Você está na página 1de 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN TYPOID

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien
Nama : Tn.A
No.RM : 001076
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pendidikan : S1
Alamat : Jl. Veteran, Roban, Singkawang Tengah
Pekerjaan : Guru
Tanggal Masuk : 17 Desember 2018
Tanggal Pengkajian : 17 Desember 2018
Diagnosa Medis : Typoid
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. B
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan Pasien : Istri
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh demam selama 6 hari
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien masuk Rumah Sakit dengan keluhan badan terasa panas,
pusing, mual dan muntah, panas tubuh 39, 5 0 C.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit maag (gastritis)
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit turunan seperti
Diabetes Mellitus, Hipertensi dan Asma
3. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan X : Meninggal

: Pasien

4. Data Biologis
a. Pola nutrisi
Pasien mengatakan nafsu makan menurun, pasien makan 3 kali sehari
dan tidak menghabiskan porsi makanannya, dengan menu yang
disediakan di rumah sakit. Berat badan pasien sebelumnya 54 kg dan
berat badan sekarang 52 kg. Pasien mengatakan minum ± 700 cc
perhari.
b. Pola eliminasi
Pasien BAK ± 5-6 kali/ hari dengan karakteristik warna kuning. Pasien
mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi padat
c. Pola istirahat/tidur
Pasien tidur malam ± 6-7 jam, tidur siang ± 1 jam.
d. Pola hygiene
Pasien mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, dan cuci rambut 2
hari sekali
5. Pola Aktifitas
Aktivitas pasien dapat dilakukan secara mandiri
No Aktivitas 0 1 2 3 4
1. Mandi 
2. Berpakaian 
3. Eliminasi 
4. Mobilisasi di tempat tidur 
5. Pindah 
6. Makan dan minum 

Keterangan :
0 = mandiri
1 = dibantu sebagian
2 = perlu bantuan orang lain
3 = perlu bantuan orang lain dan alat
4 = tergantung orang lain tidak mandiri

6. Data Sosial
a. Hubungan dengan keluarga
Hubungan pasien dengan keluarga sangat baik, istri dan anak pasien
selalu menemani pasien saat di rumah sakit.
b. Hubungan dengan pasien sekitar
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan pasien sekitar

7. Data Psikologis
a. Status emosi
Emosi pasien tampak stabil
b. Konsep diri
1) Citra tubuh : pasien dapat menerima seluruh anggota tubuhnya
2) Ideal diri : pasien berharap segera sembuh dari penyakitnya agar
bisa segera pulang ke rumah
3) Gaya komunikasi
Pasien berbicara dengan suara pelan, jelas, dan mudah dimengerti.
8. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
a. Keadaan umum :
Kesadaran : E4 V5 M6, (GCS15 )
TTV : TD = 130/80 mmHg RR = 18 x/menit
N = 87 x/menit S = 39,5 0C

BB = 52 kg TB = 170 cm
b. Kepala
Inspeksi : Tidak terdapat lesi di kepala, pertumbuhan rambut
merata, rambut berwarna hitam, tidak ada
benjolan dikepala
c. Mata
Inspeksi : Bentuk mata simetris, pupil isokor, konjungtiva
anemis, sklera non ikterik, tidak terdapat oedema
palpebral.
d. Hidung
Inspeksi : Tidak terdapat lesi di hidung, tidak ada polip, tidak
ada pembengkakan
e. Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris pendengaran baik, tidak terdapat
tumpukan serumen, tidak ada peradangan.
f. Mulut
Inspeksi : Bentuk simetris, mukosa bibir kering, uvula
simetris, lidah tampak kotor.
g. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat lesi di leher, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran vena
jugularis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di leher, tidak teraba massa
di leher.
h. Thoraks (paru-paru)
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pola nafas teratur, tidak ada
sesak, RR 18 kali/menit
Palpasi : Dengan pemeriksaan taktil fremitus dan vocal
fremitus getaran dinding torak antara kanan dan
kiri teraba sama
Perkusi : Suara dinding torak sonor
Auskultasi : Suara paru terdengar vesikuler
i. Thoraks (jantung)
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Pulsasi atau denyutan yang berlebihan tidak ada,
teraba batas atas ICS II mid sternalis, batas bawah
ICS V, batas kiri ICS V mid clavikula sinistra,
batas kanan ICS IV mid sternalis dextra.
Perkusi : Terdengar suara dullnes
Auskultasi : Bunyi jantung normal (S1, S2 reguler)
j. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen datar, tidak ada massa/benjolan
Auskultasi : Frekuensi peristaltik usus 10 kali/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di abdomen
Perkusi : Terdengar bunyi tympani
k. Genetalia
-
l. Ekstremitas
Kekuatan Otot

5555 5555
Kanan 5555 5555 Kiri
Keterangan :
0 = Tidak ada kontraksi otot
1 = Kontraksi otot dapat di palpasi tanpa gerakkan persendian
2 = Tidak mampu melawan gaya gravitasi (gerakkan pasif)
3 = Hanya mampu melawan gaya gravitasi
4 = Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi,
mampu melawan dengan tahan sedang
5 = Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh,
mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan
penuh.

9. Data Penunjang
LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
Lk : 13,2 – 17,3
Hemoglobin 12 g/dl
Pr : 11,7 – 15,5
Lk : 3.800 – 10.600
Leukosit 4.000 /µl
Pr : 3.600 – 11.000
Trombosit 189000 /µl 150.000 – 400.000
(+) 1/320
Widal
tipe H

10. Pengobatan
a. IVDF RL 20 tetes/menit makro
b. Sanmol tablet 3 x 1 tablet per hari
c. Ranitidin tablet 2 x 1 tablet per hari
d. Colsancetine injeksi 2 x 1 per hari
e. Neoradex 1 x 1 tablet
f. Antasida 3 x 1 tablet perhari
B. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Ds : Infeksi bakteri Hipertermi
- Pasien mengatakan salmonella thyposa
badannya panas
- Pasien mengatakan kepala
terasa pusing
Do :
- KU lemah
- Akral hangat
- TD : 130/80 mmHg
- RR : 18 kali/menit
- N : 87 kali/menit
- Suhu : 39,5 0 C
2. Ds : Intake tidak Ketidakseimbangan
- Pasien mengatakan tidak adekuat nutrisi kurang dari
nafsu makan, mual, dan kebutuhan tubuh
muntah
- Pasien mengatakan hanya
bisa menghabiskan
setengah porsi makanan
yang disediakan
Do :
- Pasien tampak lemah
- Lidah tampak kotor
- Hb 12 g/dl
- BB turun dari 54 kg
menjadi 52 kg
- IMT 17,9
3. Ds : Resiko defisiensi
- Pasien mengatakan suhu volume cairan
tubuh tidak turun
- Pasien mengatakan mual
dan muntah sudah 3 kali
dalam sehari
- Pasien mengatakan minum
± 700 cc/hr
Do :i
- TD : 130/80 mmHg
- RR : 18 kali/menit
- N : 87 kali/menit
- Suhu : 39,5 0 C
- CRT < 2 detik
- Turgor kulit baik
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal Masalah
No. Diagnosa Keperawatan Keterangan
Ditemukan Teratasi
1. Hipertermi berhubungan
17 Desember 19 Desember
dengan infeksi bakteri
2018 2018
salmonella thyposa
2. Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
17 Desember 19 Desember
berhubungan dengan intake
2018 2018
yang tidak adekuat dan mual
muntah
3. Resiko defisiensi volume cairan 17 Desember 19 Desember
2018 2018
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
NOC (NURSING OUTCOME NIC ( NURSING INTERVENTION
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN
CLASSIFICATION) CLASSIFICATION)
1. Hipertermi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 jam 1. Monitor perubahan suhu tubuh, denyut nadi
infeksi bakteri salmonella diharapkan terjadi penurunan suhu 2. Lakukan tindakan yang dapat menurunkan
thyposa dengan kriteria hasil : suhu tubuh seperti lakukan kompres hangat,
- Suhu tubuh dalam rentang berikan pakaian tipis dan mudah menyerap
normal keringat
- Nadi dan RR dalam rentang 3. Anjurkan untuk banyak/sering minum
norm 4. Libatkan keluarga dalam perawatan serta ajari
- Tidak ada rasa pusing cara menurunkan suhu dan mengevaluasi
perubahan suhu tubuh
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
antipiretik
2. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 jam 1. Kaji adanya alergi makanan
kurang dari kebutuhan tubuh diharapkan masalah nutrisi dapat 2. Tingkatkan intake makanan
berhubungan dengan intake yang diatasi dengan kriteria hasil : 3. Sajikan makanan yang mudah dicerna, dalam
tidak adekuat dan mual muntah - Adanya peningkatan berat keadaan hangat, tertutup, dan berikan sedikit-
badan sedikit tapi sering
- Berat badan ideal sesuai 4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
dengan tinggi badan menentukan jumla kalori dan nutrisi yang
- Mampu mengidentifikasi dibutuhkan pasien
kebutuhan nutrisi 5. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
- Tidak ada tanda-tanda 6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
malnutrisi obat mual dan muntah
- Tidak terjadi penurunan berat
badan yang berarti
3. Resiko defisiensi volume cairan Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 jam 1. Pertahankan cairan intake dan output yang
diharapkan tidak terjadi defisiensi akurat
volume cairan dengan kriteria hasil : 2. Monitor vital sign
- TD, suhu tubuh dalam batas 3. Monitor status nutrisi
normal 4. Kolaborasi pemberian cairan IV
- Tidak ada tanda-tanda 5. Dorong masukan oral
dehidrasi, turgor kulit baik
- Membran mukosa lembab
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa 1 Hipertermi
NO. HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
1. Senin, 17 1. Memonitori perubahan suhu tubuh, denyut nadi S:
Desember 2018 R/ Suhu 39,5 0 C, Nadi 87 kali/menit - Pasien mengatakan badannya masih panas
2. Melakukan tindakan yang dapat menurunkan - Pasien mengatakan kepala masih terasa
suhu tubuh seperti lakukan kompres hangat, pusing
berikan pakaian tipis dan mudah menyerap O:
keringat - KU lemah
R/ pasien mendapatkan kompres panas dan - Akral hangat
memakai kaos - TD : 120/80 mmHg
3. Menganjurkan untuk banyak/sering minum - RR : 17 kali/menit
R/ pasien minum hanya sedikit - N : 83 kali/menit
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian - Suhu : 38,6 0 C
antipiretik A : Masalah belum teratasi
R/ diberikan Sanmol tablet 3 x 1 tablet per P : Lanjutkan intervensi 1,2,3, dan 4
hari

2. Selasa, 18 1. Memonitori perubahan suhu tubuh, denyut nadi S:


Desember 2018 R/ Suhu 38,4 0 C, Nadi 84 kali/menit - Pasien mengatakan badannya masih terasa
2. Melakukan tindakan yang dapat menurunkan panas
suhu tubuh seperti lakukan kompres hangat, - Pasien mengatakan kepala masih terasa
berikan pakaian tipis dan mudah menyerap pusing
keringat O:
R/ pasien mendapatkan kompres panas dan - KU lemah
memakai kaos - Akral hangat
3. Menganjurkan untuk banyak/sering minum - TD : 120/70 mmHg
R/ pasien sudah dapat minum 1500 cc/hari - RR : 19 kali/menit
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian - N : 89 kali/menit
antipiretik - Suhu : 38,0 0 C
R/ diberikan Sanmol tablet 3 x 1 tablet per A : Masalah teratasi sebagian
hari P : Lanjutkan intervensi 1,2 dan 4

3. Rabu, 19 1. Memonitori perubahan suhu tubuh, denyut nadi S:


0
Desember 2018 R/ Suhu 37,6 C, Nadi 79 kali/menit - Pasien mengatakan panas tubuhnya sudah
2. Melakukan tindakan yang dapat menurunkan turun
suhu tubuh seperti lakukan kompres hangat, - Pasien mengatakan kepala tidak terasa
berikan pakaian tipis dan mudah menyerap pusing
keringat O:
R/ pasien mendapatkan kompres panas dan - TD : 120/70 mmHg
memakai kaos - RR : 21 kali/menit
3. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian - N : 77 kali/menit
antipiretik - Suhu : 37,0 0 C
R/ diberikan Sanmol tablet 3 x 1 tablet per A : Masalah teratasi
hari P : Intervensi dihentikan

Diagnosa 2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


NO. HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
1. Senin, 17 1. Mengkaji adanya alergi makanan S:
Desember 2018 R/ pasien mengatakan alergi terhadap udang - Pasien mengatakan masih tidak nafsu
2. Meningkatkan intake makanan makan, mual, dan muntah
R/ pasien mengatakan hanya menghabiskan - Pasien mengatakan hanya bisa
setengah porsi makanan yg disediakan menghabiskan setengah porsi makanan
3. Menyajikan makanan yang mudah dicerna, dalam yang disediakan
keadaan hangat, tertutup, dan berikan sedikit- O :
sedikit tapi sering - Pasien tampak lemah
R/ pasien diberikan makan-makanan yang lunak - Lidah tampak kotor
dan pasien makan sedikit tapi sering - Hb 10,5 g/dl
4. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi - BB 52 Kg
R/ pasien tampak mendengarkan informasi yang - IMT 17,9
diberikan A : Masalah belum teratasi
5. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan P : Lanjutkan intervensi 2, 3, 5, dan 6
jumla kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
R/ pasien diberikan makanan makanan tinggi
karbohidrat, protein dan sayuran rendah serat
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat mual dan muntah
R/ diberikan antasida 3 x 1 tablet
2. Selasa, 18 1. Meningkatkan intake makanan S:
Desember 2018 R/ pasien mengatakan sudah makan sedikit tapi - Pasien mengatakan sudah tidak mual dan
sering muntah
2. Menyajikan makanan yang mudah dicerna, dalam - Pasien mengatakan makan sedikit tapi
keadaan hangat, tertutup, dan berikan sedikit- sering
sedikit tapi sering O:
R/ pasien diberikan makan-makanan yang lunak - Pasien masih tampak lemah
dan pasien makan sedikit tapi sering - Lidah tampak kotor
3. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan - Hb 11,2 g/dl
jumla kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien A : Masalah teratasi sebagian
R/ pasien diberikan makanan makanan tinggi P : Lanjutkan intervensi 1, 2, dan 3
karbohidrat, protein dan sayuran rendah serat
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat mual dan muntah
R/ diberikan antasida 3 x 1 tablet
3. Rabu, 19 1. Meningkatkan intake makanan S:
Desember 2018 R/ pasien mengatakan sudah makan sedikit tapi - Pasien mengatakan sudah tidak mual dan
sering muntah
2. Menyajikan makanan yang mudah dicerna, dalam - Pasien mengatakan makan sedikit tapi
keadaan hangat, tertutup, dan berikan sedikit- sering
sedikit tapi sering O:
R/ pasien diberikan makan-makanan yang lunak - Pasien sudah tampak sehat
dan pasien makan sedikit tapi sering - Hb 12,0 g/dl
3. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan - BB 53 kg
jumla kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien - IMT 18,3
R/ pasien diberikan makanan makanan tinggi A : Masalah teratasi
karbohidrat, protein dan sayuran rendah serat P : Intervensi dihentikan

Diagnosa 3 Resiko defisiensi volume cairan


NO HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
1. Senin, 17 S:
Desember 2018 1. Mempertahankan cairan intake dan output yang - Pasien mengatakan suhu tubuh tidak turun
adekuat - Pasien mengatakan mual dan muntah sudah
3 kali dalam sehari
R/ diberikan RL 20 tetes/menit makro, pasien
- Pasien mengatakan minum ± 700 cc/hr
BAK lancar dan berkeringat O:
2. Memonitori vital sign - TD : 120/80 mmHg
R/ TD : 130/80, N 87 x/mnt, RR 18 x/mnt, S 39,5
0 - RR : 17 kali/menit
C
- N : 83 kali/menit
3. Berkolaborasi dalam pemberian cairan IV
- Suhu : 38,6 0 C
R/ diberikan RL 20 tetes/menit makro - CRT < 2 detik
4. Anjurkan pasien untuk banyak minum - Turgor kulit baik
R/ pasien minum sedikit A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 2, 3, dan 4
2. Selasa, 18 1. Memonitori vital sign S:
Desember 2018 R/ TD : 120/70, N 84 x/mnt, RR 19 x/mnt, S 38,4 - Pasien mengatakan suhu tubuh tidak turun
0
C - Pasien mengatakan sudah tidak mual dan
2. Berkolaborasi dalam pemberian cairan IV muntah
R/ diberikan RL 20 tetes/menit makro - Pasien mengatakan minum ± 1500 cc/hr
3. Anjurkan pasien untuk banyak minum O:
R/ pasien mengikuti anjuran dan minum 1500 cc - TD : 120/70 mmHg
perhari - RR : 19 kali/menit
- N : 89 kali/menit
- Suhu : 38,0 0 C
- CRT < 2 detik
- Turgor kulit baik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, dan 3
3. Rabu, 19 1. Memonitori vital sign S:
Desember 2018 R/ TD : 120/70, N 79 x/mnt, RR 19 x/mnt, S 37,6 - Pasien mengatakan sudah tidak mual dan
0
C muntah
2. Berkolaborasi dalam pemberian cairan IV - Pasien mengatakan minum ± 1500 cc/hr
R/ diberikan RL 20 tetes/menit makro O:
3. Anjurkan pasien untuk banyak minum - TD : 120/70 mmHg
R/ pasien mengikuti anjuran dan minum 1500 cc - RR : 21 kali/menit
perhari - N : 77 kali/menit
- Suhu : 37,0 0 C
- CRT < 2 detik
- Turgor kulit baik
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Você também pode gostar