Você está na página 1de 2

PATOFISIOLOGI PREEKLAMPSIA

Pada saat ini ada 4 hipotesa yang mendasari patofisiologi dan patogenesa dari Preeklampsia
menurut Dekker G. A., Sibai B. M., (1998) sebagai berikut1:

1. Iskemia Plasenta
Peningkatan deportasi sel tropoblast yang akan menyebabkan kegagalan invasi ke arteri sperialis
dan akan menyebabkan iskemia pada plasenta.

2. Mal Adaptasi Imun


Terjadinya mal adaptasi imun dapat menyebabkan dangkalnya invasi sel tropoblast pada arteri
spiralis. Dan terjadinya disfungsi endothel dipicu oleh pembentukan sitokin, enzim proteolitik, dan
radikal bebas.

3. Genetic Inprenting
Terjadinya preeklampsia dan eklampsia mungkin didasarkan pada gen resesif tunggal atau gen
dominan dengan penetrasi yang tidaksempurna. Penetrasi mungkin tergantung pada genotip janin.

4. PerbandinganVery Low Density Lipoprotein(VLDL) dan Toxicity Preventing Activity (TxPA)


Sebagai kompensasi untuk peningkatan energi selama kehamilan, asam lemak non-esterifikasi
akan dimobilisasi. Pada wanita hamil dengan kadar albumin yang rendah, pengangkatan kelebihan
asam lemak non-esterifikasi dari jaringan lemak ke dalam hepar akan menurunkan aktivitas
antitoksik albumin sampai pada titik di mana VLDL terekspresikan. Jika kadar VLDL melebihi
TxPA maka efektoksik dari VLDL akan muncul.

PATOFISIOLOGI VERTIGO
 Konflik sensoris
Timbul bila ada ketidakharmonisan antara masukan sensoris dari kedua sisi/ ketiga jenis reseptor
alat kleseimbangan diakibatkan rangsangan berlebihan dan lesi sistem vertibular sentral/perifer
 Neural mismatch
Ketidaksesuaian antara pengalaman gerakan yang sudah disimpan di otalk dengan gerakan yang
sedang berlangsung
 Ketidakseimbangan saraf otonomik
teori ini didasarkan atas kerja obat anti vertigo dimana gejala muncul akibatketidakseimbanagn
saraf otonom akibat rangsang gerakan, yang bisa mengarah pada dominasi saraf parasimpati
 Neurohumoral
Berawal dari pelepasan corticotropin reasing factor (CRF) dari hipotalamus akibat rangsang
gerakan. CRF meningkatkan sekresi stres hormon, dimana akan merangsang korteks
hipokampus(ansietas), dan lokus coeruleus ke arah simpatis (pucat, vertigo) atau parasimpatis
(hipersaliva, muntah)

Você também pode gostar