Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. PENDAHULUAN
Ditinjau dari segi ekologis, Adanya padang lamun untuk menciptakan ruang bagi banyak
organisme untuk berkembang dan berinteraksi, untuk mengurangi sedimentasi hingga air
menjadi lebih jernih, serta dapat mengurangi laju perubahan iklim dengan menyerap emisi
karbondioksida.
Buruknya kondisi padang lamun di Indonesia ini diakibatkan adanya tekanan aktivitas
manusia, adanya pembangunan pelabuhan, pemukiman, serta berbagai masalah lingkungan
seperti pencemaran. Tindakan aktivitas manusia sering membuat timbulnya berbagai
permasalahan.
Tindakan yang diakibatkan oleh manusia yang sering dijumpai yaitu pembuangan sampah
ke laut. Sampah plastik banyak menghiasi permukaan laut. Sampah plastik salah satu partikel
yang sulit terurai di dalam perairan. Sampah plastik akan terurai membentuk partikel-partikel
kecil atau disebut mikroplastik. Buangan sampah ini dapat mencemari lamun. Sampah akan
mengendap didaerah lamun dan menutupi pertumbuhan lamun ketika proses fotosintesis. Lalu
ada aktivitas manusia lagi yang dapat menjadikan kondisi lamun menurun yaitu pembuangan
bahan kimia beracun. Salah satunya yaitu tumpahan minyak. Akibat dari tumpahan minyak ini,
membuat kondisi lamun mengalami kematian.
Jika kondisi kurang baik dipadang lamun ini terus terjadi pada setiap tahunnya, maka
mengakibatkan luasan dan kerapatan lamun berkurang, sehingga membuat lingkungan laut
menjadi pasir yang gundul. Berkurangnya lamun ini membuat habitat biota laut seperti ikan kecil,
udang dan organisne lainnya kehilangan tempat berlindung. Hal ini membuat penurunan
ekonomi nelayan kecil berkurang, sehingga memaksa nelayan untuk berlayar ke tengah laut.
Untuk mengatasi permasalahan mengenai pembuangan sampah dan bahan kimia beracun,
maka dalam tulisan ini akan dibahas lebih lanjut mengenai permasalahan yang terjadi pada
lamun serta solusi dari permasalahannya.
B. PEMBAHASAN
1. TEORI
Lamun termasuk tumbuhan laut yang memiliki sistem perakaran dan rhizoma yang baik.
Lamun hidup di daerah mid-intertidal dengan kedalaman 0,5-10 m, serta didaerah sublitoral.
Jumlah spesiesnya lebih banyak berada didaerah tropik. Didaerah ini, ekosistem padang lamun
menempati berbagai habitat. Oleh karena itu, status nutrien yang diperlukan sangat berpengaruh.
Lamun dapat hidup mulai daerah rendah nutrien dan bertumbuh banyak pada habitat yang tinggi
nutrien.
Pada sistem klasifikasi, lamun berada pada Sub kelas Monocotyledoneae, kelas
Angiospermae. Dari 4 famili, diantaranya 2 berada di perairan Indonesia yaitu Hydrocharitaceae
dan Cymodoceae. Famili Hydrocharitaceae dominan tumbuh di air tawar, sedangkan famili lain
merupakan lamun yang tumbuh dilaut.
Identifikasi Masalah
Pertumbuhan dan kepadatan lamun sangat dipengaruhi oleh pola pasang surut, turbiditas,
salinitas dan temperatur perairan. Namun pertumbuhan lamun bisa terhambat hingga
menyebabkan padang lamun di Indonesia termasuk kategori Buruk. Dalam laman milik LIPI,
padang lamun yang tersebar di 423 lokasi di seluruh Indonesia, setidaknya memiliki padang
lamun seluas 150 ribu hektar. Dengan angka tersebut, Indonesia menjadi salah satu negara di
ASEAN yang memiliki padang lamun tertinggi. Informasi mengenai luasan padang lamun telah
memberikan gambaran mengenai kondisi dan potensi lamun secara menyeluruh. Tetapi,
kenyataannya sekarang ini kondisi lamun mengalami penurunan . Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat tekanan atau ancaman pada ekosistem tersebut.
Menurut bapak Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, penurunan kondisi padang
lamun di Indonesia umumnya disebabkan oleh tekanan aktivitas manusia. Hal ini berkaitan
dengan pembangunan pelabuhan, pemukiman serta masalah pencemaran dilaut. Namun
seringnya aktivitas manusia disekitar pesisir laut yaitu pembuangan sampah ke laut. Namun tidak
hanya sampah yang dibuang dilaut tetapi bahan kimia beracun pun masih saja dibuang dilaut.
Kemudian ada lagi penyebab menurunnya kondisi lamun yaitu pembuangan bahan kimia
ke laut, misalnya yaitu tumpahan minyak. Tumpahan minyak dilaut bisa disebut sabagai
pencemaran laut. Minyak ini mengandung banyak senyawa hidrokarbon jenuh. Sehingga jika
tercemar ke laut akan mengakibatkan kematian pada ekosistem dan biota laut. Pada bulan april
2018 lalu, terjadi tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Tumpahan minyak ini membuat lamun
menjadi mati sehingga mamalia laut pemakan lamun seperti Dugong ikut mengalami kematian.
Adanya kematian lamun ini karena minyak yang memiliki kepadatan tinggi akan menutupi
permukaan perairan dan menghalangi sinar matahari, sehingga proses fotosintesis terganggu.
Masih ada penyebab lainnya mengenai kerusakan yang terjadi pada lamun. Kerusakan
dari lamun ini sangat merugikan bagi biota laut dan masyarakat pesisir. Lamun sendiri kaya akan
potensinya. Fungsi dan Peranan dari lamun yaitu :
a) Sebagai Substart
Substrat keras biasanya digunakan untuk berasosiasi oleh beberapa biota, seperti
fauna Krustaceae.
c) Sebagai Makanan
Rhizome dari lamun biasanya dijadikan makanan bagi fauna herbifora di laut.
Dalam menganalisis jenis lamun untuk mengetahui senyawa bioktif yang terkandung
didalamnya harus melalui beberapa cara yaitu :
Pertama, yang harus dilakukan yaitu membersihkan jenis lamun yang akan
dianalisis, dikeringkan, dan diekstrak dengan pelarut polar (metanol) dan nonpolar
(n-heksana) dengan perbandingan 1:2. Lalu dimaserasi dengan menggunakan
shaker bath selama 24 jam, dilanjutkan dengan proses filtrasi menggunakan
kertas saring whattman no. 1. Fraksi metanol dan n-heksana dari jenis lamun yang
dianalisis, kemudian dievaporasi menggunakan rotary evaporator dengan suhu 50-
60 0C, sehingga diperoleh ekstrak dalam bentuk pasta.
b) Uji Fitokimia
Mengingat kondisi kurang baik yang terjadi pada ekosistem lamun ini, membuat saya
sadar bahwa sumber daya alam di Indonesia mulai memburuk. Jika ini dibiarkan maka akan
timbul permasalahan yang besar. Dimana permasalahan ini tidak hanya menyangkut makhluk
hidup disekitarnya tetapi dampaknya bisa meluas.
Lamun ini juga penting dalam kehidupan kita, terutama bagi fauna disekitarnya. Lamun
juga bisa bermanfaat bagi manusia, karena dilihat dari senyawa bioaktifnya lamun ini dapat
menjadi obat antikanker bagi kita. Lamun juga bermanfaat bagi ekonomi di masyarakat sekitar
pesisir pantai. Karena lamun ini bisa sebagai tempat pencarian para nelayan untuk menemukan
udang, kerang, ikan kecil dan organisme lain. Lamun ini juga dapat kita manfaatkan untuk bahan
pembuat kertas sebagai pengganti dari serat kayu.
Namun, kini lamun mengalami kondisi kurang baik dimana mengakibatkan luasan dan
kerapatan lamun menjadi berkurang. Menurut saya, hal tersebut dapat diatas dengan :
a) Jika terdapat laut yang terdiri dari ekosistem lamun, namun ekosistem lamunnya
tertutup oleh sampah laut. Hal ini yang harus kita lakukan yaitu membersihkan
sampah laut dari daerah yang terdapat ekosistem lamunnya. Setelah itu diberi
peringatan kepada masyarakat sekitar serta para pengunjung, untuk tidak
membuang sampah dilaut. Karena hal itu dapat mengganggu masuknya cahaya
matahari ke lamun untuk berfotosintesis.
b) Jika terdapat laut yang tercemar oleh bahan-bahan kimia seperti tumpahan minyak,
dan dilaut tersebut terdapat ekosistem lamun. Maka yang harus dilakukan yaitu
segera membersihkan minyak yang tergenang dipermukaan laut. Cara
membersihkannya dengan cara menyedot minyak dengan alat. Tetapi kini telah
ditemukan oleh ahli osenaografi, cara membersihkan minyak dengan memberi
mikroorganisme ke laut. Mikroorganisme ini harus memiliki keahlian sabagai
pengurai minyak.
C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Cara analisis senyawa bioaktif dalam lamun dapat dilakukan dengan, persiapan ekstrak
kasar lalu di uji dengan uji Fitokimia.
Di Indonesia kondisi padang lamun termasuk dalam kondisi kurang baik. Kondisi ini
mengakibatkan luasan dan kerapatan lamun menjadi berkurang, serta membuat biota laut yang
hidup disekitar lamun mengalami kematian. Penyebab kondisi padang lamun kurang baik ini
seringnya karena adanya tekanan aktivitas manusia. Tindakan yang diakibatkan oleh manusia
yaitu pembuangan sampah ke laut dan bahan kimia beracun seperti tumpahan minyak. Solusi
dari semua permasalahan tersebut yaitu membersihkan sampah laut dari daerah yang terdapat
ekosistem lamunnya. lalu diberi peringatan kepada masyarakat sekitar serta para pengunjung,
untuk tidak membuang sampah dilaut. Jika terjadi tumpahan minyak maka harus diberi
mikroorganisme pengurai minyak ke daerah laut yang terkena minyak. Namun, bila tumbuhan
lamun ini telah mati, maka dilakukan penanaman lamun kembali atau transplantasi. Pelestraian
lamun juga bisa dilakukan melalui pendidikan serta peraturan perundang-undangan.
2. SARAN
Dari artikel yang saya buat ini, semoga artikel ini dapat memotivasi diri untuk lebih
menjaga ekosistem laut terutama lamun. Harapan saya agar pembaca dapat memberikan solusi
yang lebih efektif, inovatif dan kreatif dalam menangani kondisi ekosistem lamun yang sekarang
kurang baik.
D. DAFTAR PUSTAKA
AR, Musdalifa Mandasari. 2014. Skripsi “Hubungan Kondisi Padang Lamun dengan
Sampah Laut di Pulau Barranglompo”. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Dewi, Siti. 2018. Artikel “Penurunan Kualitas Ekosistem Padang Lamun di Pesisir Teluk
Banten, Jawa Barat”. Diambil dari https://www.kompasiana.com/. Pada tanggal 11 Juli 2018.
Pukul 20.45 WIB.
PWD. 2017. Artikel “Ekosistem Padang Lamun di Indonesia Masih Kurang Bagus”.
Diambil dari http://lipi.go.id/. Pada tanggal 11 Juli 2018. Pukul 20.43 WIB.
Riniatsih, Ita. 2016. “Distribusi Jenis Lamun Dihubungkan dengan Sebaran Nutrien
Perairan di Padang Lamun Teluk Awur Jepara”. Semarang: Jurnal Kelautan Tropis. Universitas
Diponegoro. (19)(2).
Sari, Kuasa. 2018. Skripsi “Keberadaan Mikroplastik pada Hewan Filter Feeder di
Padang Lamun Kepulauan Spermonde Kota Makassar”. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Setyorini, Virna P. 2017. Artikel “LIPI: Padang Lamun di Indonesia Kurang Sehat”.
Diambil dari https://m.antaranews.com/. Pada tanggal 11 Juli 2018. Pukul 21.32 WIB.
Tangke, Umar. 2010. “Ekosistem Padang Lamun”. Ternate: Jurnal Ilmiah Agribisnis dan
Perikanan. UMMU. (3)(1).