Você está na página 1de 3

NAMA : NUR AINUN SYAFARILAILA

NIM : 1606037
KELAS : 6A PGPAUD
MATAKULIAH : PENDIDIKAN ABK

INSTRUMEN PENGUNGKAP GANGGUAN AD/HD


(ATTENTION DEFICIT/ HIPERACTIVE DISORDER)

ADHD merupakan suatu kondisi medis yang disah kan secara internasional mencakup
difungsi otak, dimana individu mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, menghambat
perilaku, dan tidak mendukung rentang perhatian mereka. Secara umum ADHD menjelaskan
kondisi yang memperlihatkan ciri kurang konsentrasi, hiperaktif, dan impulsive yang dapat
menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar pada aktivitas mereka. ADHD merupakan suatu
gangguan kronis (menahun) yang dapat dimulai pada masa bayidan dapat berlanjut sampai dengan
dewasa. ADHD sangat terlihat karena dilengkapi dengan penciptaan cukup banyak gangguan
didalam kelas. Mulai dari segi emosi yang tidak terkontrol, gerak fisik yang berlebih dan perhatian
yang kemana-mana. Adapun anak dengan gangguan ADD, mereka sering akan tampak tidak
teratur, mereka tidak pernah benar-benar ada (melamun).

Anak yang mengalami ADHD kerap kali tumpang tindih dengan kondisi lainnya seperti,
disleksia, dispraksia, gangguan menentang, dan melawan.

1. Ciri utama ADHD yaitu, rentang perhatian yang kurang, impulsivitas yang berlebihan, adanya
hiperaktivitas.
2. Gejala rentang perhatian yang kurang yaitu, gerakan kacau, cepat lupa, mudah bingung,
kesulitan dalam mencurahkan perhatian terhadap tugas-tugas atau kegiatan bermain.
3. Gejala impulsivitas dan perilaku hiperaktif yaitu, emosi gelisah, mengalami kesulitan bermain
dengan tenang, mengganggu anak lain, selalu bergerak.
Terdapat 3 faktor yang dianggap mempengaruhi kondisi ADHD, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor genetic
2. Ketidak seimbangan kimia
3. Kinerja otak
Prinsip dasar dalam menangani anak yang mengalami ADHD dalam proses belajar menurut
Pfiffener dan Brakley (1998) adalah sebagai berikut:
1. Aturan dan intruksi disampaikan secara jelas, tegas, dan disajikan dalam lisan dan visual
(tulisan/gambar)
2. Konsekuensi perilaku positif/negative langsung diberikan.
3. Konsekuensi harus dikenakan lebih sering dibandingkan anak normal.
4. Bentuk konsekuensi lebih tegas atau lebih luwes.
5. Insentif yang sesuai dan beragam harus disiapkan.
6. Bentuk penguatan atau perhargaan harus diubah dan diberikan secara bergiliran.
7. Kunci utamanya guru harus antisipasi.
Tiga elemen penting yang menentukan keberhasilan manajemen perilaku, yaitu sebagai
berikut:
1. Biarkan anak memahami apa yang diharapkan dari dirinya.
2. Pastikan setiap penguatan atau penghargaan memiliki arti.
3. Buatlah kesepakatan.
Macam terapi penunjang bagi anak AD/HD , yaitu sebagai berikut:
1. Terapi modifikasi perilaku
2. Terapi diet makanan
3. Terapi obat-obatan (farmasi)
4. Terapi bermain
5. Terapi Back in control
Bentuk layanan pendidikan anak AD/HD
1. Kebutuhan pengendalian diri
a. Rutinitas, struktur, dan konsistensi
b. Fokuskan pada hal-hal yang positif
c. Penjelasan yang sederhanan dan singkat
d. Hindari argumentasi dan eskalasi
2. Kebutuhan belajar
Peran bimbingan konseling
1. Membantu menghilangkan atau mengurangi tingkah laku yang tidak dikehendaki.
2. Membantu mengembangkan tingkah laku yang dihendaki
DAFTAR PUSTAKA
JATI RINAKRI ATMAJA, M. (2017). PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS. BANDUNG: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Você também pode gostar