Você está na página 1de 1

Mineral Zircon

Nama zirkon berasal dari bahasa Persia "zargun" yang artinya warna keemasan. Mineral
utama yang mengandung unsur zirkonium adalah zirkon/zirkonium silika (ZrO₂.SiO₂) dan
baddeleyit/zirkonium oksida (ZrO₂). Kedua mineral ini dijumpai dalam bentuk senyawa dengan
hafnium. Zirkon adalah batu alami yang memiliki kecermelangan (brilliance) cukup tinggi dan
kilauan (luster) seperti batu berlian.
Zirkon merupakan mineral ikutan (mineral asesori) pada batuan beku, terutama pada
batuan beku dalam (plutonik) yang kaya akan sodium seperti granit dan syenit. Zirkon mempunyai
kekerasan 7,5 beraneka warna dan berbentuk kristal tetragonal prismatik .

Keberadaan mineral zircon di Indonesia yang mengandung zirkonium (Zr) dan REO terletak di 13
wilayah, mulai dari Aceh hingga provinsi Papua Barat. Umumnya berupa endapan letakan bersama
dengan pasir kuarsa pantai atau pasir kuarsa sungai. Dengan demikian zirkon akan banyak terdapat
bersama sama dengan dengan endapan sekunder yang batuan induknya berupa batuan beku dalam
yang diantaranya granit dan syenit.

Di dalam mineral pasir zirkon (ZrSiO4) terkandung juga beberapa senyawa berharga lain
seperti titanium dalam mineral rutile (TiO2) dan ilmenite (FeTiO2), logam tanah jarang (LTJ)
seperti (Y, Dy, Tb, Gd, La, Ce, Nd, Pr, Sm), dan naturally occurring radioactive materials (NORM)
seperti U3O8 dan ThO2 (Poenomo, H., 2012).

Você também pode gostar