Você está na página 1de 2

5.

Indicator penilaian mutu keperawatan


Mutu asuhan kesehatan sebuah rumah sakit akan selalu terkait dengan struktur, proses,
dan outcome sistem pelayanan RS tersebut. Mutu asuhan pelayanan RS juga dapat dikaji dari
tingkat pemanfaatan sarana pelayanan oleh masyarakat, mutu pelayanan dan tingkat efisiensi
RS. Secara umum aspek penilaian meliputi evaluasi, dokumen, instrument, dan audit (EDIA)
(Nursalam, 2014).
a. Aspek struktur (input)
Struktur adalah semua input untuk system pelayanan sebuah RS yang meliputi M1
(tenaga), M2 (sarana prasarana), M3 (metode asuhan keperawatan), M4 (dana), M5
(pemasaran/mutu), dan lainnya.
b. Proses
Proses adalah semua kegiatan dokter, perawat dan tenaga profesi lain yang mengadakan
interaksi secara professional dengan pasien. Interaksi ini diukur antara lain dalam bentuk
penilaian tentang penyakit pasien, penegakkan diagnosis, rencana tindakan pengobatan,
indikasi tindakan, penanganan penyakit, dan prosedur pengobatan.
c. Outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter, perawat dan tenaga profesi lain terhadap
pasien.
1) Indikator-indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan meliputi :
a) Angka infeksi nasokomial : 1-2%
b) Angka kematian kasar : 3-4%
c) Kematian pasca bedah : 1-2%
d) Kematian ibu melahirkan : 1-2%
e) Kematian bayi baru lahir : 20/1000
f) NDR (Net Death Rate) : 2,5%
g) ADR (Anasthesia Death Rate) maksimal 1/5000
h) PODR (Post Operation Death Rate) : 1%
i) POIR ( Post Operative Infection Rate) : 1%
2) Indikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat RS :
1.Biaya per unit untuk rawat jalan
2.Jumlah penderita yang mengalami decubitus
3.Jumlah penderita yang mengalami jatuh dari tempat tidur
4.BOR : 70-85%
5.BTO (bed turn over) : 5-45 hari atau 40-50 kali per satu tempat tidur/tahun
6.TOI (turn over interval) 1-3 hari TT yang kosong
7.LOS (length of stay) 7-10 hari komplikasi, infeksi nosocomial, gawat darurat, tingkat
kontaminasi dalam darah, tingkat kesalahan dan kepuasan pasien
8.Normal tissue removal rate : 10%
3) Indicator mutu yang berkaitan dengan kepuasan pasien dapat diukur dengan jumlah
keluhan pasien/keluarga, surat pembaca di koran, surat kaleng, surat masuk di kotak
saran dan lainnya
4) Indicator cakupan pelayanan sebuah RS terdiri atas.
a) Jumlah dan presentase kunjungan rawat jalan/inap menurut jarak RS dengan asal
pasien
b) Jumlah pelayanan dan tindakan seperti jumlah tindakan pembedahan dan jumlah
kunjungan SMF spesialis
c) Untuk mengukur mutu pelayanan sebuah RS, angka-angka standar tersebut diatas
dibandingkan dengan standar (indicator) nasional. Jika bukan angka standar nasional,
penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan hasil pencatatan mutu pada tahun-
tahun sebelumnya di rumah sakit yang sama.
5) Indicator mutu yang mengacu pada keselamatan pasien :
a) Pasien terjatuh dari tempat tidur/kamar mandi
b) Pasien di beri obat yang salah
c) Tidak ada obat/alat emergency
d) Tidak ada oksigen
e) Tidak ada suction (penghisap lendir)
f) Tidak tersedia alat pemadam kebakaran
g) Pemakaian obat
h) Pemakaian air, listrik dan lainnya

Standar nasional
∑ BOR 75-80%
∑ ALOS 1-10 hari
∑ TOI 1-3 hari
∑ BTO 5-45 hari
∑ NDR < 2,5%
∑ GDR < 3%
∑ ADR 1,15.000
∑ PODR < 1%
∑ POIR < 1%
∑ NTRR < 10%
∑ MDR < 0,25%
∑ IDR < 0,2%

d.

Você também pode gostar