Você está na página 1de 4

NAMA : NIRWANA

NIM : R011181025

KELAS : RA

PENYAKIT RHEUMATOID ATHRITIS (REMATIK)


Usia

Penyakit rematik dapat terjadi pada usia berapapun, namun lebih sering terjadi pada usia 40
sampai 60 tahun. Tidak semua jenis rematik dipengaruhi oleh proses penuaan. Ada juga
rematik yang menyernag anak-anak dan usia muda. Jenis rematik yang diduga dipengaruhi
oleh proses degeneratif atau penuaan adalah osteoartritis atau pengepuran karena lebih
banyak menyerang usia diatas 50 tahun.

Jenis kelamin

Dibanding pria, penderita rematik lebih banyak yang berjenis kelamin wanita. Wanita lebih
rawan terkena rematik dibandingkan dengan pria. Wanita berisiko 2-3 kali lebih tinggi
dibanding pria. Dari sini, para ahli menyimpulkan kalau kadar hormon perempuan turut
meningkatkan risiko rematik. Contohnya, beberapa wanita mengalami gejala rematik yang
meningkat tajam saat sedang hamil. Gejala ini bisa jadi surut saat hamil, tapi bertambah parah
setelah melahirkan. Selain itu, kondisi lain yang memicu naiknya kadar hormon pada wanita
seperti menyusui atau menggunakan alat kontrol kehamilan hormonal juga bisa memperbesar
kemungkinan rematik.

Faktor-faktor Genetik

Resiko seseorang terkena rematik cenderung lebih besar bila ada anggota keluarganya yang
juga menderita penyakit serupa. Seseorang yang memiliki HLA (Human Leucocyte Antigen)
dalam tubuhnya memilki resiko 5 kali lebih besar terkena rematik dibanding yang tidak
punya. Tetapi, mereka yang sel tubuhnya mengandung HLA belum tentu pasti terkena
rematik karena antigen ini hanya meningkatkan risikonya saja. Selain HLA, ada pula gen lain
yang diduga memiliki kaitan erat dengan remati yaitu :

a. PTPN22 : para ahli menduga gen ini berperan dalam pengembangan rematik
b. STAT4 : gen inilah yang menangani pengaktifan dan regulasi sistem imun
c. TRAF1 dan C5 : pakar mengasosiasikan gen ini dengan radang kronis

Menurut NIH(National Institute of Health), butuh lebih dari 1 gen untuk menentukan apakah
seseorang akan terkena rematik atau tidak. Gen yang dimaksud juga akan menentukan apakah
rematiknya parah atau tidak.
Bentuk Anatomis Tubuh

Orang yang memilki berat badan berlebih (obesitas) lebih rentan rentan terkena berbagai
macam penyakit, salah satunya rematik. Sendi seperti lutut dan pinggul bekerja untuk
menopang berat badan. Sendi dibagian ini akan merasakan tekanan yang lebih besar ketika
seseorang beraktivitas.

Kebiasaan Hidup

 Jarang berolahraga membuat otot-otot di sekitar sendi menjadi lembek. Keadaan ini
membuat jarak di antara sendi merapat, sehingga terjadi gesekan antara dua tulang.
 Asap rokok bisa langsung mempengaruhi tingkat keparahan rematik serta efektif-
tidaknya perawatan yang dijalani. Hasil studi dari Arthritis Research and Therapy
menemukan kalau sedikit saja asap rokok bisa meningkatkan risiko rematik. Hasil
studi ini juga menunjukkan kalau merokok setiap hari bisa membuat perempuan
berisiko 2 kali lebih besar terkena rematik. Dan kemungkinan terkena rematik juga
menurun setelah berhenti merokok. Namun setelah 15 tahun berlalu, risiko mantan
perokok untuk terkena rematik masih lebih besar dibanding mereka yang tidak pernah
merokok. Para ahli berpendapat kalau rokok menyebabkan fungsi imun menjadi cacat.
Dan seperti yang disebutkan sebelumnya, rokok bisa membuat rematik semakin parah
dengan cepat, sekaligus mengganggu keefektifan perawatan yang dijalani. Kalau
gangguan rematik menuntut seseorang sampai menjalani prosedur bedah, maka rokok
bisa meningkatkan risiko komplikasi. Lain halnya dengan mereka yang tidak
merokok, usai operasi, kondisinya biasanya jauh lebih baik. Karena itu, jangan
merokok atau berhentilah agar risiko terkena rematik berkurang.
 Pekerjaan
Sikap badan yang salah dalam melakukan pekerjaan sehari-hari memudahkan
timbulnya penyakit nonartikular. Mengangkat beban berat dari lantai dengan badan
membungkuk, dapat mengakibatkan sakit pinggang.

Faktor Nutrisi

Tidak semua jenis remati dipengaruhi oleh makanan. Rematik gout atau asam urat merupakan
satu-satunya jenis rematik yang serangannya sangat dipengaruhi oleh pola makan.
Mengonsumsi makanan yang banya mengandung purin dapat meningkatkan kadar asam urat,
yang menyeabkan terjadinya pengkristalissian dalam sendi. Pada osteoporosis, salah satunya
dipengaruhi oleh defisiensi kalsium akibat makanan rendah kalsium dan vitamin D dalam
waktu yang lama.

a. Makanan olahan dan makanan yang digoreng


Makanan olahan serta digoreng dapat menjadi penyebab penyakit rematik karena
meningkatkan terjadinya radang yang merupakan tanda-tanda penyakit rematik.
b. Makanan yang dimasak dengan temperatur tinggi
Masakan yang merupakan hasil dari memasak dengan temperature tinggi seperti
makanan panggang — panggangan dapat juga menjadi penyebab penyakit rematik.
Hal ini karena pada saat makanan dipanaskan, di panggang, atau digoreng dihasilkan
sebuah racun yang disebut dengan nama AGE. AGE merusak protein tertentu dalam
tubuh, dan untuk mengatasinya tubuh secara otomatis memproduksi zat bernama
sitokin yang dapat menyampaikan radang.
c. Gula dan karbohidrat olahan
Mengkonsumsi gula yang berlebih dapat juga menghasilkan AGE yang telah
disebutkan pada jenis makanan sebelumnya. Kurangi makan makanan manis seperti
permen, kue berbahan tepung terigu dan makanan - makanan olahan untuk mengurangi
rasa sakit akibat rematik.

Faktor Kimia

 Dalam minuman beralkohol, terkandung zat purin yang tinggi sehingga jika
dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan pnyakit rematik.
 Kandungan bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok yang dihirup akan
menyebabkan peradangan dalam tubuh yang memicu gejala rematik.
 Obat rematik harus dikonsumsi dalam jangka panjang karena akan berdampak pada
tubuh. Misalnya, merusak ginjal, liver, menekan sumsum tulang dan sebgainya.

Faktor Biologi

Peradangan sendi kronis pada rematik disebabkan oleh gangguan autoimun pada rheumatoid
athritis yang penyebab utamanya diduga karena faktor autoimunitas (reaksi kekbalan karena
proses dalam tubuh sendiri). Secara umum, ada sejumlah gejala rematik seperi
pembengkakan, kemerahan, nyeri dilutut, siku, pergelngan, maupun dibagian sendi-sendi
lain, gangguan di otot dan tendon. Rematik awal cenderung mepenfaruhi sendi kecil terlebih
dahulu terutama sendi yang menempelkan jari ke tangan dan jari kaki ke kaki. Ketika
penyakit berkembang, gejala rematik sering menyebar ke pergelangan tangan, lutut,
pergelangan kaki, siku, pinggul dan bahu. Rematik dapat mempengaruhi banyak struktur
lainnya termasuk kulit, mata, paru-paru, jantung, ginjal, kelenjar ludah, jaringa saraf, sum-
sum tulang, serta pembuluh darah.

Faktor Fisik

 Terlalu banyak waktu untuk istirahat akan membuat pengidap rematik merasa sakit,
kelelahan, dan kekakuan semakin buruk.
 Orang yang terkena penyakit rematik sebaiknya hidari mandi malam hari sebab
kapsul pada sendi menjadi menkerut sehingga sendi semakin terasa nyeri.
Environment (Lingkungan)

Kondisi lingkungan yang tidak sehat dapat mempengaruhi rematik. Pencemaran lingkungan
yang mengandung radikal bebas, seperti logam berat dan zat aditif dalam makanan dapat
masuk kedalam tubuh sebagai racun dalam darah. Jika darah dibebani oleh sisa buangan atau
racun maka kandungan oksigen dan unsur nutrisi menjadi kecil. Akibatnya, perbaikan
jaringan tidak efisien. Racun darah tersebut dapat memperburuk kerusakan jaringan tubuh
dan menimbulkan gejala athritis.

Para ahli menduga sumber polusi seperti asap rokok, udara kotor, insektisida, serta paparan
zat tertentu dari udara seperti silika dan asbes juga bisa meningkatkan kemungkinan
seseorang terkena rematik.

Você também pode gostar

  • Forensik Syok Anafilaktik Gabung
    Forensik Syok Anafilaktik Gabung
    Documento12 páginas
    Forensik Syok Anafilaktik Gabung
    Nhurul Cyank RioRise
    Ainda não há avaliações
  • LAPSUS KELOMPOK 5 TERBARU Lagi
    LAPSUS KELOMPOK 5 TERBARU Lagi
    Documento35 páginas
    LAPSUS KELOMPOK 5 TERBARU Lagi
    Nhurul Cyank RioRise
    Ainda não há avaliações
  • R-Mekanisme Kerja Haloperidol-Nurul Amalia
    R-Mekanisme Kerja Haloperidol-Nurul Amalia
    Documento16 páginas
    R-Mekanisme Kerja Haloperidol-Nurul Amalia
    Nhurul Cyank RioRise
    Ainda não há avaliações
  • Lapsus Kelompok 5 Terbaru Lagi
    Lapsus Kelompok 5 Terbaru Lagi
    Documento7 páginas
    Lapsus Kelompok 5 Terbaru Lagi
    Nhurul Cyank RioRise
    Ainda não há avaliações
  • Diklat
    Diklat
    Documento5 páginas
    Diklat
    Nhurul Cyank RioRise
    Ainda não há avaliações
  • Lapsus Kelompok 5 Terbaru
    Lapsus Kelompok 5 Terbaru
    Documento37 páginas
    Lapsus Kelompok 5 Terbaru
    Nhurul Cyank RioRise
    Ainda não há avaliações
  • Bab 1
    Bab 1
    Documento44 páginas
    Bab 1
    Nhurul Cyank RioRise
    Ainda não há avaliações
  • Amande Men
    Amande Men
    Documento4 páginas
    Amande Men
    Nhurul Cyank RioRise
    Ainda não há avaliações
  • Contoh Lapsus
    Contoh Lapsus
    Documento24 páginas
    Contoh Lapsus
    Dewy Shinta Pagala
    Ainda não há avaliações
  • Halaman Awal
    Halaman Awal
    Documento11 páginas
    Halaman Awal
    UmairohSetengahTiga
    Ainda não há avaliações
  • Seputar A D H D Bu Erma
    Seputar A D H D Bu Erma
    Documento23 páginas
    Seputar A D H D Bu Erma
    Wawan Wae
    Ainda não há avaliações
  • 02 Ffy Faringitis Akut
    02 Ffy Faringitis Akut
    Documento6 páginas
    02 Ffy Faringitis Akut
    melati
    Ainda não há avaliações
  • Absen 11 Feb
    Absen 11 Feb
    Documento8 páginas
    Absen 11 Feb
    Nhurul Cyank RioRise
    Ainda não há avaliações
  • Absen 11 Feb
    Absen 11 Feb
    Documento7 páginas
    Absen 11 Feb
    Nhurul Cyank RioRise
    Ainda não há avaliações
  • Guys
    Guys
    Documento4 páginas
    Guys
    Nhurul Cyank RioRise
    Ainda não há avaliações