu.

 Periksa gula puasa pada hari ke 6 – 7 (2 jam sebelum berbuka), jika gula puasa masih dibawah
80mg/dL, maka tetap lanjutkan fase pemeliharaan. Dan jika ternyata naik diatas 80mg/dL namun
masih dibawah 90mg/dL maka kembali mengulang ke fase konsolidasi selama 6 – 7 hari lagi
sebelum pengetesan gula puasa berikutnya. Namun jika gula puasa naik diatas 90mg/dL maka
gunakan kembali fase induksi selama 3 – 4 hari untuk mengembalikan gula puasa kebawah
80mg/dL

CATATAN PENTING
 Inti dari protokol ini adalah untuk membentuk adapatasi terhadap kondisi puasa dengan
menggunakan diet Ketogenic, dimana puasa ini adalah kunci untuk mendapatkan efek
pengobatan dan juga estetika (seperti penurunan kadar lemak ditubuh). Tujuan dari protokol ini
adalah memperoleh efek kesehatan optimal dan juga mendapatkan keuntungan dari segi
estetika sebagai hasil akhirnya.

 Zona optimal untuk gula puasa pada protokol ini adalah dibawah 80mg/dL (4,4mMol), yang
merupakan penanda untuk bisa maju ke fase-fase berikutnya. Zona ini merupakan zona ideal
untuk mempertahankan adaptasi terhadap kondisi puasa, dan juga merupakan zona yang dapat
memberikan efek pengobatan seperti anti-inflamasi, anti-infeksi, anti-kejang, anti-kanker, anti-
diabetes, anti-alergi, dsb dengan mengkombinasikan Immuno-Therapy menggunakan Immunator
Honey®.

 Makanan yang ditimbang di setiap fase (kalkulasi makronutrisi di setiap fase) hanyalah
merupakan takaran maksimum perhari saja, dan harus berhenti ketika rasa kenyang telah
muncul, yang di picu oleh hormon leptin yang di kontrol otak.

 Kalkulasi makronutrisi hanyalah perhitungan kasar terhadap kebutuhan kalori perhari, namun
tubuh akan memperhitungkan pula jumlah lemak cadangan yang ada sebagai sumber kalori
juga. Jadi kalkulasi makronutrisi hanyalah perhitungan untuk mencegah kita dari makan berlebih
disaat program berlangsung.

 Selalu berusaha untuk memperpanjang jam puasa jika belum terasa lapar saat jam makan telah
tiba, dan VCO dapat digunakan sebagai sumber energi untuk memperpanjang jam puasa jika
merasa dibutuhkan. Olahraga dan aktivitas tinggi di saat jam puasa akan memberikan efek
kesegaran dan menunda lapar, sehingga disarankan agar melakukan hal-hal ini disaat jam
puasa.
 Semua sumber hewani harus memilih bagian yang berlemak, agar jumlah protein didalam
makanan tidak terlalu tinggi dan sumber nabati yang diizinkan hanyalah sayuran yang memiliki
unsur daun, batang dan bunga.

 Semua sumber protein hewani harus dimakan beserta dengan lemaknya atau dengan tambahan
lemak lainnya, agar tidak memicu kenaikan insulin karena tingginya jumlah protein. Nilai
persentase Insulinogenic ditiap makanan harus dibawah 20% untuk menjaga kondisi insulin
selalu rendah dan memperpanjang efek dari puasa sebelumnya.

 Perhitungan nilai persentase Insulinogenic dari tiap makanan dapat menggunakan rumus
sebagai berikut :
Insulinogenic % = (“Net Karbohidrat” + (0,56 x Protein)) x 4 / Total Kalori
Net Karbohidrat = Total Karbohidrat – Serat (fiber)
Nilai gula sewaktu (diukur 2 – 3 jam setelah makan) dalam protokol ini tidak boleh melebihi dari
95mg/dL (5,3mMol).

 Jumlah garam disetiap makanan tidak boleh dikurangi, atau bahkan ditambah agar membantu
mengikat kadar air ditubuh untuk mencegah dehidrasi. Dan dalam protokol ini diwajibkan untuk
minum minimal 2 liter perhari (optimal > 3 liter perhari)

 Jika muncul gejala-gejala pada masa transisi maupun gejala saat terjadi krisis penyembuhan
(Healing Crisis) disarankan untuk segera menggunakan VCO + Immunator Honey® sebagai
peredam gejala (1 sdm VCO + 1/4 sdt Immunator Honey setiap jam hingga gejala mereda)

 Selama jam puasa, semua minuman tanpa kalori dapat di konsumsi, seperti kopi, teh, dsb
(kecuali Immunator Honey®). Teh Hijau disarankan untuk selalu dikonsumsi setiap selesai
makan pada jam makan yang telah ditetapkan, dan juga dapat dikonsumsi pada jam puasa.
Fungsi teh hijau disini untuk menekan respon insulin yang mungkin ditimbulkan oleh tinggi nya
protein dalam makanan, ataupun kemungkinan adanya sumber karbohidrat berlebih yang
tersembunyi didalam makanan

 Disarankan untuk mengkonsumsi air alkali setiap hari, agar membantu mempertahankan gula
puasa agar selalu dibawah 80mg/dL dan juga membantu meningkatkan PH darah. Air alkali
dapat dibuat dengan mencampurkan 2 sdt soda kue (Baking Soda) dengan 1 liter air dan
dikonsumsi sepanjang hari dengan sumber cairan lainnya. Air alkali ini juga dapat digunakan
selama berolahraga, untuk menahan efek laktat yang dihasilkan disaat berolahraga dan juga
untuk menambah daya tahan tubuh (endurance) selama berolahraga.

 Buah Ketogenic adalah buah yang memiliki nilai “Net Karbohidrat” dibawah 10% dari berat buah
tersebut, seperti alpukat, zaitun, dan buah-buahan tipe berri (strawberry, blueberry, raspberry,
dsb)
Net Karbohidrat = Karbohidrat Total – Serat (fiber).

 Selama fase induksi, semua kebutuhan vitamin dan mineral dapat diperoleh dari suplemen
tambahan yang bebas dari penambahan karbohidrat seperti gula, fruktosa atau pati (tepung).
Dan kebutuhan serat (fiber) dapat diperoleh dari puding agar-agar, cincau, rumput laut atau
suplemen serat tambahan yang bebas penambahan karbohidrat, seperti inulin (FOS), psyllium
husk, dsb.

 Contoh suplemen yang disarankan didalam protokol adalah Potassium, Magnesium, Calcium,
Zinc, Alpha Lipoic Acid, Vit B Complex, Vit C, Vit D, Prebiotic, Probiotic & Supplement sistem
immune seperti ekstrak colostrum, habbatus sauda (ekstrak atau minyak), sari kulit manggis,
rebusan daun sirsak, dsb.

 Untuk referensi sumber-sumber makanan ketogenic paling optimal yang memiliki nutrisi tinggi
namun sangat rendah “Net Karbohidrat” dapat dilihat dari Posting berikut ini :

 Di anjurkan untuk selalu tidur sebelum jam 10 malam (optimal jam 9 malam) agar mendapatkan
efek positif dari ritme circadian pada manusia yang dapat mempercepat proses penyembuhan,
pembakaran lemak, perbaikan sel-sel tubuh, modulasi sistem immune, dan menyeimbangkan
kadar hormon ditubuh.

 Dianjurkan untuk melakukan “Calorie Cycling” setelah mencapai fase pemeliharaan dan
mempertahankan gula puasa optimal (< 80mg/dL) selama minimal 1 bulan, dengan cara
menaikkan jumlah asupan kalori dari 10% – 20% defisit kalori menjadi 0% – 10% surplus kalori
selama 1 minggu tiap bulannya. Hal ini juga dilakukan dengan cara mengurangi jam puasanya
ke 16 jam atau 18 jam saja, sehingga jam makan menjadi lebih panjang dan mampu untuk
menambahkan jumlah makanan didalam jam makan yang lebih panjang tersebut. Hal ini
dilakukan untuk menaikkan metabolisme yang mungkin turun akibat defisit kalori yang
berkepanjangan. “Calorie Cycling” ini juga dapat membantu menambah massa otot kering
ditubuh yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh secara menyeluruh.

 Jika ingin menambah massa otot didalam fase pemeliharaan, maka perhitungan kalori dapat
menggunakan 0% – 10% surplus kalori dalam total kalori makanan per hari.
Catatan : Kurangi jam puasa menjadi 16 jam.

 Jika ingin mempercepat pembakaran lemak didalam fase pemeliharaan, maka perhitungan kalori
dapat menggunakan 20% – 30% defisit kalori dalam total kalori makanan perhari. Menu fase
induksi juga dapat digunakan dengan kombinasi defisit kalori tersebut untuk mempercepat
pembakaran lemak tubuhnya.
Catatan : Tambahkan jam puasa menjadi 23 jam.

 Dianjurkan untuk selalu mengukur kadar lemak ditubuh setiap bulannya (dengan “skin fold
calliper atau “bio-impedance scale”), untuk mengatur perhitungan ulang makronutrisi disetiap
fase yang sedang dijalankan. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi perubahan kadar lemak
yang dapat berkurang drastis dalam durasi 1 bulan didalam protokol ini, yang dapat
mempengaruhi jumlah kebutuhan kalori perhari yang telah diperhitungkan sebelumnya

Você também pode gostar