Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
oleh
MUHAMMAD SOFYAN HADI
18/424821/SA/19193
1. Pendahuluan
dan yang paling luas di Pulau Jawa. Kabupaten ini mempuyai luas 5.782 km2,
terletak di ujung timur Pulau Jawa serta berbatasan langsung dengan Selat Bali.
Banyuwangi sendiri merupakan gerbang ujung timur Pulau Jawa dan terhubung
langsung dengan Pulau Bali yang notabene merupakan tempat yang banyak
Kabupaten tersebut memiliki budaya yang kaya dan keindahan alam yang
beragam pula. Saat ini, Banyuwangi mulai tumbuh dan berhasil dikenal sebagai
salah satu daerah yang maju dalam industri pariwisata. Indikator terpilihnya
pariwisata Kabupaten Banyuwangi telah memenuhi syarat yang layak untuk dapat
1
2
pengaruh strategi yang dilakukan oleh Banyuwangi. Bahkan, dalam acara “12th
UNWTO Awards Forum” yang diadakan di Madrid, Spanyol pada tahun 2016,
“Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola” dari anak organisasi Perserikatan
bertumpu pada tiga obek wisata utama yaitu Pantai Plengkung, Kawah Ijen, dan
Pantai Sukamade. Ketiga destinasi tersebut disebut juga dengan tiga objek wisata
berlian. Istilah tiga objek wisata berlian tercetus karena garis penghubung antar
lokasi ketiga objek wisata tersebut membentuk sebuah berlian dengan bangun
segitiga. Ketiga objek itulah yang menjadi tumpuan dari aktivitas pariwisata yang
wisata tersebut.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Selain itu, dilakukan juga kerja sama dengan
Berdasarkan topik yang dibahas, adapun tujuan yang ingin dicapai ialah
Pembatasan masalah atau ruang lingkup dari makalah ini ialah pembahasan
dan yang terakhir ialah mengenai pemaparan serta analisis rancangan arah
2. Pembahasan
terjadi begitu pesat. Manajemen hingga pemasarannya juga dilakukan dengan baik
sehingga saat ini Kabupaten Banyuwangi tumbuh menjadi daerah yang dikenal
dapat dilihat melalui data jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kabupaten
Banyuwangi. Terhitung dari tahun 2010 hingga 2017, kenaikan jumlah wisatawan
terlihat begitu signifikan. Pada tahun 2010, wisatawan yang datang ke Kabupaten
wisatawan asing. Sedangkan pada tahun 2017, jumlah wisatawan yang datang ke
Terhitung jumlah devisa yang masuk dari adanya peningkatan wisatawan asing
maupun domestik ialah sebesar Rp 546 miliar, uang tersebut tentunya masuk ke
Kabupaten Banyuwangi sebanyak dua kali lipat, yang awalnya Rp 20,8 Juta per
tahun (2010) menjadi Rp 41,5 juta per tahun (2016). Selain itu, banyaknya jumlah
devisa yang masuk tersebut juga turut serta dalam menekan angka kemiskinan
dibawah rata-rata kemiskinan di Jawa Timur, yang mana Jawa Timur memiliki
masyarakat sekitar untuk bekerja di bagian depan (front-line staff), hal tersebut
juga harus disertai dengan pelatihan sumber daya manusia sehingga masyarakat
sebagai para pelaku wisata yang berhadapan langsung dengan wisatawan dapat
memasarkan potensi wisata melalui kesatuan produk daerah yang tidak dipisah-
pisah, selanjutnya ialah memilih dan menetapkan strategi pemasaran yang tepat,
yang ketiga adalah pembaruan dan inovasi yang berkelanjutan, dan yang terakhir
pada satu tempat destinasi saja, tetapi dikembangkan secara merata. Dalam hal ini,
Banyuwangi membuat sebuah pemerekan kota (city branding) yang bertajuk “The
menciptakan suatu kesatuan identitas kota yang terdiri dari promosi berbagai
destinasi yang ada di Kabupaten Banyuwangi sehingga tidak hanya satu destinasi
saja yang dikenal oleh calon wisatawan, tetapi juga berbagai destinasi lain yang
ada di Kabupaten Banyuwangi. Dengan kata lain, produk wisata yang akan
Implementasi kebijakan yang lain adalah dengan menetapkan “pola orbit dan
satelit” pada masing-masing daerah wisata satelit yang berada di kawasan dekat
destinasi dan supaya wisata satelit tersebut bisa berkembang. Dengan begitu,
wisata satelit dapat berjalan sejajar dengan wisata utama untuk nantinya
wisata.
dan menetapkan pemasaran yang tepat. Berkaitan dengan hal itu, strategi pertama
internet, dan kaum perempuan. Jumlah anak muda (16-30 tahun) di Indonesia
7
adalah sebesar 62 juta jiwa, pengguna internet sebesar 82 juta jiwa, dan kaum
(2016:56), Kegiatan promosi yang efektif merupakan hal yang sangat esensial
suatu daerah memiliki daya tarik wisata yang baik tetapi tidak dikenal oleh calon
penjualan dengan pembentukan merek (brand) yaitu “The Sunrise of Java” dan
meresmikan sebuah bandara berkonsep hijau yang diharapkan dapat menjadi ikon
baru Banyuwangi dan juga dapat mempermudah akses para wisatawan yang ingin
dalam merespon isu revolusi 4.0 sudah banyak digencarkan sehingga pemanfaatan
informasi teknologi harus juga dilakukan oleh Kabupaten Banyuwangi agar dapat
pelayanan seperti apa yang diinginkan oleh para wisatawan. Pelatihan tersebut
ditujukan untuk para pelaku wisata supaya mereka dapat memberi pelayanan yang
lokal, dampak dari adanya objek wisata dapat dirasakan secara langsung sehingga
bersangkutan.
potensi lokal dalam upaya menarik minat wisatawan. Potensi lokal merupakan
modal wisata yang paling mudah untuk diolah karena pada hakikatnya potensi
lokal terjadi secara alamiah dan melekat di dalam suatu masyarakat. Ketika
tersebut dapat menjadi daya tarik wisata yang khas dan juga dapat dikembangkan
Banyuwangi.
dengan tiba-tiba, dengan kata lain, dibutuhkan analisis dan penilaian terlebih
dahulu terhadap apa yang ada di lapangan. Berdasarkan analisis dan penilaian
potensi wisata yang paling banyak dan paling diminati oleh wisatawan domestik
pengembangan yang menitikberatkan pada tiga objek wisata utama dan unggulan
yang terdiri dari Kawah Ijen, Pantai Plengkung, dan Pantai Sukamade. Sedangkan
(WPP) mengacu pada Pola Orbit Satelit. Pola tersebut menganalogikan antariksa
10
dengan pengembangan wisata dimana orbit sebagai pusatnya yaitu wisata utama
disertai dengan satelit yang melingkarinya yaitu destinasi disekitar wisata utama.
di Kawah Ijen, WPP II dengan pusatnya di Pantai Plenkung, dan WPP III
kenyamanan dan keamanan, serta yang terakhir adalah tentang apakah detinasi
pemerintah, ketiga destinasi yaitu TWA Kawah ijen, Pantai Plengkung, dan Pantai
11
berdasarkan karakteristik destinasi sehingga bisa saja pada satu WPP terdiri dari
tipe destinasi yang cenderung homogen. Produk wisata yang tidak homogen
suatu WPP.
Masalah diversifikasi dapat dilihat melalui kasus yang dialami zona WPP II
yang mana hampir semua destinasi satelit bagian WPP II (zona Pantai Plengkung)
12
adalah wisata pantai. Padahal keberagaman jenis wisata pada setiap WPP
diperlukan dalam rangka penyediaan paket wisata. Dengan kata lain, strategi
tersebut tidak cocok untuk diterapkan pada wilayah yang daya tariknya cenderung
homogen. Salah satu solusi alternatif yang dapat dilakukan untuk menutupi
kekurangan tersebut adalah dengan cara melakukan hal yang bertujuan untuk
meningkatkan diversifikasi destinasi tetapi dalam ruang lingkup yang lebih kecil,
(image) wisata yang homogen namun dengan atraksi yang berbeda-beda disetiap
Mengacu pada kasus WPP II, konsep pengembangan destinasi yang cocok
adalah konsep wisata bahari. Tema bahari tersebut dirasa tepat karena WPP II
memiliki potensi bahari yang sangat baik karena ditopang oleh destinasi Pantai
besar di Banyuwangi. Selain itu, WPP II memiliki wisata satelit yang sebagian
besar merupakan potensi bahari sehingga dapat mendukung eksistensi dari WPP II
tersebut.
yang ada di masing-masing WPP. Melalui adanya kebijakan strategi pola segitiga
berlian tersebut, destinasi yang menjadi bagian dari satu zona WPP akan otomatis
terhubung dan mempunyai imbas satu sama lain. Selain itu, dengan adanya wisata
destinasi karena dengan adanya kemudahan interaksi dan keterkaitan satu sama
13
lain membuat setiap destinasi yang ada bisa melakukan banding antar objek
wisata lalu membentuk konsensus dalam hal arah pengembangan destinasi untuk
3. Kesimpulan
dengan pola pengembangan berbasis pada paritisipasi publik. Dengan kata lain,
dibagi menjadi empat. Secara umum, keempat strategi tersebut memuat tentang
yang didasari oleh analisis yang baik pula sehingga eksekusi dan hasil dari
bagus disertai dengan pertimbangan yang dirasa tepat. Di samping hal tersebut,
pola strategi yang dianut oleh pariwisata Banyuwangi ialah pola segitiga berlian
dan pola orbit satelit. Strategi tersebut memiliki kekurangan jika dikaitkan dengan
14
DAFTAR LAMAN
http://surabaya.tribunnews.com/2018/02/02/tahun-ini-banyuwangi-target-5-juta-
kunjungan-wisatawan diakses pada 13 Novermber 2018. Pukul 19.00 WIB
Halaman ini terakhir diubah pada 2 Februai 2018, pukul 18.59 WIB.
https://travel.kompas.com/read/2016/01/22/104123127/Empat.Strategi.Banyuwa
ngi.Raih.Penghargaan.Pariwisata.PBB diakses pada 13 November 2018.
Pukul 18.30 WIB Halaman ini terakhir diubah pada 22 Januari 2016, pukul
10.41 WIB.
https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/02/07/p3s0qs291-azwar-
anas-paparkan-strategi-pengembangan-wisata-banyuwangi diakses pada 15
Novermber 2018. Pukul 19.45 WIB Halaman ini terakhir diubah pada 7
November, pukul 17.49 WIB.
15