Você está na página 1de 24

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA RESIKO KETIDAKMAMPUAN MENJADI

ORANG TUA PADA KELUARGA Sdri. U PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


CHILDBEARING

DI DESA SAMBENG KULON RT 03 RW 02

KECAMATAN KEMBARAN – KABUPATEN BANYUMAS

KEVIN ALIF PRADANA


P17420213058
III B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2016
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA RESIKO KETIDAKMAMPUAN MENJADI
ORANG TUA PADA KELUARGA Sdri. U PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
CHILDBEARING

DI DESA SAMBENG KULON RT 03 RW 02

KECAMATAN KEMBARAN – KABUPATEN BANYUMAS

I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 21 April 2016
A. DATA UMUM
1. Kepala Keluarga
a. Nama KK : Tn. M
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 49 Tahun
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : Karyawan Restoran
g. Alamat : Sambeng Kulon RT 03 RW 02
Kembaran – Banyumas

2. Komposisi Keluarga

Hub. Dg Status Status


No Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan
KK Imunisasi Kesehatan

Imunisasi
1. Ny. D 42 th P Istri SD IRT Hipertensi
Lengkap
Imunisasi
2. Sdri. N 20 th P Anak SMA Bekerja Sehat
Lengkap
Imunisasi
3. Sdri. U 16 th P Anak SMP Pelajar Sehat
Lengkap
Belum Imunisasi
4. An. T 3 th P Anak - Sehat
Sekolah Lengkap
Hub. Dg Status Status
No Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan
KK Imunisasi Kesehatan
Imunisasi
Belum
Belum Lengkap
5. By. A 1 bln L Cucu - Sehat
Sekolah ( HB 0,
BCG,
Polio 1)

3. Genogram

Keterangan :

: Laki- laki : Tinggal serumah

: Perempuan : Klien

: Meninggal

4. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. M merupakan keluarga dengan tipe keluarga besar yang terdiri dari suami,
istri, 3 orang anak dan 1 orang cucu.
5. Suku
Keluarga Tn. M termasuk dalam suku Jawa dan kewarganegaraan Indonesia.
6. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran
agama Islam. Dalam keluarga Tn. M tidak ada keyakinan yang bertentangan dengan
kesehatan.
7. Status Sosial Ekonomi
Kebutuhan sehari-hari keluarga semua dipenuhi oleh Tn. M yang bekerja sebagai
Karyawan Restoran. Pendapatan tiap bulan keluarga Tn. M berkisar antara Rp 1.500.000
– Rp 2.000.000. Barang-barang yang dimiliki Tn. M yaitu TV, Almari, meja kursi,
kulkas dan Keluarga Tn. M merasa sudah bisa mencukupi kebutuhan sehari – hari.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. M jarang melakukan rekreasi ke luar kota ataupun ke tempat wisata setiap
ada hari libur. Dan biasanya keluarga Tn. M menggunakan waktu luang untuk menonton
TV.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahapan perkembangan kelurga dengan
anak remaja dimana anak pertama Tn. M masih berusia 20 tahun, baru lulus SMA,
belum menikah dan belum bekerja.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah Sdr. N belum bekerja dan
menikah, Sdri. U sudah memiliki anak namun belum menikah, An. T masih berusia 3
tahun.
3. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga Tn. M saat ini mengalami keluhan kesehatan. Di dalam anggota keluarga Tn.
M yaitu Ny. D mengatakan memiliki riwayat hipertensi. Pada saat pengkajian, Ny. D
dilakukan pemeriksaan TD : 200/150 mmHg. Dan Sdri. U memiliki tekanan darah
yaitu 130/80 mmHg. Status imunisasi kedua anaknya pada waktu bayi lengkap, dan
By. A anak dari Sdri. U sudah di imunisasi HB 0, BCG dan Polio 1. Ny. D
mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit awalnya dibelikan obat warung
dan apabila tidak sembuh kemudian baru diperiksakan ke Puskesmas terdekat.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dalam keluarga Tn. M terdapat penyakit keturunan, dimana Ny. D mempunyai
riwayat hipertensi. Di dalam hubungan dan komunikasi antar anggota keluarga dalam
kondisi baik.

C. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah 7 x 9 m terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamar mandi dan WC, ruang tamu
dan ruang keluarga, dapur, ruang makan, dan teras. Tipe bangunan rumah adalah
permanen. Keadaan lantai sudah keramik, pencahayaan dari sinar matahari cukup,
ventilasi untuk sirkulasi udara cukup baik, jumlah jendela ada 3 buah di ruang tamu
dengan ukuran 0,5 m x 1,5 m. Sumber air minum yang digunakan berasal dari sumur
gali. WC yang dimiliki terdapat septic tank. Kebiasaan memasak menggunakan
kompor gas. Pembuangan air limbah dengan cara dibakar. Antara sumur dan septic
tank > 10 m.
Denahnya:

U
Teras

Kamar

Ruang Tamu dan


Ruang Keluarga
Kamar

Kamar Ruang Makan

Dapur WC

2. Karakteristik tetangga dan Komunitas RW


Tetangga selalu berhubungan dengan baik. Dalam masyarakat sekitar sering diadakan
pengajian sebulan sekali, serta arisan RT setelah sabtu malam sebelum minggu pahing.
3. Interaksi dengan Komunitas
Hubungan keluarga Tn. M dengan tetangga sekitarnya tidak ada masalah. Ny. D selalu
mengikuti acara atau kegiatan yang diadakan RT sekitar.
4. Mobilitas Geografis Keluarga
Rumah Tn. M merupakan daerah pedesaan, mudah dijangkau oleh sepeda motor dan
mobil. Tn. M bekerja di Jakarta sebagai karyawan Restoran Padang dan setiap 1 -2
bulan sekali Tn. M pulang ke Desa Sambeng untuk berkumpul dengan keluarganya.
Untuk memenuhi kebutuhan dapurnya, Ny. D berbelanja pada pedagang sayur
keliling.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Anggota keluarga Tn. M sehat dan apabila anggota keluarga mengalami sakit yang
agak lama selalu mengunakan fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas dan tidak
mempunyai jaminan kesehatan. Ny. D merasa kebingungan untuk membuat BPJS.
Keluarga Tn. M sering tolong menolong begitu juga dengan lingkungan sekitarnya.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga mengatakan, jika ada masalah dalam keluarga yang paling dominan sebagai
pengambil keputusan adalah Ny. D, namun sebelumnya dilakukan musyawarah
mufakat terlebih dahulu dalam mengambil keputusan.
2. Struktur Peran (Formal dan Informal)
a. Formal
1). Tn. M sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah di Jakarta sebagai
karyawan restoran untuk memenuhi kebutuhan keluarganya disamping itu Tn. M
sebagai pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman pada keluarga.
2). Ny. D berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya, Ny. D sebagai ibu
rumah tangga memiliki peran untuk mengurusi rumah dan pendidik bagi anak-
anaknya.
3). Sdr. N dan An. T berperan sebagai anak yang harus memantaskan diri menjadi
anak yang mandiri dengan bekerja untuk membantu perekonomian orang tuanya.
4). Sdri. U berperan sebagai anak sekaligus ibu dari By. A yang bertugas membantu
orang tua sekaligus mengurus anaknya tanpa suami.
b. Informal
Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran untuk saling memotivasi satu sama lain.
3. Nilai/ Norma Keluarga
Keluarga Tn. M khususnya Sdri. U tidak menaati norma dan agama yang sudah ada.
Dibuktikan dengan Sdri. U hamil diluar nikah dan sekarang sudah memiliki anak serta
belum resmi menikah.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Setiap anggota keluarga memiliki rasa untuk saling menyayangi dan menghargai satu
sama lainnya. Keluarga Tn. M saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi
kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
2. Fungsi Sosialisasi
Tn. M dan Ny. D belum bisa membina dan mensosialisasikan pada keluarga karena
ada keluarga khususnya Sdri. U tidak mematuhi norma dan agama yang sudah ada.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Ny. D mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit hipertensi, dan Nn. U
mengatakan belum memahami tentang bagaimana cara perawatan bayi, ditandai
dengan terlihat Nn. U dalam merawat bayinya selalu di bantu oleh Ny. D.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat.
Ny. D mengatakan jika anggota keluarga mengalami sakit lebih sering dibawa ke
puskesmas.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Nn. U belum mengetahui bahaya jika By. A tidak mendapatkan imunisasi dasar.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Fasilitas kesehatan MCK di dalam keluarga Tn. M sudah baik. Di dalam kamar mandi
sudah terdapat jamban.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di
masyarakat.
Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan dan memahami keuntungan yang
dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan tersebut, misalnya setiap ada anggota keluarga
yang sakit setelah minum obat di warung tidak kunjung sembuh lalu dibawa ke
Puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat. Namun Ny. D masih merasa
kebingungan bagaimana cara mengurus jaminan kesehatan sehingga sampai saat ini
keluarga Tn. M belum memiliki jaminan kesehatan/BPJS.
4. Fungsi reproduksi
Anggota keluarga mempunyai 3 orang anak dan 1 cucu. Anak pertama berumur 20
tahun, anak ke dua 16 tahun dan sudah memiliki anak usia 1 bulan, dan anak ketiga
An. T berusia 3 tahun.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan. Keluarga mempunyai
rumah sendiri. Karena Tn. M bekerja sebagai karyawan rostoran di jakarta,
penghasilannya ± 1.500.000 – 2.000.000, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor Jangka Panjang dan Pendek
 Pendek : Stresor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini adalah memikirkan
agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
 Panjang : Saat ini keluarga memikirkan Nn. U yang belum menikah.
2. Kemampuan Keluarga berespon terhadap situasi
Keluarga Tn. M selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan masalah baik
dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.
3. Strategi Koping yang digunakan
Keluarga Tn. M apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat selalu
menyelesaikan dengan meminimalkan masalah yang lain.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada akhirnya Tuhan
yang menentukan.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik Ny. D Sdri. N Sdri. U An. T By. A
Tekanan darah 200/150 mmHg 120/90 mmHg 130/80 mmHg - -
Nadi 82x/mnt 85x/mnt 80x/mnt 90x/mnt 100x/mnt
Suhu 36,10 C 36,70 C 36,5º C 37º C 36.8º C
RR 20x/mnt 21x/mnt 20x/mnt 24x/mnt 26x/mnt

Kepala Mesochepal Mesochepal Mesochepal Mesochepal Mesochepal


Rambut Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih
Kulit Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang,
turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik
Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis tidak anemis tidak anemis tidak anemis tidak anemis
dan sklera tidak dan sklera tidak dan sklera tidak dan sklera tidak dan sklera tidak
ikterik, ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,
penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik penglihatan
baik
Hidung Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi
penghidu baik penghidu baik penghidu baik penghidu baik penghidu baik
Mulut & Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
tenggorokan berbau, gigi berbau, gigi berbau, gigi berbau, gigi berbau, gigi
bersih, tidak ada bersih, tidak ada bersih, tidak ada bersih, tidak ada bersih, tidak ada
nyeri telan nyeri telan nyeri telan nyeri telan nyeri telan
Telinga Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
alat bantu alat bantu alat bantu alat bantu alat bantu
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Pemeriksaan fisik Ny. D Sdri. N Sdri. U An. T By. A
Dada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
wheezing wheezing wheezing wheezing wheezing
Perut Tidak kembung, Tidak kembung, Tidak kembung, Tidak kembung, Tidak kembung,
tidak nyeri tekan tidak nyeri tekan tidak nyeri tekan tidak nyeri tekan tidak nyeri
tekan
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan bentuk kelainan bentuk kelainan bentuk kelainan bentuk kelainan bentuk

H. HARAPAN KELUARGA
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. M dengan tenaga kesehatan yaitu dapat
memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatan
dan nantinya mahasiswa akan mengabdi sepenuhnya kepada masyarakat.

I. AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI ANGGOTA KELUARGA


1. Nutrisi
Keluarga Tn. M makan sehari 3 kali sehari dengan makan – makanan bervariasi, selalu
ada karbohidrat, protein, sayur. Keluarga Tn. M tidak suka pilih pilih makanan, apa yang
dimasakan oleh Ny. D selalu dimakan.
2. Intake Cairan
Anggota keluarga mengatakan setiap harinya minum kurang lebih 8 gelas per hari.
3. Eliminasi
Anggota keluarga mengatakan bahwa setiap harinya rutin dalam BAB maupun BAK.
BAB 1x setiap harinya sedangkan BAK nya 5-6 kali perhari.
4. Mobilisasi
Anggota keluarga mengatakan jarang melakukan senam pagi, karena kesibukan. Biasanya
Ny. D beraktifitas olahraga sambil bekerja, yaitu memasak makanan untuk sarapan pagi.
Dan anaknya bersiap-siap untuk bekerja.
5. Personal Hygine
Keluarga rajin melakukan kebersihan diri seperti mandi sehari 2 kali, dan selalu
menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari.
II. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
1. Ds : Nn. U mengatakan belum Resiko Ketidakmampuan
memahami cara merawat bayinya. ketidakmampuan keluarga mengenal
DO : Terlihat Nn. U dalam menjadi orang tua masalah
merawat bayinya selalu di bantu
oleh Ny. D.
2. DS : Nn. U mengatakan belum Defisiensi Ketidakmampuan
memahami tentang pentingnya Pengetahuan keluarga dalam
imunisasi, ASI eksklusif dan cara merawat anggota
perawatan payudara. keluarga yang sakit
DO : 1. Terlihat By. A sudah
diberikan susu PASI.
2. Ditandai dengan Nn. U
belum mengetahui bahaya jika
By. A tidak mendapatkan
imunisasi dasar.

III. DIAGNOSA
1. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah.
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.
IV. PRIORITAS MASALAH
1. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah.

No. Kriteria Bobot Nilai

1. Sifat masalah: 1 3/3 x 1


Ancaman kesehatan
=1

2. Kemungkinan 2 1/2 x 2
masalah dapat
=1
diatasi: sebagian

3. Potensial masalah 1 2/3 x 1


untuk dicegah:
= 2/3
cukup

4. Menonjolnya 1 2/2 x 1
masalah: ada dan
=1
harus segera
ditangani

Jumlah 8/3
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.

No. Kriteria Bobot Nilai

1. Sifat masalah: 1 2/3 x 1


ancaman kesehatan
= 2/3

2. Kemungkinan 2 1/2 x 2
masalah dapat
=1
diatasi: sebagian

3. Potensial masalah 1 2/3 x 1


untuk dicegah: tinggi
=1

4. Menonjolnya 1 0/2 x 1
masalah: ada
=0
masalah, segera
ditangani

Jumlah 5/3

Prioritas Masalah:

1. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah.
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.
V. INTERVENSI

Tujuan Kriteria Evaluasi


No Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Resiko Setelah Setelah dilakukan NOC: Menjadi
dilakukan tindakan Orang Tua:
ketidakmampuan
tindakan keperawatan Keamanan Fisik
menjadi orang tua Bayi/ Todler:
keperawatan selama tujuh kali
Tindakan orang
berhubungan selama tujuh kunjungan selama tua untuk
dengan kali kunjungan 30 menit mencegah
diharapkan diharapkan: terjadinya
ketidakmampuan
tidak terjadi 1. Orang tua Kognitif 1. Orang tua cedera fisik
keluarga ketidakmampua mengenal masalah terutama Nn. pada anak sejak
n menjadi orang resiko U mengetahui lahir sampai
mengenal
masalah usia 2 tahun
tua ketidakmampuan
masalah. resiko
mejadi orang tua. ketidakmamp NIC : Edukasi
uan menjadi Menjadi Orang
orang tua Tua:
Childbearing
2. Mengetahui Psikomotor 2. Orang tua Family
peran orang tua terutama Nn.
U mengetahui Intervensi:
dalam memenuhi
apa saja peran
tumbuh kembang. orang tua 1. Membantu
dalam orang tua
memenuhi memahami
kebutuhan dan
tumbuh meningkatkan
kembang tumbuh
anak. kembang
fisik,
3. Orang tua Afektif 3. Orang tua psikologis,
mampu merawat terutama Nn. dan sosial
U anak todler,
dan mengasuh
mengungkapk prasekolah,
anak. atau anak usia
an
kemampuan sekolah
untuk mereka.
merawat dan
2. Menyediakan
mengasuh
informasi
anak.
tentang
menjadi orang
tua, bantuan,
beri
penguatan dan
keterampilan
menjadi orang
tua dan
koordinasi
layanan
komperhensif
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
No Diagnosa
Umum Khusus Kriteria Standar
bagi keluarga
yang beresiko
tinggi.

3. Membantu
pasien, orang
terdekat atau
keluarga
untuk
memperbaiki
hubungan
dengan
mengklarifika
si
(mengidentifi
kasi
penurunan
dan
perubahan
kemampuan
untuk menjadi
orang tua)

2. Defisiensi Setelah Setelah dilakukan 1. Orang tua NOC :


dilakukan tindakan khususnya Nn. U
pengetahuan NIC :
tindakan keperawatan dapat menjelaskan
berhubungan selama tujuh kali kembali tentang
keperawatan 1. Lakukan
kunjungan selama pengertian,
dengan selama tujuh penyuluhan
30 menit tujuan, manfaat,
ketidakmampuan kali kunjungan diharapkan: kandungan ASI tentang ASI
diharapkan 1. Orang tua eksklusif eksklusif
keluarga dalam
keluarga mampu mengenal Kognitif 2. Orang tua
merawat anggota dan memahami khususnya Nn. U 2. Lakukan
mampu penyuluhan
merawat tentang ASI dapat menjelaskan
keluarga yang tentang
Eksklusif kembali tentang
anggota perawatan
sakit. pengertian,
keluarga yang manfaat, dan cara payudara pada
sakit perawatan ibu menyusui
payudara pada ibu
3. Lakukan
2. Orang tua menyusui
penyuluhan
mampu melakukan Kognitif 3. Orang tua
tentang
perawatan khususnya Nn. U
imunisasi dasar
payudara untuk dapat menjelaskan
lengkap
ibu menyusui kembali tentang
pengertian,
manfaat, jenis-
3. Orang tua Kognitif jenis imunisasi
mampu mengenal dasar lengkap
dan memahami
imunisasi dasar
lengkap
I. IMPLEMENTASI

No Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi


1. Hari 1
21 April 2016
16.00 WIB Resiko - Membina hubungan S: Nn. U mengatakan
ketidakmampuan saling percaya pada sudah memiliki anak
menjadi orang tua keluarga Nn. U berumur 1 bulan,
berhubungan - Menjelaskan tujuan dan namun belum
dengan maksud kunjungan menikah
ketidakmampuan - Melakukan pengkajian O: Terlihat Nn. U
keluarga pada keluarga Nn. U sedang menggendong
mengenal - Melakukan kontrak bayinya yang
masalah. pertemuan selanjutnya. berumur 1 bulan
Defisiensi A: Masalah belum
pengetahuan teratasi
berhubungan P: Lanjutkan Intervensi
dengan - Sediakan
ketidakmampuan informasi tentang
keluarga dalam menjadi orang
merawat anggota tua, bantuan, beri
keluarga yang penguatan dan
sakit. keterampilan
menjadi orang
tua dan
koordinasi
layanan
komperhensif
bagi keluarga
yang beresiko
tinggi.
No Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
2. Hari 2
23 April 2016
15.00 WIB Resiko - Melakukan pengkajian S : Nn. U mengatakan
ketidakmampuan masalah yang ada pada sudah memiliki anak
menjadi orang tua keluarga Nn. U berumur 1 bulan,
berhubungan - Melakukan pemeriksaan namun belum menikah
dengan fisik pada keluarga Nn. dan Nn. U mengatakan
ketidakmampuan U belum bisa merawat
keluarga - Melakukan kontrak anaknya sehingga
mengenal pertemuan selanjutnya. masih dibantu oleh
masalah. ibunya.
Defisiensi O : Nn. U belum
pengetahuan menikah dan terlihat
berhubungan ibu Nn. U membantu
dengan Nn. U dalam merawat
ketidakmampuan bayi.
keluarga dalam A : Masalah belum
merawat anggota teratasi
keluarga yang P : Lanjutkan intervensi
sakit. - Sediakan
informasi tentang
menjadi orang
tua, bantuan, beri
penguatan dan
keterampilan
menjadi orang
tua dan
koordinasi
layanan
komperhensif
No Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
bagi keluarga
yang beresiko
tinggi.
- Bantu pasien,
orang terdekat
atau keluarga
untuk
memperbaiki
hubungan dengan
mengklarifikasi
(mengidentifikasi
penurunan dan
perubahan
kemampuan
untuk menjadi
orang tua).
3. Hari 3
25 April 2016
15.00 WIB Resiko - Menyediakan informasi S : Nn. U mengatakan
ketidakmampuan tentang menjadi orang sudah paham cara
menjadi orang tua tua, bantuan, beri perawatan bayi tetapi
berhubungan penguatan dan takut dalam merawat
dengan keterampilan menjadi bayinya
ketidakmampuan orang tua dengan cara O : Pasien dapat
keluarga memberikan menjelaskan kembali
mengenal penyuluhan kesehatan tentang materi
masalah. tentang perawatan bayi perawatan bayi, pasien
baru lahir. terlihat sudah mampu
- Melakukan kontrak melakukan cara
pertemuan selanjutnya. merawat bayi tetapi
No Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
masih kaku ketika
mempraktekannya.
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Demonstrasi
perawatan bayi
pada pasien
- Sediakan
informasi tentang
menjadi orang
tua, bantuan, beri
penguatan dan
keterampilan
menjadi orang
tua dan
koordinasi
layanan
komperhensif
bagi keluarga
yang beresiko
tinggi.
4. Hari 4
27 April 2016
10.00 WIB Resiko - Mendemonstrasikan S : Pasien mengatakan
ketidakmampuan cara perawatan bayi belum bisa
menjadi orang tua pada pasien memandikan bayi
berhubungan - Menyediakan informasi tetapi sudah bisa
dengan tentang menjadi orang melakukan perawatan
ketidakmampuan tua, bantuan, beri bayi lainnya.
No Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
keluarga - penguatan dan Pasien mengatakan
mengenal keterampilan menjadi sudah memahami
masalah. orang tua dan tentang ASI Eksklusif
Defisiensi koordinasi layanan dan akan
pengetahuan komperhensif bagi mengupayakan untuk
berhubungan keluarga yang beresiko selalu memberikan ASI
dengan tinggi dengan cara Eksklusif pada bayinya
ketidakmampuan pendidikan kesehatan O : Pasien terlihat
keluarga dalam tentang ASI Eksklusif masih dibantu ibunya
merawat anggota - Melakukan kontrak dalam memandikan
keluarga yang pertemuan selanjutnya. banyinya, namun
sakit. pasien sudah bisa
melakukan perawatan
bayi lainnya seperti
memakaikan pakaian
bayi, membedong,
membersihkan bayi
setelah BAB dan BAK
Pasien dapat
menjelaskan kembali
tentang materi ASI
Eksklusif
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Demonstrasi
perawatan bayi
pada pasien
Sediakan informasi
tentang menjadi orang
No Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
tua, bantuan, beri
penguatan dan
keterampilan menjadi
orang tua dan
koordinasi layanan
komperhensif bagi
keluarga yang beresiko
tinggi.
5. Hari 5
29 April 2016
15.00 WIB Resiko - Mendemonstrasikan S : Pasien mengatakan
ketidakmampuan cara perawatan bayi sudah bisa memandikan
menjadi orang tua pada pasien bayinya tetapi masih
berhubungan - Menyediakan informasi perlu bimbingan dari
dengan tentang menjadi orang ibunya
ketidakmampuan tua, bantuan, beri Pasien mengatakan
keluarga penguatan dan sudah memahami
mengenal keterampilan menjadi tentang Perawatan
masalah. orang tua dan payudara untuk ibu
Defisiensi koordinasi layanan meyusui dan akan
pengetahuan komperhensif bagi mempraktekannya
berhubungan keluarga yang beresiko setiap hari
dengan tinggi dengan cara O : Terlihat pasien
ketidakmampuan pendidikan kesehatan sudah bisa memandikan
keluarga dalam tentang Perawatan bayinya sendiri, namun
merawat anggota payudara untuk ibu masih terlihat dibantu
keluarga yang menyusui oleh ibunya.
sakit. - Melakukan kontrak Pasien dapat
pertemuan selanjutnya. menjelaskan kembali
tentang materi
No Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
perawatan payudara
untuk ibu menyusui
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien
untuk
melakukan
perawatan bayi
Sediakan
informasi tentang
menjadi orang
tua, bantuan, beri
penguatan dan
keterampilan
menjadi orang
tua dan
koordinasi
layanan
komperhensif
bagi keluarga
yang beresiko
tinggi.
6. Hari 6
30 April 2016
15.00 WIB Resiko - Memotivasi pasien S : Pasien mengatakan
ketidakmampuan untuk melakukan sudah bisa memandikan
menjadi orang tua perawatan bayi bayinya sendiri
berhubungan khususnya dalam Pasien mengatakan
dengan memandikan bayi sudah memahami
No Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

ketidakmampuan - Menyediakan informasi tentang Imunisasi


keluarga tentang menjadi orang dasar lengkap dan akan
mengenal tua, bantuan, beri mengupayakan agar
masalah. penguatan dan anaknya mendapatkan
Defisiensi keterampilan menjadi imunisasi lengkap
pengetahuan orang tua dan O : Terlihat pasien
berhubungan koordinasi layanan sudah bisa memandikan
dengan komperhensif bagi bayinya sendiri namun
ketidakmampuan keluarga yang beresiko masih dalam
keluarga dalam tinggi dengan cara pengawasan ibunya
merawat anggota pendidikan kesehatan Pasien dapat
keluarga yang tentang Imunisasi menjelaskan kembali
sakit. Dasar tentang materi
- Melakukan kontrak Imunisasi dasar
pertemuan selanjutnya. lengkap, terlihat di
buku KMS bayi sudah
di imunisasi HB 0,
BCG, Polio 1
A : Masalah teratasi
sebaqgian
P : Motivasi pasien
untuk melakukan
perawatan bayi.
II. EVALUASI

No. Hari / Tanggal Diagnosa Evaluasi Sumatif Paraf

1. Senin, 2 Mei Resiko S : Pasien mengatakan sudah bisa


2016 ketidakmampuan melakukan perawatan bayi secara mandiri
Pukul 09.00 menjadi orang tua O : Terlihat pasien sudah bisa melakukan
WIB berhubungan perawatan bayi seperti memandikan bayi,
dengan memakaikan pakaian bayi, membedong
ketidakmampuan bayi, membersihkan BAB dan BAK bayi,
keluarga namun masih dalam pengawasan ibunya
mengenal A : Masalah teratasi sebagian
masalah. P : Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien untuk melakukan
perawatan bayi

2. Senin, 2 Mei Defisiensi S : Pasien mengatakan sudah lebih


2016 pengetahuan memahami tentang ASI Eksklusif,
Pukul 09.15 berhubungan Perawatan payudara untuk ibu menyusui,
WIB dengan dan Imunisasi dasar lengkap.
ketidakmampuan O : Terlihat pasien dapat menjelaskan
keluarga dalam kembali tentang ASI Eksklusif, Perawatan
merawat anggota payudara untuk ibu menyusui, dan Imunisasi
keluarga yang dasar lengkap.
sakit. A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Motivasi pasien agar pasien selalu
menerapkan ilmu yang sudah
didapatkan.

Você também pode gostar