Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2016
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA RESIKO KETIDAKMAMPUAN MENJADI
ORANG TUA PADA KELUARGA Sdri. U PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
CHILDBEARING
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 21 April 2016
A. DATA UMUM
1. Kepala Keluarga
a. Nama KK : Tn. M
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 49 Tahun
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : Karyawan Restoran
g. Alamat : Sambeng Kulon RT 03 RW 02
Kembaran – Banyumas
2. Komposisi Keluarga
Imunisasi
1. Ny. D 42 th P Istri SD IRT Hipertensi
Lengkap
Imunisasi
2. Sdri. N 20 th P Anak SMA Bekerja Sehat
Lengkap
Imunisasi
3. Sdri. U 16 th P Anak SMP Pelajar Sehat
Lengkap
Belum Imunisasi
4. An. T 3 th P Anak - Sehat
Sekolah Lengkap
Hub. Dg Status Status
No Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan
KK Imunisasi Kesehatan
Imunisasi
Belum
Belum Lengkap
5. By. A 1 bln L Cucu - Sehat
Sekolah ( HB 0,
BCG,
Polio 1)
3. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Klien
: Meninggal
4. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. M merupakan keluarga dengan tipe keluarga besar yang terdiri dari suami,
istri, 3 orang anak dan 1 orang cucu.
5. Suku
Keluarga Tn. M termasuk dalam suku Jawa dan kewarganegaraan Indonesia.
6. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran
agama Islam. Dalam keluarga Tn. M tidak ada keyakinan yang bertentangan dengan
kesehatan.
7. Status Sosial Ekonomi
Kebutuhan sehari-hari keluarga semua dipenuhi oleh Tn. M yang bekerja sebagai
Karyawan Restoran. Pendapatan tiap bulan keluarga Tn. M berkisar antara Rp 1.500.000
– Rp 2.000.000. Barang-barang yang dimiliki Tn. M yaitu TV, Almari, meja kursi,
kulkas dan Keluarga Tn. M merasa sudah bisa mencukupi kebutuhan sehari – hari.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. M jarang melakukan rekreasi ke luar kota ataupun ke tempat wisata setiap
ada hari libur. Dan biasanya keluarga Tn. M menggunakan waktu luang untuk menonton
TV.
C. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah 7 x 9 m terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamar mandi dan WC, ruang tamu
dan ruang keluarga, dapur, ruang makan, dan teras. Tipe bangunan rumah adalah
permanen. Keadaan lantai sudah keramik, pencahayaan dari sinar matahari cukup,
ventilasi untuk sirkulasi udara cukup baik, jumlah jendela ada 3 buah di ruang tamu
dengan ukuran 0,5 m x 1,5 m. Sumber air minum yang digunakan berasal dari sumur
gali. WC yang dimiliki terdapat septic tank. Kebiasaan memasak menggunakan
kompor gas. Pembuangan air limbah dengan cara dibakar. Antara sumur dan septic
tank > 10 m.
Denahnya:
U
Teras
Kamar
Dapur WC
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga mengatakan, jika ada masalah dalam keluarga yang paling dominan sebagai
pengambil keputusan adalah Ny. D, namun sebelumnya dilakukan musyawarah
mufakat terlebih dahulu dalam mengambil keputusan.
2. Struktur Peran (Formal dan Informal)
a. Formal
1). Tn. M sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah di Jakarta sebagai
karyawan restoran untuk memenuhi kebutuhan keluarganya disamping itu Tn. M
sebagai pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman pada keluarga.
2). Ny. D berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya, Ny. D sebagai ibu
rumah tangga memiliki peran untuk mengurusi rumah dan pendidik bagi anak-
anaknya.
3). Sdr. N dan An. T berperan sebagai anak yang harus memantaskan diri menjadi
anak yang mandiri dengan bekerja untuk membantu perekonomian orang tuanya.
4). Sdri. U berperan sebagai anak sekaligus ibu dari By. A yang bertugas membantu
orang tua sekaligus mengurus anaknya tanpa suami.
b. Informal
Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran untuk saling memotivasi satu sama lain.
3. Nilai/ Norma Keluarga
Keluarga Tn. M khususnya Sdri. U tidak menaati norma dan agama yang sudah ada.
Dibuktikan dengan Sdri. U hamil diluar nikah dan sekarang sudah memiliki anak serta
belum resmi menikah.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Setiap anggota keluarga memiliki rasa untuk saling menyayangi dan menghargai satu
sama lainnya. Keluarga Tn. M saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi
kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
2. Fungsi Sosialisasi
Tn. M dan Ny. D belum bisa membina dan mensosialisasikan pada keluarga karena
ada keluarga khususnya Sdri. U tidak mematuhi norma dan agama yang sudah ada.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Ny. D mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit hipertensi, dan Nn. U
mengatakan belum memahami tentang bagaimana cara perawatan bayi, ditandai
dengan terlihat Nn. U dalam merawat bayinya selalu di bantu oleh Ny. D.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat.
Ny. D mengatakan jika anggota keluarga mengalami sakit lebih sering dibawa ke
puskesmas.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Nn. U belum mengetahui bahaya jika By. A tidak mendapatkan imunisasi dasar.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Fasilitas kesehatan MCK di dalam keluarga Tn. M sudah baik. Di dalam kamar mandi
sudah terdapat jamban.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di
masyarakat.
Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan dan memahami keuntungan yang
dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan tersebut, misalnya setiap ada anggota keluarga
yang sakit setelah minum obat di warung tidak kunjung sembuh lalu dibawa ke
Puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat. Namun Ny. D masih merasa
kebingungan bagaimana cara mengurus jaminan kesehatan sehingga sampai saat ini
keluarga Tn. M belum memiliki jaminan kesehatan/BPJS.
4. Fungsi reproduksi
Anggota keluarga mempunyai 3 orang anak dan 1 cucu. Anak pertama berumur 20
tahun, anak ke dua 16 tahun dan sudah memiliki anak usia 1 bulan, dan anak ketiga
An. T berusia 3 tahun.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan. Keluarga mempunyai
rumah sendiri. Karena Tn. M bekerja sebagai karyawan rostoran di jakarta,
penghasilannya ± 1.500.000 – 2.000.000, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor Jangka Panjang dan Pendek
Pendek : Stresor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini adalah memikirkan
agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Panjang : Saat ini keluarga memikirkan Nn. U yang belum menikah.
2. Kemampuan Keluarga berespon terhadap situasi
Keluarga Tn. M selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan masalah baik
dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.
3. Strategi Koping yang digunakan
Keluarga Tn. M apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat selalu
menyelesaikan dengan meminimalkan masalah yang lain.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada akhirnya Tuhan
yang menentukan.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik Ny. D Sdri. N Sdri. U An. T By. A
Tekanan darah 200/150 mmHg 120/90 mmHg 130/80 mmHg - -
Nadi 82x/mnt 85x/mnt 80x/mnt 90x/mnt 100x/mnt
Suhu 36,10 C 36,70 C 36,5º C 37º C 36.8º C
RR 20x/mnt 21x/mnt 20x/mnt 24x/mnt 26x/mnt
H. HARAPAN KELUARGA
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. M dengan tenaga kesehatan yaitu dapat
memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatan
dan nantinya mahasiswa akan mengabdi sepenuhnya kepada masyarakat.
III. DIAGNOSA
1. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah.
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.
IV. PRIORITAS MASALAH
1. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah.
2. Kemungkinan 2 1/2 x 2
masalah dapat
=1
diatasi: sebagian
4. Menonjolnya 1 2/2 x 1
masalah: ada dan
=1
harus segera
ditangani
Jumlah 8/3
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.
2. Kemungkinan 2 1/2 x 2
masalah dapat
=1
diatasi: sebagian
4. Menonjolnya 1 0/2 x 1
masalah: ada
=0
masalah, segera
ditangani
Jumlah 5/3
Prioritas Masalah:
3. Membantu
pasien, orang
terdekat atau
keluarga
untuk
memperbaiki
hubungan
dengan
mengklarifika
si
(mengidentifi
kasi
penurunan
dan
perubahan
kemampuan
untuk menjadi
orang tua)