Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
JURUSAN KEPERAWATAN
(PROGRAM REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU)
TUGAS MANDIRI 2
(Konsep Psikofarma)
1. Pengertian psikofarma
Obat psikofarmaka disebut juga sebagai obat psikotropika, atau obat psikoaktif atau obat
psikoteraputik. Penggolonganobat ini didasarkan atas adanya kesamaan efek obat terhadap
penurunan aatau berkurangnya gejala.Kesamaan dalam susunan kimiawi obat dan kesamaan
dalam mekanisme kerja obat.
Obat psikofarmaka adalah obat yang bekerja pada susunan saraf pusat (SSP) dan
mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku (mind and behavior altering
drugs),digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik (psychotherapeutic medication). Obat
psikofarmaka, sebagai salah satu zat psikoaktif bila digunakan secara salah (misuse) atau
disalahgunakan (abuse) beresiko menyebabkan gangguan jiwa. Menurut Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III) penyalahgunaan obat psikoaktif
digolongkan kedalam gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif.
b. Obat anti-depresi
Obat anti-depresi sinonim dari thymoleptic, psychic energizers, anti depressants, anti
depresan. Sediaan obat anti-depresi di Indonesia adalah amitriptyline, amoxapine,
amineptine, clomipramine, imipramine, moclobemide, maprotiline, mianserin, opipramol,
sertraline, trazodone, paroxetine, fluvoxamine, fluoxetine. Jenis obat anti-depresi adalah
anti-depresi trisiklik, anti-depresi tetrasiklik, obat anti-depresi atipikal, selective serotonin
reuptake inhibitor (SSRI), dan inhibitor monoamine okside (MAOI).
Indikasi klinik primer penggunaan obat-obat anti-depresi adalah sindrom depresi yang
dapat terjadi pada
Sindrom depresi panic, gangguan afektif bipolar dan unipolar. Gangguan distimik dan
gangguan siklotimik.
Sindrom depresi organik seperti hypothyroid induced depression, brain injury
depression dan reserpine.
Sindrom depresi situasional seperti gangguan penyesuaian dengan depresi, grief
reaction, dll; dan sindrom depresi penyerta seperti gangguan jiwa dengan depresi
(gangguan obsesi kompulsi, gangguan panic, dimensia), gangguan fisik dengan
depresi (stroke, MCI, kanker, dan lain-lain).
c. Obat anti-mania
Obat anti-mania merupakan sinonim dari mood modulators, mood stabilizers, antimanics.
Sediaan obat anti-mania di Indonesia adalah litium carbonate, haloperidol,
carbamazepine. Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom mania ditAndai adanya
keadaan afek yang meningkat hampir setiap hari selama paling sedikit satu minggu.
Keadaan tersebut disertai paling sedikit 4 gejala berikut:Peningkatan aktivitas, lebih
banyak berbicara dari lazimnya, lompat gagasan, rasa harga diri yang melambung,
berkurangnya kebutuhan tidur, mudah teralih perhatian, keterlibatan berlebih dalam
aktivitas. Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari, bermanifestasi dalam gejala
seperti penurunan kemampuan bekerja, hubungan sosial dan melakukan kegiatan rutin.
d. Obat anti-ansietas
Obat anti-ansietas merupakan sinonim psycholeptics, minor transqualizers, anxiolytics,
antianxiety drugs, ansiolitika. Obat anti-ansietas terdiri atas golongan benzodiazepine
dan nonbenzodiazepin. Sediaan obat anti-ansietas jenis benzodiazepine adalah diazepam,
chlordiazepoxide, lorazepam, clobazam, bromazepam, oxasolam, clorazepate,
alprazolam, prazepam. Sedangkan jenis non benzodiazepine adalah sulpiride dan
buspirone.
Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom ansietas seperti :
Sindrom ansietas psikik seperti gangguan ansietas umum, gangguan panik, gangguan
fobik, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stress paska trauma
Sindrom ansietas organic seperti hyperthyroid, pheochromosytosis, dll; sindrom
ansietas situasional seperti gangguan penyesuaian dengan ansietas dan gangguan
cemas perpisahan
Sindrom ansietas penyerta seperti gangguan jiwa dengan ansietas (skizofrenia,
gangguan paranoid, dll),
Penyakit fisik dengan ansietas seperti pada klien stroke, Myocard Cardio Infac (MCI)
dan kanker dll
e. Obat anti-insomnia
Obat anti-insomnia merupakan sinonim dari hypnotics, somnifacient, hipnotika. Sediaan
obat anti-insomnia di Indonesia adalah nitrazepam, triazolam, estazolam, chloral hydrate.
Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom insomnia yang dapat terjadi pada
Sindrom insomnia psikik seperti gangguan afektif bipolar dan unipolar (episode
mania atau depresi, gangguan ansietas (panic, fobia); sindrom insomnia organic
seperti hyperthyroidism, putus obat penekan SSP (benzodiazepine, phenobarbital,
narkotika), zat perangsang SSP (caffeine, ephedrine, amphetamine);
Sindrom insomnia situasional seperti gangguan penyesuaian dengan ansietas/depresi,
sleep, wake schedule (jet lag, workshift), stres psikososial;
Sindrom insomnia penyerta seperti gangguan fisik dengan insomnia (pain producing
illness, paroxysmal nocturnal dyspnea),
Gangguan jiwa dengan insomnia (skizofrenia, gangguan paranoid).
f. Obat anti-obsesif kompulsif
Obat anti-obsesif kompulsif merupakan persamaan dari drugs used in
obsessivecompulsive disorders. Sediaan obat anti-obsesif kompulsif di Indonesia adalah
clomipramine, fluvoxamine, sertraline, fluoxetine, paroxetine. Indikasi penggunaan obat
ini adalah sindrom obsesif kompulsi. Diagnostik obsesif kompulsif dapat diketahui bila
individu sedikitnya dua minggu dan hampir setiap hari mengalami gejala obsesif
kompulsif, dan gejala tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau
mengganggu aktivitas sehari-hari (disability).
g. Obat anti-panik
Obat anti-panik merupakan persamaan dari drugs used in panic disorders. Sediaan obat
anti-panik di Indonesia adalah imipramine, clomipramine, alprazolam, moclobemide,
sertraline, fluoxatine, parocetine, fluvoxamine. Penggolongan obat anti-panik adalah obat
anti-panik trisiklik (impramine, clomipramine), obat anti-panik benzodiazepine
(alprazolam) dan obat anti-panik RIMA/reversible inhibitors of monoamine oxydase-A
(moclobmide)serta obat anti-panik SSRI (sertraline, fluoxetine,paroxetine, fluvoxamine).
Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom panik. Diagnostik sindrom panik dapat
ditegakkan paling sedikit satu bulan individu mengalami beberapa kali serangan ansietas
berat, gejala tersebut dapat terjadi dengan atau tanpa agoraphobia. Panik merupakan
gejala yang merupakan sumber penderitaan (distress) atau mengganggu aktivitas sehari-
hari (phobic avoidance)