Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Data Kualitatif
Disusun oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat serta karunianya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Sholawat serta salam mudah-
mudahan tetap tercurahkan kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Yang mana Beliau telah membawa kita dari alam kegelapan menuju ke alam yang
terang benderang seperti saat ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir, semoga Allah SWT. Senantiasa meridhoi usaha kita. Aamiin
Para Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kesimpulan.................................................................................................21
B. Saran............................................................................................................21
DAFTAR RUJUKAN.............................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi
(pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk
penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan
menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti
dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa
yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadang kala merupakan sesuatu
yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.
1
untuk memperoleh makna (meaning), sehingga bisa jadi gejala yang
penting pun untuk menjawab masalah penelitian terlewatkan begitu saja
karena peneliti memiliki kelemahan atau kekurangan wawasan mengenai
tema yang diteliti, baik secara teoritik atau yang disebut sebagai perspektif
teoritik maupun wawasan empirik yang diperoleh dari pelacakan studi atau
penelitian sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Analisa life history dalam penelitian kualitatif?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian analisa life history dalam penelitian kualitatif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Burhan bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012),
hlm. 116
3
vida oleh oscar lewis, the profesional theif by a profesional theif, oleh E.H.
therland, dan ada banyak lagi.2
2
Ibid. hlm. 109-11
4
11. Redaksi akhir dilakukan sekaligus sebagai persiapan naskah life history
untuk publikasikan.
Kadang life history memiliki kesamaan dengan studi kasus, bahkan
dalam antropologi, pendekatan studi kasus yang digunakan umumnya berupa
life history, terutama apabila peneliti berhadapan dengan seorang yang buta
huruf, sehingga data yang diperoleh lebih banyak diandalkan melalui
wawancara.3
1. Data life history penting bagi peneliti untuk memperoleh pandangan dari
dalam mengenai gejala dalam suatu masyarakat melalui pandangan diri
para warga sebagai partisipan dari masyarakat yang bersangkutan.
2. Data life history penting bagi peneliti untuk mencari pengertian mengenai
masalah individu warga masyarakat yang suka berkelakuan menyimpang
dari yang biasa, dan mengenai masalah peranan deviant individual seperti
sebagai pendorong gagasan baru, perubahan masyarakat dan kebudayaan.
3. Data life history penting bagi penelitian untuk memperoleh pemahaman
yang mendalam tentang hal-hal psikologis yang tak mudah diperoleh
melalui observasi, atau melalui metode interview langsung.
4. Data life history penting bagi peneliti untuk mendapat gambaran yang
lebih mendalam mengenai detail dari persoalan yang tidak mudah untuk
diceritakan kepada orang lain, seperti umpamanya cara hidup anak nakal,
gelandangan, pelacur, penjahat dan sebagainya, atau pemahaman
mengenai persoalan mengapa masyarakat tersebut menjadi miskin,
masyarakat tertentu menjadi pencuri, perampok dan sebagainya.4
5
mereka memberi sumbangsih yang sama-sama penting. Keduanya bekerja
sama menyusun teknik-teknik untuk menganalisis data kualitatif yang
sesuai dengan pendidikan dan latar belakang mereka.
6
columbia ini juga menekankan penelitian empiris dalam kaitannya dengan
pengembangan teori.
7
saling berhubungan satu sama lain. Kemudian merumuskan proposisi
(hipotesis level konseptual) yang menyatakan bagaimana kecenderungan
hubungan antar konsep. Tahapan kedua merupakan upaya menjembatani
kesenjangan (gap) antara level kenseptual-teoritikal dan level empirikal
(level data). Di tahap ini lazimnya berupa usaha penyusunan definisi
operasional, menentukan cara beserta ukuran untuk mengukur konsep-
konsep secara empiris, dan merumuskan hipotesis yang dapat diuji
berdasarkan ukuran-ukuran empiris. Tahap ketiga atau terakhir adalah
mengumpulkan data dan menganalisisnya untuk menguji benar-salahnya
suatu hipotesis.
6
Burhan bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012),
hlm. 119-121
8
cermat, sehingga memenuhi kriteria metode ilmiah. Kriteria adalah adaya
signifikasi, kesesuaian antara teori dan observasi, dapat digeneralisasikan,
dapat diteliti ulang, adanya ketepatan dan ketelitian, serta dapat
dibuktikan.7
7
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2014), hlm. 196
8
Anselm strauss dan juliet corbin, Dasar-dasar penelitian kualitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2013), hlm. 12
9
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2014), hlm. 202
9
Selanjutnya, metode analisis yang ditawarkan grounded theory approach
adalah teoritisasi data (grounded theory).10
10
Ibid. 196
11
Anselm strauss dan juliet corbin, Dasar-dasar penelitian kualitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2013), hlm. 10
12
Nusa Putra, Penelitian Kualitatif IPS (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 152
10
pengolahan data yang tidak sama dengan penelitian kualitatif yang lain.
Ketidaksamaan itu terutama adanya persyaratan sampling teoretis dan
metode komparatif tetap. Cara-cara pengumpulan data dan prosedur serta
teknik penelitian lapangan grounded theory tidak berbeda dibanding
penelitian kualitatif yang lain.
11
memengaruhi satu sama lain. Peneliti tidak mulai dengan suatu teori,
kemudian membuktikannya, tetapi memulai dengan melakukan penelitian
dalam suatu bidang, kemudian apa yang relevan dengan bidang tersebut
dianalisis.
14
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2014), hlm. 198-199
12
yang didapat melalui penelitian. Pernyataan ini sekaligus menegaskan
pentingnya penelitian kualitatif karena mendahulukan cara kerja induktif
yang berbasis pada data. Jadi, teori mesti berasal dari dasar (grounded)
yaitu dari data lapangan dan dari penelitian yang dilakukan tahap demi
tahap sampai dihasilkan teori.
15
Nusa Putra, Penelitian Kualitatif IPS (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 156-157
13
ini dapat ditambahkan sebagai pembaruan atas rumusan penelitian
pertama.16
Teori grounded yang bisa kita akui tersusun baik adalah yang bisa
diterapkan terhadap suatu fenomena dengan memenuhi empat kriteria
utama, yaitu kesesuaian, pemahaman, generalitas, dan kontrol. (untuk
pembahasan lebih lanjut tentang hal ini lihat glaser dan strauss 1976, hlm.
237-250 juga glaser 1978, hlm. 3 tentang karakteristik teori yang belum
dapat dikatakan grounded). Jika suatu teori sangat sesuai dengan
kenyataan sehari-hari dalam bidang yang nyata dan diatur dengan cermat
dari beragam data, berarti teori ini sangat relevan dengan bidang nyata
tersebut. Karena melukiskan kenyataan, maka teori ini harus dapat
dipahami dan masuk akal bukan hanya untuk menggambarkan orang-orang
yang diteliti melainkan juga orang-orang yang ada dibidang yang nyata.
Jika ada yang mendasarinya cukup luas, berarti teori tersebut cukup
abstrak dan memiliki cukup variasi untuk bisa diterapkan pada bermacam
konteks yang terkait dengan fenomena yang dimaksud. Hipotesis-hipotesis
yang mengemukakan adanya hubungan antar konsep yang selanjutnya
dapat digunakan untuk menyusun tindakan disusun secara sistematis dari
data aktual yang terkait dengan fenomena tadi.17
1. Grounded theory dibangun dari data tentang suatu fenomena, bukan suatu
hasil pengembangan teori yang sudah ada.
16
Anselm strauss dan juliet corbin, Dasar-dasar penelitian kualitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2013), hlm. 290
17
Ibid. hlm. 11
14
3. Untuk penyusunan teori menghasilkan teori yang benar disamping harus
dipenuhi empat kriteria, yaitu cocok (fit), dipahami (understanding),
berlaku umum (generality), pengawasan (control), juga diperlukan
dimilikinya kepekaan teoritik (theoretical sensitivity) dari peneliti.
Kepekaan teori adalah kualitas pribadi si peneliti yang memiliki
pengetahuan mendalam sesuai bidang yang diteliti, mempunyai
pengalaman penelitian dalam bidang yang relevan. Dengan pengetahuan
dan pengalamannya tersebut si peneliti akan mampu memberi makna
terhadap data dari suatu fenomena atau kejadian dan peristiwa yang dilihat
dan didengar selama pengumpulan data. Selanjutnya si peneliti mampu
menyusun kerangka teori berdasarkan hasil analisis induktif yang telah
dilakukan setelah dibandingkan dengan teori-teori lain dapat disusun teori
baru.
Ada tiga dasar kerangka berpikir kuantitatif yang dipinjam grounded theoty.
15
3. Penggunaan variabel secara eksplisit memang tidak pernah disebut-sebut
istilah variabel dalam grounded teori, tetapi penggunaan paradigma
teoritik yang membagi fenomena ke dalam kondisi kausal, konteks,
kondisi pengaruh, tindakan/interaksi, dan konsekuensi, serta mencari
hubungan-hubungan antara unsur-unsur itu merupakan pertanda bahwa di
dalam metode ini digunakan konsep-konsep yang identik dengan variabel.
18
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2014), hlm. 201-202
16
pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah ini bermaksud untuk (1)
mengenali secara tepat dan mendalam perilaku wanita yang sedang
berpenyakitan kronisdalam mengatasi kehamilannya. (2) objek formal
penelitian adalah wanita yang berpenyakit kronis yang sedang hamil,
sedangkan objek materialnya adalah cara-cara yang dilakukan oleh wanita itu
dalam mengatasi persoalan kehamilan dalam kondisi sakit. (3) orientasi
utama yang disoroti adalah tahapan tindakan si wanita dan jenis-jenis atau
bentuk-bentuk tindakan yang dipilih.19
19
Ibid. hlm. 203-204
17
c. Dalam pengodean selektif (selective coding), peneliti
mengidentifikasi “garis cerita” dan menulis cerita yang
mengintegrasikan kategori dalam model pengodean poros.
Dalam fase ini, proposisi bersyarat (conditional proposition) atau
hipotesis biasanya disajikan.
18
besar, mempersempit jaringan, menjelaskan teori yang secara tertutup
mendekati realitas yang mewakilinya.
20
Agus Salim, Metode : Teoridan paradigma penelitian sosial (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001),
hlm. 112
19
3. Peneliti tidak semata-mata bertujuan untuk menguraikan atau menjelaskan,
tetapi juga mengonseptualisasikan dan berupaya keras untuk menghasilkan
dan mengembangkan teori.21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Life history adalah suatu kronologis dinamika pengalaman hidup
seseorang atau keluarga informan. Dalam hal ini peneliti dapat dibimbing
oleh saat-saat penting yang membawa perubahan dalam kehidupannya
(turning points). Seperti umpamanya, seseorang yang memperoleh hadiah
jutaan rupiah, membuat orang tersebut mengalami perubahan perilaku
konsumtif, perubahan perilaku interaksi sosial dengan kelompoknya.
Bahkan peristiwa kebangkrutan yang mendadak dapat mengubah secara
drastis kehidupan seseorang, dapat mengubah perilaku dan interaksi
kelompok, pandangan hidup, persepsi, bahkan dapat mengubah sikapnya
tentang hidupnya.
20
fenomena dan analisis secara induktif, bukan hasil pengusian teori yang
telah ada.
B. Saran
Pembaca di harapkan untuk mengetahui lebih dalam tentang
Analisis Data Kualitatif. Untuk itu dengan adanya makalah ini. Semoga
dapat di jadikan acuan untuk menjadi manusia yang berakhlakul karimah.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
21
DAFTAR RUJUKAN
Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012.
Anselm strauss dan Juliet Corbin. Dasar-dasar penelitian kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2013.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014.
Salim, Agus. Metode : Teoridan paradigma penelitian sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001.
Cristin daymon immy dan holloway. Metode-metode riset kualitatif dalam public relations dan
marketing communication. Yogyakarta: Bentang, 2008.
iv