Você está na página 1de 4

ALHLAK TERPUJI

A. PENGERTIAN AKHLAK
Diterjemahkan dari kitab Is’af thalibi Ridhol Khallaq bibayani Makarimil Akhlak.
Akhlak adalah sifat-sifat dan perangai yang diumpamakan pada manusia sebagai
gambaran batin yang bersifat maknawi dan rohani. Dimana dengan gambaran itulah
manusia dibangkitkan di saat hakikat segala sesuatu tampak di hari kiamat nanti.
Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan manusia, kata
khuluk lawan kata dari kholq. Akhlak merupakan etika perilaku manusia terhadap
manusia lain, manusia dengan Allah SWT, maupun manusia terhadap lingkungan hidup.
Segala perbuatan baik dalam kehidupan disebut akhlakul kharimah atau akhlakul
mahmudah. Acuannya adalah Al-Quran dan hadits serta berlaku universal.

B. MACAM-MACAM AKHLAK TERPUJI


1. Adil
Adil menurut bahasa ialah menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya.
Menurut KBBI, adil berarti sama berat, tidak berat sebelah, dan tidak memihak;
berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran; sepatutnya, tidak
sewenang-wenang.
Menurut ilmu akhlak, adil berarti :
 Menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya.
 Menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak kepada orang lain tanpa kurang.
 Memberi hak secara lengkap dan memberi hukuman sesuai kesalahan dan
pelanggarannya.
Menurut istilah, adil ialah keputusan/tindakan yang tidak memihak dan dapat
memberi kepuasan batin bagi pihak lain. Lawan kata adil adalah zalim, yaitu
perbuatan aniaya yang dapat merugikan pihak lain.
Perintah untuk bersikap adil difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-
Maidah(5) ayat 8 dan surat An-Nahl(16) ayat 90.
Menurut ulama, adil terbagi menjadi empat, yaitu:
 Adil terhadap Allah SWT.
Hal tersebut sangat menguntungkan karena Allah SWT akan semakin sayang
padanya dan akan selalu menambahkan nikmat-Nya pada orang tersebut.
Sebagaimana firman Allah SWT pada surat Ibrahim(14) ayat 7 dan surat Az-
Zakiyat(51) ayat 56.
 Adil terhadap Diri Sendiri
Seperti memberi hak untuk tidur, istirahat, makan dan minum, dsb. Islam
melarang umatnya melakukan hal yang dapat menganiaya diri sendiri.
Sebagaimana dalam firman Allah SWT di surat Al-Baqarah(2) ayat 195.
 Adil terhadap Orang Lain
seperti pada kerabat, teman, tetangga, dan semua yang berhubungan dengan
kita. sebagaimana pada firman Allah SWT surat An-Nahl(16) ayat 90.
 Adil terhadap Alam Sekitar
Yaitu memandang alam sebagai ciptaan Allah SWT yang harus dijaga dan tidak
dirusak. Adil terhadap alam sekitar merupakan kewajiban setiap muslim agar
keseimbangan alam terjaga sehingga terhindar dari bencana.

2. Rida
Berasal dari bahasa Arab yang artinya rela menerima dengan suci hati atau
mengerjakan sesuatu tanpa perasaan terbebani. Dapat juga diartikan senang terhadap
sesuau yang diberikan Allah SWT baik berupa peraturan, hukum, atau qada dan
bersedia menerimanya.
Rida terhdap takdir Allah SWT yaitu selalu bersyukur kepada-Nya jika menerima
takdir baik dan bersabar jika menerima takdir buruk.Rida terhadap takdir Allah SWT
merupakan kewajiban. Jika tidak, makan akan mendapatkan azab yang sangat pedih.
Sebagaimana firman Allah SWT pada surat Al-Ankabut(29) ayat 23 dan hadis
qudsi riwayat dari Umar bin Khatab. “Orang yang tidak rida dengan qada dan qadar-
Ku dan tidak sabar terhadap bencana yang Aku timpakan atasnya, maka sebaiknya ia
mencari Tuhan selain Aku” (H.R. Tabrani)
Sikap rida dapat diwujudkan dengan :
 Rida kepada Allah SWT
Yaitu menerima bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang harus kita sembah dan
tidak menyekutukan-Nya.
 Rida kepada agama Allah SWT
Yaitu menerima agama Allah SWT yang berisi aturan-aturan yang harus ditaati
dan larangan-larangan yang harus ditinggalkan.
 Rida kepada ketetapan Allah SWT
Yaitu menerima segala ketetapan Allah SWT berupa rezeki, cobaan, jodoh, dll
dengan penuh syukur dan menjalaninya dengan sabar dan selalu berharap hanya
pada-Nya.

3. Amal Saleh
Menurut istilah kebahasaan, amal saleh berasal dari kata amal yaitu perbuatan
dan saleh artinya baik. Jadi, amal saleh berarti perbuatan baik yang bermanfaat yang
tidak bertentangan dengan ajaran agama dan hukum yang berlaku.
Orang yang beramal saleh dan beriman pada Allah SWT niscaya akan diberi
kehidupan yang lapang di dunia dan di akhirat oleh Allah SWT. Sebagaimana
firman Allah SWt pada surat Al-Mu’min(40) ayat 40.
Syarat sah amal saleh adalah :
 Dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata. Seperti pada firman-
Nya surat Az-Zumar(39) ayat 11-12.
 Dikerjakan secara sah sesuai petunjuk syarak. Sesuai hadis Nabi SAW pada H.R
Muslim : Barang siapa mengerjakan suatu amal yang tidak kami perintahkan
(agama), maka amal tersebut ditolak.
 Dikerjakan dengan mengetahui ilmunya. Sesuai hadis Nabi SAW pada H.R.
Bukhari : Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya
(tidak mengetahui ilmunya), maka tunggulah kehancurannya.
Macam-macam amal saleh menurut Al-Quran dan hadis :
 Amal saleh kepada Allah SWT
Menunaikan salat, zakat, puasa wajib dan sunah, dan ibadah haji dan umrah.
 Amal saleh kepada Diri Sendiri
Menjaga kesehatan jasmani, kebersihan kelas, dan kebersihan rumah.
 Amal saleh kepada Orang Lain
Suka menolong, ceria pada orang lain, memberi senyuman, dan sedekan.
Contoh perilaku amal saleh :
 Melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
 Membantu orang lain baik berupa moral maupun material.
 Menengok teman atau saudara yang sakit.

4. Tobat
Menurut bahasa berarti kembali, yaitu kembali dari perbuatan maksiat kepada
ketaatan pada Allah SWT. Tobat berdasarkan dosa ada dua kategori, yaitu dosa pada
Allah SWT dan dosa terhadap sesama manusia. Dosa pada Allah SWT memiliki tiga
syarat, yaitu :
 Harus menghentikan perbuatan maksiat tersebut.
 Menyesali dosa yang terlanjur dibuat.
 Niat sungguh-sungguh untuk tidak melakukannya lagi.
Tobat yang sungguh-sungguh disebut tobatan nasuha. Allah akan mengampuni
dosa orang mukmin yang mau melakukan tobatan nasuha. Sebagaimana firman-Nya
pada surat At-Tahrim(66) ayat 8.
Dosa pada sesama manusia, syarat tobatnya ditambah, yakni meminta halalnya
dan keikhlasannya dari orang yang didzalimi dengan cara :
 Bila berupa harta benda, barang itu harus diselesaikan dengan pemiliknya,
dengan mengembalikan atau menggantinya.
 Bila berupa had (menuduh zina), harus menyerahkan diri pada si pemilik had
atau meminta maaf.
Syarat-syarat diterimanya tobat yaitu :
 Berbuat dosa karena kejahilan (Q.S. An-Nisa(4): 17)
 Menyesali perbuatan yang telak dilakukan.
 Tidak mengulangi lagi kesalahannya (H.R. Ibnu Hatim dan Ibnu Mardawih)
 Mengikuti perbuatan jelek dengan yang baik, karena kebaikan akan menghapus
kesalahan yang telah dilakukan. (H.R. Tabrani)
 Dilakukan sebelum datang sakaratul maut (H.R. Tarmizi)
Hikmah tobat adalah :
 Sama dengan orang yang tidak berdosa (H.R. Ibnu Majah)
 Dicintai oleh Allah SWT (Q.S. Al-Baqarah(2): 222)
 Diampuni dosanya dan mendapat kasih sayang Allah SWT (Q.S. Syura(42): 25)
5. Raja
Menurut bahasa artinya berharap, menurut istilah artinya senang hati menunggu
sesuatu yang dicintai setelah syarat-syarat yang mampu diusahan terpenuhi. Bila
mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin didapai disebut “tamani”. Sebagaimana
firman Allah SWT surat Az-Zumar(39) ayat 53.
Ciri-ciri orang dengan sifat raja yaitu :
 Optimis dan tidak pernah putus asa.
 Dinamis dalam hidup, artinya berusaha memperbaiki diri.
 Berpikir kritis dan maju.
 Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri

SITI FARIDAH (38)


3 IPA 3

Você também pode gostar