Você está na página 1de 4

Chemical Engineering

UNSYIAH

BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Hasil Perhitungan


Tabel 6.1 Data hasil perhitungan Efisiensi Termal dari Agustus 2013 – Juli 2014 dan
Agustus 2015 – Juli 2016
Bulan PTE LNG Product PTE LNG Regas
Agustus 76,64 82,54
September 75,67 66,28
Oktober 77,99 79,66
November 65,58 73,31
Desember 68,84 69,96
Januari 74,81 71,68
Februari 73,38 66,92
Maret 77,54 72,85
April 77,14 67,03
May 74,45 58,45
Juni 77,23 72,63
Juli 76,58 77,56
Average 74,65 71,57
Ket: PTE ERA LNG Product adalah nilai dari tanggal 1 Agustus 2013 – 31 Juli 2014
PTE LNG Regas Product adalah nilai dari tanggal 1 Agustus 2015 – 31 Juli 2016

6.2 Pembahasan
Efisiensi termal adalah bentuk dasar energi. Artinya, semua bentuk efisiensi
energi yang lain dapat secara sempurna dikonversi menjadi efisiensi termal. Kecuali bila
disimpan dalam bentuk lain. Pengkonversian efisiensi energi termal menjadi bentuk
efisiensi energi yang lain adalah terbatas hingga suatu harga yang lebih kecil dari 100%.
Efisiensi termal bertujuan untuk membandingkan proses produksi LNG yang
dikembangkan. Seringkali perbandingan ini bisa menyebabkan kesalahan bila digunakan
dalam desain pabrik yang tidak konsisten dari proyek ke proyek. Efisiensi termal
tergantung pada berbagai masalah seperti komposisi gas, tekanan inlet dan suhu.
Karbon dioksida dan hidrogen sulfida dalam gas umpan signifikan akan
berdampak pada efisiensi termal dari proses LNG. Sebuah aliran umpan dengan
konsentrasi tinggi karbon dioksida jelas akan menghasilkan efisiensi termal lebih rendah.

30
Chemical Engineering
UNSYIAH

Selain komposisi gas, efisiensi termal juga dipengaruhi oleh tekanan inlet gas
umpan ke produksi LNG dapat bervariasi pada rentang yang signifikan. Tingkat optimal
untuk desain pabrik tidak hanya mempertimbangkan efisiensi termal, tetapi juga
mempertimbangkan dampak pada fasilitas pasokan gas. Kemudian masalah yang harus
dipertimbangkan meliputi pemilihan ukuran pipa dibandingkan kompresi atau pabrik yang
mungkin diperlukan untuk dapat mencapai berbagai tekanan. Umumnya semakin tinggi
tekanan yang diperoleh, semakin tinggi efisiensi termalnya.

Trending Plant Thermal Efficiency


100
Thermal Effisiency (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Agust Sept Okt Nov Des Jan feb maret april may juni juli
PTA 76.64 75.67 77.99 65.58 68.84 74.81 73.38 77.54 77.14 74.45 77.23 76.58
PAG 82.54 66.28 79.66 73.31 69.96 71.68 66.92 72.85 67.03 58.45 72.63 77.56

Gambar 6.1 Perbandingan plant thermal effisiensi pada masa PAG dengan PTA
Dari Gambar 6.1 menunjukkan thermal efficiency pada masa PTA bulan Agustus
2013 sebesar 76,64% karena pada bulan agustus proses produksi LNG beroperasi dalam
keadaan normal. Sedangkan pada bulan November thermal efficiency yang diperoleh yaitu
65,58% penurunan thermal efficiency di karenakan product LNG pada tanggal 5 sampai 8
november 2013 sangat rendah serta umpan masuk SRU Feed dan condensat yaitu 0. Pada
bulan Desember 2013 thermal efficiency yang diperoleh 68,84 % karena produksi LNG
pada tanggal 6-9 Desember 2013 yaitu 405.23, 223.64, 26.02, 67.59 M3, tetapi tidak
mencapai nilai yang diinginkan karena umpan masuk pada SRU feed dan condensat juga
0. Sedangkan pada PAG Produksi LNG pada bulan Agustus 2015 sebesar 82,54%, thermal
efficiency lebih tinggi jika dibandingkan agustus 2013. Selain produksi LNG beroperasi
dalam keadaan normal, proses pemakaian bahan bakar juga mempengaruhi thermal
efficiency. Sedangkan pada september 2015 thermal efficiency menurun yaitu 69,96%,
penyebab rendahnya thermal efficiency pada bulan september dikarenakan umpan masuk
berada pada titik yang sangat rendah yaitu 0. Pada Desember 2015 produksi LNG menurun
pada tanggal 2 sampai 3 Desember 2015 yaitu 19,01 dan 9,54 M3 serta umpan masuk pada

31
Chemical Engineering
UNSYIAH

condensat NSO 0 (tidak beroperasi) sehingga dapat mempengaruhi thermal efficiency yang
diperoleh yaitu 69,96%. Kemudian pada tanggal 2 sampai 4 April 2016 produksi LNG 0
dan umpan masuk 0 sehingga berdampak penurunan thermal efficiency 67,03%. Pada
tanggal 17 sampai 19 May 2016 produksi LNG 0 dan umpan masuk 0 sehingga thermal
efficiency yang didapat pada bulan May sangat rendah yaitu 58,45%.

32
Chemical Engineering
UNSYIAH

BAB VI
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan dan pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal


sebagai berikut:

1. Thermal efficiency pada masa PTA bulan Agustus 2013 sebesar 76,64% karena pada
bulan agustus proses produksi LNG beroperasi dalam keadaan normal. Sedangkan pada
bulan November efisiensi termal yang diperoleh yaitu 65,58%

2. Pada PAG Produksi LNG pada bulan Agustus 2015 sebesar 82,54%, thermal efficiency
lebih tinggi. Sedangkan pada september 2015 thermal efficiency menurun yaitu 69,96%,
penyebab rendahnya thermal efficiency pada bulan september dikarenakan umpan
masuk berada pada titik yang sangat rendah yaitu 0.

3. Thermal efficiency sangat berpengaruh pada produksi LNG, dimana komposisi


komponen gas yang mempengaruhi thermal efficiency yaitu karbon dioksida,
hidrokarbon sulfida dan nitrogen.

7.2 Saran

Adapun saran yang dapat di pertimbangkan adalah sebagai berikut :

1. Melakukan inspeksi dan maintenance secara rutin, agar dapat meminimalkan kerusakan
yang dapat mengakibatkan menurunnya efisiensi termal. Karena dengan pengecekan
yang berkala akan mempermudah dalam menemukan masalah-masalah yang
kemudian akan dengan cepat diatasi.

2. Untuk mengoptimalkan efisiensi energi yang harus dilakukan dengan mengindetifikasi


penggunaan energi setiap unit operasi sebelum pelaksanaan efisiensi dan kalkulasi
efisiensi energi persatuan produk.

33

Você também pode gostar