Você está na página 1de 9

Artikel : ANCAMAN BAGI EKOSISTEM LAMUN DI INDONESIA

Oleh : Anny Saidatur Rohmah

1608076047 (Kimia Bahari)

A. PENDAHULUAN

Lamun (seagrass) merupakan tumbuhan berbunga (Angiospermae), yang tumbuh di


lingkungan laut dangkal. Lamun biasanya berbentuk hamparan di laut atau dapat disebut padang
lamun. Ekosistem padang lamun adalah ekosistem pesisir yang ditumbuhi oleh lamun sebagai
vegetasi yang dominan dan mampu hidup dibawah permukaan air laut.

Ditinjau dari segi ekologis, Adanya padang lamun untuk menciptakan ruang bagi banyak
organisme untuk berkembang dan berinteraksi, untuk mengurangi sedimentasi hingga air
menjadi lebih jernih, serta dapat mengurangi laju perubahan iklim dengan menyerap emisi
karbondioksida.

Di Indonesia, kondisi padang lamun menjadi pusat perhatian pemerintah dalam


pemeliharaan serta pelestariannya. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mencatat bahwa pada
tahun 2017 sebanyak 80% kondisi padang lamun di Indonesia kurang baik. Secara keseluruhan
total sebaran padang lamun mencapai 40% wilayah perairan. Tetapi hanya 5% saja dalam
kondisi baik, itupun hanya ada di Biak Papua. Lalu sisanya 80% kurang baik dan 5% lagi tidak
sehat.
Permasalahan

Buruknya kondisi padang lamun di Indonesia ini diakibatkan adanya tekanan aktivitas
manusia, adanya pembangunan pelabuhan, pemukiman, serta berbagai masalah lingkungan
seperti pencemaran. Tindakan aktivitas manusia sering membuat timbulnya berbagai
permasalahan.

Tindakan yang diakibatkan oleh manusia yang sering dijumpai yaitu pembuangan sampah
ke laut. Sampah plastik banyak menghiasi permukaan laut. Sampah plastik salah satu partikel
yang sulit terurai di dalam perairan. Sampah plastik akan terurai membentuk partikel-partikel
kecil atau disebut mikroplastik. Buangan sampah ini dapat mencemari lamun. Sampah akan
mengendap didaerah lamun dan menutupi pertumbuhan lamun ketika proses fotosintesis. Lalu
ada aktivitas manusia lagi yang dapat menjadikan kondisi lamun menurun yaitu pembuangan
bahan kimia beracun. Salah satunya yaitu tumpahan minyak. Akibat dari tumpahan minyak ini,
membuat kondisi lamun mengalami kematian.

Jika kondisi kurang baik dipadang lamun ini terus terjadi pada setiap tahunnya, maka
mengakibatkan luasan dan kerapatan lamun berkurang, sehingga membuat lingkungan laut
menjadi pasir yang gundul. Berkurangnya lamun ini membuat habitat biota laut seperti ikan kecil,
udang dan organisne lainnya kehilangan tempat berlindung. Hal ini membuat penurunan
ekonomi nelayan kecil berkurang, sehingga memaksa nelayan untuk berlayar ke tengah laut.

Untuk mengatasi permasalahan mengenai pembuangan sampah dan bahan kimia beracun,
maka dalam tulisan ini akan dibahas lebih lanjut mengenai permasalahan yang terjadi pada
lamun serta solusi dari permasalahannya.

B. PEMBAHASAN

1. TEORI

Lamun termasuk tumbuhan laut yang memiliki sistem perakaran dan rhizoma yang baik.
Lamun hidup di daerah mid-intertidal dengan kedalaman 0,5-10 m, serta didaerah sublitoral.
Jumlah spesiesnya lebih banyak berada didaerah tropik. Didaerah ini, ekosistem padang lamun
menempati berbagai habitat. Oleh karena itu, status nutrien yang diperlukan sangat berpengaruh.
Lamun dapat hidup mulai daerah rendah nutrien dan bertumbuh banyak pada habitat yang tinggi
nutrien.
Pada sistem klasifikasi, lamun berada pada Sub kelas Monocotyledoneae, kelas
Angiospermae. Dari 4 famili, diantaranya 2 berada di perairan Indonesia yaitu Hydrocharitaceae
dan Cymodoceae. Famili Hydrocharitaceae dominan tumbuh di air tawar, sedangkan famili lain
merupakan lamun yang tumbuh dilaut.

Identifikasi Masalah

Pertumbuhan dan kepadatan lamun sangat dipengaruhi oleh pola pasang surut, turbiditas,
salinitas dan temperatur perairan. Namun pertumbuhan lamun bisa terhambat hingga
menyebabkan padang lamun di Indonesia termasuk kategori Buruk. Dalam laman milik LIPI,
padang lamun yang tersebar di 423 lokasi di seluruh Indonesia, setidaknya memiliki padang
lamun seluas 150 ribu hektar. Dengan angka tersebut, Indonesia menjadi salah satu negara di
ASEAN yang memiliki padang lamun tertinggi. Informasi mengenai luasan padang lamun telah
memberikan gambaran mengenai kondisi dan potensi lamun secara menyeluruh. Tetapi,
kenyataannya sekarang ini kondisi lamun mengalami penurunan . Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat tekanan atau ancaman pada ekosistem tersebut.

Menurut bapak Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, penurunan kondisi padang
lamun di Indonesia umumnya disebabkan oleh tekanan aktivitas manusia. Hal ini berkaitan
dengan pembangunan pelabuhan, pemukiman serta masalah pencemaran dilaut. Namun
seringnya aktivitas manusia disekitar pesisir laut yaitu pembuangan sampah ke laut. Namun tidak
hanya sampah yang dibuang dilaut tetapi bahan kimia beracun pun masih saja dibuang dilaut.

Bukti adanya kecampuran perilaku manusia, dibuktikan dengan hasil penelitian


Mahasiswi jurusan Ilmu kelautan (2014), mengenai “Hubungan Kondisi Padang Lamun dengan
Sampah Laut di Pulau Barranglompo”, disini menjelaskan bahwa penyebab kerusakan dan
kematian lamun disebabkan oleh aktivitas manusia dengan membuang sampah ke laut. Namun
sampah laut tidak hanya disebabkan oleh aktivitas manusia saja, tetapi dapat pula sisa dari
tumbuhan dan hewan yang telah mati dilaut. Sampah laut dibedakan menjadi 2, pertama yaitu
Sampah organik, yang dapat diurai oleh mikroorganisme. Pembuangan sampah organik ke laut
mengakibatkan penurunan kadar oksigen terlarut bagi lamun dan biota yang berasosiasi. lalu
yang kedua yaitu Sampah Anorganik, yang sulit terurai oleh mikroorganisme. Pembuangan
sampah anorganik ke laut mengakibatkan tertutupnya lamun oleh sampah yang akan mengurangi
intensitas cahaya yang diterima lamun untuk berfotosintesis. Sampah yang sering masuk ke laut
yaitu sampah jenis plastik. Sampah ini terakumulasi dari sampah makro dan mikro membentuk
sedimen. Proses masuknya sampah dari darat ke laut salah satunya disebabkan oleh pasang surut
air laut. Jika terjadi pola pergerakan dua kali pasang dan dua kali surut air laut, maka sampah
yang masuk ke laut terjadi kali sehari. Jenis-jenis lamun yang sering tertutupi oleh sampah laut
yaitu jenis Halodule uninervis, Cymodocea rotundata, Syringodium isoetifolium, Halophila
ovalis, dan Thalassia hemprichii. Tertutupinya lamun oleh sampah dapat menyebabkan penetrasi
sinar matahari sulit mencapai permukaan daun lamun, sehingga lamun sulit berfotosintesis dan
mengakibatkan perubahan warna daun, morofomertik daun lamun dan kematian pada daun.
Daun lamun ini memiliki leaf vein yang berfungsi sebagai transpor air, nutrisi untuk fotosintesis.

Kemudian ada lagi penyebab menurunnya kondisi lamun yaitu pembuangan bahan kimia
ke laut, misalnya yaitu tumpahan minyak. Tumpahan minyak dilaut bisa disebut sabagai
pencemaran laut. Minyak ini mengandung banyak senyawa hidrokarbon jenuh. Sehingga jika
tercemar ke laut akan mengakibatkan kematian pada ekosistem dan biota laut. Pada bulan april
2018 lalu, terjadi tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Tumpahan minyak ini membuat lamun
menjadi mati sehingga mamalia laut pemakan lamun seperti Dugong ikut mengalami kematian.
Adanya kematian lamun ini karena minyak yang memiliki kepadatan tinggi akan menutupi
permukaan perairan dan menghalangi sinar matahari, sehingga proses fotosintesis terganggu.

Potensi Lamun Terhadap Biota Laut dan Masyarakat Pesisir

Masih ada penyebab lainnya mengenai kerusakan yang terjadi pada lamun. Kerusakan
dari lamun ini sangat merugikan bagi biota laut dan masyarakat pesisir. Lamun sendiri kaya akan
potensinya. Fungsi dan Peranan dari lamun yaitu :

a) Sebagai Substart

Substrat keras biasanya digunakan untuk berasosiasi oleh beberapa biota, seperti
fauna Krustaceae.

b) Sebagai Tempat Berlindung

Spesies Echinothambema, fauna Krustaceae ditemukan di Rhizome tumbuhan


lamun. Hal diduga sebagai tampat berlindung

c) Sebagai Makanan

Rhizome dari lamun biasanya dijadikan makanan bagi fauna herbifora di laut.

Senyawa Bioaktif pada Berbagai Jenis Lamun


Selain fungsi-fungsi diatas, ternyata dalam tubuh lamun terkandung senyawa bioaktif.
Senyawa ini mengandung nilai positif bagi tubuh makhluk hidup. Sebelum mengetahui senyawa
bioaktif didalam tubuh lamun. Pertama yang harus dilakukan yaitu mengetahui jenis-jenis lamun.
Di Indonesia, telah ditemukan 12 jenis lamun yang termasuk ke dalam tujuh marga, yaitu
Enhalus, Halophila, Thalassia, Cymodocea, Halodule, Syringodium, dan Thalassodendron. Jenis
lamun yang sering dijumpai di Indonesia yaitu Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii.

Berikut dibawah ini data jenis Lamun dan Senyawa Bioaktifnya :

No Jensi Lamun Senyawa Bioaktifnya

Enhalus acoroides Tritopenoid, steroid, tanin, flavoniod, fenolik


1.
sebagai antioksidan.

Thalissia hemprichii Antibakteri, antifungi, antiprotozoa, antiviral,


2.
antifertility, antioksidan dan senyawa fenolik

Cara Analisis Jenis Lamun dan Senyawa Bioaktifnya

Dalam menganalisis jenis lamun untuk mengetahui senyawa bioktif yang terkandung
didalamnya harus melalui beberapa cara yaitu :

a) Persiapan ekstrak kasar Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii.

Pertama, yang harus dilakukan yaitu membersihkan jenis lamun yang akan
dianalisis, dikeringkan, dan diekstrak dengan pelarut polar (metanol) dan nonpolar
(n-heksana) dengan perbandingan 1:2. Lalu dimaserasi dengan menggunakan
shaker bath selama 24 jam, dilanjutkan dengan proses filtrasi menggunakan
kertas saring whattman no. 1. Fraksi metanol dan n-heksana dari jenis lamun yang
dianalisis, kemudian dievaporasi menggunakan rotary evaporator dengan suhu 50-
60 0C, sehingga diperoleh ekstrak dalam bentuk pasta.

b) Uji Fitokimia

Teknik melakukan uji fitokimia adalah dengan cara mengencerkan ekstrak


secukupnya, kemudian ditetesi senyawa kimia untuk uji Alkaloid, Steroid,
Flavonoid, Saponin, Molisch, Benedict, Biuret, dan Ninhidrin.
2. SOLUSI DAN PEMIKIRAN ANDA

Mengingat kondisi kurang baik yang terjadi pada ekosistem lamun ini, membuat saya
sadar bahwa sumber daya alam di Indonesia mulai memburuk. Jika ini dibiarkan maka akan
timbul permasalahan yang besar. Dimana permasalahan ini tidak hanya menyangkut makhluk
hidup disekitarnya tetapi dampaknya bisa meluas.

Lamun ini juga penting dalam kehidupan kita, terutama bagi fauna disekitarnya. Lamun
juga bisa bermanfaat bagi manusia, karena dilihat dari senyawa bioaktifnya lamun ini dapat
menjadi obat antikanker bagi kita. Lamun juga bermanfaat bagi ekonomi di masyarakat sekitar
pesisir pantai. Karena lamun ini bisa sebagai tempat pencarian para nelayan untuk menemukan
udang, kerang, ikan kecil dan organisme lain. Lamun ini juga dapat kita manfaatkan untuk bahan
pembuat kertas sebagai pengganti dari serat kayu.

Namun, kini lamun mengalami kondisi kurang baik dimana mengakibatkan luasan dan
kerapatan lamun menjadi berkurang. Menurut saya, hal tersebut dapat diatas dengan :

a) Jika terdapat laut yang terdiri dari ekosistem lamun, namun ekosistem lamunnya
tertutup oleh sampah laut. Hal ini yang harus kita lakukan yaitu membersihkan
sampah laut dari daerah yang terdapat ekosistem lamunnya. Setelah itu diberi
peringatan kepada masyarakat sekitar serta para pengunjung, untuk tidak
membuang sampah dilaut. Karena hal itu dapat mengganggu masuknya cahaya
matahari ke lamun untuk berfotosintesis.

b) Jika terdapat laut yang tercemar oleh bahan-bahan kimia seperti tumpahan minyak,
dan dilaut tersebut terdapat ekosistem lamun. Maka yang harus dilakukan yaitu
segera membersihkan minyak yang tergenang dipermukaan laut. Cara
membersihkannya dengan cara menyedot minyak dengan alat. Tetapi kini telah
ditemukan oleh ahli osenaografi, cara membersihkan minyak dengan memberi
mikroorganisme ke laut. Mikroorganisme ini harus memiliki keahlian sabagai
pengurai minyak.

c) Jika menemui ekosistem lamun yang mengalami berkurangnya luasan dan


kerapatan lamu, maka yang harus dilakukan yaitu menanam lamun dari kerusakan
atau disebut transplantasi. Transplantasi dapat dilakukan dengan metode Seed,
metode Sprig anchored and unchored dan metode Plug.
d) Dilakukan penyadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem laut
seperti lamun. Penyadaran ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti
poster, atau dibuat acara penyuluhan.

e) Melalui pendidikan. Lembaga pendidikan seperti sekolah dapat membantu


menjaga ekosistem lamun dengan cara mengajak siswanya untuk cinta alam. Jika
proses penyampaian dilakukan oleh siswa SMA terutama dari program IPA. Maka
dimohon untuk mengajak menerapkan greenchemistry pada lingkungan sekitar
terutama daerah pesisir pantai serta lautnya.

f) Menegakkan peraturan perundang-undangan. Dimana peraturan perundang-


undangan mengenai ekosistem laut, harus lebih ditegakkan. Hukuman bagi
perusak ekosistem harus lebih ditegaskan.

C. PENUTUP

1. KESIMPULAN

Lamun (seagrass) merupakan tumbuhan berbunga (Angiospermae), yang tumbuh di


lingkungan laut dangkal. Ekosistem padang lamun adalah ekosistem pesisir yang ditumbuhi oleh
lamun sebagai vegetasi yang dominan dan mampu hidup dibawah permukaan air laut. Lamun ini
memiliki berbagai fungsi dan manfaat, terutama bagi fauna disekitarnya. Bagi fauna disekitarnya
lamun digunakan sebagai tempat berlindung Spesies Echinothambema dan fauna Krustaceae.
Digunakan juga sebagai makanan bagi Dugong. Lamun juga bisa bermanfaat bagi manusia.
Lamun dapat meningkatkan ekonomi di masyarakat sekitar pesisir pantai. Lalu dilihat dari
senyawa bioaktifnya lamun ini mengandung antioksidan atau obat antikanker, flavonoid, tanin,
steroid, antifungi, antiprotozoa, antiviral, antifertility serta terdapat senyawa fenolik..

Cara analisis senyawa bioaktif dalam lamun dapat dilakukan dengan, persiapan ekstrak
kasar lalu di uji dengan uji Fitokimia.

Di Indonesia kondisi padang lamun termasuk dalam kondisi kurang baik. Kondisi ini
mengakibatkan luasan dan kerapatan lamun menjadi berkurang, serta membuat biota laut yang
hidup disekitar lamun mengalami kematian. Penyebab kondisi padang lamun kurang baik ini
seringnya karena adanya tekanan aktivitas manusia. Tindakan yang diakibatkan oleh manusia
yaitu pembuangan sampah ke laut dan bahan kimia beracun seperti tumpahan minyak. Solusi
dari semua permasalahan tersebut yaitu membersihkan sampah laut dari daerah yang terdapat
ekosistem lamunnya. lalu diberi peringatan kepada masyarakat sekitar serta para pengunjung,
untuk tidak membuang sampah dilaut. Jika terjadi tumpahan minyak maka harus diberi
mikroorganisme pengurai minyak ke daerah laut yang terkena minyak. Namun, bila tumbuhan
lamun ini telah mati, maka dilakukan penanaman lamun kembali atau transplantasi. Pelestraian
lamun juga bisa dilakukan melalui pendidikan serta peraturan perundang-undangan.

2. SARAN

Dari artikel yang saya buat ini, semoga artikel ini dapat memotivasi diri untuk lebih
menjaga ekosistem laut terutama lamun. Harapan saya agar pembaca dapat memberikan solusi
yang lebih efektif, inovatif dan kreatif dalam menangani kondisi ekosistem lamun yang sekarang
kurang baik.

D. DAFTAR PUSTAKA

AR, Musdalifa Mandasari. 2014. Skripsi “Hubungan Kondisi Padang Lamun dengan
Sampah Laut di Pulau Barranglompo”. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Dewi, Siti. 2018. Artikel “Penurunan Kualitas Ekosistem Padang Lamun di Pesisir Teluk
Banten, Jawa Barat”. Diambil dari https://www.kompasiana.com/. Pada tanggal 11 Juli 2018.
Pukul 20.45 WIB.

PWD. 2017. Artikel “Ekosistem Padang Lamun di Indonesia Masih Kurang Bagus”.
Diambil dari http://lipi.go.id/. Pada tanggal 11 Juli 2018. Pukul 20.43 WIB.

Riniatsih, Ita. 2016. “Distribusi Jenis Lamun Dihubungkan dengan Sebaran Nutrien
Perairan di Padang Lamun Teluk Awur Jepara”. Semarang: Jurnal Kelautan Tropis. Universitas
Diponegoro. (19)(2).

Sari, Kuasa. 2018. Skripsi “Keberadaan Mikroplastik pada Hewan Filter Feeder di
Padang Lamun Kepulauan Spermonde Kota Makassar”. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Setyorini, Virna P. 2017. Artikel “LIPI: Padang Lamun di Indonesia Kurang Sehat”.
Diambil dari https://m.antaranews.com/. Pada tanggal 11 Juli 2018. Pukul 21.32 WIB.

Tangke, Umar. 2010. “Ekosistem Padang Lamun”. Ternate: Jurnal Ilmiah Agribisnis dan
Perikanan. UMMU. (3)(1).

Você também pode gostar