Você está na página 1de 13

MANAJEMEN ORGANISASI

(KEORGANISASIAN)

A. Pengertian Organisasi
pengertian organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang tergabung dalam
kelompok-kelompok, yang terstruktur dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama,
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah
setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi
yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah
pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih.
Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yangmengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar, serta dengan hubungan kerja yang
rasional.Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.Contoh : Arisan ibu-ibu
sekampung, belajar bersama anak-anak SD dan lain-lain.
B. Ciri-ciri Organisasi
Kalau kita memperhatikan penjelasan di atas tentang pengertian organisasi maka
dapatlah di katakan bahwa setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur
tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan merupakan suatu wadah atau tempat dimana
orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang unutk melaksanakan
suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaiman cara bekerja
sama tersebut akan dilaksankan.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupaka proses
kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sam atersebut
di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih
sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu
organisasi,mempunayi kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal
ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara,
di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang
dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang
atau pihak hubngan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan
demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan.
Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-
tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
C. Unsur-Unsur Organisasi
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan
ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi
saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
1. Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atauketatalembagaan sering
disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri
dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan
tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan
tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja
sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja
(nonmanagement/workers).Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu
perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-
tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers),
secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan
tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik
akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang
apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network),
kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan
(regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari
semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya
(tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan
teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain :
a. Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak
langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi,
karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah
komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c. Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah
operasi dibedakan menjadi :
- Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam
kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan
organisasi.
- Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial,
menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
- Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-
badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan
organisasi.
- Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan,
persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang
harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh
dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
6. Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara,
air,cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
D. Organisasi Mahasiswa
Ada beberapa bentuk organisasi mahasiswa dikampus, diantaranya dapat dapat di
golongkan menjadi dua yaitu:
1. organisasi intra kampus seperti Senat Mahasiswa/ Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM), Unit-unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa
Jurusan/Program Studi, CONTOH : Himpunan Mahasiswa Manajemen
2. organisasi ekstra kampus seperti HMI, GMNI,HMI, GMKI, PMKRI, PMII,
KAMMI, IMM dan sejenisnya.
Kesemua organisasi tersebut mempunyai kegiatan yang berbeda-beda dan dasar
organisasi yang berlainan pula. Ada yang berlatar belakang minat bakat seperti olahraga
SEPERTI uko, FUTSAL, TAEKWONDO, DLL., seni, korespondensi, dan sebagainya dan
ada juga yang berlatarkan agama seperti GMKI, HMI IMM, PMII dan lain-lainnya.
E. Pentingkah Berorganisasi Dikampus
Organisasi mahasiswa merupakan wadah para mahasiswa untuk berproses baik dalam
pembelajaran dan pendidikan yang diperoleh melalui kegiatan yang dilaksanakan secara
formal maupun non formal.Dalam sebuah organisasi banyak kegiatan yang dilakukan
dimana semua anggota organisasi harus berpartisipasi didalamnya. Organisasi yang aktif dan
bagus akan sering melatih para anggotanya baik dalam hal akademis maupun
kepemimpinan. Dalam hal akademis contohnya memberikan tentoran kepada adik kelas,
pelatihan membuat karya tulis, membuat penelitian yang bekerja sama dengan dosen atau
pihak kampus dan lain sebagainya. Dalam hal kepemimpinan misalnya melakukan training
kepemimpinan bagi anggota dan para calon anggota, membuat even atau sebuah acara yang
otomasis membutuhkan sebuah kepanitiaan, dengan adanya kepanitiaan tersebut maka
disana dilatih jiwa kepemimpinan anggota organisasi, dan masih banyak lagi yang lain.
Menurut Tonny Trimasanto,(1993) mahasiswa itu digolongkan kedalam dua kelompok,
yaitu mahasiswa yang apatis dan mahasiswa aktif terhadap organisasi kampus. Mahasiswa
yang apatis terhadap organisasi kampus merupakan mahasiswa yang aktif terhadap
perkuliahan saja, segala sesuatu diukur dari pencapaian kredit semester dan indeks prestasi
kumulatif yang tinggi dan dapat meraih gelar sarjana secepatnya .Sedangkan mahasiswa
aktif adalah mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dikampus,
yang sering disebut dengan “aktivis kampus”.
Kedua jenis mahasiswa ini memiliki perbedaan yang kontras saat memasuki dunia kerja,
mahasiswa aktifis cenderung lebih mudah bersosialisasi dibanding mahasiswa apatis
terhadap organisasi mahasiswa. Dalam berorganisasi kita dilatih untuk bisa bersosialisasi
dengan orang lain, selain itu dengan bergabung di organisasi kemahasiswaan kita dilatih
juga untuk menyusun strategi dan bisa memanage waktu, diri sendiri dan orang lain. Jadi
organisasi mahasiswa penting sekali karena dapat karakter diri seseorang untuk menjadi
mahasiswa yang produktif.
Dibalik sisi positif tersebut sering juga kita mendengar sentiment tidak bagus terhadap
mahasiswa yang aktif di organisasi, seperti aktifis itu identik dengan gelar ‘M.A’ alias
Mahasiswa Abadi, dan tidak jarang aktifis tersebut rawan drop-out karena lebih sibuk di
organisasi dibandingkan dengan perkuliahan. Inilah sebagian kecil pandangan banyak orang
pada sebuah organisasi mahasiswa.Untuk lebih mengetahui bagaimana organisasi
mahasiswa yang sebenarnya ada baiknya mencoba sendiri bergabung didalamnya dan
berpartisipasi sebagai anggota organisasi tersebut, baru setelah itu kita bisa menilai baik
buruknya sebuah organisasi dan seorang aktifis kampus itu.

F. Peran Organisasi Mahasiswa Di Kampus


Organisasi mahasiswa memiliki banyak peranan penting dikampus.Sebagaimana
pengalaman mengajarkan banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan dikampus, di
masyarakat, dan berbangsa dan bernegara yang mengalami perubahan karena peran serta
dari mahasiswa yang tergabung dalam organisasi mahasiwa tersebut.Kita sering mendengar
istilah bahwa mahasiswa adalah “The agent of change”, hal itu benar adanya karena sama-
sama kita saksikan banyak perubahan yang terjadi karenaperan mahasiswa.Di kampus
UNPAM sendiri organisasi mahasiswa ini berperan sangat penting.Organisasi merupakan
sarana untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa pada petinggi-petinggi kampus seperti rektor,
dekan, dosen dan sebagainya.Tidak selamanya keputusan yang di buat oleh petinggi kampus
dapat diterima begitu saja oleh mahasiswa.Jadi sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi
tersebut melalui organisasi inilah disampaikan. Coba saja bayangkan tanpa ada organisasi
mungkin kebijakan apapun yang dikeluarkan pihak atasan mahasiswa akan ‘nrimo’ saja.
Karena mereka tidak ada sarana untuk menyampaikan pendapat mereka.Sangat banyak kita
saksikan perubahan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bergabung di organisasi
mahasiswa.Misalnya dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) sebagai media bagi
mahasiswa untuk menyampaikan keluhan tentang mahalnya biaya kuliah, minimnya fasilitas
kampus yang tidak seimbang dengan kenaikan biaya kuliah dan lain sebagainya.
Dalam forum yang formal nanti perwakilan dari BEM ini akan menyampaikan keluhan
mahasiswa ini kepada pihak rektorat contohnya. Nah, dari situ pihak rektorat dapat
mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang membebani mahasiswa. Maka dari itu pihak
rektorat akan melakukan fungsicontrolling-nya. Tidak hanya BEM, organisasi
kehamahasiswaan lainnya baik organisasi internal maupun organisasi eksternal kampus, juga
bisa langsung menyampaikan aspirasinya, seperti yang sama-sama kita saksikan contohnya
melakukan aksi damai menuntut kenaikan biaya kuliah.Memang realita yang kita saksikan
tidak jarang aksi yang awalnya damai berujung dengan kericuhan karena pihak kampus
mungkin tidak merespon kasi mereka.Namun itu hanyalah sebagian kecil dari contoh peran
penting organisasi mahasiswa dikampus.Tidak dapat kita pungkiri keberadaan organisasi
kemahasiswaan sangat lah penting di kampus sebagai fasilitator dan mediator antara
mahasiswa dengan petinggi-petinggi kampus.
Akan jauh lebih baik jika kita tidak hanya pandai dalam memimpin rapat dan beretorika
semata, melainkan kita bisa menjadi aktivis kampus yang rajin membaca, menulis,
mengikuti perlombaan dan terjun di kegiatan sosial kemasyarakatan.Dalam hal ini untuk
menumbuhkan budaya scientific dan prestatif dalam budaya organisasi kampus, dibutuhkan
peran seorang senior atau pimpinan organisasi. Penumbuhan nilai, budaya, dan norma
didalam internal organisasi sejatinya dipegang oleh para senior atau pimpinan organisasi.
Oleh sebab itu seorang pemimpin dan senior dalam organisasi hendak lah memiliki bekal
yang bisa dicontoh oleh kader-kader dibawah kita.
Organisasi kampus juga berperan dalam dalam peningkatan mutu suatu kampus.
Organisasi kampus yang aktif dan partisipatif akan selalu memberikan koreksi terhadap
kebijakan kampus yang mungkin menghambat krestifitas mahasiswa. Misalnya dalam hal
keikutsertaan dalam berbagai lomba antar universitas. Pihak kampus tidak mengetahui
sepenuhnya mana mahasiswa yang kira-kira berpeluang untuk diikutsertakan dalan even
tersebut. Dengan adanya koordinasi kepada organisasi kampus maka dapat diketahui mana
mahasiswa yang berpotensi untuk dikirim sebagai perwakilan suatu kampus.Karena dengan
berorganisasi maka dapat diketahui seberapa besar potensi seseorang.

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
(KEPEMIMPINAN)

A. Arti Kepemimpinan dan Pemimpin


Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang
bersamaan dengan pertumbuhan manajemenilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang
memimpin.Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang leadership dengan
berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Leadership tidak hanya dilihat dari bak saja,
akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-
calon pemimpin.
Kepemimpinanatau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab
prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan
manusia (Moejiono, 2002).Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar
menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya
beberapa kesamaan.
Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung pada sudut pandang atau
perspektif-perspektif dari para peneliti yang bersangkutan, misalnya dari perspektif
individual dan aspek dari fenomena yang paling menarik perhatian mereka. Stogdill (1974:
259) menyimpulkan bahwa terdapat hampir sama banyaknya definisi tentang kepemimpinan
dengan jumlah orang yang telah mencoba mendefinisikannya. Lebih lanjut, Stogdill
menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai konsep manajemen dapat dirumuskan dalam
berbagai macam definisi, tergantung dari mana titik tolak pemikirannya. Beberapa definisi
kepemimpinan, antara lain:
- Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu
kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan
pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
- Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk
dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau
mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh
kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
- Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok
yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan (menurut Rauch dan Behling).
- Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras
dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (menurut George P Terry).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnanmerupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok.
Dari berbagai definisi yang ada, maka dapat dikatakan bahwa unsur Kepemimpinan
adalah:
- Seni untuk menciptakan kesesuaian paham
- Bentuk persuasi dan inspirasi
- Kepribadian yang mempunyai pengaruh
- Tindakan dan perilaku
- Titik sentral proses kegiatan kelompok
- Hubungan kekuatan/kekuasaan
- Sarana pencapaian tujuan
- Hasil dari interaksi
- Peranan yang dipolakan
- Inisiasi struktur
Sedangkan Pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi orang lain, mengarahkan
sesuai pada tujuan organisasi.
B. Macam Dan Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan ada 3, yaitu:
1. Gaya kepemimpinan otoriter
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung
jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan
hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan. Contoh: organisasi militer (TNI,
Kepolisian dll).
2. Gaya kepemimpinan demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan
wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya kepemimpinan bebas/ laizzes faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi.

C. Gaya Kepemimpinan Dari Sudut Pandang Kharakter Kepribadian


1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang.
Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya
pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi
perubahan dan tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan
dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya.Mereka mampu menarik orang
untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini
akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak
dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan
alasan, permintaan maaf, dan janji.
2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya.
Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya.Sisanya,
melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini
yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga
menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini.
Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan.Namun kesabarannya
ini bisa sangat keterlaluan.Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan
tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak.Dan seringkali hal inilah yang membuat para
pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya.Tidak
ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini.Ketika dia
memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah
hasil.Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah
ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara.
Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.
4. Gaya Kepemimpinan Moralis
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan
sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan
para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri
pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala
kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya.Rata orang seperti ini
sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat
menyenangkan dan bersahabat.
Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan
demokratis.Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di
selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan
bawahan bisa terjalin dengan baik.

D. Empat Dasar Kepemimpinan Efektif


Ada beberapa hal tindakan yang diperlukan seorang pemimpin, agar kepemimpinanya
efektif dan maksimal, yaitu:
a. Penentuan Tujuan
Seorang pemimpin harus memastikan dari awal bahwa semua anggota teamnya
memahami maksud dan tujuan organisasi.Apa visi dan misi organisasi harus sudah
terinternalisasi di diri masing-masing anggota. Inilah salah satu alasan kenapa
banyak di dinding-dinding kantor perusahaan kita jumpai figura bertuliskan Visi,
Misi, dan Kebijakan Mutu perusahaan tersebut. Karena top management
menginginkan semua yang terlibat di organisasinya tahu arah dan tujuan
organisasinya.
Team tidak akan kehilangan arah dalam memacu roda organisasi dengan
adanya fase penentuan tujuan ini di awal. Inilah fase mendasar dalam organisasi,
dan pemimpin efektif terbiasa melaksanakannya.
b. Komunikasi
Semua kebijakan, keputusan, informasi atau berita apapun yang dibuat oleh top
management terkait kebaikan perusahaan harus dikomunikasikan dengan baik
kepada semua anggota team. Banyak media yang bisa digunakan untuk
menyampaikannya. Pemimpin biasa dalam mengomunikasikan sesuatu kepada
teamnya tentu sudah terbiasa menggunakan media email, notes, memo dinas, chat-
group, atau internal communication tools lainnya.
Dan bagi pemimpin efektif, media-media itu saja tidak cukup.Ada banyak
alasan dari pemimpin efektif, kenapa media itu saja tidak cukup.Salah satunya
adalah, tidak semua karyawan dalam teamnya mau membaca. Membaca pun, belum
tentu semua mendapat pemahaman yang sama. Karena itu pemimpin efektif akan
membuat cara komunikasi yang lebih ‘intim’. Man-to-man communication. Dia
akan temui langsung teamnya, dan memastikan setiap anggota teamnya memahami
apa yang dikomunikasikannya tersebut.
c. Kepercayaan
Komunikasi yang efektif didasari dengan adanya saling percaya antara pihak-
pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut; dalam hal ini antara leader dengan
bawahannya.Penentuan arah tujuan organisasi sudah dibuat, kemudian
dikomunikasikan dan komunikasinya dibangun di atas kepercayaan.Bagaimana
mungkin bawahan bisa menerima dan mengikuti instruksi atasan bila bawahannya
tidak ‘percaya’ kepada leadernya.Prinsip ini sangat dipahami oleh pemimpin
efektif.
d. Akuntabilitas (Pertanggung Jawaban)
Dasar keempat adalah pertanggungjawaban atau akuntabilitas.Banyak
pemimpin yang akhirnya gagal menjalankan beberapa proyek karena melalaikan
dasar ini.Hal ini tidak dimaksudkan untuk mencari siapa yang bersalah atas
kegagalan organisasi, tapi ditujukan untuk menuntut pertanggungjawaban dari
semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut.Prinsip ini memunculkan
kaidah check-list; monitoring.
Semua karyawan atau bawahan merasa diawasi sehingga setiap saat mereka
terpacu untuk memberikan yang terbaik. Kalaupun suatu saat mereka ‘bisa saja’
merasa tidak diawasi, kinerjanya tetap bisa mengutamakan yang terbaik karena
mereka juga akan mempertanggungjawabkan pekerjaannya tersebut kepada
atasannya di akhir pekerjaan / proyek / masa jabatan.

Você também pode gostar