Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KEPERAWATAN MARTENITAS
Dosen Mata Kuliah: Dr. Ester Rumanaseb, S.Pd., M.Kes
PENGERTIAN
Reproduksi merupakan kegiatan organ kelamin laki-laki dan perempuan yang khusus yaitu testis
menghasilkan spermatozoid (sel kelamin laki-laki) dan ovarium menghasilkan sel kelamin perempuan
(ovum). Alat reproduksi sendiri adalah bagian-bagian tubuh kita yang berfungsi dalam melanjutkan
keturunan. Alat reproduksi wanita berbeda dengan alat reproduksi laki-laki.
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah
zakar). Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan disimpan di dalam vesikula seminalis. Ketika
melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semen dikeluarkan
melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi.
Bagian-bagian dari sistem reproduksi pria adalah sebagai berikut:
a. Testis
Testis merupakan organ kelamin laki-laki tempat spermatozoa dan hormone laki-laki dibentuk.
Testosteron dehasilkan oleh testis, berkembang di dalam abdomen sewaktu janin, dan turun melalui
saluran inguinal kiri dan kanan masuk ke dalam skrotum menjelang akhir kehamilan.
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya
testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis terletak menggantung pada urat-urat spermatic di
dalam skrotum. Sepasang kelenjar yang masing-masing sebesar telur ayam tersimpan di dalam
skrotum masing-masing di tunika albugenia testis. Di belakang testis, selaput ini agak menebal
sehingga membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis.
Testis memiliki 2 fungsi yaitu :
1. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di tubulus seminifeus
2. Menghasilkan hormone testosterone, dilakukan oleh sel interstial
b. Vesikikula Seminalis
Vesikula seminalis bermuara pada duktus deferens pada bagian yang hampir masuk prostat.
Dindingnya tipis, mengandung serabut otot dan mukosa, terbagi menjadi ruang-ruang dan lekuk-lekuk
yang penampangnya memperlihatkan gambaran jembatan membrane mukosa.
Vesika seminalis mempunyai saluran yang dinamai duktus vesikula seminalis. Duktus vesikula
seminalis ini akan bergabung dengan duktus deferens. Pengejakulatorius yang bermuara pada 2 buah
kelenjar tubule alveolar yang terletak di kanan dan kiri di belakang leher kandung kemih. Secret
vesika seminalis merupakan komponen pokok dari air mani. Fungsinya menghasilkan cairan yang
disebut semen untuk cairan pelindung spermatozoa.
c. Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah
dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma
atau menghasilkan cairan alkalis pada caira seminalis berguna untuk melindungi spermatozoa
terhadap tekanan yang terdapat pada uretra dan vagma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari
semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di
dalam kepala penis.
Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas empat
lobus yaitu :
1. Lobus posterior
2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Lobus medial
d. Bulbouretralis
Kelenjar bulbo uretralis terletak di sebelah bawah dari kelenjar prostat panjangnya 2-5 cm. Fungsinya
hampir sama dengan kelenjar prostat.
e. Epididimis
Epididimis merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak disepanjang atas tepi dan
belakang dari testis. Terdiri dari kepala atau kaput yang terletak di atas kutup testis. Badan dan ekor
epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan
parietal.
Fungsinya sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum diejakulasi, dan memproduksi
semen.
Semen terdiri dari secret epididimis, vesika seminalis dan prostat serta mengandung spermatozoa
yang dikeluarkan setiap ejakulasi. Spermatozoa bergerak dalam semen, lingkungan cairan alkalis
melindungi dari keasaman.
f. Duktus deferens (vas deferens)
Duktus deferens merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis. Kemudian duktus ini
berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih di belakang kandung kemih. Akhirnya
bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjutnya membentuk ejakulatoris, dan bermuara di
prostat.
Panjang duktus deferens 40-50 cm berjalan bersama pembuluh darah dan saraf dalam funikulus
spermatikus melalui kanalis inguinalis, memanjang pada bagian akhir berbentuk kumparan disebut
ampula duktus deferentis. Duktus ini terletak dalam osteum vesika seminalis berlanjut sebagai duktus
ejakulatoris yang menembus prostat.
g. Uretra
Uretra merupakan saluran kemih pada pria yang sekaligus merupakan saluran ejakulasi (mani). Uretra
memiliki 2 fungsi yaitu :
Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
h. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis. Skrotum juga
bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal,
testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster
pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari
tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih
hangat).
i. Penis
Penis terdiri dari:
2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan
Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
j. Tubulus Seminiferus
Tubulus Seminiferus adalah tabung kecil yang spermatozoa atau sel sperma terbentuk.
SISTEM REPRODUKSI WANITA
SIKLUS MENSTRUASI
Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya. Bila sel telur ini tidak
mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan (menstraasi). Menstruasi terjadi secara perfodik
satu bulan sekali. Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis tereduksi,
menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti sama sekali. Masa ini disebut
menopause.
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari)
yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel
primer yang dirangsang oleh hormon FSH.
Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel
berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang
merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan
dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen
menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi
merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu
di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong
untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum).
Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium
yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase
luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya
korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian
nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan
terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan
atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan
terjadilan proses oogenesis kembali.
Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang paralel dengan pertumbuhan
lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi (perlekatan) dari janin (proses kehamilan).
Fase pra-ovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar
estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
Fase ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang
matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid
selanjutnya. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka
kemungkinan terjadi kehamilan.
Untuk menentukan masa subur ada beberapa metode dapat dilihat dengan beberapa cara:
Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi
progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang.
Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi
kembali.
Pada tiap siklus dikenal 3 fase utama yaitu:
a. Fase Proliferasi
Dinamakan juga fase folikuler, yaitu suatu fase yang menunjukan waktu (masa) ketika ovarium
beraktivitas membentuk dan mematangkan folikel-folikelnya serta uterus beraktivitas menumbuhkan
lapisan endometriumnya yang mulai pulih dan dibentuk pada fase regenerasi atau pascahaid. Pada
siklus haid klasik, fase proliferasi berlangsung setelah perdarahan haid berakhir, dimulai pada hari ke-
5 sampai 14 (terjadinya proses ovulasi). Fase proliferasi ini berguna untuk menumbuhkan lapisan
endometrium uteri agar siap menerima sel ovum yang telah dibuahi oleh sel sperma, sebagai
persiapan terhadap terjadinya proses kehamilan.
b. Fase Luteal
Dinamakan juga fase sekresi atau fase prahaid, fase ini adalah fase sesudah terjadinya ovulasi.
Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat
kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim).
c. Fase Menstruasi
Dinamakan juga fase deskuamasi atau fase haid, yaitu suatu fase yang menunjukan waktu (masa)
terjadinya proses deskuamasi pada lapisan endometrium uteri disertai pengeluaran darah dari dalam
uterus dan dikeluarkan melalui vagina.
Daur Menstruasi
Masa Subur
Masa subur adalah masa dimana akan terjadi kehamilan pada saat fertilisasi. Pada masa itulah, sel
telur yang dihasilkan berada dalam keadaan siap untuk dibuahi.