Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
2014
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pergerseran Paradigma
Focus asuhan persalinan normal adalah persalinan yang bersih dan aman serta mencegah
terjadinya komplikasi. Beberapa contoh dibawah ini menunjukkan adanya pergeseran
paradigm tersebut diatas :
2. TUJUAN KHUSUS
a. Memahami tentang lima benang merah dalam asuhan persalinandan kelahiran
bayi
b. Melakukan asuhan kala satu persalinan
c. Melakukan asuhan kala dua persalinan
d. Melakukan asuhan kala tiga dan empat persalinan
e. Melakukan asuhan bayi baru lahir
f. Melakukan asuhan penatalaksanaan bayi baru lahir dengan asfiksia
MATERI
C. Pencegahan Infeksi
Tujuan tindakan infeksi
a. Meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
b. Menurunkan resiko penularan penyakit yang mengancam jiwa seperti hepatitis dan
HIV/AIDS
A. Batasan
Persalian adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.
Tanda dan gejala inpartu termasuk :
Penipisan dan pembukaan serviks
Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks
Bloodshow
2. Fase aktif
Frekuensi dan lamakontraksi uterus akan meningkat secara bertahap
Dari pembukaan 4 cm hingga lengkap atau 10 cm
Terjadi penurunan bagian terbawah janin
2. Pemeriksaan Fisik
Bertujuan untuk menilai kondisikesehatan ibu dan bayinya serta tingkat kenyamanan fisik
ibu bersalin.
a. Pemeriksaan Abdomen
Menentukan TFU
Memantau kontraksi uterus
Memantau DJJ
Menentukan presentasi
Menentukan penurunan bagian terbawah janin
b. Periksa dalam
Yang perlu diperhatikan
Periksa genetalia ekterna
Nilai cairan vagina
Nilai pembukaan dan penipisan serviks
Pastikan tali pusat dan/atau bagian tyerkecil tidak teraba
Nilai penurunan bagian terbwah janin
c. Partograf
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan
informasi untuk membuat keputusan klinik. Tujuan utama :
Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan
Mendeteksi apakah prosespersalinan berjalan secara normal
Data pelengkap
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilaidan dicatat dengan seksama, yaitu :
A. Batasan
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi.
b. Pencegahan laserasi
Laserasi spontan pada vagina atau perineum dapat terjadi saat kepala dan bahu
dilahirkan. Kejadian laserasi akan meningkat jika bayi dilahirkan terlalu cepat adan
tidak terkendali. Jalin kerjasasma dengan ibu dan gunakan perasat manula yang tepat
dapat mengatur kecepatan kelahiran bayi dan mencegah terjadinya laserasi.
c. Melahirkan kepala
Saat kepala bayi membuka vulva (5-6 cm), letakkan kain bersih dan kering yang
dilipat 1/3 nya dibawah bokong ibu dan siapkan kain atau handuk bersih di atas perut
ibu. Lindungi perineum dengan satu tangan, ibu jari pada salah sisi perineumdan 4
jari di tangan pada sisi yang lain dan tangan yang lainpada belakang kepala bayi.
Tahan belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada saat keluar secara
bertahap melewati introitus dan perineum.
Setelah kepala bayi lahir, minta ibu untuk berhenti meneran dan bernafas cepat.
Perikasa leher bayi apakah terlilit oleh tali pusat.
d. Melahirkan bahu
Tunggu kontraksi berikut sehingga terjadi putaran paksi luar secara spontan
Letakkan tangan pada sisi kiri dan kanan kepala bayi, minta ibu meneran
sambilmenekan kepala ke arah bawah dan lateral tubuh bayi hingga bahu depan
melewati simfisis.
Setelah bahu depan lahir, gerakkan kepala keatas dan lateral tubuh bayi sehingga
bahu bawah dan seluruh dada dapat dilahirkan.
e. Melahirkan seluruh tubuh
Saat bahu posterior lahir, geser tangan bawah kearah perineum dan sanggah bahu
dan lengan bayi menopang lahirnya siku, tangan.
Secara simultan, tangan atas untuk menelusuri dan memegang bahu,siku dan
lengan bagian anterior
Lanjutkan penelusuran dan memegang tubuh bayi ke bagian punggung, bokong
dan kaki.
Dari arah belakang, sisipkan jari telunjuk diantara kedua kaki bayi yang
kemudian dipegang dengan ibu jari dan ketiga jari lainnya.
Letakkan bayi diatas kain atau handuk , posisikan kepala bayi sedikit lebih
rendah dari tubuhnya
Segera keringkan sambil melakukan rangsangan taktil.
A. Batasan
Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan
selaput ketuban.
Persalinan kala empat dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu.
A. Pencegahan Infeksi
Upaya pencegahan infeksi :
Cuci tangan
Pakai sarung tangan bersih
Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan telah di DTT
Pastiakan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi, sudah
dalam keadaan bersih.
F. Manajemen Laktasi
Kegiatan manajemen laktasi
1. Masa antenatal
KIE manfaat dan keunggulan ASI
Meyakinkan ibu untuk menyusui bayinya
Melakukan pemeriksaaan kesehatan, kehamilan dan payudara
Memantau kecukupan gizi ibu hamil
Menciptakan suasana bahagia bagi keluarga terkait kehamilannya
2. Segera setelah bayi lahir
Memberikan ASI dinidan persentuhan ibu-bayi
Membina ikatan emosional dan kehangatan ibu-bayi
Biarkan ibu-bayi bersama dalam 1 jam pertama dan setelah asuhan rutin BBL selesai
3. Masa neonatal
Menjamin pelaksanaan ASI eksklusif
Rawat gabung ibu dan bayi
Jaminan asupan ASI on demand
Melaksankan cara menyusui yang benar
Upaya tetap mendapat ASI jika ibu dan bayi tidak selalu bersama
Vitamin A dosis tinggi bagi ibu nifas
Bimbing ibu untuk mengenali tanda bayi sudah mendapat ASI yang cukup
Anjurkan ibu untuk beristirahat, makan dan minum bagi diri dan bayinya
Rujuk pada konselor ASI jika ibu mengalami masalah menyusui
4. Masa menyusi selanjutnya
Pemenuhan ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama
MP-ASI untuk 6 bulan kedua
Memantau kecukupan gizi dan member cukup waktu istirahat bagi ibu menyusui
Memperoleh dukungan suami untuk menunjang keberhasilan ASI eksklusif
Mengatasi masalah menyusui
H. Pemberian Vitamin K1
Semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K1 injeksi 1 mg intramuskuler setelah 1 jam
kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu untuk mencegah perdarahan BBL akibat
defisiensi vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian BBL
I. Pemberian Imunisasi
a. Hepatitis B pada saat bayi berumur 2 jam
b. Selanjutnya hepatitis B dan DPT diberikan pada usia 2,3,4 bulan
c. Dianjurkan BCG dan OPV pada usia 24 jam atau usia 1 bulan
J. Pemeriksaan BBL
Pemeriksaan BBL dilakukan pada :
Saat bayi berada di klinik
Saat KN, yaitu 1 kali pada umur 1-3 hari, 1 kali pada 4-7 hari dan 1 kali pada 8-28 hari
1. Pemeriksaan bayi
a. Keadaan umum
Memeriksa pernapasan
Apakah merintih
Hitung napas (40-60 kali/menit)
Apakh terdapat retraksi dinding dada bawah
A. Pengertian
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur segara setelah lahir.
Penyebab asfiksia
1. Keadaan ibu
Preeklamsi dan eklamsi
Perdarahan abdominal
Partus lama atau partus macet
Demam selama persalinan
Infeksi berat
Kehamilan post matur
2. Keadaan tali pusat
Lilitan tali pusat
Tali pusat pendek
Simpul tali pusat
Prolapsus tali pusat
3. Keadaan bayi
Bayi premature
Persalinan sulit
Kelainan konginetal
Air ketuban bercampur mekonium
KEPUTUSAN
Memutuskan bayi perlu resusitasi jika :
a. Bayi tidak cukup bulan dan atau bayi megap-megap./ tidak bernapas dan atau tonus otot
bayi tidak baik
b. Air ketuban bercampur mekonium
TINDAKAN
Memulai resusitasi segera jika :
a. Nbayi tidak cukup bulan dan atau bayi megap-megap / tidak bernapas dan atau tonus otot
tidak baik :
Lakukan tindakan resusitasi BBL
b. Air ketuban bercampur mekonium :
Lakukan resusitasi sesuai indikasinya
TAHAP II : VENTILASI
Langkah – langkah :
1. Pasang sungkup
Pasang dan pegang sungkup agar menutupi dagu, mulut dan hidung
2. Ventilasi 2 kali
a. Lakukan tiupan/pemompaan dengan tekanan 30 cm air
Tiupan awal penting untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa mulai bernapas dan
menguji apakah jalan napas bayi terbuka
b. Lihat apakah dada bayi mengembang
Saat melakukan tiupan perhatikan apakah dada bayi mengembang
Bila tidakmengembang :
Periksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara yang bocor
Periksa posisi kepala, pastikan posisi sudah menghidu
Periksa cairan atau lendir di mulut
Laukan tiupan 2 kali dengan tekanan 30 cm air
3. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik
Lakukan tiupan dengan tabung dan sungkup atau pemompaan dengan balon dan
sungkup sebanyak 20 kali dalam 30 detik dengan tekanan 20 cm air sampai bayi
mulai menangis dan bernapas spontan.
Pastikan dada mengembang saat dilakukan tiupan atau pemompaan, setelah 30 detik
lakukan penilaian ulang napas.
5. Siapkan rujukan jika bayi belum bernapas spontan sesudah 2 menit resusitasi
Jelaskan kepada ibu apa yang terjadi, apa yang anda lakukan dan mengapa
Mintalah keluarga untuk mempersiapkan rujukan
Teruskan ventilasi selama mempersiapkan rujukan
Catat keadaan bayi pada formulir rujukan dan rekam medic persalinan.
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.
Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37
minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
Focus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah
terjadinya komplikasi. Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan
memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya terintergrasi dan
lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas
pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan.
Setiap penatalaksanaan persalinan, mulai kala satu hingga kala empat, lima benang merah
akan selalu berlaku yaitu membuat putusan klinik, asuhan sayang ibu dan sayang bayi,
pencegahan infeksi, pencatatan dan rujukan.
Walaupun sebagian besar persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena proses tersebut
merupakan pengeluaran hasil kehamilan maka penatalaksanaan persalinan baru dapat dikatakan
berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi optimal.