Você está na página 1de 13

Kisi-kisi USBN PAI

Pilihan Ganda
1. Khulafaur Rasyidin/ khalifah sepeninggalannya nabi Muhammad saw.

Abu Bakar Ash Shiddiq

Semasa hidupnya, Nabi ​Muhammad​. tidak pernah menitipkan pesan dan menunjuk siapa kelak
yang akan menjadi pengganti dan penerus atas kepemimpinan-nya, sehingga
sepeninggal beliau terjadilah beberapa perselisihan ketika proses pengangkatan
Khalifah khusus nya antara kaum ​Muhajirin​ dan kaum ​Anshar​. Kaum Anshar
menawarkan ​Saad bin Ubadah​ sebagai Khalifah dari golongan mereka, dan
Abu Bakar Ash-Shiddiq​ menawarkan ​Umar bin Khattab​ dan Abu Ubaidah.
Abu Bakar menegaskan bahwa kaum Muhajirin telah di istimewakan oleh
Allah Swt karena pada permulaan Islam mereka telah mengakui Muhammad
sebagai Nabi dan tetap bersamanya dalam situasi apapun, sehingga pantaslah
Khalifah muncul dari kaum Muhajirin.

Umar bin Khattab menolak usulan dari Abu Bakar. Umar mengatakan bahwa Abu Bakar yang
pantas menjadi Khalifah dari kaum Muhajirin. Setelah melalui musyawarah,
disepakati bahwa Abu Bakar yang pantas menjadi Khalifah. Adapun
kesepakatan tersebut karena Abu Bakar adalah : a. Orang pertama orang yang
mengakui peristiwa Isra’ Mikraj, b. Orang yang menemani Nabi Muhammad
Saw berhijrah ke Madinah. c. Orang yang sangat gigih dalam melindungi orang
yang memeluk agama Islam dan d. Imam shalat sebagai penggati Nabi
Muhammad ketika sedang sakit.

Setelah sepakat, Umar bin Khattab menjabat tangan Abu Bakar dan menyatkakan baiatnya
kepada Abu Bakar. Lalu diiukti oleh Sa’ad bin Ubadah. Dan Umat Islam
seluruhnya. Abu Bakar menamai dirinya sebagai ​Khalifatur Rasul​ atau sebagai
pengganti Muhammad.

Semasa kepemimpinannya yang singkat, beliau memprioritaskan penyelesaian problem dalam


negeri. Beberapa kelompok berusaha melepaskan diri dari jamaah Islam.
mereka menggangkap setelah Muhammad meninggal maka berakhir pula
kekuasaan Islam terhadap mereka. Selain itu beberapa orang mengaku sebagai
nabi pengganti Muhammad. Juga ada yang menolak membayar zakat.
Terhadap ketiga pembelot tersebut, Abu Bakar memutuskan untuk memerangi
mereka. Pusat kekuasaan bersifat ​sentralistik​. Segala keputusan ada di tangan
Khalifah Abu Bakar. Walaupun begitu, dia selalu mengadakan musyawarah
dengan para Sahabatnya sebelum memutuskan sesuatu. Seperti keputusan
untuk memerangi orang yang tidak membayar zakat. Terjadi musyawarah
dengan Umar bin Khattab. Dan alasan Abu Bakar bahwa tidak ada yang
memisahkan antara shalat dan zakat al-Qur’an. Dia beralasan bahwa Nabi
Muhammad tidak pernah mencontohkannya, shalat dan zakat adalah kesatuan
rukun Islam yang tidak boleh dipisahkan.

Abu Bakar menunjuk langsung Umar bin Khattab sebagai penggantinya dengan
mempertimbangkan situasi politik yang ada. Beliau khawatir kalau
pengangkatan melalui proses pemilihan seperti pada masanya akan
memperkeruh situasi politik. Selain itu agar pelaksanaan pembangunan dan
pengembangan Islam akan terhambat.

Umar bin Khattab

Sebelum meninggal, ​Abu Bakar Ash-Shiddiq​ bertanya kepada para Sahabatnya tentang
penunjukan Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Beliau menanyakan hal
itu kepada ​Abdurrahman bin Auf​, ​Utsman bin Affan​, Asid bin Hudhair
Al-Anshary, ​Sa'id bin Zaid​ serta sahabat-sahabatnya dari kaum Muhajirin dan
Anshar. Pada umumnya mereka setuju dengan Abu Bakar dan kemudian
disetujui oleh kaum muslim dengan serempak. Ketika Abu Bakar sakit, beliau
memanggil Utsman bin Affan untuk menulis wasiat yang berisi tentang
penunjukan Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Tujuannya agar ketika
sepeninggal beliau tidak ada kemungkinan perselisihan di kalangan umat Islam
untuk masalah Khalifah. Keputusan Abu Bakar tersebut diterima oleh Umat
Islam. sehingga mereka secara beramai-rama ​membaiat​ Umar sebagai
Khalifah. Dengan demikian keputusan tersebut bukan keputusan Abu Bakar
sendiri namun persetujuan umat Muslim semua. Umar mengumumkan dirinya
bukan sebagai Khalifatur Rasul atau pengganti Rasul tapi sebagai Amirul
Mukminin atau pemimpin orang-orang beriman. Umar menjabat sebagai
Khalifah selama 12 tahun.

Umar memprioritaskan perluasan Islam. perluasan Islam mencapai sepertiga dunia. Islam bisa
tersebar sampai ke daratan Eropa. Gaya kepemimpinannya membawa Islam
menjadi kekuatan yang diperhitungankan. Posisi Islam menyamai kekuatan
besar yaitu Romawi dan Persia. Umar bin Khattab menerapkan sistem
administrasi pemerintahan yang diadopsi dari Persia. Administrasi
pemerintahan mengatur delapan wilayah provinsi yaitu Makkah, Madinah,
Syiria, Jazirah, Basrah, Kuffah, Palestina, dan Mesir. Beberapa Departemen
didirikan untuk mengatur gaji dan pajak tanah sehingga berdiri ​Baitul Mal​.
Dalam merapikan sistem admnistrasi, dia menerapkan kalender Hijriah.
Penanggalan berdasarkan [[hijrah Muhammad ke Madinah dan bulan Muharam
sebagai awal bulan kalender Hijriyah.

Utsman bin Affan

Ketika Umar sakit keras karena tertikam oleh ​Abu Lu'lu'ah al-Majusi​ seorang budak asal persia,
dia membentuk tim formatur yang terdiri dari ​Utsman bin Affan​, ​Ali Bin Abi
Thalib​, ​Thalhah bin Ubaidillah​, ​Zubair bin Awwam​, ​Abdurrahman bin Auf​,
dan ​Saad bin Abi Waqqas​. Tugas tim formatur memilih salah seorang diantara
mereka sebagai penggantinya. Abdurrahman bin Auf dipercaya menjadi ketua
tim formatur. Setelah Umar bin Khattab wafat, tim formatur mengadakan rapat.
Empat orang anggota mengundurkan diri menjadi calon Khalifah sehingga
tinggal dua orang yaitu Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Proses
pemilihan menghadapi kesulitan, karena berdasarkan pendapat umum bahwa
masyarakat menginginkan Utsman bin Affan menjadi Khalifah. Sedangkan
diantara calon penggati Umar bin Khattab terjadi perbedaan pendapat. Dimana
Abdurrahman bin Auf cenderung mendukung Utsman bin Affan. Sa’ad bin Abi
Waqqas ke Ali Bin Abi Thalib. Hasil kesepakatan dan persetujuan umat Islam,
maka diangkatlah Utsman bin Affan sebagai penggati Umar bin Khattab. Dia
diangkat diusia ke 70 tahun dan menjadi Khalifah selama 12 tahun.

Model kepemimpinan Umar bin Khattab dilanjutkan oleh Utsman bin Affan. Dia mengembang
Islam ke beberapa daerah yang belum tercapai pada masa Umar bin Khattab.
Perbedaan karakter Utsman dengan Umar bin Khattab menimbulkan model
kepemimpinan yang berbeda. Karakter Utsman yang lembut berbeda dengan
karakter Umar yang tegas dan keras. Hal ini menimbulkan kekecewaan umat
Islam. Disamping itu Utsman bin Affan diangkat usia 70 tahun. Sehingga dia
memimpin umat Islam sedikit lemah. Kebijakan yang paling disorot adalah
kebijakannya pada pengangkatan kerabat keluarganya menduduki jabatan
penting. Seperti gubernur-gubernur di daerah kekuasaan Islam berasal dari
kerabat dekat. Selain perluasan Islam, Utsman memperhatikan pembangunan
dalam kota seperti membangun bendungan pencegah banjir, jalan-jalan,
jembatan, masjid, dan perluasan masjid Nabawi. Dia memperluas daya
tampung masjid Nabawi yang dibangun pada zaman Muhammad. Pada
masalah suksesi kepemimpinan, Usman bin Affan tidak meninggalkan pesan.
Dia meninggal terbunuh dalam peristiwa berdarah ketika sedang membaca al
Qur'an. Hal itulah yang memperburuk situasi politik setelah meninggalnya
Usman bin Affan di usia 83 tahun.

Ali bin Abi Thalib

Setelah ​Utsman bin Affan​ meninggal, umat Islam yang tinggal di Madinah bingung siapa yang
akan menggantikan Utsman bin Affan. Kemudian ada usulan untuk
mnengangkat ​Ali bin Abi Thalib​ menjadi pengganti Utsman bin Affan. Usulan
tersebut disetujui oleh mayoritas Umat Islam, kecuali mereka yang pro
Muawiyah bin Abi Sufyan. Pada awalnya, Ali bin abi Thalib menolak tawaran
usulan tersebut dan tidak mau menerima jabatan Khalifah. Dia melihat
situasinya kurang tepat karena banyak terjadi kerusuhan dimana-mana.
Menurutnya situasi ini harus diatasi dan dibereskan terlebih dahulu sebelum
membicarakan masalah kepemimpinan. Namun desakan sangat kuat, akhirnya
Ali bin Abi Thalib menerima tawaran jabatan Khalifah tepat pada tanggal 23
Juni 656 M. Ali bin Abi Thalib menghadapi beberapa kelompok yang
menuntut pengusutan terhadap pembunuhan Usman bin Affan dan menghukum
pelakunya.

Dia menghadapi situasi yang berbeda dengan zaman Abu Bakar dan Umar. Dimana umat Islam
pada masa Abu Bakar dan Umar masih bersatu, mereka memiliki banyak tugas
yang harus dituntaskan seperti perluasan wilayah Islam. selain itu kehidupan
sosialnya masih sangat sederhana dan belum banyak terpengaruh oleh
kekayaan dan kedudukan. Sedangkan zaman Ali bin Abu Thalib wilayahnya
luas dan besar, serta perjuangannya sudah terpengaruh oleh motivasi duniawi.
Ali menghadapi kelompok penentang sangat kuat ketika memberlakukan
kebijakannya pada pemecatan pejabat-pejabat. Hal ini yang dianggap penyebab
munculnya pemberontakan. Beliau menghadapi juga perlawanan dari Zubair
bin Awwam dan Aisyah karena dianggap tidak menghukum pelaku
pembunuhan Utsman bin Affan. Pertentangan keduanya mengakibatkan ​Perang
Jamal​ atau perang unta karena Aisyah menunggang unta dalam peperangan.
Pertentangan Ali dengan Muawiyah mengakibatkan ​Perang Siffin​.

Perang tersebut diakhiri dengan tahkim/arbitrase di Daumatul Jandal pada tahun 34 H. Akibat
peristiwa itu, muncul tiga golongan di kalangan umat Islam, yaitu ​Khawarij​,
Murji'ah​, dan ​Syiah​. Ketiganya golongan yang sangat kuat dan mewarnai
perkembangan pemikiran dalam Islam

2. Jumlah khalifah Khulafaur Rasyidin


3. Gelar khalifah Khulafaur Rasyidin
4. Kepribadian yang patut diteladani dari Khulafaur Rasyidin
5. Peristiwa yang terjadi setelah hari kiamat:
yaumul hisab ( hari perhitungan ), yaumul hasrah ( hari penyesalah), yaumul
thagabun (hr ditampilkannya kesalahan ), yaumul khulud ( kekal di surge),
yaumul tanad (nabi saling panggil memanggil umatnya ) yaumul baats(hari
kebangkitan )
6. Macam-macam akhlak terpuji​:
ta’awun (​Ta'awun adalah tolong menolong dalam hal kebaikan)
, haya ( H​ aya’ atau Malu​,
afwu​ . Afwu atau Pemaaf​,
amanah​ Amanah atau Dapat Dipercaya
, tha’dim ​Ta’dhim atau Menghormati Orang Lain
7. Mukjizat para nabi
8. Fungsi mukjizat yang dimiliki oleh para nabi/rasul
9. Jumlah para nabi
10.Kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah kepada nabi dan rasulnya ​Macam-macam
Kitab yang diturunkan oleh Allah SWT​ - Kitab yang diturunkan oleh Allah SWT ada 4 yakni Taurat, Zabur,
Injil dan Al Qur'an. Sebagai umat Muslim, kita wajib mengimani kitab-kitab tersebut bahwa pernah
diturunkan oleh Allah SWT kepada para nabi dan rasulnya.

1. Kitab Taurat
Kata ​taurat​ berasal dari bahasa Ibrani yang memiliki arti instruksi. Kitab Taurat ini menjadi salah satu
kitab suci yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada ​Nabi Musa as​, sebagai petunjuk dan bimbingan
untuknya serta bagi Bani Israil.

Isi kitab Taurat dikenal dengan ​Ten commandements​ (10 hukum) atau sepuluh firman yang diterima oleh
Nabi Musa as di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh hukum tersebut berisikan asas
keyakinan/akidah dan asas kebaktian/syari'ah, seperti :

1. Hormati dan cintai Allah saja


2. Sebutkan nama Allah dengan hormat
3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke 7 atau hari Sabtu)
4. Hormati ibu dan bapakmu
5. Jangan membunuh
6. Jangan berbuat cabul
7. Jangan mencuri
8. Jangan berdusta
9. Jangan ingin berbuat cabul
10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal
2. Kitab Zabur
Kitab Zabur berasal dari ​zabara-yazburu-zabr yang memiliki arti menulis. Dalam makna yang asli, adalah
kitab yang tertulis. Dalam bahasa Arab biasa dikenal dengan sebutan ​mazmur,​ dan dalam Bahasa Ibrani
disebut dengan ​mizmar,​ yakni nyanyian rohani yang dianggap suci.

Sebagian ulama menyebutnya ​mazmur​ yakni salah satu Kitab suci yang diturunkan sebelum Al Quran
(selain Taurat dan Injil). Zabur ini merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada kaum
Bani Israil melalui utusannya yakni ​Nabi Daud as​.

Kitab Zabur berisikan kumpulan ayat yang dianggap suci. Ada 150 surat dalam Kitab Zabur yang tidak
mengandung hukum namun hanya berisi nasihat, hikmah, pujian dan sanjingan kepada Allah SWT.

Nyanyian rohani dalam garis besar yang disenandungkan oleh Nabi Daud as dalam Kitab Zabur terdiri
atas 5 macam :

1. Nyanyian untuk memuji Tuhan


2. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur
3. Ratapan-ratapan jamaah
4. Ratapan dan doa individu
5. Nyanyian untuk raja

3. Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah SWT kepada ​Nabi Isa as​. Kitab Injil yang asli memuat keterangan benar
dan nyata, yakni perintah Allah SWT agar manusia mengesakanNya dan tidak untuk menyekutukanNya.

Adapula penjelasan bahwa di dalam Kitab Injil ini memuat keterangan bahwa akan ada di akhir zaman,
lahir Nabi terakhir dan penutup para nabi dan rasul yakni Ahmad atau Muhammad SAW.

Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai petunjuk dan cahaya peerang bagi manusia. Kitab Injil
sebagaimana dijelaskan pada Al Qur'an bahwa Isa as untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya
ataupun para pengikutnya.

4. Kitab Al Qur'an
Al Qur'an ini diturunkan oleh Allah SWT kepada ​Nabi Muhammad SAW​ melalui Malaikat Jibril. Al Qur'a
tidak diturunkan sekaligus, akan tetapi secara berangsur-angsur.

Waktu turun Al Qur'an kurang lebih 23 tahun atau tepatnya ​22 tahun, 2 bulan, 22 hari​. Terdiri atas ​30
juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat​ dan 3
​ 25.345 huruf.​
Wahyu pertama adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang diturunkan pada malam 17 Ramadan tahun 610
Masehi di Gua Hira, saat Nabi Muhammad SAW sedang berkhalwat. Dengan diterimanya wahyu yang
pertama ini, Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, yakni manusia pilihan Allah SWT yang diberi
wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Dan mulai pada saat itu, Rasulullah SAW diberikan tugas
oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalahNya kepada ​seluruh umat manusia.​

Al Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW ini menghapus sebagian syariat yang ada
pada kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Dan Al Qur'an menjadi kitab suci terlengkap dan berlaku bagi ​semua umat manusia hingga akhir zaman​.

10. Adab dalam bergaul/ dalam memilih teman


11. Surat An-Nas dan Al-Kafirun lafadz dan arti serta jumlah ayatnya
12. Tajwid hukum bacaan nun matiatau tanwin:
ikhfa,

id​zhar​ ​Jika ​nun mati atau tanwin bertemu​/​menghadap​ salah satu huruf
izhar yaitu ‫ھ‬,‫أ‬,‫غ‬,‫ع‬,‫خ‬,‫ ح‬cara membacanya jelas, dan ​terang​ tidak
diperbolehkan untuk mendengung​.
13. Tajwid hukum nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba iqlab
14. Tajwid hukum bacaan mad thabi’
i
15. Rukun islam dan iman
16. Salat fardhu lima waktu
17. Ilmu waris
18. Salat jenazah: jumlah takbir dan bacaan disetiap takbir
Takbir 1 alfatihah
Takbir 2 shalawat
Takbir 3 doa
Takbir 4 do’a

Uraian
1. Dalil berbuat adil dan jujur
2. Jumlah malaikat yang wajib diketahui dan tugasnya

3. Rukun nikah dan syarat-syarat nikah


4.

5. Definisi tawakal dan ikhtiar


6. Dalil secara khusus pasangan itu disebut laki-laki dan perempuan

Você também pode gostar