Você está na página 1de 12

Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,

ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950


Volume III Nomor 2, Desember 2018

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE UNTUK


MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DI SEKOLAH DASAR

Panji Maulana1
PGSD STKIP SEBELAS APRIL
1
panjistkip@gmail.com
2 MT Hartono Ikhsan

PGSD STKIP SEBELAS APRIL


2
hartono.ikhsan2781@gmail.com

ABSTRACT

The problem in this study was the low learning activities and writing skills of fourth
grade students of Cimanggung Elementary School in Cimanggung District,
Sumedang Regency. This study aims to determine the increase in student learning
activities, teacher teaching activities, and writing essay writing skills of class IV
students using the Think Talk Write model. The instruments used in this study are
observation sheets of student learning activities, teacher activity observation
sheets, and tests. The purpose of this study is to improve the ability to write
essays and student learning activities, describe the steps and processes /
implementation of writing essay learning by applying the model TTW (Think Talk
Write) learning, and describe whether there is an increase in the ability to write
essays by applying the TTW (Think Talk Write) learning model to fourth grade
students of Cimanggung Elementary School in Cimanggung District, Sumedang
Regency. The research method used is PTK (Class Action Research) with the
research design used refers to the model developed by Kemmis and Taggart,
namely a spiral model that begins with: 1) planning (planning); 2) action / action
(acting); 3) observation (observing); and 4) reflection (reflecting). The research
subjects were 30th grade students at SDN Cimanggung, consisting of 15 women
and 15 men. This study was conducted for 2 cycles. The results of the study are,
1) The use of think talk write model can improve student learning activities in
writing description essays, 2) The use of think talk write models can also increase
teacher activities, and 3) Use of think talk write models can also improve student
learning outcomes in writing essay description.

Keywords: think talk models write, write, essays description

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar dan keterampilan
menulis siswa kelas IV SDN Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten
Sumedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas
belajar siswa, aktivitas mengajar guru, dan keterampilan menulis karangan
deskripsi siswa kelas IV dengan menggunakan model Think Talk Write. Adapun
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas
belajar siswa, lembar observasi aktivitas guru, dan tes .Tujuan penelitian ini yaitu
untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan dan aktivitas belajar siswa,

146
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume III Nomor 2, Desember 2018

mendeskripsikan langkah-langkah dan proses/pelaksanaan pembelajaran menulis


karangan dengan menerapkan model pembelajaran TTW (Think Talk Write), dan
mendeskripsikan ada tidaknya peningkatan kemampuan menulis karangan
dengan menerapkan model pembelajaran TTW (Think Talk Write) pada siswa
kelas IV SDN Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.
Metode penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
dengan desain penelitian yang digunakan mengacu kepada model yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, yaitu model spiral yang dimulai dengan
: 1) perencanaan (planning); 2) aksi/tindakan (acting); 3) observasi (observing);
dan 4) refleksi (reflecting). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN
Cimanggung yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 15 orang perempuan dan 15
orang laki-laki. Penelitian ini dilakukan selama 2 siklus. Hasil penelitian yaitu, 1)
Penggunaan model think talk write dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
dalam menulis karangan deskripsi, 2) Penggunaan model think talk write juga
dapat meningkatkan aktivitas guru, dan 3) Penggunaan model think talk write juga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi.

Kata Kunci: model think talk write, menulis, karangan deskripsi

A. PENDAHULUAN pada kegiatan kelompok siswa


Berdasarkan hasil observasi cenderung mengerjakan secara
awal yang penulis lakukan di SDN individual sehingga tidak terbentuk
Cimanggung Sumedang, terdapat partisipasi dalam suatu kelompok,
beberapa permasalahan dalam kurangnya media pendukung dalam
pembelajaran bahasa Indonesia proses pembelajaran, serta guru
khususnya dalam menulis karangan kurang menggunakan model-model
deskripsi. Masalah tersebut adalah pembelajaran yang bervariasi
penggunakan metode pembelajaran sehingga siswa kurang aktif dan
yang kurang variatif, siswa kurang merasa bosan. Hal ini berdampak
antusias dalam pembelajaran, minat pada hasil belajar siswa.
siswa dalam menulis kurang, dan Untuk mengatasi masalah
kurangnya fasilitas yang memadai tersebut guru harus mampu
untuk menunjang pembelajaran menciptakan suasana pembelajaran
sehingga proses belajar mengajar yang menyenangkan. Hal ini
kurang optimal. Siswa kurang disebabkan karena kegiatan
antusias dalam pembelajaran, siswa pembelajaran yang menyenangkan
belum mampu menuangkan dapat tercipta apabila guru
gagasan, pendapat, maupun idenya menggunakan model pembelajaran
ke dalam bentuk tulisan. Kemudian yang bervariasi dan media

147
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume III Nomor 2, Desember 2018

pembelajaran yang sesuai dengan siswa menjadi lebih kritis: (2) semua
materi bahasa Indonesia yang akan siswa lebih aktif dalam proses
diajarkan disesuikan dengan pembelajaran; dan (3) siswa lebih
karakteristik siswanya. Oleh karena paham terhadap materi yang
itu, pembelajaran akan menjadi lebih dipelajari.
bermakna dan tujuan pembelajaran Kegiatan menulis karangan
bahasa Indonesia dapat tercapai. deskripsi dengan think talk write akan
Berdasarkan data pencapaian hasil lebih optimal apabila ditunjang
belajar yang diperoleh dari nilai dengan media pembelajaran. Peneliti
ulangan harian tentang keterampilan memilih media visual untuk
menulis karangan deskripsi pada menunjang pembelajaran dengan
mata pelajaran bahasa Indonesia model thik talk write. Media visual
yang belum mencapai KKM. merupakan semua alat peraga yang
Berdasarkan diskusi bersama digunakan dalam proses belajar yang
kolaborator serta berlandaskan pada bisa dinikmati lewat panca-indera
teori konstruktivisme, didalam mata oleh Daryanto (1993:27).
memecahkan masalah tersebut Kelebihan media visual yaitu: (1)
peneliti dan kolaborator menetapkan lebih menarik karena ada gambar,
alternatif dengan menerapkan model sehingga memberikan pengalaman
think talk write dengan media visual. nyata untuk siswa; (2) lebih mudah
Model think talk write merupakan mengingat dengan visual peta
model pembelajaran didasarkan konsep, maid mapping dan
pada pemahaman bahwa belajar singkatan; (3) media visual dapat
adalah sebuah perilaku sosial. Dalam memperlancar dengan pemahaman
model pembelajaran ini, siswa (misalnya melalui elaborasi struktur
didorong untuk berpikir, berbicara, dan organisasi) dan memperkuat
dan menuliskan berkenaan dengan ingatan siswa; dan (4) visual dapat
suatu topik. Metode ini merupakan pula menumbuhkan minat siswa dan
metode yang dapat melatih dapat memberikan hubungan antara
kemampuan berpikir dan menulis isi materi pelajaran dengan dunia
siswa. Model think talk write dalam nyata.
pembelajaran menulis karangan
deskripsi memiliki kelebihan yaitu: (1)

148
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume III Nomor 2, Desember 2018

B. LANDASAN TEORI materi atau wawasan mereka untuk


1. Model Think Talk Write mempelajari topik yang diberikan
Think Talk Write (TTW) dan ditugaskan serta kemudian
merupakan model pembelajaran mengungkapkannya melalui tulisan.
yang dikembangkan oleh Huinker Dalam teknik ini guru
dan Laughlin. Model pembelajaran memperlihatkan skemata atau latar
think talk write (TTW) didasarkan belakang pengalaman siswa dan
pada pemahaman bahwa belajar membantu siswa mengaktifkan
adalah sebuah perilaku sosial. skemata ini agar bahan pelajaran
Dalam model pembelajaran ini, siswa menjadi menarik dan lebih
didorong untuk berpikir, berbicara, bermakna. Selain itu, siswa
dan kemudian menuliskan berkenaan bekerjasama dengan sesama siswa
dengan suatu topik. Metode ini dalam suasana gotong royong dan
merupakan metode yang dapat mempunyai banyak kesempatan
melatih kemampuan berpikir dan untuk mengolah informasi dan
menulis siswa. mampu meningkatkan keterampilan
Model pembelajaran think talk berkomunikasi.
write didesain untuk meningkatkan Model pembelajaran think talk
rasa tanggung jawab siswa write dimulai dengan berpikir melalui
terhadap pembelajarannya sendiri bahan bacaan (menyimak,
dan juga pembelajaran orang lain. mengkritisi, dan alternatif solusi),
Siswa tidak hanya mempelajari hasil bacaannya dikomunikasikan
materi yang diberikan tetapi mereka dengan presentasi, diskusi dan
juga harus siap membagi ide dan kemudian buat laporan hasil
mengajarkan materi tersebut pada presentasi. Pembelajaran TTW ini
anggota kelompoknya. merupakan suatu tipe pembelajaran
Para anggota kelompok diminta kooperatif yang terdiri dari beberapa
membaca, membuat catatan kecil, anggota dalam satu kelompok yang
menjelaskan, mendengarkan, dan bertanggungjawab atas penguasaan
membagi ide bersama teman atau bagian materi belajar dan mampu
menukarkan informasi apa yang mengajarkan materi tersebut kepada
telah ia pelajari sehingga saling anggota dalam kelompoknya secara
melengkapi dalam penguasaan heterogen dan bekerja sama saling

149
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume III Nomor 2, Desember 2018

ketergantungan yang positif dan keterampilan berbahasa yang paling


bertanggung jawab atas ketuntasan akhir dikuasai oleh pembelajar
bagian materi pelajaran yang harus setelah kemampuan mendengarkan,
dipelajari dan menyampaikan materi berbicara, dan membaca.
kepada anggota kelompoknya Berdasarkan pengertian di atas,
sehingga didesain untuk dapat disimpulkan bahwa menulis
meningkatkan rasa tanggungjawab merupakan kemampuan didalam
siswa terhadap pembelajarannnya mengeluarkan gagasan/ide secara
sendiri dan juga pembelajaran orang komunikasi tidak langsung yang
lain. Siswa tidak hanya mempelajari bertujuan untuk memberitahu kepada
materi yang diberikan, tetapi harus seseorang.
siap memberikan dan mengajarkan 3. Aktivitas Belajar Siswa
materi tersebut pada anggota Perilaku siswa dalam
kelompoknya. pembelajaran diartikan sebagai
2. Keterampilan Menulis aktivitas siswa. Aktivitas siswa
Menulis merupakan salah satu dalam pembelajaran merupakan
keterampilan berbahasa yang segala kegiatan yang dilakukan
dipergunakan dalam komunikasi siswa dalam proses interaksi (guru
secara tidak langsung. Keterampilan dan siswa) pada pembelajaran untuk
menulis tidak didapatkan secara memperoleh perubahan tingkah laku.
alamiah, tetapi harus melalui proses Aktivitas siswa dalam pembelajaran
belajar dan berlatih. (Doyin dan sangat penting, sebab dengan
Wagiran, 2009:12). Sedangkan adanya aktivitas siswa dalam proses
Tarigan (1986:15) menyatakan pembelajaran terciptalah situasi
bahwa menulis adalah kegiatan belajar aktif (Depdiknas, 2006:31).
menuangkan ide/gagasan dengan Dierich (dalam Sardiman,
menggunakan bahasa tulis sebagai 2011:101) menyimpulkan terdapat
media penyampai kepada pembaca. 177 kegiatan peserta didik yang
Selain itu, menulis juga dikemukakan meliputi aktivitas jasmani dan
oleh Iskandarwassid (2008:248) aktivitas jiwa, antara lain sebagai
yang menyatakan bahwa aktivitas berikut.
menulis merupakan suatu bentuk 1. Visual activities meliputi kegiatan
manifestasi kemampuan dan membaca,memperhatikan gambar,

150
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume III Nomor 2, Desember 2018

demonstrasi, percobaan, dan Jadi, aktivitas belajar siswa


pekerjaan orang lain. adalah segala kegiatan yang
2. Oral activities, yaitu meliputi dilakukan oleh siswa yang dapat
kegiatan menyatakan,kegiatan menunjang keterampilan menulis
merumuskan, bertanya, memberi siswa pada pembelajaran bahasa
saran, mengelurkan pendapat, Indonesia melalui model think talk
mengadakan interview, diskusi, write.
dan interupsi.
3. Listening activities, meliputi C. METODE PENELITIAN
kegiatan mendengarkan uraian, Metode yang digunakan dalam
percakapan, diskusi, musik, dan penelitian ini adalah penelitian
pidato. tindakan kelas (classroom action
4. Writing activities, meliputi menulis research) yaitu suatu bentuk
cerita, karangan, laporan, tes penelitian yang dilakukan oleh guru di
angkat, dan menyalin. kelasnya sendiri secara kolaboratif
5. Drawing activities meliputi dan partisipatif dengan tujuan untuk
menggambar, membuat grafik, memperbaiki kinerjanya sebagai guru
peta, diagram, dan pola. sehingga prestasi belajar siswa dapat
6. Motor activities meliputi kegiatan meningkat. Dengan kata lain,
melakukan percobaan, membuat penelitian tindakan kelas bertujuan
konstruksi, model, mereparasi, untuk memecahkan masalah-
bermain, kegiatan berkebun, dan masalah setempat suatu sekolah
memelihara binatang. atau lebih khusus lagi pada
7. Mental activities meliputi kegiatan pembelajaran tertentu dan di suatu
menganggap, kegiatan mengingat, kelas tertentu dengan menggunakan
memecahkan suatu masalah, metode ilmiah.
menganalisa, melihat hubungan, Menurut Arikunto (2006: 20),
mengambil keputusan. “Penelitian tindakan kelas tidak
8. Emotional activies, meliputi pernah merupakan kegiatan tunggal,
menaruh minat, merasa bosan, tetapi harus berupa rangkaian
gembira, bersemangat, bergairah, kegiatan yang akan kembali ke asal
berani, tenang, dan gugup. sehingga membentuk suatu siklus”.
Oleh sebab itu model penelitian

151
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume III Nomor 2, Desember 2018

tindakan kelas yang digunakan dalam Untuk menunjang kelancaran


penelitian ini adalah model penelitian proses pembelajaran di kelas, dalam
yang dikembangkan oleh Kemmis penelitian ini peneliti menggunakan
dan Mc. Taggart yaitu model prinsip-prinsip penelitian tindakan
penelitian yang menggunakan sistem kelas yaitu: (a) tidak mengganggu
spiral refleksi yang terdiri dari komitmen mengajar, (b) pelaksanaan
beberapa siklus. Tiap siklus dimulai penelitian tidak mengubah jadwal
dari rencana (planning), kemudian yang sudah ada sebelumnya di
tindakan (acting), dilanjutkan dengan sekolah, (c) metode pemecahan
observasi (observing) dari tindakan masalah reliabel karena pendekatan
yang telah dilakukan, dan yang yang digunakan merupakan
terakhir adalah refleksi (reflecting). pendekatan yang pernah digunakan
Setiap tahapan tersebut berfungsi oleh peneliti lain sebelumnya, (d)
saling menguraikan karena pada permasalahan diangkat dengan
masing-masing tahapan meliputi berorientasi pemecahan masalah
proses penyempurnaan yang harus guru dalam tugas keseharian.
dilaksanakan secara terus menerus Dengan menerapkan prinsip-prinsip
sehingga mendapatkan hasil yang tersebut diharapkan penelitian ini
diinginkan. Adapun dalam penelitian dapat berjalan dengan lancar dan
ini, peneliti akan melaksanakan tiga menghasilkan perbaikan proses
siklus yang mencakup satu pokok pembelajaran sebelumnya.
bahasan utuh dalam mata pelajaran Setting Penelitian
Bahasa Indonsia kelas IV SDN Prosedur yang ditempuh dalam
Cimanggung Kabupaten Sumedang. melakukan penelitian ini adalah
Secara skematis, siklus pembelajaran sebagai berikut:
yang peneliti laksanakan dalam 1. Orientasi Lapangan (penelitian
penelitian tindakan kelas ini adalah awal)
seperti pada bagan berikut. a. Observasi dan evaluasi kegiatan
pembelajaran untuk memperoleh
informasi mengenai pelaksanaan
pembelajaran Bahasa Indonesia
selama ini.

152
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume III Nomor 2, Desember 2018

b. Wawancara dengan pihak sekolah. 3. Tahap Pelaksanaan


Dilakukan untuk memperoleh a. Melaksanakan pembelajaran
informasi tentang gambaran dengan menggunakan pendekatan
pelaksanaan pembelajaran dan kontekstual komponen pemodelan
kendala yang dihadapi dalam b. Melakukan tes formatif pada akhir
pembelajaran Bahasa Indonesia. pembelajaran setiap siklus. Untuk
c. Mengidentifikasi masalah-masalah mendapatkan data prestasi belajar
pembelajaran yang terdapat di yang didapat siswa dalam
sekolah tempat penelitian. pembelajaran dalam setiap siklus
2. Tahap Persiapan yang terdiri dari beberapa kali
a. Menetapkan pokok bahasan yang pertemuan maka dilakukan tes
akan dipergunakan dalam formatif.
penelitian. Hal ini dilakukan untuk c. Melakukan tes subsumatif setelah
mempermudah peneliti dalam semua siklus berakhir. Untuk
dalam menyusun instrumen melengkapi data prestasi belajar
penelitian. yang diperoleh siswa hasil tes
b. Merancang dan menyusun suatu formatif maka di akhir semua siklus
rencana kegiatan pelaksanaan diadakan tes subsumatif yang
pembelajaran yang akan dilakukan materi soalnya berasal dari semua
sehingga proses pembelajaran materi pelajaran yang telah
dapat lebih terarah untuk diberikan pada semua proses
mencapai tujuan pembelajaran. pembelajaran pada semua siklus.
c. Menyusun instrumen penelitian. d. Melakukan wawancara dengan
Instrumen penelitian berfungsi siswa mengenai pembelajaran
untuk merekam semua data-data berbasis masalah terstruktur.
yang dibutuhkan sehingga Wawancara dilakukan kepada
instrumen penelitian harus disusun perwakilan dari setiap kelompok
secara baik. siswa.
d. Konsultasi instrumen kepada 4. Analisis dan refleksi
dosen pembimbing, dilakukan agar Data yang diperoleh dianalisis
instrumen yang dibuat memiliki sesegera mungkin berdasarkan
kualitas yang baik. kriteria-kriteria yang telah
e. Merevisi instrumen jika diperlukan ditetapkan. Setelah dianalisis

153
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume III Nomor 2, Desember 2018

kemudian direfleksikan sebagai melibatkan nara sumber dalam


bahan evaluasi dan koreksi untuk mengungkapkan idea tau
memperbaiki siklus berikutnya pendapat yang disampaikan
5. Membuat kesimpulan hasil secara lisan/ tulisan dalam bentuk
penelitian. angket mengenai proses
Subjek Penelitian pembelajaran yang berlangsung di
Penelitian dilakukan pada siswa kelas.
kelas IV SDN Cimanggung
Kecamatan Cimanggung Kabupaten D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sumedang yang berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil analisis data,
Terdiri dari 15 laki-laki dan 15 pembahasan hasil penelitian, dan
perempuan. temuan-temuan penulis di lapangan
Teknik Pengumpulan Data diperoleh informasi sebagai berikut.
Metode pengumpulan data 1. Penggunaan model think talk write
menggunakan beberapa instrumen dapat meningkatkan aktivitas
yaitu sebagai berikut. belajar siswa dalam menulis
1. Tes karangan deskripsi. Berdasarkan
Tes digunakan untuk memperoleh hasil observasi pada siklus I
data tentang hasil belajar siswa jumlah skor aktivitas belajar siswa
dalam penerapan model mencapai 29 dengan rata-rata 72,5
pembelajaran TTW dalam (baik). Meningkat pada siklus II
pembelajaran menulis karangan menjadi 37 dengan rata-rata 92,5
deskripsi. (sangat baik). Penggunaan model
2. Observasi think talk write dengan baik dan
Observasi digunakan untuk benar terbukti dapat meningkatkan
meperoleh data tentang aktivitas aktivitas belajar siswa dalam
guru dan siswa dalam pembelajaran menulis karangan
pelaksanaan model pembelajaran deskripsi.
TTW dalam pembelajaran menulis 100
80
karangan deskripsi.
60
3. Wawancara
40 Series 1
Wawancara dilakukan untuk 20
mengumpulkan data dengan 0
siklus 1 siklus 2
154
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume III Nomor 2, Desember 2018

2. Penggunaan model think talk write E. KESIMPULAN


juga dapat meningkatkan aktivitas Berdasarkan hasil temuan
guru. Berdasarkan hasil observasi penelitian, didapatkan informasi
pada siklus I jumlah skor aktivitas bahwa 1) Penggunaan model think
guru mencapai 27 dengan rata- talk write dapat meningkatkan
rata 67,5 (baik). Meningkat pada aktivitas belajar siswa dalam menulis
siklus II menjadi 37 dengan rata- karangan deskripsi, 2) Penggunaan
rata 92,5 (sangat baik). model think talk write juga dapat
100 meningkatkan aktivitas guru, dan 3)
80 Penggunaan model think talk write
60
juga dapat meningkatkan hasil belajar
40 Series 1
siswa dalam menulis karangan
20
0 deskripsi.
siklus 1 siklus 2 Ssaran yang dapat penulis
3. Penggunaan model think talk write sampaikan sebagai berikut:
juga dapat meningkatkan hasil 1. Bagi Siswa
belajar siswa dalam menulis a. Siswa harus mengikuti intruksi
karangan deskripsi. Pada siklus I guru dalam setiap tahapan
nilai rata-rata siswa mencapai 75 pembelajaran menulis karangan
dengan ketuntasan 80% (24 deskripsi dengan menggunakan
orang). Meningkat pada siklus II model think talk write.
menjadi 78 dengan ketuntasan b. Siswa menjadi lebih aktif dalam
93% (28 orang). mengemukakan ide, pendapat,

79
dan memberikan tanggapan.
78 Alangkah baiknya ide, pendapat,
77
76 dan tanggapan tersebut
75 Series 1
74 disampaiakan secara logis dan
73
siklus siklus tidak menyinggung kelompok lain,
1 2
2. Bagi Guru
a. Guru harus berusaha
mengelompokan siswa dengan
kemampuan yang merata, supaya

155
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume III Nomor 2, Desember 2018

kegiatan pembelajaran terutama dan kemampuan guru dalam


diskusi berjalan interaktif. memfasilitasi proses belajar
b. Guru harus memberikan menulis menjadi meningkat.
penjelasan kepada siswa c. Model think talk write merupakan
mengenai langkah-langkah salah satu model pembelajaran
penggunaan model think talk write, menulis yang berdasarkan PTK
agar pembelajaran berjalan lancar terbukti dapat meningkatkan
dan siswa tidak kebingungan. keterampilan siswa dalam menulis
c. Dalam kegiatan diskusi, guru karangan deskripsi. Alangkah
berperan sebagai fasilitator. Guru lebih baiknya jika kepala sekolah
harus memberikan bimbingan dan guru kelas berkenan untuk
secara maksimal kepada kelompok mengembangkan serta
siswa yang mengalami kesulitan. melaksanakan PTK ini untuk
d. Untuk memaksimalkan medapatkan kualitas pembelajaran
penggunaan model think talk write, yang lebih baik dan optimal.
guru perlu menambah buku
sumber/ referensi. DAFTAR PUSTAKA
3. Bagi Sekolah Anitah, S,dkk. 2009. Strategi

a. Pembelajaran menulis karangan Pembelajaran di SD. Jakarta:

deskripsi di SDN Cimanggung Universitas Terbuka.

Kabupaten Sumedang perlu Anni, C, T. (2007). Psikologi Belajar.

dikembangkan dan dilaksanakan Semarang: Unnes Press.

bukan hanya di kelas IV saja, Arifin, T. 2010. Cermat Berbahasa

tetapi juga di kelas lainnya agar Indonesia. Jakarta: Akademika

kemampuan siswa menjadi Pressindo.

meningkat. Arsyad, A. 2011. Media

b. Pembelajaran menulis karangan pembelajaran. Jakarta: PT. Raja

merupakan salah satu cara Grafindo Persada.

meningkatkan keterampilan Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian

menulis. Untuk itu, perlu suatu pendekatan praktik.

dikembangkan alternatif-alternatif Jakarta: Rineka Cipta.

lain sehinngga kemampuan siswa


dalam menulis semakin meningkat

156
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume III Nomor 2, Desember 2018

Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Sardiman, A, M. 2011. Interaksi Dan


Kelas untuk Guru SD,SLB,TK. Motivasi Belajar Dan Mengajar.
Bandung:Yrama Widya. Jakarta: Raja Grafindo
Depdiknas. 2007 . Kajian kebijakan Persada.
Kurikulum Mata Pelajaran Sufanti. 2010. Strategi Pengajaran
Bahasa. Jakarta: Badan Bahasa Dan Sastra
Penelitian dan Pengembangan Indonesia. Surakarta: Yuma
Depdiknas. Pustaka.
DePorter, B dan Hernacki, M. Suparno, Y. 2010. Keterampilan
(2012). Quantum Learning Dasar Menulis. Jakarta:
Membiasakan Belajar Nyaman Universitas Terbuka.
dan Menyenangkan.
Penerjemah Alwaliyah
Abdurrachman. Bandung:
Kaifa.
Doyin, W. 2011. Bahasa Indonesia.
Semarang: Unniversitas Negeri
Semarang.
Dwihatmi, E, A. 2013. Peningkatan
Keterampilan Menulis
Karangan Deskripsi dengan
menggunakan Model Think
Talk Write. Semarang:
Publikasi Unnes.
Febri, E. 2011. Asesmen dan
evaluasi. Yogyakarta: Aditya
Media Publishing
Iskandarwassid, S. 2008. Strategi
pembelajaran bahasa.
Bandung: Rosda.
Rosdiana,Y. 2008. Bahasa dan
Sastra Indonesia di SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.

157

Você também pode gostar