Você está na página 1de 18

Beriman kepada Hari Akhir

Makalah Kelompok

Disusun untuk Memenuhi salah Satu Tugas Mata Kuliah


Studi Islam 1
Disusun oleh :
1. Tulus Satriadi (1201100264)
2. Putri Handayani ( 1201100265)
3. Rosdiana Nanda P ( 1201100266)
4. Linda Riana S (1201100267)

Kelompok : 4
Kelas 3 F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Beriman kepada
Hari Akhir” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun atau
konstruktif demi perbaikan makalah ini di masa mendatang. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat dalam memberikan informasi bagi mahasiswa dan
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
B. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
C. Tujuan Penulisan Makalah . . . .. . . . . . . . . . . . . . . 5
D. Manfaat Penulisan Makalah. . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

A. Kronologis Terjadinya Hari Akhir . . . . . . . . . . . . . . . 6


B. Beriman kepada Hari Akhir . . . . . . . . . . . . . . . . . .15

BAB III PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

A. Simpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .17
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .17

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hari akhir adalah kehidupan yang kekal sesudah kehidupan di dunia yang
fana ini berakhir; termasuk semua proses dan peristiwa yang terjadi pada Hari
itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya serta berakhirnya
seluruh kehidupan (Qiyamah), kebangkitam seluruh umat manusia dari alam
kubur (Ba’ats), dikumpulkanya seluruh umat manusia di padang Mahsyar
(Hasyr), perhitungan seluruh amal perbuatan manusia di dunia (Hisab),
penimbangan amal perbuatan tersebut untuk mengetahui perbandingan amal
baik dan amal buruk (Wazn), sampai kepada pembalasan dengan surga atau
neraka (Jaza’).

Hari Akhir dimulai dari pembahasan tentang alam kubur karena peristiwa
kematian sebenarnya merupakan kiamat kecil (Al-Qiyamah As Sughra), dan
juga karena orang – orang yang sudah meninggal dunia telah memasuki
bagian dari proses Hari Akhir yaitu proses transisi dari kehidupan di dunia
menuju kehidupan di Akhirat. Alam transisi tersebut dinamai dengan Alam
Barzakh.

Iman kepada hari akhirat adalah masalah yang paling berat dari segala
macam akidah dan kepercayaan manusia. Sejak dari zaman purba, manusia
telah mempercakapkan dan mendiskusikannya sampai ke zaman modern kita.
Para ahli pikir dan filosof dalam angkataan dan dimana saja mereka berada,
selalu menempatkannya persoalan ini sebagai materi inti dalam
penyelidikannya. Sebab iman kepada akhirat akan membawa manusia kepada
keyakinan adanya suatu hidup lagi di alam lain sesudah hidup duniawi,
adanya hidup kembali bagi manusia sesudah matinya. Dan hidup yang kedua
itulah yang menjadi tujuan akhir daripada perputaran roda kehidupan dan
penciptaan manusia. Demikian esensialnya masalah ini, maka manakala kita

4
meneliti ayat-ayat Qur’an dan hadits-hadits Nabi mempersoalkan iman dan
islam, pastilah tekanannya kepada dua segi yaitu iman kepada Allah dan iman
kepada Hari Akhir.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah tentang makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kronologis terjadinya hari akhir?

2. Bagaimana kita mengimani hari akhir?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang


diharapkan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Secara terperinci tujuan dari
penulisan karya tulis ini adalah:

1. Dapat mengimani hari akhir.


2. Mengetahui kedudukan manusia di dunia.
3. Dapat menjelaskan kronologis terjadinya hari akhir.
4. Dapat mengetahui iman kepada hari akhir.

D. Manfaat Penulisan Makalah

Setelah mengetahui dan memahami iman kepada hari akhir, pembaca


dapat mengimani hari akhir dengan baik dan benar sebagai mahluk utusan
Allah SWT. Selain itu, pembaca harus menjaga tingkah lakunya di dunia dan
mempersiapkan bekal untuk kehidupan sesungguhnya di akhirat nanti. Karena
segala yang kita lakukan di dunia ini pada akhirnya aka dimintai
pertanggungjawabannya yakni ketika kembali kepada Allah, di hari kemudian
(akhirat).

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kronologis terjadinya hari akhir

Proses dan peristiwa Hari Akhir adalah kronologis peristiwa yang


akan dilalui oleh umat manusia pada Hari Akhir nanti, mulai dari Kiamat
sampai Pembalasan dengan surga atau neraka.Terjadinya hari akhir
dimulai dari alam kubur, yaitu alam transisi dari alam dunia menuju alam
akhirat.

1. Alam Kubur

Alam kubur dikenal dengan sebutan Alam Barzakh. Barzakh


artinya yang membatasi antara dua hal. Dalam hal ini Alam Barzakh
adalah alam pembatas antara alam dunia dan alam akhirat. Sebagaimana
awal kita datang ke dunia sendirian, maka meninggalkan dunia inipun
harus sendirian. Ada satu tempat yang sudah ditentukan ialah alam kubur
atau alam barzakh. Allah SWT berfirman :
“Dan di hadapan mereka ada barzah (dinding) sampai hari
berbangkit.” (Surat Al Mukminun ayat 100)
Alam barzakh, adalah alam persinggahan atau alam penantian yaitu
menanti akan datangnya hari kiamat. Hari itu semua makhluk akan
dibangkitkan kembali. Di alam barzah belum ada pemeriksaan amal baik
dan amal buruk. Yang ada hanyalah azab kubur dan kenikmatan kubur
(rahmat dari Allah). Alam barzah juga termasuk roh. Setelah manusia
meninggalkan dunia ini roh itu mendapatkan alamnya masing – masing
menurut amal usaha yang sudah dikerjakan di dunia (menurut martabat
iman yang dimilikinya). Kadar iman dan amal, akan menentukan roh
seseorang itu berada.
Setelah seseorang memasuki alam kubur, dia akan ditanya oleh
Malaikat Munkar dan Nakir tentang Tuhan, Agama, dan Nabi-Nya.

6
Orang yang beriman akan menjawab : Tuhanku Allah, Agamaku Islam,
dan Nabiku Muhammad SAW. Sedangkan orang yang tidak beriman atau
orang yang ragu akan mengatakan tidak tahu, lalu dia akan disiksa. Yang
menentukan bisa dan tidaknya seseorang menjawab pertanyaan Malaikat
adalah iman dan amal shalehnya selama hidup di dunia. Oleh sebab itu,
tidak ada persiapan untuk menjawab pertanyaan itu, kecuali
meningkatkan kualitas iman dan memperbanyak amal shaleh untuk
mencari keridhaan Allah SWT semata.
Setiap orang yang lulus dalam “ujian”balam kubur akan merasakan
kenikmatan, sebaliknya yang tidak lulus akan merasakan azab dan
penderitaan. Bagaimana bentuk dan teknis kenikmatan dan siksaan itu
tidaklah perlu kita selidiki atau dibandingkan dengan apa yang didapat di
dunia, karena tentu saja alam kubur yang ghaib, berbeda dengan alam
dunia yang nyata ini. Tapi yang jelas, kenikmatan dan siksaan itu
dirasakan oleh roh dan badan sekaligus, bukan hanya roh semata.
Pemeriksaan dan pertanyaan kubur adalah salah satu gambaran
yang mengandung pendidikan bagi manusia yang beragama.
Bagaimanapun , apabila seseorang telah menyatakan beriman kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Maka mulai saat itu, ia harus
bertanggungjawab atas imannya itu. Ia tidak diperkenankan percaya
dengan separuh hati. Iman kepada sebagian ajaran Allah dan RasulNya
dan ingkar kepada sebagian. Ia hanya mau mengamalkan yang tidak
menghambat keinginan nafsunya. Semua pekerjaan yang baik – baik
menurut ukuran Islam ia amalkan, dan semua pekerjaan yang jelek –
jelek pun ia kerjakan.
Gambaran edukatif itu memberikan petunjuk kepada kita, bahwa
hanya ada satu cara apabila kita ingin lulus dari pertanyaan dan soal
jawab kubur, ialah istiqomah (teguh pendirian iman serta amal shaleh
terus-menerus). Mudah atau tidaknya seseorang menjawab pemeriksaan
dan pertanyaan kubur, bukan karena ia telah pernah mempelajari dan
menghafalkan soal jawab itu. Sebab yang mampu menjawab pertanyaan

7
Munkar dan Nakir adala amal ibadah dan kadar keimanan yang dimiliki
seseorang.
Dapatlah diambil kesimpulan bahwa keadaan manusia di alam
barzah, hendaklah dijadikan cermin diri (gambaran psikologis) dalam
menegakkan ajaran – ajaran Islam di dalam diri kita sendiri,
membersihkan amal ibadah, tetap berjihad dan beramal jariyah. Semua
ini akan mempermudah dan meringankan beban kita di alam barzah
kelak.

2. Kiamat

Hari kiamat adalah hari hancurnya dan musnahnya alam dunia dan
seluruh kehidupan yang ada di dalamnya. Seluruh peralatan dan
komponen hidup, manusia, dan semua makhluk sirna dan rusak.

Beberapa peristiwa hari kiamat di dalam kitab Suci Al Qur’an


sebagai berikut :

a. Surat Qiyamah ayat 6 – 15

“Bilakah hari kiamat itu? Yaitu apabila mata terbelalak


ketakutan. Apabila bulan telah hilang cahayanya, ketika
matahari dan bulan dikumpulkan menjadi satu. Hari itu tidak
ada tempat untuk berlindung.”

b. Surat Al- Waqi’ah ayat 1

“Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya.


Gunung-gunung dihancurkan sehancur-hancurnya. Gunung itu
menjadi debu yang berterbangan. Manusia waktu itu terbagi
menjadi tiga golongan. Mereka adalah ashabul Maimanah
(golongan kanan), ashabul Masy-amah golongan kiri), golongan
Sabiqun yaitu orang –orang yang beriman di awal Islam.”

c. Surat Az-Zalzalah ayat 1-8

8
“Ketika kiamat itu, bumi digoncangkan sangat dahsyat.
Waktu itu bumi memuntahkan semua kandungannya yang berat –
berat. Saat itulah manusia dikeluarkan dari kuburnya, dalam
keadaan bermacam – macam wajah.”

d. Surat Al-Qoriah ayat 1-10

“Pada hari itu manusia seperti anai –anai yang


beterbangan,(karena bingung ketakutan). Gunung - gunung
hancur beterbangan seperti buli yang berhamburan.”Dalam At
Takwir dijelaskan “Apabila lautan meluap, dan langit itu
dilenyapkan.”

Menurut penyelidikan, pada suatu waktu kelak entah kapan


masanya, tidak ada yang tahu, kecuali Allah, planet – planet itu akan
berselisih jalannya, tidak teraur lagi. Maka terjadilah tabrakan antara
planet dan planet lainnya. Pada waktu itu alam semesta akan rusak dan
hancur lebur, berpelantingan kesana kemari, bumi akan goncang. Semua
binasa, semua musnah. Itulah hari kiamat. Hari itu akan tiba, dan pasti
datang. Allah Swt berfirman :

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat,kapankah


terjadinya. Katakanlah : “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu
hanya disisi Tuhanlu; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu
datangnya selain Dia. Kiamat itu amat berat (bagi makhluk yang ada) di
langit dan bumi. Kiamat itu tidak datang kepadamu melainkan dengan
tiba – tiba...”

Namun demikian, Rasulullah SAW memberitahukan kepada kita


beberapa tanda – tanda kiamat, ada yang disebut dengan tanda – tanda
kecil (‘alamat sughra) dan ada yang disebut dengan tanda – tanda besar
(‘alamat kubra). Alamat kubra menunjukkan kiamat sudah sangat dekat
sekali.

a. Alamat Sughra

9
Sebagai tanda – tanda kecil hari kiamat, sebenarmya sudah
dimulai sejak seseorang meninggalkan dunia ini. Sehingga boleh
dikatakan bahwa maut adalah kiamat kecil. Mengapa dimasukkan
sebagai alamat sughra ? Karena mati menurut Islam adalah suatu
kegemparan besar di saat Malaikat Izrail mencabut nyawa dari
alam kehidupan.

Diantara beberapa hadits yang menyebutkan tanda – tanda


kecil adalah sebagai berikut :

1. Rasulullah Saw bersabda :

”Jarak di antara diutusnya aku dengan hari kiamat itu


hanyalah seperti dua jari (sambil menunjukkan jari telunjuk
dan jari tengah). (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmizi).

2. Tatkala ditanya oleh Malaikat Jibril tentang tanda – tanda


kiamat akan datang. Rasulullah SAW akan menjawab :

“Apabila budak wanita melahirkan tuannya, dan apabila


engkau lihat orang – orang yang bertelanjang kaki,
berpakaian compang – camping, miskin dan pengembala
kambing berlomba – lomba dalam kemegahan bangunan.“
(Hadist Mutafaqun ‘alaih).

3. Rasulullah bersabda :

“Di antara tanda – tanda kiamat adalah lenyapnya ilmu


pengetahuan , meluasnya kebodohan, banyak diminum
khamar dan perzinahan terjadi secara terang – terangan.”
(HR. Bukhari).

4. Rasulullah bersabda :

“Tidak akan datang hari kiamat hingga dua kelompok


besar berperang. Antara keduanya terjadi peperangan besar,

10
padahal dakwah keduanya sama...” (Hadits Mutafaqun
‘alaih)

5. Rasulullah bersabda :

“Akan datang suatu masa bagi umat manusia, seseorang


berkeliling menawarkan sedekah emas, tidak ada yang mau
mengambilnya. Dan terlihat seorang laki – laki diikuti oleh
empat puluh orang wanita yang ingin bersenang – senang
dengannya, karena sedikitnya laki – laki dan banyaknya
wanita.” (Hadits Mutafaqun ‘alaih).

6. Rasulullah bersabda :

“Tidak akan datang kiamat hingga waktu terasa amat


pendek, satu tahun rasa sebulan, satu bulan rasa seminggu,
satu minggu rasa sehari, satu hari rasa sejam, satu jam
hanya selama membakar satu pelepah kurma.” (HR Ahmad).

Selain tanda – tanda di atas, masih banyak tanda yang lainnya


seperti gempa bumi, banyak timbul fitnah, banyak terjadi
pembunuhan, orang – orang sama bermegah – megahan
dalam gedung – gedung yang menjulang tinggi (HR
Bukhari), amanah banyak disia-siakan (HR Bukhari), banyak
orang yang ingin mati (HR Bukhari,Muslim, dan Malik),
umat Islam patuh sepenuhnya kepada umat lain(HR Bukhari),
dan lain – lain.

b. Alamat Kubra

Pada suatu kesempatan Rasulullah SAW menjelaskan


kepada Huzaifah bin Asid Al-Ghiffari dan sahabat – sahabat yang
lain yang sedang membicarakan tentang kiamat bahwasanya
kiamat tidak akan terjadi sebelum muncul sepuluh tanda-tanda
yaitu :

1. Keluarnya asap (dukhan)

11
2. Keluarnya sejenis binatang yang aneh bentuknya (dabbah)

3. Munculnya dajjal

4. Terbitnya matahari dari barat

5. Turunnya Isa putra Maryam

6. Munculnya Ya’juj dan Ma’juj

7. Terjadinya gerhana di timur

8. Gerhana di barat

9. Gerhana di jazirah Arabia

10. Keluarnya api dari Yaman (HR Muslim)

Di setiap tanda yang disebutkan, kita dapat mengambil


pelajaran yang berharga untuk kehidupan, dan mengingatkan kita
untuk selalu bersiap-siap menuju kehidupan yang abadi di akhirat
kelak.

3. Kebangkitan

Setelah tiupan terompet Malaikat Israfil yang kedua


dibangkitkanlah seluruh umat manusia dari kematiannya. Nyawa
dikembalikan ke jasad masing – masing. Di samping itu dihidupkan pula
jin, iblis, malaikat. Menurut sebagian ulama juga dihidupkan kembali
beberapa macam binatang dan tumbuh – tumbuhan. Inilah yang disebut
dengan al-ba’ats atau kebangkitan.

“Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan,


kemudian mengembalikan (menghidupkannya) kembali, dan
menghidupkan kembali itu lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat
Yang Maha Tinggi di langit dan bumi ; dan Dialah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.”

4. Berkumpul di Mahsyar

12
Setelah kebangkitan, semua umat manusia akan berkumpul di
padang Mahsyar menunggu perhitungan (hisab) amal perbuatan mereka di
dunia. Pada waktu itu keadaan manusia akan berbeda – beda sesuai dengan
perbedaan amalannya di dunia. Dalam banyak hadist diriwayatkan bahwa
keadaan di padang Mahsyar itu sangat sulit, sangat panas, dan masing –
masing mengurus dirinya sendiri. Semua cepat ingin terbebas dari situasi
Mahsyar, ingin cepat – cepat dihisab dan diberi keputusan, apakah akan
masuk surga atau masuk neraka. Pada saat itulah mereka minta syafa’at
kepada para Nabi dan Rasul terdahulu, tapi semua menolak. Akhirnya
mereka sampai kepada Rasulullah SAW, barulah beliau yang bersedia
memintakan kepada Allah SWT agar segera diadakan putusan dan
penetapan antar seluruh mahluk, agar mereka cepat terbebas dari
kesengsaraan yang diderita di Padang Mahsyar. Inilah yang dimaksud
dengan syafa’at ‘uzhma yang menunjukkan kedudukan beliau yang terpuji
sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah SWT :

“Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu
ibadah sunat bagimu, mudah – mudahan Tuhanmu membangkitkan
engkau pada tempat yang terpuji.” (Al Isra 17:79)

5. Perhitungan dan Penimbangan

Hari berhisab adalah hari perkiraan dan perhitungan amal ibadah


selama di muka bumi. Waktu inilah yang memperlihatkan semua amalan
kita, tidak terkecuali untuk semua orang, amal ibadah yang baik dan amal
perbuatan yang jelek. Sampai kepada kata hati yang tidak nampak
sekalipun.

“Pada hari itu lidah, tangan dan kaki mereka sendiri yang akan menjadi
saksi atas semua amal pekerjaan mereka yang telah dilakukan.” (Surat
An Nur ayat 24).

Menghitung amal ibadah manusia dan perbuatannya selama di


dunia, waktu diadakan pemeriksaan dan perhitungan diserahkan kepada

13
Malaikat yang bertugas yaitu Malaikat Kiraman Katibin (Rakib dan
Atid). Diantara pemeriksaan Allah di hari kiamat itu, ada yang menerima
buku catatanya melalui tangan kanan, tangan kirinya dan juag ada yang
menerima dibalik punggungnya. Hal ini merupakan kebagusan dan
keburukan amalnya masing – masing.

Seperti yang diterangkan Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu


Barzah Al Islami r.a

“Tidaklah bergeser telapak kaki seseorang dari tempat berdirinya,


(tanpa hari perhitungan) sebelum ia ditanya (dalam lima hal) :

1. Tentang usianya – untuk apa ia habiskan?

2. Tentang ilmunya – untuk apa ia pergunakan?

3. Tentang hartanya – dari mana ia peroleh?

4. Tentang harta itu juga – kemana ia nafkahkan?

5. Tentang badannya – untuk kepntingan apa badannya


dipergunakan hingga hari tuannya? (HR Imam Tirmidzi)

Amal ibadah manusia akan ditimbang di pengadilan Allah kelak.


Timbangan amal ini diadakan sebagai suatu hukum kebijaksanaan dan
keadilan Allah SWT.

“Barangsiapa yang berat timbangan kebaikannya, mereka itulah


orang – orang yang berbahagia. Adapun orang-orang yang timbangan
kebaikannya itu ringan, mereka adalah orang yang rugi. Mereka akan
menetap dalam neraka jahanam.” (Surat Al Mukminun ayat 102 – 103).

Setelah hizab dan mizan, semua orang akan melalui as – shirath


(jembatan) yang terbentang di atas neraka jahanam. Semua manusia
tanpa terkecuali, termasuk para Nabi dan Rasul, akan melalui jembatan
tersebut. Siapa yang berjalan secara lurus (istiqamah) di jalan Allah di
dunia (Islam), maka dia akan berjalan pula dengan lurus (selamat)

14
melewati jembatan tersebut. Sulit dan mudahnya seseorang melewati
jembatan itu tergantung kualitas amalannya.

6. Pembalasan

Setelah penimbangan dan melalui as-shirath maka setiap orang


akan merasakan pembalasan dari Allah SWT sesuai dengan hasil
penimbangannya.

”Dan adapun orang – orang yang berat timbangan kebaikannya maka


dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (sorga). Dan adapun
orang – orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat
kembalinya adalah neraka hawiyah.”

Tingkat dan jenis siksaan yang dirasakan oleh penduduk neraka


berbeda-beda sesuai dengan tingkat kekufuran, kemunafikan, dan
kemusrikan mereka. Begitu juga tingkat dan jenis kenikmatan yang
dirasakan oleh penduduk surga juga berbeda – beda sesuai dengan tingkat
ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

B. Beriman kepada Hari Akhir

Al Qur’an memberikan perhatian yang sangat besar terhadap iman


kepada Hari Akhir. Hal itu terlihat antara lain :

1. Seringnya disebut langsung iman kepada Hari Akhir sesudah iman kepada
Allah SWT, terutama jika arkanul iman yang lainnya tidak disebutkan
secara lengkap, misalnya :

“Akan tetapi yang dinamai kebajikan itu ialah barangsiapa yang


beriman kepada Allah dan Hari Akhir.” (Al Baqarah 2 :177)

“Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir dan melakukan
amal shaleh mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati.” (Al
Baqarah 2 :62)

15
2. Banyaknya Al Qur’an menyebut tentang Hari Akhir dibandingkan dengan
masalah – masalah ghaib yang lainnya. Hampir tiap halaman Al Quran
dijumpai pembicaraan tentang Hari Akhir.

3. Banyaknya nama – nama Hari Akhir, yang masing – masing nama


menunjukkan proses, peristiwa dan keadaan yang terjadi pada Hari itu.

Adapun hikmah perhatian Al – Qur’an yang besar itu antara lain adalah :

1. Menunjukkan betapa pentingnya iman kepada Hari Akhir itu dalam ajaran
Islam. Sebab dengan adanya keimanan terhadap Hari Akhir seseorang akan
disiplin dan berusaha maksimal untuk mematuhi ajaran Allah SWT, sebab
dia tahu bahwa tidak satu pun amal perbuatannya baik lahir maupun batin
yang luput dari pencatatan dan perhitungan kelak di akhirat.

2. Dengan adanya penggambaran yang detail tentang surga dan neraka


dengan segala kenikmatan dan siksaannya, seseorang akan terdorong
untuk merasakan kenikmatan itu, dan takut untuk merasakan siksaan. Hal
tersebut tentu akan membuat selalu ingin melaksanakan kebaikan dan
tidak mau melaksanakan kemaksiatan.

3. Dengan seringnya disebutkan masalah iman kepada Hari Akhir, maka hal
itu akan bisa mengingatkan orang – orang yang sering terlupa dan lalai
dalam kehidupannya karena terpengaruh dengan segala kesenangan hidup
di dunia.

4. Dengan menyebutkan masalah Hari Akhir secara detail diharapkan dapat


mematahkan dalil – dalil yang sebenarnya tidak ilmiah dari orang – orang
yang tidak percaya dengan adanya Hari Akhir. (Yasin,1983, hal 89-93).

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari penulisan makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa seorang


mukmin wajib beriman dengan Hari Akhir dengan segala proses, peristiwa
dan keadaan yang terjadi pada hari Akhir itu sesuai dengan apa yang telah
diberitakan dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW tanpa
mengurangi atau menambahkannya.

3.2 Saran

Menanamkan rasa percaya akan datangnya hari akhir harus dimulai sejka
dini, agar dapat terinternalisasi dengan baik kelak hingga dewasa.
Mengimani hari akhir hukumnya wajib bagi seorang mukmin sesuai
dengan perintah Allah SWT yang telah dijelaskan pada Al Qur’an dan Al
Hadits. Manusia sebagai mahluk sebaik – baiknya mahluk yang diciptakan
Allah haruslah mampu melaksanakan amanah yang diberikan oleh Allah
karena kelak di akhirat, segala amal ibadah kita di dunia akan dimintai
pertanggungjawabannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Razak,Nazaruddin.1973. Dienul Islam. Bandung : PT Alma’arif.


Ilyas, Yunahar. 2005. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta : LPPI.
Sulaiman,Syamlan dan Djamaludin A. Albuny. 1998. Studi Islam. Yogyakarta:
BPFE-YK
www.google.com (makalah beriman kepada hari akhir)

18

Você também pode gostar